China, dengan populasi terbesar di dunia dan budaya kuliner yang kaya, adalah pasar yang sangat menarik bagi berbagai komoditas pertanian, termasuk bawang merah. Bagi Indonesia, sebagai salah satu produsen bawang merah terbesar di dunia, ekspor ke China menawarkan peluang ekonomi yang signifikan. Namun, menembus pasar yang kompetitif dan memiliki standar tinggi ini memerlukan strategi yang matang, pemahaman mendalam tentang regulasi, serta komitmen terhadap kualitas. Artikel ini akan membahas secara detail potensi, tantangan, persyaratan, dan strategi untuk mendorong ekspor bawang merah Indonesia ke China.
Baca juga : Ekspor Pelet Sekam Padi ke China Pasar Energi Terbarukan
Potensi Pasar China
China adalah konsumen bawang merah yang masif, baik untuk kebutuhan rumah tangga, industri pengolahan makanan, maupun restoran. Meskipun China juga merupakan produsen bawang merah yang besar, kebutuhan impor tetap ada untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, variasi produk, atau saat terjadi kekurangan pasokan domestik akibat faktor cuaca atau bencana.
Baca juga : Ekspor Teripang Pasir dari Kupang ke Shenzhen China via Udara
Ukuran Pasar:
Dengan miliaran penduduk, permintaan akan bahan pangan, termasuk bawang merah, sangat besar dan stabil.
Baca juga: Ekspor Woodchip Indonesia ke China Peluang dan Tantangan
Diversifikasi Kebutuhan:
Selain konsumsi segar, bawang merah juga banyak di gunakan dalam bentuk olahan (pasta, bubuk, bawang goreng) di industri makanan China.
Baca juga: Ekspor Aluminium Ingot ke China Peluang, Prosedur dan Manfaat
Musim Panen Berbeda:
jasa ekspor Indonesia memiliki keunggulan geografis dengan musim panen yang berbeda dengan China, memungkinkan pasokan yang lebih stabil saat produksi domestik China menurun.
Baca juga: Undername GACC Ceker Ayam ke China Persyaratan GACC
Kedekatan Geografis:
Jarak yang relatif dekat antara Indonesia dan China mendukung efisiensi logistik pengiriman.
Baca juga: GACC untuk Ekspor Tulang Sapi Panduan Ekspor ke China
Tantangan dalam Ekspor Bawang Merah ke China
Meskipun potensinya besar, ekspor bawang merah ke China tidak lepas dari tantangan.
Baca juga: Ekspor Kunyit Ke China Bagaimana Cara Dan Dokumennya?
Persaingan Ketat:
China juga mengimpor bawang merah dari negara lain seperti India, Pakistan, dan negara-negara Asia Tengah yang memiliki keunggulan kompetitif tertentu, baik dari segi harga maupun kualitas.
Baca juga : Apa Itu GACC General Administration Of Customs China ?
Standar Kualitas dan Keamanan Pangan yang Ketat:
China memiliki regulasi fitosanitari dan standar keamanan pangan yang sangat ketat, termasuk batas maksimum residu pestisida (MRLs), bebas hama penyakit, dan sertifikasi kebun.
Baca juga: Ekspor Sarang Burung China
Logistik dan Rantai Dingin:
Bawang merah adalah komoditas segar yang rentan rusak. Membutuhkan penanganan pasca-panen yang baik, pengemasan yang standar ekspor, serta rantai dingin yang efektif selama transportasi untuk menjaga kualitas dan memperpanjang masa simpan.
Baca juga : Kebijakan Ekspor Impor China
Fluktuasi Harga:
Harga bawang merah di pasar internasional dapat berfluktuasi tajam, di pengaruhi oleh kondisi pasar global, musim panen, dan kebijakan perdagangan.
Baca juga: Ekspor Utama China: Menjadi Kekuatan Ekspor Global
Regulasi Bea Cukai dan Kuota:
Perubahan kebijakan bea cukai atau penerapan kuota impor oleh China dapat mempengaruhi kelancaran ekspor.
Baca juga: Ekspor Terbesar Indonesia China
Persyaratan Utama dan Regulasi Impor China
Untuk berhasil mengekspor bawang merah ke China, eksportir Indonesia harus memenuhi persyaratan ketat yang di tetapkan oleh General Administration of Customs of China (GACC) dan Kementerian Pertanian China.
Baca juga: Ekspor Nikel Ke China: Potensi dan Tantangan
Protokol Fitosanitari:
Ini adalah persyaratan paling krusial. Indonesia harus memiliki protokol fitosanitari yang di sepakati dengan GACC. Protokol ini akan mengatur:
Baca juga: Ekspor Indonesia China 2021: Potensi dan Tantangan
Area Produksi Terdaftar (Registered Farms/Orchards):
Kebun atau area budidaya bawang merah harus terdaftar dan di awasi oleh otoritas fitosanitari Indonesia (Badan Karantina Pertanian/Barantan). Kebun harus menerapkan praktik budidaya yang baik (Good Agricultural Practices/GAP) dan terbebas dari hama penyakit karantina.
Pengepakan dan Gudang Terdaftar (Registered Packing Facilities/Warehouses):
Fasilitas pengepakan dan penyimpanan juga harus terdaftar dan memenuhi standar sanitasi serta bebas dari hama penyakit.
Baca juga : Nilai Ekspor Indonesia China
Sertifikat Fitosanitari (Phytosanitary Certificate):
Setiap pengiriman harus di sertai sertifikat fitosanitari yang di keluarkan oleh Barantan, yang menyatakan bahwa bawang merah bebas dari hama penyakit dan memenuhi persyaratan China.
Baca juga: Barang Ekspor Impor China: Semua yang Harus Kamu Ketahui
Uji Laboratorium:
Pengujian untuk memastikan bebas residu pestisida di bawah batas yang di tetapkan (MRLs).
Standar Kualitas dan Ukuran:
Bawang merah yang di ekspor harus memiliki kualitas prima:
Baca juga: Barang Ekspor Indonesia China
Segar dan Utuh:
Bebas dari kerusakan fisik, busuk, atau cacat.
Baca juga: Ekspor China Ke Amerika: Strategi dan Dampak
Ukuran Seragam:
Sesuai dengan spesifikasi yang di minta importir.
Baca juga: Ekspor Batubara Indonesia Ke China
Kering dan Bersih:
Tidak lembap atau kotor.
Baca juga : Ekspor Makanan Ke China: Peluang Bisnis yang Menjanjikan
Tidak Bertunas:
Untuk memperpanjang masa simpan.
Baca juga : Data Ekspor Impor China
Pengemasan:
Pengemasan harus kuat, berventilasi baik, dan sesuai standar internasional untuk pengiriman komoditas segar (misalnya, karung jaring, peti kayu berventilasi, atau kemasan lain yang di sepakati).
Baca juga: Ekspor Indo Ke China: Peluang dan Tantangan
Labeling:
Label pada kemasan harus jelas, informatif, dan memenuhi regulasi China (misalnya, nama produk, asal, berat, tanggal panen/kemas, nomor registrasi kebun).
Baca juga: Ekspor Terbesar China: Menjelajahi Dominasi China
Kontrak dan Perizinan Ekspor-Impor:
Eksportir Indonesia harus memiliki perizinan ekspor yang lengkap, dan importir China harus memiliki izin impor yang sesuai.
Baca juga: Data Ekspor China: Peluang dan Tantangan untuk Indonesia
Strategi untuk Mendorong Ekspor Bawang Merah ke China
Untuk memaksimalkan potensi ekspor, di perlukan pendekatan strategis dari berbagai pihak.
Baca juga: Ekspor Pasir Sungai Ke China
Peningkatan Kualitas dan Kepatuhan Standar:
Penerapan GAP dan SOP:
Mendorong petani untuk menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dan Standard Operating Procedures (SOP) yang ketat untuk budidaya, penanganan pasca-panen, dan pengendalian hama penyakit.
Baca juga: Ekspor Sarang Walet China: Peluang Bisnis untuk Indonesia
Pengendalian Hama Terpadu (PHT):
Mengurangi penggunaan pestisida kimia untuk memenuhi batas residu yang ketat.
Baca juga: Ekspor Impor China: Mengetahui Peluang
Sertifikasi Kebun dan Fasilitas:
Membantu petani dan eksportir dalam proses pendaftaran dan sertifikasi kebun serta fasilitas pengepakan ke Barantan.
Baca juga: Ekspor Manggis Ke China: Peluang Pasar yang Menjanjikan
Pengembangan Rantai Pasok dan Logistik:
Fasilitas Pasca-Panen Modern:
Investasi dalam fasilitas penyimpanan berpendingin, pengeringan, sortasi, dan pengepakan yang modern untuk memperpanjang masa simpan dan menjaga kualitas.
Baca juga: Barang Ekspor China Indonesia: Perdagangan Antar Negara
Optimalisasi Rantai Dingin:
Memastikan suhu dan kelembapan yang terkontrol dari kebun hingga ke pelabuhan tujuan di China.
Baca juga: Ekspor China Investing: Panduan Investasi untuk Pemula
Pemilihan Moda Transportasi Efisien:
Menimbang antara biaya dan waktu pengiriman (misalnya, kargo laut berpendingin).
Baca juga: Ekspor Walet Ke China: Potensi dan Tantangan
Peningkatan Kapasitas Eksportir:
Pelatihan dan Pendampingan:
Memberikan pelatihan kepada eksportir mengenai regulasi ekspor, standar pasar China, manajemen risiko, dan negosiasi bisnis.
Baca juga: Ekspor Batu Bara Ke China Konsumen Terbesar di Dunia
Akses Permodalan:
Memfasilitasi akses permodalan bagi eksportir untuk investasi di fasilitas dan operasional.
Baca juga: Ekspor Nonmigas Indonesia Ke China
Promosi dan Pemasaran:
Partisipasi Pameran Dagang:
Aktif berpartisipasi dalam pameran dagang pertanian di China untuk membangun jaringan dan memperkenalkan produk.
Baca juga: Jasa Ekspor Cendana: Panduan Persyaratan dan Prosedurnya
Branding dan Diferensiasi:
Mengembangkan branding untuk bawang merah Indonesia, menonjolkan keunggulan seperti rasa, aroma, atau metode budidaya yang unik.
E-commerce dan Platform Digital:
Memanfaatkan platform e-commerce B2B (business-to-business) di China untuk menjangkau pembeli potensial.
Dukungan Pemerintah:
Diplomasi Perdagangan:
Pemerintah Indonesia (Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Luar Negeri) perlu terus aktif bernegosiasi dengan GACC dan otoritas China untuk mempermudah akses pasar, menyelesaikan hambatan teknis, dan membuka koridor perdagangan baru.
Fasilitasi Sertifikasi:
Mempercepat proses sertifikasi fitosanitari dan registrasi kebun.
Informasi Pasar:
Menyediakan informasi pasar terkini mengenai permintaan, harga, dan regulasi di China.
Mendorong Kemitraan:
Sehingga, Mendorong kemitraan antara eksportir Indonesia dengan importir/distributor di China.
HS Code untuk bawang merah di Indonesia
Namun, perlu dicatat bahwa HS Code bisa lebih spesifik lagi tergantung pada kondisi dan jenis bawang merahnya. Berikut adalah beberapa HS Code yang relevan untuk bawang merah di Indonesia:
0703.10.29.00: Ini adalah HS Code yang sering disebut dalam peraturan impor/ekspor Indonesia untuk bawang merah segar untuk konsumsi.
0703.10.20: Kode ini juga disebutkan sebagai HS Code untuk shallots (bawang merah) secara umum.
0703.10.19: Terkadang digunakan untuk fresh red onion secara umum.
0703.10: Ini adalah kode heading umum untuk “Bawang bombay, bawang merah, bawang putih, bawang bakung/perai dan sayuran sejenis lainnya, segar atau dingin.”
Jika bawang merah tersebut sudah diolah (misalnya, bawang goreng), HS Code-nya akan berbeda, misalnya:
2005.99.90: Untuk bawang goreng.
Penting:
- Untuk keperluan impor atau ekspor, selalu verifikasi HS Code yang tepat dengan pihak berwenang terkait (misalnya, Bea Cukai) atau konsultan perdagangan, karena kode ini dapat mempengaruhi tarif bea masuk/keluar dan persyaratan lainnya.
- Kemudian, HS Code juga dapat bervariasi sedikit antar negara.
Studi Kasus dan Contoh Keberhasilan (Jika Ada)
Meskipun ekspor bawang merah Indonesia ke China belum masif seperti beberapa komoditas lain, ada beberapa perusahaan atau kelompok petani yang telah berhasil menembus pasar Layanan Ekspor dengan komoditas pertanian lainnya ke China. Sehingga, Pembelajaran dari keberhasilan ini, misalnya dalam penerapan SOP ketat, manajemen rantai pasok, dan negosiasi bisnis, dapat di terapkan pada bawang merah.
Maka, Ekspor bawang merah ke China adalah sebuah peluang emas bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan devisa negara. Namun, ini bukanlah jalan yang mudah. Di perlukan sinergi yang kuat antara petani, eksportir, dan pemerintah untuk memastikan kualitas produk, kepatuhan terhadap standar internasional dan regulasi China, serta efisiensi rantai pasok. Dengan strategi yang tepat dan komitmen terhadap keunggulan, bawang merah Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi komoditas primadona di pasar raksasa China.
PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Email : [email protected]
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups












