Era digital saat ini memudahkan banyak orang berinovasi , termasuk saat pengembangan budidaya bioflok ikan terutama ikan lele, mujair, gurame, dan nila hingga udang. Dengan bantuan teknologi, orang-orang akan dengan mudah mengembangkan usaha peternakan ikan mereka.
Salah satu bentuk inovasi teknologi yang diciptakan di bidang peternakan ikan adalah budidaya bioflok. Teknik budidaya ini menggunakan rekayasa lingkungan dengan mengandalkan pasokan oksigen Serta memanfaatkan mikroorganisme yang dinilai mampu membuat ikan mencerna pakan dengan baik.
Budidaya Bioflok Adalah
Mengapa teknik bioflok banyak digunakan peternak ikan? Hal itu karena dinilai menjadi solusi yang bisa membantu kebutuhan gizi masyarakat dalam mengkonsumsi ikan serta hemat biaya.
Apalagi dengan budidaya bioflok dinilai mampu meningkatkan produktivitas panen ikan. Menngunakan budidaya bioflok pada pengembangan peternakan ikan juga dianggap mampu menekan penggunaan lahan serta mampu menghemat air.
Intinya menggunakan teknik budidaya bioflok artinya mengubah senyawa organic serta anorganik yang didalamnya ada oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok.
Darimana mendapatkannya, tentu dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok.
Sejumlah bakteri untuk bahan bioflok yang biasa digunakan adalah Bacillus sp., dan Bacillus subtilis. Bisajuga pakai Pseudomonas sp., Bacillus lichenoformis, serta Bacillus pumilus.
\
Mengenal Budidaya Bioflok
Pertama kali muncul di era tahun 1990an, budidaya bioflok sudah banyak membantu para peternak ikan tawar hingga saat ini.Terpenting penerapan dan pengawasannya dilakukan dengan baik.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa dengan teknologi bioflok mampu menhemat biaya pakan, serta sangat praktis karena hanya memanfaatkan air limbah selama proses produksi.
Dengan budidaya bioflok maka produsen mendukung siklus nitrogen serta menjadikan bakteri sebagai sumber keuntungan karena membiarkannya berkembang biak di dalam air.
PRODUSEN BIOFLOK
Meski demikian tidak semudah yang di bayangkan, sebab seorang produsen harus mampu mempertahankan rasio karbon terhadap nitrogen yang lebih tinggi di kolam ikan mereka. Dengan begitu akan merangsang pertumbuhan bakteri heterogen-mikroba yang akan memecah karbon organik dari lingkungan sekitarnya.
Bakteri (flok) yang tumbuh dengan baik bisa memakan limbah ikan yang di dalamnya terdapat nitrogen dan metabolit beracun sebelum akhirnya di makan oleh spesies budidaya ikan yang sedang di kembangkan. Salah satu dampak positifnya, akan mengurangi dampak lingkungan dari produksi dan biaya pakan.
Saat ini, menggunakan budidaya bioflok termasuk cara yang cukup popular di kalangan peternak ikan atau pembudidaya ikan khusus air tawar.
KEKURANGAN SISTEM BIOFLOK
Sebab, dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa budidaya bioflok ini bisa saja cocok di gunakan untuk budidaya ikan khusus air tawar tetapi belum tentu cocok dipakai di ikan lainnya, ini di pengaruhi oleh mikroba yang di gunakan.
Meski demikian, menggunakan budidaya bioflok bukan tanpa kekurangan. Sebab jika tidak mampu membuat manajemen produksi yang baik dalam hal ini gagal mengelola tingkat padatan tersuspensi dalam air budidaya, maka produksi juga tidak berjalan dengan baik.
Biotica Research Today dalam penelitiannya menyebutkan bahwa teknologi budidaya bioflok membutuhkan manajemen aktif agar produksi terjadi secara berkelanjutan.
Tidak hanya itu, para peneliti juga mengungkap bahwa akibat kurangnya pengetahuan di antara para produsen terutama pemahaman tentang dinamika mikroba diskrit. Akibatnya, manajemen produksi menjadi lebih sulit. Hasilnya para peternak menajdi kurang siap menangani masalah yang mucul selama proses pembesaran.
BAGAIMANA CARA MEMBUAT BIOFLOK
Jika Anda ingin mencoba membuat budidaya bioflok pada peternakan ikan air tawar seperti ikan lele atau ikan nila, berikut ini di uraikan bahan pembuatan bioflok serta cara pembuatan bioflok.
1. Bahan Pembuatan Bioflok
- Sediakan garam grosok 1 kg/m3
- Gunakan kapur tohor atau dolomit 150 gram/m3
- Probiotik (bisa menggunakan probiotik kemasan yang di khususkan untuk ikan)
- Prebiotik, bisa juga menggunakan molase 350 ml/m3 atau gula jawa 500 ml/m3
- Yakult 1 Botol
2. Cara Pembuatan Bioflok
- Semua bahan di campur, lalu aduk perlahan-lahan.
- Kemudian masukkan semua bahan tersebut kedalam air yang sudah di endapkan
- Selanjutnya tunggu hingga 14 hari
- Catatan, saat memasukkan bahan, gunakan sistem aerasi. Ini penting agar mikroorganisme dapat bekerja secara optimal
- Menunggu selama 14 hari maka Anda bisa terus memantau setiap hari kondisi air dengan meihat perubahan warna air (optimal cokelat), pH (optimal 6-8), dan oksigen terlarut (optimal 3 mg/L).
- Ketika bioflok telah siap digunakan, segera masukkan ikan yang ingin dibesarkan.
- Penebaran ikan berkisar 1000-1500 ekor/ kolam dengan ukuran kolam diameter 1 meter khusus ikan lele
- Sedangkan untuk ikan nila dan mujair, kepadatanya sebesar 120 ekor/m3
- Untuk gurame, kepadatanya sebesar 70-100 ekor/m3
Kelebihan Budidaya Bioflok
Bagi mereka yang paham akan teknologi budidaya bioflok, tentu akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut ini sejumlah keunggulan menggunakan budidaya bioflok
- Ikan atau Udang Kaya Kandungan Vitamin dan Fosfor
Menggunakan flok yang kaya protein ternyata memberikan kandungan vitamin dan fosfor yang baik pada ikan ataupun udang. Bahkan dalam sebuah penelitian di sebutkan bahwa dengan budidaya bioflok membuat flok mikroba mengalami pertumbuhan dengan baik.
Hasilnya akan meningkatkan kualitas air serta mampu membunuh nitrogen yang beracun yang ada dalam air. Efeknya, ikan akan bertumbuh dengan baik serta banyak.
- Produktivitas Lebih Tinggi
Di bandingkan teknik akuakultur konvensional, dengan budidaya bioflok justru di laporkan para peternak ikan hasilnya jauh lebih banyak. Artinya produktivitas yang di hasilkan jauh lebih tinggi. Ini terjadi karena, teknologi flok ini mampu menekan angka kematian ikan, dan justru meningkatkan pertumbuhan larva. Yang terpenting mampu meningkatkan laju pertumbuhan pada spesies budidaya.
- Hemat Lahan dan Hemat Air
Selain dua keuntungan yang di sebutkan di atas, dengan budidaya bioflok pada ikan tertentu ternyata mampu menghemat air dan juga mempersempit penggunaan lahan.
Teknologi ini memungkinkan pertukaran air yang terbatas akibatnya dampak yang di timbulkan pada lingkungan juga sangat rendah. Karena penggunaan air yang terbatas mampu menekan polusi. Alhasil biosekuriti yang lebih besar selama produksi.
Kekurangan Mengunakan Budidaya Bioflok
Salah satu kekurangan menggunakan budidaya bioflok karena Anda harus benar-benar paham tentang cara budidayanya, jika tidak maka hasilnya justru tidak sesuai yang anda harapkan.
Berikut ini di uraikan kekurangan menggunakan budidaya bioflok.
Bahwa seorang produsen apalagi bagi pemula benar-benar konsisten dan harus selalu mencampur dan menganginkan air budidaya. Jika tidak di lakukan dengan baik maka biaya energi bisa lebih tinggi dari yang anda harapkan.
Karena ikan dan udang rentang terhadap tekanan lingkungan, maka produsen harus mampu bekerja ekstra dengan memantau kesehatan serta kondisi ikan. Hal ini di anggap menjadi kunci bioflok mampu menaikkan kadar padatan tersuspensi di dalam air.
Kekurangan lain menggunakan teknologi ini karena peneliti menemukan bahwa dalam beberapa percobaan,terjadi peningkatan jumlah vibrio mikroba flok sehingga membuat ikan berisiko terkena penyakit.
Tidak hanya itu, belum ada solusi yang di sampaikan peneliti terkait temuannya mengenai cara kelompok mikroba individu beroperasi ataupun menemukan cara yang bisa memprediksi perkembangan mikroba ini, sehingga dampaknya pada kerugian konsumen.
Jika Anda butuh pendampingan hukum di industri perdagangan ikan, maka tepat sekali Anda memilih PT Jangkar Global Groups yang menyediakan tenaga professional yang menguasai sector perdagangan.
