Basic Safety Training (BST) adalah salah satu pelatihan yang wajib dii kuti oleh para pelaut untuk memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan dasar dalam menangani situasi darurat di laut. BST adalah pelatihan fundamental yang di berikan kepada pelaut untuk memahami dasar-dasar keselamatan kerja di laut. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek penting yang harus di kuasai oleh setiap pelaut untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan rekan-rekan mereka selama berada di kapal.
Apa Itu BST Pelaut?
BST atau Basic Safety Training adalah program pelatihan keselamatan dasar yang di rancang untuk para pelaut guna memastikan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan untuk mengatasi situasi darurat di laut. Pelatihan ini mencakup beberapa modul penting, antara lain:
- Personal Survival Techniques (PST): Melatih keterampilan bertahan hidup di laut, termasuk penggunaan alat-alat penyelamat dan teknik bertahan hidup.
- Fire Prevention and Fire Fighting (FPFF): Mengajarkan cara pencegahan kebakaran, serta teknik-teknik memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam kebakaran yang ada di kapal.
- Elementary First Aid (EFA): Memberikan pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama pada kecelakaan atau kondisi medis darurat di kapal.
- Personal Safety and Social Responsibilities (PSSR): Mengajarkan tentang keselamatan pribadi, tanggung jawab sosial, dan peran serta kewajiban seorang pelaut dalam menjaga keselamatan kapal dan seluruh awaknya.
Manfaat BST bagi Pelaut
BST memiliki banyak manfaat bagi para pelaut, di antaranya:
- Keselamatan Pribadi: Pelatihan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk bertahan hidup dalam situasi darurat di laut. Pelaut yang telah mengikuti BST akan lebih siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan bahaya.
- Keselamatan Kolektif: Selain keselamatan pribadi, BST juga menekankan pentingnya kerja sama tim dalam menjaga keselamatan seluruh awak kapal. Pelatihan ini mengajarkan bagaimana cara bekerja sama dengan rekan-rekan untuk mengatasi situasi darurat.
- Pencegahan Bahaya: Pelaut yang telah mengikuti BST lebih sadar akan bahaya yang mungkin terjadi di kapal dan cara pencegahannya, seperti pencegahan kebakaran dan penanganan bahan berbahaya.
- Peningkatan Profesionalisme: Dengan memiliki sertifikat BST, seorang pelaut di anggap lebih profesional dan kompeten dalam menjalankan tugasnya. Hal ini juga meningkatkan peluang karir di industri pelayaran.
Keuntungan dan Kerugian Tidak Mempunyai BST
Keuntungan Mempunyai BST
- Kelayakan Kerja: Banyak perusahaan pelayaran yang menjadikan BST sebagai persyaratan wajib bagi para pelaut. Dengan memiliki sertifikat BST, peluang mendapatkan pekerjaan di industri pelayaran akan lebih besar.
- Kepastian Keselamatan: Memiliki BST memberikan kepastian bahwa pelaut telah di bekali dengan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan awak kapal lainnya.
- Peluang Promosi: Sertifikat BST dapat menjadi salah satu faktor yang mendukung pelaut dalam mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan di kapal.
Kerugian Tidak Mempunyai BST
- Tidak Di terima Bekerja: Tanpa sertifikat BST, pelaut kemungkinan besar tidak akan di terima bekerja oleh perusahaan pelayaran. Hal ini karena BST adalah salah satu persyaratan dasar yang harus dipenuhi.
- Risiko Keselamatan: Pelaut yang tidak memiliki BST mungkin tidak siap menghadapi situasi darurat di laut, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan dan bahaya di kapal.
- Keterbatasan Pengembangan Karir: Tanpa BST, pelaut akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan karirnya di industri pelayaran. Sertifikat BST sering kali menjadi dasar untuk mengikuti pelatihan lanjutan dan mendapatkan lisensi yang lebih tinggi.
Apa saja empat langkah BST?
Meskipun tidak ada standar resmi yang menyebutkan “empat langkah BST”, pelatihan BST (Basic Safety Training) umumnya mencakup empat tahapan utama yang saling terkait:
Pemahaman
Tahap ini berfokus pada pemberian pemahaman kepada peserta tentang:
- Konsep dasar keselamatan kerja: Meliputi definisi, tujuan, dan pentingnya keselamatan kerja.
- Identifikasi potensi bahaya: Mengenali berbagai jenis bahaya di tempat kerja, baik yang bersifat fisik, kimia, biologis, ergonomis, maupun psikososial.
- Peraturan dan prosedur keselamatan: Memahami peraturan keselamatan kerja yang berlaku dan prosedur kerja aman yang harus diikuti.
- Hak dan kewajiban pekerja: Mengenali hak-hak pekerja migran Indonesia dan kewajiban mereka di tempat kerja.
- Metode yang digunakan pada tahap ini meliputi ceramah, diskusi, presentasi, dan studi kasus.
Keterampilan
Tahap ini menekankan pada pengembangan keterampilan praktis peserta dalam:
- Penggunaan alat pelindung diri (APD): Cara memilih, memakai, dan merawat APD yang sesuai dengan jenis pekerjaan.
- Penanganan keadaan darurat: Melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan, menggunakan alat pemadam kebakaran, dan melakukan evakuasi.
- Komunikasi efektif: Berkomunikasi dengan baik dengan pemberi kerja, rekan kerja, dan masyarakat setempat.
- Metode yang di gunakan pada tahap ini meliputi demonstrasi, simulasi, role play, dan praktik langsung.
Penerapan
Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah di pelajari dalam situasi simulasi yang mendekati kondisi nyata di tempat kerja.
- Simulasi keadaan darurat: Peserta di latih untuk menghadapi situasi darurat seperti kebakaran, kecelakaan, dan evakuasi.
- Pengambilan keputusan: Peserta di latih untuk mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam situasi kritis.
- Kerja tim: Peserta di ajarkan untuk bekerja sama dalam tim untuk mengatasi masalah dan mencapai tujuan bersama.
- Metode yang di gunakan pada tahap ini meliputi simulasi, permainan peran, dan latihan lapangan.
Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap penilaian untuk mengukur tingkat pemahaman dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan BST.
- Ujian tertulis: Menguji pemahaman teoritis peserta tentang materi pelatihan.
- Ujian praktik: Menguji kemampuan peserta dalam menerapkan keterampilan praktis.
- Umpan balik: Peserta di berikan umpan balik tentang kinerja mereka dan di berikan kesempatan untuk memperbaiki kekurangan.
- Hasil evaluasi di gunakan untuk menentukan kelulusan peserta dan memberikan sertifikat BST.
Keempat tahapan ini saling melengkapi dan membentuk satu kesatuan dalam pelatihan BST. Dengan melalui keempat tahapan ini, di harapkan peserta dapat bekerja dengan aman dan produktif di lingkungan kerja mereka.
Dimana Tempat Pelatihan BST?
Di Indonesia, terdapat banyak institusi dan lembaga pelatihan yang menawarkan program BST. Beberapa tempat pelatihan BST yang terpercaya antara lain:
- BP3IP (Balai Pendidikan dan Pelatihan Pelayaran): Salah satu lembaga pelatihan pelayaran terkemuka di Indonesia yang menawarkan berbagai program pelatihan, termasuk BST.
- Pertamina Maritime Training Center (PMTC): Lembaga pelatihan yang di miliki oleh Pertamina ini juga menyediakan pelatihan BST dengan fasilitas yang lengkap dan instruktur yang berpengalaman.
- STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran): Institusi pendidikan tinggi yang khusus menangani pendidikan dan pelatihan pelayaran, termasuk BST.
- Lembaga Pelatihan Swasta: Selain lembaga-lembaga di atas, banyak juga lembaga pelatihan swasta yang menawarkan program BST dengan akreditasi dari pemerintah.
Berapa lama proses Bst?
BST atau Basic Safety Training adalah pelatihan keselamatan dasar yang wajib di ikuti oleh calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebelum berangkat ke luar negeri. Durasi pelatihan BST bervariasi tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
- Jenis Pekerjaan: BST untuk pekerja domestik biasanya lebih singkat di bandingkan dengan BST untuk pekerja di sektor konstruksi atau manufaktur.
- Lembaga Pelatihan: Setiap lembaga pelatihan memiliki kurikulum dan durasi pelatihan yang berbeda-beda.
- Kebijakan Pemerintah: Pemerintah dapat menetapkan standar minimal durasi pelatihan BST.
- Secara umum, durasi pelatihan BST berkisar antara 20 hingga 160 jam.
Berikut rincian BST lebih lanjut:
- BST Pekerja Domestik: Biasanya berlangsung selama 20-40 jam.
- BST Pekerja Formal: Biasanya berlangsung selama 40-160 jam.
Materi yang di ajarkan dalam BST meliputi:
- Keselamatan kerja: Pengenalan potensi bahaya di tempat kerja dan cara mencegah kecelakaan.
- Pertolongan pertama: Penanganan cedera ringan dan pertolongan pertama pada kecelakaan.
- Pencegahan kebakaran: Penggunaan alat pemadam kebakaran dan prosedur evakuasi.
- Hak dan kewajiban pekerja: Informasi tentang kontrak kerja, upah, jam kerja, dan perlindungan hukum.
- Bahasa dan budaya: Pengenalan bahasa dan budaya negara tujuan.
- Kesehatan dan keselamatan diri: Menjaga kesehatan fisik dan mental, serta pencegahan penyakit menular.
- Setelah menyelesaikan pelatihan BST, peserta akan mendapatkan sertifikat BST yang menjadi salah satu persyaratan untuk mendapatkan izin bekerja di luar negeri.
Tips:
- Pilih Lembaga Pelatihan Terakreditasi: Pastikan lembaga pelatihan yang Anda pilih terakreditasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan atau BNP2TKI.
- Perhatikan Kurikulum dan Fasilitas: Pilih lembaga pelatihan yang memiliki kurikulum yang komprehensif dan fasilitas pelatihan yang memadai.
- Manfaatkan Waktu Pelatihan dengan Baik: Ikuti pelatihan dengan serius dan aktif bertanya jika ada hal yang kurang jelas.
Pelatihan Bst terdiri dari apa saja?
Pelatihan BST (Basic Safety Training) di rancang untuk membekali calon pekerja migran Indonesia (PMI) dengan pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai keselamatan kerja, sehingga mereka dapat bekerja dengan aman dan melindungi diri dari potensi bahaya di lingkungan kerja.
Materi pelatihan BST meliputi aspek-aspek berikut:
Keselamatan Kerja Umum
- Pengenalan potensi bahaya di tempat kerja: Peserta di ajarkan untuk mengidentifikasi berbagai jenis bahaya di tempat kerja, seperti bahaya fisik (kebisingan, suhu ekstrem, radiasi), bahaya kimia (bahan kimia berbahaya), bahaya biologis (virus, bakteri), bahaya ergonomis (posisi kerja yang salah), dan bahaya psikososial (stres, kelelahan).
- Prosedur kerja aman: Peserta di ajarkan tentang tata cara bekerja yang aman, penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tepat, dan cara menghindari kecelakaan kerja.
Penanganan keadaan darurat: Peserta di latih untuk menghadapi situasi darurat seperti kebakaran, kecelakaan, dan evakuasi.
Pertolongan Pertama
- Prinsip-prinsip pertolongan pertama: Peserta di ajarkan tentang prinsip dasar pertolongan pertama, seperti penilaian kondisi korban, resusitasi jantung paru (CPR), dan penanganan luka, pendarahan, dan patah tulang.
- Praktik pertolongan pertama: Peserta di berikan kesempatan untuk mempraktikkan teknik pertolongan pertama pada situasi simulasi.
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
- Teori dasar kebakaran: Peserta di ajarkan tentang proses terjadinya kebakaran, jenis-jenis api, dan cara mencegah kebakaran.
- Penggunaan alat pemadam kebakaran: Peserta di latih untuk menggunakan berbagai jenis alat pemadam kebakaran, seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan hydrant.
- Prosedur evakuasi: Peserta di ajarkan tentang prosedur evakuasi yang aman saat terjadi kebakaran.
Hak dan Kewajiban Pekerja
- Kontrak kerja: Peserta di berikan pemahaman tentang isi kontrak kerja, hak dan kewajiban pekerja, serta peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di negara tujuan.
- Upah dan jam kerja: Peserta di ajarkan tentang standar upah, jam kerja, dan hak-hak lainnya yang harus di penuhi oleh pemberi kerja.
- Perlindungan hukum: Peserta di berikan informasi tentang lembaga-lembaga yang memberikan perlindungan hukum bagi PMI, serta cara mengakses bantuan hukum jika terjadi masalah.
Bahasa dan Budaya
- Pengenalan bahasa dan budaya negara tujuan: Peserta di berikan pengenalan singkat tentang bahasa, budaya, dan adat istiadat di negara tujuan.
- Komunikasi efektif: Peserta di ajarkan cara berkomunikasi yang efektif dengan pemberi kerja, rekan kerja, dan masyarakat setempat.
Kesehatan dan Keselamatan Diri
Menjaga kesehatan fisik dan mental: Peserta di berikan tips untuk menjaga kesehatan fisik dan mental selama bekerja di luar negeri.
Pencegahan penyakit menular: Peserta di ajarkan tentang cara mencegah penularan penyakit menular, seperti HIV/AIDS, TBC, dan hepatitis.
Kesehatan reproduksi: Peserta perempuan di berikan informasi tentang kesehatan reproduksi dan cara mengakses layanan kesehatan reproduksi di negara tujuan.
Metode Pelatihan
Pelatihan BST biasanya menggunakan metode ceramah, diskusi, simulasi, dan praktik langsung. Peserta juga akan di berikan modul pelatihan dan materi pendukung lainnya.
Sertifikat BST
Setelah menyelesaikan pelatihan BST, peserta akan mendapatkan sertifikat BST yang menjadi bukti bahwa mereka telah mengikuti pelatihan dan memiliki pengetahuan serta keterampilan dasar mengenai keselamatan kerja. Sertifikat ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan izin bekerja di luar negeri.
Apakah BST harus bisa renang?
Ini pertanyaan yang bagus! Meskipun BST mencakup materi tentang keselamatan di air dan penggunaan alat-alat keselamatan seperti pelampung, tidak semua jenis pelatihan BST mewajibkan peserta untuk bisa berenang.
Kewajiban bisa berenang biasanya berlaku untuk pelatihan BST yang di peruntukkan bagi profesi yang memiliki risiko tinggi terkait air, seperti:
- Pelaut: BST untuk pelaut mewajibkan peserta untuk bisa berenang dan lolos uji kompetensi berenang. Hal ini karena pelaut harus siap menghadapi situasi darurat di laut, seperti kapal tenggelam.
- Pekerja di Lepas Pantai: Pekerja di platform minyak dan gas lepas pantai juga biasanya di wajibkan memiliki kemampuan berenang.
- Untuk jenis pekerjaan lain, seperti pekerja domestik atau pekerja di sektor konstruksi, kemampuan berenang biasanya tidak menjadi syarat wajib dalam pelatihan BST.
Namun, meskipun tidak wajib, memiliki kemampuan berenang dasar tetap sangat di anjurkan bagi semua calon PMI. Kemampuan berenang dapat meningkatkan keselamatan diri, terutama jika bekerja di negara yang memiliki risiko bencana alam seperti banjir.
Selama pelatihan BST, peserta akan di ajarkan:
- Teknik dasar keselamatan di air: Cara mengapung, menyelamatkan diri, dan menggunakan alat-alat keselamatan seperti pelampung.
- Prosedur evakuasi di air: Cara meninggalkan kapal atau bangunan yang tenggelam dan mencapai tempat yang aman.
Jadi, kesimpulannya:
- Tidak semua pelatihan BST mewajibkan peserta bisa berenang.
- Kemampuan berenang wajib untuk profesi yang berisiko tinggi terkait air, seperti pelaut.
- Meskipun tidak wajib, kemampuan berenang dasar sangat di anjurkan bagi semua calon PMI.
Apa itu ujian Bst?
Ujian BST (Basic Safety Training) adalah bagian penting dari pelatihan BST yang bertujuan untuk menguji pemahaman dan keterampilan peserta terhadap materi yang telah di ajarkan selama pelatihan. Ujian ini di rancang untuk memastikan bahwa peserta telah benar-benar memahami dan mampu menerapkan prinsip-prinsip keselamatan kerja di lingkungan kerja nyata.
Tujuan Ujian BST:
- Evaluasi Pemahaman: Mengukur tingkat pemahaman peserta terhadap materi pelatihan BST, seperti pengetahuan tentang potensi bahaya, prosedur kerja aman, pertolongan pertama, pencegahan kebakaran, dan hak-hak pekerja.
- Uji Keterampilan: Menilai kemampuan peserta dalam menerapkan keterampilan praktis yang telah di pelajari, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD), penanganan alat pemadam kebakaran, dan teknik pertolongan pertama.
- Memastikan Kompetensi: Memastikan bahwa peserta telah mencapai standar kompetensi yang di tetapkan untuk bekerja dengan aman di lingkungan kerja.
- Syarat Kelulusan: Ujian BST merupakan salah satu syarat kelulusan pelatihan BST. Peserta yang lulus ujian akan mendapatkan sertifikat BST.
Format Ujian BST:
Format ujian BST bervariasi tergantung pada lembaga pelatihan dan jenis pekerjaan. Umumnya, ujian BST terdiri dari dua komponen:
- Ujian Tertulis: Menguji pengetahuan teoritis peserta tentang materi pelatihan.
- Ujian Praktik: Menguji kemampuan peserta dalam menerapkan keterampilan praktis yang telah di pelajari.
Contoh Soal Ujian BST:
Ujian Tertulis:
- Sebutkan 3 jenis bahaya di tempat kerja!
- Apa yang harus di lakukan jika terjadi kebakaran di tempat kerja?
- Jelaskan cara menggunakan APAR!
- Apa hak-hak pekerja migran Indonesia?
Ujian Praktik:
- Demonstrasikan cara memakai APD yang benar!
- Padamkan api dengan menggunakan APAR!
- Berikan pertolongan pertama pada korban pingsan!
Tips Menghadapi Ujian BST:
- Ikuti Pelatihan dengan Serius: Pahami materi yang di ajarkan selama pelatihan dengan baik.
- Belajar dengan Rajin: Pelajari modul pelatihan dan materi pendukung lainnya.
- Latihan Soal: Kerjakan latihan soal untuk menguji pemahaman Anda.
- Berlatih Keterampilan Praktis: Latih keterampilan praktis yang telah di pelajari, seperti penggunaan APD dan pertolongan pertama.
- Istirahat yang Cukup: Pastikan Anda istirahat yang cukup sebelum ujian agar dapat fokus dan konsentrasi.
Sertifikat Bst bisa kerja dimana?
Berikut beberapa contoh pekerjaan yang umumnya mensyaratkan sertifikat BST:
TKI/Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Pekerja Domestik: Hampir semua negara penempatan PMI mensyaratkan sertifikat BST bagi pekerja domestik, seperti asisten rumah tangga, pengasuh anak, dan perawat lansia.
Pekerja Formal: Pekerja di sektor formal seperti konstruksi, manufaktur, perkebunan, dan perikanan juga umumnya di wajibkan memiliki sertifikat BST.
Sektor Maritim
Pelaut: Sertifikat BST adalah syarat wajib bagi pelaut yang bekerja di kapal, baik kapal niaga, kapal pesiar, maupun kapal ikan.
Pekerja di Lepas Pantai: Pekerja di platform minyak dan gas lepas pantai juga memerlukan sertifikat BST.
Sektor Industri
Pekerja di Pabrik: Banyak pabrik, terutama yang bergerak di bidang industri berat atau manufaktur, mensyaratkan sertifikat BST bagi karyawannya.
Operator Alat Berat: Operator alat berat seperti forklift, crane, dan excavator perlu memiliki sertifikat BST untuk menjamin keselamatan kerja.
Sektor Pertambangan
Pekerja Tambang: Pekerja di tambang, baik tambang terbuka maupun tambang bawah tanah, wajib memiliki sertifikat BST.
Sektor Konstruksi
Pekerja Bangunan: Pekerja konstruksi, seperti tukang bangunan, mandor, dan pekerja proyek, perlu memiliki sertifikat BST untuk bekerja di lokasi konstruksi.
Sektor Keamanan
Petugas Keamanan: Beberapa perusahaan keamanan mensyaratkan sertifikat BST bagi petugas keamanan yang bertugas di area yang berpotensi bahaya.
Keuntungan Memiliki Sertifikat BST:
- Meningkatkan Kesempatan Kerja: Memiliki sertifikat BST dapat memperluas peluang kerja di berbagai sektor.
- Menjamin Keselamatan Kerja: Pengetahuan dan keterampilan yang di peroleh dalam pelatihan BST dapat membantu mencegah kecelakaan kerja dan melindungi diri sendiri serta orang lain.
- Meningkatkan Profesionalisme: Sertifikat BST menunjukkan komitmen terhadap keselamatan kerja dan profesionalisme dalam bekerja.
- Intinya, sertifikat BST adalah investasi yang berharga bagi siapa saja yang ingin bekerja di lingkungan yang membutuhkan kesadaran akan keselamatan.
Kerja Sama dengan “Jangkar Groups”
Selain berfokus pada pelatihan keselamatan dasar bagi pelaut, penting juga untuk memastikan kenyamanan dan kondisi baik dari fasilitas yang ada di kapal. Untuk itu, kami mengajak Anda untuk bekerja sama dengan “Jangkar Groups” dalam hal reparasi sofa. “Jangkar Groups” memiliki pengalaman dan keahlian dalam memperbaiki sofa sehingga kembali nyaman dan estetis. Kerjasama ini akan memastikan bahwa lingkungan tempat tinggal dan bekerja di kapal tetap dalam kondisi terbaik, mendukung kesejahteraan dan kenyamanan para pelaut.
BST Jangkar Groups
BST (Basic Safety Training) adalah pelatihan yang sangat penting bagi setiap pelaut. Dengan mengikuti BST, pelaut akan memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar untuk menghadapi situasi darurat di laut, menjaga keselamatan diri sendiri dan rekan-rekan, serta meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas. Sertifikat BST juga merupakan syarat penting untuk bekerja di industri pelayaran. Oleh karena itu, pelaut harus memastikan untuk mengikuti pelatihan BST di lembaga yang terpercaya. Selain itu, kami juga mengajak Anda untuk bekerja sama dengan “Jangkar Groups” dalam hal reparasi sofa, memastikan bahwa kenyamanan dan kualitas fasilitas di kapal tetap terjaga dengan baik.
Apa saja Persyaratan (BTS) Basic Safety Training
1. Pertama, Usia minimal 18 tahun
2. Selanjutnya, Dokumen asli + copy : KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Ijasah Terahir minimal SMP, SKCK
3. Selanjutnya, Surat keterangan tidak buta warna dari (Dokter/Rumah Sakit/Puskesmas)
4. Selanjutnya, Pas Foto 5X5 sebanyak 4 lembar dengan menggunakan kemeja putih tanpa dasi dan jas dengan background foto warna biru untuk hotel dan deck departement, background warna merah untuk engine departement.
Baca juga : syarat pembuatan bst basic safety training
5. Selanjutnya, siapkan fisik dan mental untuk mengikuti pelatihan ini dan menanda tangani surat pernyataan
Baca Juga : persyratan kerja di kapal pesiar
6. Selanjutnya, Biaya di bayar di muka denga harga yang berbeda-beda tergantung institusi yang di tunjuk. Untuk BST sekitar 1,9 juta untuk kursus selama 8 hari kerja di pertamina marine training center jakarta dan sertifikat bisa di ambil 3 hari kemudian.
Baca juga : bantu pembuatan bst
7. Selanjutnya, setelah BST jadi maka langsung di buatkan Seaman book di syahbandar yang di tunjuk. Untuk buku pelaut (seaman book) sekitar 300.000-350.000
Baca juga : bst basic safety training
PT. Jangkar Global Groups siap membantu menguruskan proses BTS Basic Safety Training dan Seaman book di instansi terkait :
Baca juga : jasa revalidasi basic savety training
1. PERTAMINA maritime training centre, alamat : Jl. Pemuda No. 44 Rawamangun Jakarta Timur
Telp : 0214721082 atau 0214701853
Baca juga : persyaratan bikin buku pelaut
2. Selanjutnya, sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), alamat : Jl. Marunda makmur cilincing Jakarta Utara
Telp : 02188991618 atau 02144834345
3. Selanjutnya, FOCUS maritime training centre, alamat : Duta mas fatmawati blok B2 No. 34-36 (Samping ITC Fatmawati) Jln. RS Fatmawati No. 39 Jakarta Selatan Telp : 0217231965
4. Selanjutnya, BP3IP Jakarta, alamat : Jl. Danau Sunter Utara Blok G, Sunter Agung Podomoro, Jakarta Utara
Telp : 0216510754 atau 0216519773
5. Terakhir, BP3IP Tangerang alamat Jl. Raya Karang Serang No. 1 Kec. Sukadiri Kab. Tangerang Banten
Telp: 02159370327, 02159370328 dan 02159370329
Baca juga : jasa urus buku pelaut
Inilah contoh Sertifikat BST :
Dan inilah sertifikat BST yang di perpanjang atau revalidasi BST :
Atau lembaga lainnya yang sudah mendapatkan approval dari Dirjen Perla
Jadi, Untuk BST dan Buku pelaut akan kami kirim ke alamat peserta kursus lewat kantor pos.
Baca juga : sertifikat kesehatan pelaut
(BST) Basic Safety Training Luar Negeri tidak diakui di Indonesia
Baca juga : jasa pembuatan paspor pelaut
Ikuti (BST) Basic Safety Training Resmi demi masa depan
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANANKUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Email : [email protected]
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups
1,9 jta ap
Silahkan hubungi langsung ke pertamina maritime training center. Untuk biaya bisa di tanyakan langsung di sana.
Maaf sblmya,,kalo boleh tau apakah setelah dpt bst dan simen bok dipastikan dapat kerja,atau langsung di salurkan ke pt ..mksh
Belum tentu langsung di salurkan ke PT karena harus melamar kerja ke perusahaan yang membutuhkan anda atau anda cari job sendiri.