Rencanakan Itinerary Schengen Visa Anda
Schengen Visa Itinerary – Membuat itinerary yang detail dan terorganisir sangat penting dalam proses aplikasi Schengen Visa. Itinerary yang komprehensif menunjukkan kepada petugas imigrasi rencana perjalanan Anda yang jelas, meyakinkan mereka bahwa Anda akan meninggalkan wilayah Schengen setelah masa berlaku visa berakhir. Berikut beberapa contoh itinerary untuk berbagai jenis perjalanan, sebagai panduan dalam merencanakan perjalanan Anda sendiri.
Itinerary Perjalanan Schengen Visa 14 Hari ke Eropa Barat
Contoh itinerary ini mencakup kunjungan ke beberapa negara Eropa Barat, dengan fokus pada keseimbangan antara wisata kota dan alam. Perencanaan ini mempertimbangkan transportasi antar negara, akomodasi, dan aktivitas harian yang beragam. Farnesina Indonesia Jembatan Diplomasi Italia-Indonesia
Membuat Schengen Visa Itinerary yang detail memang penting, karena perencanaan yang matang menentukan keberhasilan aplikasi visa. Prosesnya bisa sedikit rumit, apalagi jika Anda juga berencana mengunjungi negara lain di luar Schengen, misalnya India. Jika Anda memerlukan visa untuk perjalanan ke India setelah perjalanan Schengen Anda, perlu dipertimbangkan pengurusan Visa Indian Dubai sebelumnya.
Dengan begitu, Anda bisa fokus pada rencana perjalanan Schengen Anda tanpa perlu terburu-buru mengurus visa India setelahnya. Jadi, pastikan semua dokumen visa, termasuk rencana perjalanan yang terinci, sudah siap sebelum mengajukan permohonan Schengen.
- Hari 1-3: Amsterdam, Belanda: Penerbangan tiba di Amsterdam Schiphol Airport (AMS). Check-in hotel dekat pusat kota. Kunjungan ke Canal Ring, Anne Frank House, dan Rijksmuseum. Menikmati suasana kota dengan bersepeda.
- Hari 4-6: Paris, Prancis: Perjalanan kereta cepat dari Amsterdam ke Paris. Check-in hotel di dekat Eiffel Tower. Kunjungan ke Eiffel Tower, Louvre Museum, dan Arc de Triomphe. Menikmati kuliner Prancis.
- Hari 7-9: Cologne, Jerman: Perjalanan kereta dari Paris ke Cologne. Check-in hotel di dekat Cologne Cathedral. Kunjungan ke Cologne Cathedral, Chocolate Museum, dan Rhine River Cruise. Menjelajahi Altstadt (kota tua).
- Hari 10-12: Brussels, Belgia: Perjalanan kereta dari Cologne ke Brussels. Check-in hotel di pusat kota. Kunjungan ke Grand Place, Manneken Pis, dan Atomium. Mencicipi cokelat Belgia.
- Hari 13: Perjalanan Kembali: Perjalanan kereta dari Brussels ke Amsterdam Schiphol Airport (AMS) untuk penerbangan kembali.
- Hari 14: Tiba di Negara Asal:
Itinerary Perjalanan Schengen Visa 10 Hari Berfokus pada Museum dan Situs Bersejarah di Italia
Itinerary ini difokuskan pada eksplorasi budaya dan sejarah Italia, dengan kunjungan ke museum dan situs bersejarah yang terkenal. Transportasi utama menggunakan kereta api untuk efisiensi dan kenyamanan.
- Hari 1-3: Roma: Tiba di Roma Fiumicino Airport (FCO). Kunjungan ke Colosseum, Roman Forum, Vatican City (St. Peter’s Basilica dan Vatican Museums), dan Pantheon.
- Hari 4-6: Florence: Perjalanan kereta ke Florence. Kunjungan ke Uffizi Gallery, Accademia Gallery (untuk melihat David karya Michelangelo), Ponte Vecchio, dan Duomo.
- Hari 7-9: Venice: Perjalanan kereta ke Venice. Kunjungan ke St. Mark’s Square, Doge’s Palace, Rialto Bridge, dan gondola ride.
- Hari 10: Perjalanan Kembali: Perjalanan kereta dari Venice ke Roma Fiumicino Airport (FCO) untuk penerbangan kembali.
Itinerary Perjalanan Schengen Visa untuk Keluarga dengan Anak-Anak di Prancis
Itinerary ini dirancang untuk keluarga dengan anak-anak berusia 5 dan 10 tahun, dengan aktivitas yang sesuai dengan usia mereka dan menekankan kesenangan dan pembelajaran. Perencanaan ini mempertimbangkan waktu istirahat dan fleksibilitas.
Membuat Schengen Visa Itinerary yang detail memang perlu perencanaan matang. Selain memastikan semua dokumen lengkap, perlu juga dipertimbangkan kemungkinan perjalanan selanjutnya. Misalnya, jika Anda berencana melanjutkan perjalanan ke Jepang setelah Eropa, proses Transfer Visa Jepang menjadi hal penting yang perlu dipersiapkan sejak awal. Dengan begitu, Schengen Visa Itinerary Anda bisa terintegrasi dengan rencana perjalanan ke Jepang, menghindari kerepotan administrasi di kemudian hari.
Perencanaan yang terstruktur akan membuat perjalanan Anda lebih lancar dan menyenangkan.
- Hari 1-3: Paris: Tiba di Paris Charles de Gaulle Airport (CDG). Kunjungan ke Disneyland Paris, Jardin du Luxembourg (taman bermain), dan menumpang bateau-mouche (perahu wisata di Seine).
- Hari 4-6: Nice: Perjalanan kereta ke Nice. Kunjungan ke pantai, berjalan-jalan di Promenade des Anglais, dan mengunjungi Jardin Exotique (taman eksotis).
- Hari 7: Perjalanan Kembali: Perjalanan dari Nice ke Paris Charles de Gaulle Airport (CDG) untuk penerbangan kembali.
Itinerary Perjalanan Schengen Visa Ekonomis 7 Hari di Spanyol
Itinerary ini fokus pada perjalanan hemat biaya di Spanyol, dengan penggunaan transportasi umum dan akomodasi budget-friendly seperti hostel atau Airbnb. Contoh ini menunjukan bagaimana perjalanan yang menyenangkan dapat dilakukan tanpa harus mahal.
Membuat Schengen Visa Itinerary memang membutuhkan perencanaan matang, mempertimbangkan berbagai faktor seperti durasi kunjungan dan negara yang akan dikunjungi. Sebagai perbandingan, prosesnya cukup berbeda dengan kebijakan visa negara lain, misalnya Indonesia yang pernah menerapkan Visa On Arrival pada tahun 2015 seperti yang dijelaskan di Visa On Arrival Indonesia 2015. Kemudahan akses seperti itu tentu mempengaruhi perencanaan perjalanan.
Kembali ke Schengen Visa Itinerary, setelah menetapkan rute perjalanan, jangan lupa untuk memastikan semua dokumen persyaratan visa sudah lengkap agar proses pengajuan berjalan lancar.
- Hari 1-3: Barcelona: Tiba di Barcelona El Prat Airport (BCN). Kunjungan ke Sagrada Familia, Park Güell, dan berjalan-jalan di Las Ramblas. Menggunakan transportasi umum seperti metro.
- Hari 4-6: Seville: Perjalanan bus dari Barcelona ke Seville. Kunjungan ke Alcázar of Seville, Seville Cathedral, dan Plaza de España. Menikmati tapas di barrio Santa Cruz.
- Hari 7: Perjalanan Kembali: Perjalanan bus dari Seville ke Barcelona El Prat Airport (BCN) untuk penerbangan kembali.
Itinerary Perjalanan Schengen Visa Solo Backpacker 21 Hari di Jerman
Itinerary ini ditujukan untuk solo backpacker yang menyukai petualangan dan interaksi dengan penduduk lokal. Transportasi utama menggunakan kereta api dan bus, dengan penekanan pada pengalaman autentik.
Membuat Schengen Visa Itinerary yang efektif memang membutuhkan perencanaan matang. Salah satu hal krusial yang perlu Anda perhatikan adalah jenis visa Schengen yang diajukan, karena hal ini akan mempengaruhi durasi perjalanan Anda. Untuk informasi lebih lengkap mengenai berbagai jenis visa, termasuk detail persyaratannya, silakan kunjungi halaman Visa Schengen Area 2 yang menyediakan panduan komprehensif.
Dengan memahami jenis visa yang tepat, Anda dapat menyusun Schengen Visa Itinerary yang lebih terstruktur dan sesuai dengan rencana perjalanan Anda. Perencanaan yang baik akan meningkatkan peluang pengajuan visa Anda disetujui.
- Hari 1-3: Berlin: Tiba di Berlin Brandenburg Airport (BER). Kunjungan ke Brandenburg Gate, Reichstag Building, East Side Gallery, dan menjelajahi berbagai distrik di Berlin.
- Hari 4-6: Munich: Perjalanan kereta ke Munich. Kunjungan ke Marienplatz, Hofbräuhaus, dan Deutsches Museum. Menjelajahi taman-taman di Munich.
- Hari 7-9: Black Forest: Perjalanan bus ke Black Forest. Hiking, menikmati pemandangan alam, dan berinteraksi dengan penduduk lokal di desa-desa kecil.
- Hari 10-12: Cologne: Perjalanan kereta ke Cologne. Kunjungan ke Cologne Cathedral dan menjelajahi Altstadt.
- Hari 13-15: Hamburg: Perjalanan kereta ke Hamburg. Kunjungan ke Speicherstadt (gudang-gudang tua), HafenCity (pelabuhan modern), dan Miniatur Wunderland.
- Hari 16-18: Dresden: Perjalanan kereta ke Dresden. Kunjungan ke Frauenkirche, Zwinger Palace, dan Brühl’s Terrace.
- Hari 19-21: Perjalanan Kembali: Perjalanan kereta dari Dresden ke Berlin Brandenburg Airport (BER) untuk penerbangan kembali.
Dokumen Pendukung yang Di Butuhkan: Schengen Visa Itinerary
Mempersiapkan dokumen untuk aplikasi Schengen Visa membutuhkan ketelitian dan perhatian ekstra. Kelengkapan dan keabsahan dokumen-dokumen ini akan sangat mempengaruhi proses pengajuan visa Anda. Berikut ini uraian lengkap mengenai dokumen-dokumen yang dibutuhkan, beserta tips dan solusi untuk mengatasi potensi masalah yang mungkin Anda hadapi.
Daftar Lengkap Dokumen Pendukung Schengen Visa
Dokumen yang dibutuhkan untuk aplikasi Schengen Visa dapat bervariasi tergantung pada kewarganegaraan, tujuan perjalanan, dan durasi tinggal. Namun, secara umum, dokumen-dokumen berikut ini biasanya diperlukan:
- Formulir aplikasi Schengen Visa yang diisi lengkap dan ditandatangani.
- Paspor yang masih berlaku minimal 3 bulan setelah tanggal keberangkatan dari wilayah Schengen, dengan minimal dua halaman kosong.
- Foto paspor terbaru dengan latar belakang putih, sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
- Bukti pemesanan tiket pesawat pulang pergi.
- Bukti akomodasi selama di wilayah Schengen (reservasi hotel, surat undangan, atau bukti kepemilikan properti).
- Bukti keuangan yang cukup untuk membiayai perjalanan, seperti rekening bank, surat pernyataan sponsor, atau kartu kredit.
- Asuransi perjalanan yang mencakup biaya medis darurat dan pemulangan.
- Surat keterangan kerja atau bukti penghasilan lainnya.
- Itinerary perjalanan yang mencantumkan rencana perjalanan secara detail.
- Surat undangan (jika ada) dari pihak yang mengundang di wilayah Schengen.
Perbandingan Persyaratan Dokumen Berdasarkan Kewarganegaraan
Persyaratan dokumen Schengen Visa dapat sedikit berbeda tergantung kewarganegaraan pemohon. Beberapa negara mungkin memerlukan dokumen tambahan atau proses verifikasi yang lebih ketat. Berikut contoh tabel perbandingan (data bersifat umum dan dapat berubah, sebaiknya selalu cek informasi terbaru dari Kedutaan Besar/Konsulat terkait):
Kewarganegaraan | Persyaratan Tambahan |
---|---|
Indonesia | Terkadang memerlukan surat keterangan penghasilan tambahan untuk membuktikan kemampuan finansial. |
Singapura | Proses pengajuan cenderung lebih mudah dan cepat. |
Amerika Serikat | Mungkin memerlukan bukti kuat tentang tujuan perjalanan dan rencana kepulangan. |
Catatan: Tabel di atas hanya contoh dan tidak mencakup semua kewarganegaraan. Selalu periksa persyaratan terbaru di situs web Kedutaan Besar/Konsulat negara Schengen yang dituju.
Cara Mempersiapkan Surat Undangan dari Sponsor
Jika Anda akan tinggal di tempat sponsor selama perjalanan, surat undangan yang resmi dan lengkap sangat penting. Surat tersebut harus memuat informasi detail seperti identitas sponsor, hubungan dengan pemohon, alamat tempat tinggal sponsor, durasi tinggal pemohon, dan pernyataan tanggung jawab sponsor atas biaya hidup pemohon selama di wilayah Schengen. Surat undangan sebaiknya ditulis dalam bahasa Inggris atau bahasa negara yang dituju dan dilampiri salinan identitas sponsor (seperti paspor atau KTP).
Potensi Masalah dan Solusinya
Beberapa masalah umum yang mungkin terjadi selama pengumpulan dokumen antara lain:
- Foto tidak sesuai spesifikasi: Pastikan foto memenuhi persyaratan ukuran, latar belakang, dan pose. Jika ragu, konsultasikan dengan pusat foto profesional.
- Rekening bank kurang saldo: Pastikan saldo rekening bank Anda cukup untuk membiayai perjalanan. Jika kurang, pertimbangkan untuk mencari sponsor atau menggunakan kartu kredit.
- Kesalahan pengisian formulir: Periksa kembali formulir aplikasi dengan teliti sebelum mengirimkan. Kesalahan kecil dapat menyebabkan penolakan aplikasi.
- Dokumen tidak lengkap: Buat checklist dokumen yang dibutuhkan dan pastikan semua dokumen sudah lengkap dan sesuai persyaratan sebelum mengirimkan aplikasi.
Tips dan Trik untuk Kelengkapan Dokumen
Untuk memastikan kelengkapan dokumen, buatlah checklist dokumen yang dibutuhkan dan periksa satu per satu. Siapkan dokumen jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan untuk menghindari keterlambatan. Salin semua dokumen penting dan simpan salinannya di tempat yang aman. Jika memungkinkan, konsultasikan dengan agen perjalanan atau konsultan visa untuk memastikan kelengkapan dokumen Anda.
Tips dan Trik Mempersiapkan Aplikasi Schengen Visa
Mempelajari proses aplikasi Schengen Visa Itinerary mungkin tampak rumit, namun dengan persiapan yang matang, prosesnya akan jauh lebih mudah. Artikel ini akan memberikan panduan langkah demi langkah untuk membantu Anda dalam mempersiapkan aplikasi visa Schengen, meningkatkan peluang keberhasilan, dan menjawab pertanyaan umum yang sering muncul.
Mengisi Formulir Aplikasi Schengen Visa Secara Online
Formulir aplikasi Schengen Visa Itinerary umumnya tersedia secara online. Isilah formulir dengan teliti dan akurat. Setiap informasi yang di berikan harus sesuai dengan dokumen pendukung yang Anda siapkan. Berikut langkah-langkahnya:
- Pertama, akses situs web resmi Kedutaan Besar atau Konsulat negara Schengen yang di tuju.
- Kedua, unduh formulir aplikasi dan bacalah petunjuk pengisian dengan saksama.
- Isi setiap bagian formulir dengan informasi yang benar dan lengkap, termasuk data pribadi, riwayat perjalanan, tujuan kunjungan, dan informasi kontak darurat.
- Selanjutnya, Pastikan semua informasi yang di berikan konsisten dengan dokumen pendukung seperti paspor dan bukti pemesanan tiket.
- Periksa kembali seluruh isi formulir sebelum mengirimkan aplikasi secara online.
Pertanyaan Umum Seputar Aplikasi Schengen Visa dan Jawabannya
Berikut beberapa pertanyaan umum yang sering di ajukan terkait aplikasi Schengen Visa dan jawaban ringkasnya:
- Berapa lama proses pengajuan visa Schengen? Prosesnya bervariasi, umumnya berkisar antara 15 hingga 30 hari kerja, bahkan bisa lebih lama tergantung pada kedutaan besar dan volume aplikasi.
- Dokumen apa saja yang di butuhkan untuk aplikasi Schengen Visa? Dokumen yang di butuhkan bervariasi tergantung tujuan dan durasi perjalanan, namun umumnya termasuk paspor, formulir aplikasi yang terisi lengkap, bukti pemesanan tiket pesawat dan akomodasi, bukti keuangan, surat pernyataan tujuan perjalanan, dan asuransi perjalanan.
- Apakah saya perlu menunjukkan bukti keuangan? Ya, Anda perlu menunjukkan bukti keuangan yang cukup untuk membiayai perjalanan Anda selama di negara Schengen. Sehingga ini bisa berupa rekening bank, surat sponsor keuangan, atau bukti kepemilikan aset.
- Apa yang terjadi jika aplikasi visa saya di tolak? Selanjutnya, Jika aplikasi di tolak, Anda akan menerima pemberitahuan tertulis yang menjelaskan alasan penolakan. Anda dapat mengajukan banding sesuai prosedur yang di tetapkan.
Contoh Surat Pernyataan Tujuan Perjalanan
Surat pernyataan tujuan perjalanan harus di tulis dengan jelas, ringkas, dan meyakinkan. Berikut contohnya:
Kepada Yang Terhormat Petugas Imigrasi Kedutaan Besar [Nama Negara],
Saya, [Nama Lengkap], dengan nomor paspor [Nomor Paspor], mengajukan permohonan visa Schengen untuk kunjungan wisata ke [Nama Negara] selama [Jumlah Hari] hari, dari tanggal [Tanggal Keberangkatan] hingga tanggal [Tanggal Kepulangan]. Tujuan perjalanan saya adalah untuk mengunjungi [Tujuan Wisata, contoh: kota-kota bersejarah, museum, tempat wisata alam]. Saya telah memesan tiket pesawat dan akomodasi, dan memiliki cukup dana untuk membiayai perjalanan saya. Saya menjamin akan mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku selama berada di [Nama Negara] dan akan kembali ke Indonesia tepat waktu. Terlampir dokumen pendukung yang di perlukan.
Hormat saya,
[Nama Lengkap dan Tanda Tangan]
Tips Meningkatkan Peluang Keberhasilan Aplikasi Schengen Visa
Pastikan semua dokumen lengkap dan akurat. Berikan informasi yang jelas dan jujur dalam formulir aplikasi dan surat pernyataan tujuan perjalanan. Bukti keuangan yang kuat dan rencana perjalanan yang terorganisir dengan baik akan meningkatkan peluang keberhasilan aplikasi Anda. Maka ajukan aplikasi jauh sebelum tanggal keberangkatan yang di rencanakan.
Melacak Status Aplikasi Schengen Visa, Schengen Visa Itinerary
Setelah mengajukan aplikasi, Anda dapat melacak statusnya melalui situs web resmi Kedutaan Besar atau Konsulat negara Schengen yang di tuju. Biasanya, Anda akan membutuhkan nomor aplikasi atau nomor referensi untuk melacak status aplikasi Anda. Jadi, eriksa secara berkala untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai status aplikasi Anda.
Format Itinerary yang Efektif
Itinerary perjalanan Schengen Visa Itinerary yang terstruktur dan detail sangat penting untuk keberhasilan pengajuan visa. Schengen Visa Itinerary yang baik tidak hanya menunjukan rencana perjalanan Anda, tetapi juga meyakinkan petugas visa tentang tujuan kunjungan dan rencana kepulangan Anda. Berikut beberapa format itinerary yang efektif dan perbandingannya.
Itinerary dalam Format Tabel
Format tabel memberikan gambaran ringkas dan terorganisir tentang rencana perjalanan. Ini memudahkan petugas visa untuk melihat detail perjalanan Anda secara sekilas. Berikut contohnya:
Tanggal | Lokasi | Aktivitas | Anggaran (EUR) |
---|---|---|---|
2024-03-10 | Paris, Prancis | Tiba di Paris, check-in hotel, jalan-jalan di sekitar Menara Eiffel | 150 |
2024-03-11 | Paris, Prancis | Kunjungan ke Museum Louvre, jalan-jalan di Champs-Élysées | 100 |
2024-03-12 | Amsterdam, Belanda | Perjalanan kereta api ke Amsterdam, check-in hotel, bersepeda di sekitar kanal | 120 |
2024-03-13 | Amsterdam, Belanda | Kunjungan ke Anne Frank House, museum Rijksmuseum | 80 |
2024-03-14 | Keberangkatan | Keberangkatan dari Amsterdam Schiphol Airport | 50 |
Tabel di atas memberikan informasi yang cukup padat. Kelebihannya adalah kemudahan pembacaan dan pemahaman yang cepat. Namun, kekurangannya adalah kurangnya detail deskriptif tentang aktivitas dan pengalaman yang di rencanakan.
Itinerary dalam Format Naratif
Format naratif memungkinkan Anda untuk memberikan penjelasan lebih rinci tentang rencana perjalanan Anda, menambahkan sentuhan personal, dan menjelaskan alasan di balik pilihan destinasi dan aktivitas. Berikut contohnya:
Petualangan Eropa saya di mulai pada tanggal 10 Maret 2024 dengan penerbangan ke Paris, kota romantis yang selalu memikat hati. Setelah check-in di hotel yang terletak di dekat Menara Eiffel, saya akan menghabiskan sore hari dengan berjalan-jalan di sekitar ikonik tersebut, menikmati keindahan arsitektur dan suasana kota. Keesokan harinya, saya berencana untuk mengunjungi Museum Louvre, menyelami karya-karya seni agung, dan kemudian menikmati suasana Champs-Élysées yang penuh gaya. Pada tanggal 12 Maret, saya akan melanjutkan perjalanan ke Amsterdam dengan kereta api berkecepatan tinggi. Di Amsterdam, saya akan menjelajahi kanal-kanal yang memesona dengan bersepeda, mengunjungi Anne Frank House yang mengharukan, dan mengagumi koleksi seni di Rijksmuseum. Jadi, puncak perjalanan ini adalah keberangkatan dari Amsterdam Schiphol Airport pada tanggal 14 Maret, membawa kenangan tak terlupakan dari perjalanan saya.
Selanjutnya, kelebihan format naratif adalah kemampuannya untuk memberikan gambaran yang lebih hidup dan personal. Namun, kekurangannya adalah kurang ringkas dan mungkin lebih sulit di baca di bandingkan dengan format tabel.
Perbandingan Format Tabel dan Naratif
Baik format tabel maupun naratif memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, tabel menawarkan ringkasan yang jelas dan mudah di baca, ideal untuk menampilkan data faktual seperti tanggal, lokasi, dan anggaran. Sementara itu, format naratif memungkinkan Anda untuk memberikan penjelasan yang lebih kaya dan personal, menggambarkan pengalaman yang di harapkan. Oleh karena itu, gabungan kedua format ini seringkali merupakan pendekatan yang paling efektif untuk Schengen Visa Itinerary.
Template Itinerary yang Dapat Di sesuaikan
Berikut template itinerary yang dapat Anda sesuaikan dengan rencana perjalanan Anda sendiri:
Tanggal | Lokasi | Aktivitas | Akomodasi | Anggaran (EUR) | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
Itinerary dengan Informasi Visual (Peta Perjalanan)
Selanjutnya, menyertakan peta perjalanan dapat meningkatkan daya tarik visual itinerary Anda dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang rencana perjalanan Anda. Bayangkan peta yang menunjukkan rute perjalanan dari Paris ke Amsterdam, menandai lokasi-lokasi penting seperti Menara Eiffel, Museum Louvre, kanal-kanal Amsterdam, dan Anne Frank House. Jadi, warna dan ikon yang berbeda dapat di gunakan untuk membedakan berbagai aktivitas dan lokasi. Sehingga informasi visual seperti ini akan memperkuat presentasi itinerary Anda dan membuatnya lebih mudah di pahami oleh petugas visa.
PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Email : Jangkargroups@gmail.com
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups