Twitter merupakan salah satu media sosial yang paling populer di seluruh dunia, termasuk di Thailand. Dalam artikel ini, kita akan membahas perkembangan dan fenomena Twitter di Thailand, serta bagaimana Twitter memengaruhi budaya dan politik Thailand.
Apa itu Twitter?
Twitter adalah platform media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks yang disebut “tweet”. Pengguna dapat mengikuti akun pengguna lain dan terhubung dengan mereka melalui pesan pribadi atau tweet umum. Twitter memiliki lebih dari 330 juta pengguna aktif di seluruh dunia dan terus berkembang.
Perkembangan Twitter di Thailand
Twitter pertama kali diperkenalkan di Thailand pada tahun 2008 dan sejak itu, telah menjadi platform yang sangat populer di kalangan masyarakat Thailand. Menurut sebuah studi oleh Hootsuite, pada tahun 2021, 8,9 juta orang di Thailand menggunakan Twitter setiap bulannya.
Twitter telah berkembang pesat di Thailand selama beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan anak muda dan kelompok sosial politik. Banyak kelompok sosial politik di Thailand menggunakan Twitter sebagai platform untuk berdiskusi dan mempromosikan pendapat mereka tentang isu-isu politik dan sosial di Thailand.
Fenomena Twitter di Thailand
Twitter telah menjadi bagian penting dari budaya populer di Thailand. Banyak selebriti Thailand, musisi, dan artis menggunakan Twitter untuk berkomunikasi dengan penggemar mereka dan mempromosikan pekerjaan mereka. Twitter juga menjadi platform yang populer untuk mempromosikan acara televisi dan film, dengan banyak selebriti dan produser menggunakan Twitter untuk berpromosi dan membangun buzz sebelum perilisan.
Selain itu, Twitter juga digunakan sebagai platform untuk kampanye sosial dan amal di Thailand. Banyak organisasi amal dan kampanye sosial menggunakan Twitter untuk mengumpulkan dana, mempromosikan acara, dan membangun kesadaran tentang isu-isu sosial yang berbeda di Thailand.
Twitter dan Politik di Thailand
Twitter telah menjadi platform penting untuk mengorganisir protes dan kampanye politik di Thailand. Pada tahun 2014, Twitter digunakan oleh kelompok pro-demokrasi untuk memobilisasi protes besar-besaran di seluruh Bangkok dan wilayah lain di Thailand. Twitter juga digunakan oleh kelompok oposisi untuk mempromosikan pendapat mereka tentang pemerintahan Thailand dan isu-isu politik lainnya.
Namun, penggunaan Twitter dalam politik Thailand tidak selalu positif. Beberapa pengguna Twitter telah ditangkap dan dipenjara karena tweet yang dianggap menghina raja dan keluarga kerajaan Thailand. Pemerintah Thailand juga telah memblokir akses ke Twitter dan platform media sosial lainnya selama periode politik yang sensitif.
Kesimpulan
Twitter telah menjadi platform yang sangat populer di Thailand, dengan banyak pengguna dari berbagai kelompok sosial dan budaya. Twitter digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk untuk mempromosikan budaya populer, kampanye sosial, dan politik. Namun, penggunaan Twitter dalam politik Thailand tidak selalu positif dan terkadang dapat berdampak negatif pada kebebasan berekspresi di Thailand.
