Ekspor Ikan Asin Indonesia ke Jepang Menjelajahi Pasar Sakura

Akhmad Fauzi

Updated on:

Ekspor Ikan Asin Indonesia ke Jepang Menjelajahi Pasar Sakura
Direktur Utama Jangkar Goups

Indonesia, dengan garis pantai yang panjang dan kekayaan laut yang melimpah, memiliki potensi besar dalam industri perikanan. Salah satu komoditas yang memiliki daya tarik unik dan peluang ekspor menjanjikan adalah ikan asin. Di antara berbagai tujuan ekspor, Jepang menonjol sebagai pasar yang sangat potensial, mengingat kecintaan mereka terhadap produk laut dan nilai tambah yang bisa di berikan oleh produk tradisional Indonesia.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai potensi ekspor ikan asin ke Jepang, termasuk cara pengemasan yang tepat, persyaratan yang harus di penuhi, serta prosedur ekspor yang perlu di lalui.

Mengapa Jepang? Potensi Pasar yang Menjanjikan

Jepang di kenal sebagai negara konsumen ikan terbesar di dunia. Budaya kuliner mereka sangat menghargai ikan dan produk laut, baik yang segar, beku, maupun olahan. Meskipun ikan asin bukan merupakan makanan pokok di Jepang seperti halnya di Indonesia, ada ceruk pasar yang signifikan, terutama di kalangan ekspatriat Indonesia, restoran-restoran Asia, atau bahkan sebagai bahan baku untuk produk olahan tertentu yang mencari cita rasa unik. Kualitas dan keunikan ikan asin Indonesia, seperti ikan gabus asin, ikan peda, atau jambal roti, dapat menjadi daya tarik tersendiri.

Kunci Keberhasilan: Pengemasan Ikan Asin yang Optimal

Pengemasan adalah aspek krusial dalam ekspor ikan asin. Kualitas pengemasan yang buruk dapat menyebabkan kerusakan produk, kontaminasi, dan penolakan di negara tujuan. Berikut adalah beberapa tips pengemasan ikan asin yang optimal untuk ekspor:

Bersih dan Kering Sempurna:

Pastikan ikan asin benar-benar kering dan bersih dari kotoran sebelum di kemas. Kelembaban dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri.

Vakum Sealing:

Metode vakum sealing sangat di rekomendasikan. Pengemasan vakum menghilangkan udara dari kemasan, mencegah oksidasi, memperlambat pertumbuhan mikroorganisme, dan menjaga aroma serta rasa ikan asin.

Bahan Kemasan Food Grade:

Gunakan bahan kemasan plastik food grade yang tebal dan tahan sobek. Pastikan kemasan tidak berbau dan tidak akan mempengaruhi kualitas ikan asin.

Labeling Jelas:

Sertakan label yang jelas mencantumkan informasi produk (nama ikan, berat bersih, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa), informasi produsen, dan petunjuk penyimpanan. Pastikan label sesuai dengan peraturan label pangan di Jepang.

Perlindungan Tambahan:

Untuk pengiriman jarak jauh, pertimbangkan penggunaan kotak karton yang kokoh atau peti kayu yang berventilasi. Lapisi bagian dalam kotak dengan plastik atau bubble wrap untuk melindungi produk dari benturan dan perubahan suhu ekstrem.

Penggunaan Desikan:

Untuk menjaga kelembaban, dapat di tambahkan sachet desikan (penyerap kelembaban) food grade di dalam kemasan primer.

Memenuhi Standar Jepang: Persyaratan Ekspor Ikan Asin

Jepang memiliki standar keamanan pangan yang sangat ketat. Eksportir harus memastikan produk ikan asin mereka memenuhi semua persyaratan yang di tetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang (MHLW). Berikut adalah beberapa persyaratan umum:

Sertifikat Kesehatan (Health Certificate):

Dokumen ini di keluarkan oleh otoritas berwenang di Indonesia (misalnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan/BKIPM) yang menyatakan bahwa produk ikan asin bebas dari penyakit, kontaminan berbahaya, dan layak konsumsi manusia.

Sertifikat Bebas Salmonella dan E. coli:

Pengujian laboratorium untuk memastikan tidak adanya bakteri patogen seperti Salmonella dan E. coli.

Analisis Residu Kimia:

Pengujian untuk memastikan produk bebas dari residu pestisida, antibiotik, logam berat (seperti merkuri), dan bahan kimia berbahaya lainnya melebihi batas toleransi.

Sertifikat Kualitas:

Menunjukkan bahwa produk telah memenuhi standar kualitas yang di tetapkan, seperti kadar air, kadar garam, dan organoleptik.

Labeling Compliance:

Label produk harus sesuai dengan peraturan labeling Jepang, termasuk informasi nutrisi, alergen, dan negara asal.

Traceability:

Kemampuan untuk melacak asal-usul produk dari penangkapan hingga ke tangan konsumen akhir. Ini penting untuk memastikan keamanan dan kualitas produk.

Pabrik dan Fasilitas Bersertifikasi:

Fasilitas produksi harus memenuhi standar kebersihan dan sanitasi yang ketat, seringkali membutuhkan sertifikasi seperti HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) atau ISO 22000.

Langkah-Langkah Prosedural: Panduan Ekspor Ikan Asin ke Jepang

Proses ekspor ikan asin ke Jepang melibatkan beberapa tahapan yang sistematis. Berikut adalah panduan umumnya:

Riset Pasar dan Mitra:

Identifikasi importir atau distributor potensial di Jepang yang tertarik dengan produk ikan asin.
Pahami preferensi konsumen Jepang dan segmen pasar yang akan di tuju.

Legalitas dan Perizinan Usaha:

Pastikan perusahaan Anda memiliki legalitas lengkap sebagai eksportir di Indonesia.
Daftar sebagai eksportir di Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Pemenuhan Standar Kualitas dan Keamanan:

Produksi ikan asin sesuai dengan standar mutu dan kebersihan yang ketat.
Lakukan pengujian laboratorium untuk memenuhi persyaratan Jepang (lihat bagian persyaratan).
Pastikan fasilitas produksi Anda memenuhi standar kebersihan yang di perlukan.

Pengurusan Dokumen Ekspor:

  1. Commercial Invoice: Rincian barang, jumlah, harga, dan ketentuan pembayaran.
  2. Packing List: Daftar detail isi setiap kemasan.
  3. Bill of Lading (B/L) / Air Waybill (AWB): Dokumen transportasi yang di keluarkan oleh maskapai pelayaran/penerbangan.
  4. Certificate of Origin (COO): Dokumen yang menyatakan negara asal barang, di keluarkan oleh Kementerian Perdagangan.
  5. Health Certificate: Seperti yang di jelaskan di atas, di keluarkan oleh BKIPM.
  6. Phytosanitary Certificate (jika di perlukan): Untuk produk pertanian atau pangan tertentu, mungkin tidak wajib untuk ikan asin.
  7. Dokumen Tambahan: Tergantung pada kesepakatan dengan importir dan peraturan terbaru.

Logistik dan Pengiriman:

  1. Pilih mode transportasi yang sesuai (udara atau laut). Pengiriman udara lebih cepat namun lebih mahal, cocok untuk produk yang membutuhkan kesegaran lebih. Pengiriman laut lebih ekonomis untuk volume besar.
  2. Gunakan jasa forwarder yang berpengalaman dalam ekspor produk perikanan ke Jepang. Mereka dapat membantu mengurus bea cukai dan perizinan di kedua negara.
  3. Pastikan pengaturan suhu yang tepat selama transportasi untuk menjaga kualitas produk.

Bea Cukai di Jepang:

  1. Importir di Jepang akan mengurus proses bea cukai. Pastikan semua dokumen lengkap dan akurat untuk menghindari penundaan.
  2. Produk mungkin akan melewati pemeriksaan oleh MHLW saat tiba di pelabuhan/bandara Jepang.

Tantangan dan Peluang Ekspor Ikan Asin

Mengekspor ikan asin ke Jepang memang memiliki tantangan, terutama dalam memenuhi standar kualitas yang tinggi dan regulasi yang ketat. Namun, dengan persiapan yang matang, komitmen terhadap kualitas, dan strategi pemasaran yang tepat, peluang untuk meraih keuntungan dari pasar Jepang sangat terbuka lebar. Berinovasi dalam produk, misalnya dengan menawarkan ikan asin dengan bumbu khas atau dalam kemasan yang lebih modern, juga dapat meningkatkan daya saing.

Ekspor ikan asin ke Jepang bukan hanya tentang menjual produk, tetapi juga tentang memperkenalkan kekayaan kuliner dan budaya Indonesia ke pasar global. Dengan langkah yang tepat, ikan asin Indonesia bisa menjadi primadona di Negeri Sakura.

PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Email : [email protected]
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat