Offshore Kerja Apa Pekerjaan Tersedia di Industri Lepas Pantai

Reza

Updated on:

Offshore Kerja Apa
Direktur Utama Jangkar Goups

Bekerja di industri offshore semakin dikenal sebagai salah satu pilihan karier bergengsi dengan peluang penghasilan tinggi, fasilitas lengkap, serta pengalaman kerja bertaraf internasional. Tidak heran, banyak orang mulai tertarik dan bertanya, “Offshore kerja apa sebenarnya?” atau “Apa saja pekerjaan yang tersedia di industri lepas pantai?”

Industri offshore mencakup berbagai bidang seperti minyak dan gas, konstruksi laut, hingga energi terbarukan. Di balik proses pengeboran, produksi minyak, atau instalasi struktur di tengah laut, terdapat ratusan profesional dengan tugas yang berbeda-beda. Mulai dari kru pengeboran, teknisi, welder, engineer, hingga tenaga pendukung seperti koki dan dokter kapal, semuanya memiliki peran penting untuk memastikan operasi berjalan aman dan efisien.

Pengertian Kerja Offshore

Kerja offshore adalah aktivitas pekerjaan yang dilakukan di lokasi lepas pantai, biasanya berada jauh dari daratan dan berada di tengah laut. Lingkungan kerja ini umumnya berada di fasilitas seperti rig pengeboran minyak, platform produksi gas, kapal pendukung offshore, FPSO, hingga fasilitas konstruksi kelautan. Industri yang paling identik dengan pekerjaan offshore adalah minyak dan gas (migas), namun saat ini sektor energi terbarukan seperti offshore wind farm juga mulai berkembang dan membutuhkan banyak tenaga profesional.

Berbeda dengan pekerjaan onshore yang berada di darat, kerja offshore menuntut pekerja untuk tinggal di lokasi operasi selama periode tertentu sesuai rotasi kerja yang ditetapkan perusahaan. Pekerja biasanya bekerja selama 12 jam per hari dengan jadwal rotasi seperti 14/14, 28/28, atau 35/28, di mana angka tersebut menggambarkan hari kerja dan hari libur secara bergantian.

Kerja offshore juga dikenal memiliki standar keselamatan tinggi karena lingkungan kerjanya penuh risiko, mulai dari cuaca ekstrem, aktivitas berat, hingga penggunaan peralatan bertekanan tinggi. Meskipun menantang, industri ini menawarkan kompensasi yang besar, fasilitas lengkap, serta peluang karier internasional bagi mereka yang memiliki skill dan sertifikasi yang tepat.

Industri yang Menggunakan Tenaga Kerja Offshore

Tenaga kerja offshore dibutuhkan oleh berbagai sektor yang menjalankan operasi di laut lepas. Setiap industri memiliki jenis aktivitas yang berbeda, namun semuanya membutuhkan profesional dengan keahlian teknis, kedisiplinan tinggi, serta kemampuan bekerja dalam kondisi lingkungan yang menantang. Berikut adalah industri utama yang menggunakan tenaga kerja offshore:

  Offshore Itu Apa Sebenarnya Makna & Bagaimana Konsepnya

Industri Minyak dan Gas (Migas)

Ini merupakan sektor terbesar dan paling dikenal dalam penggunaan tenaga kerja offshore.
Operasinya meliputi:

  • Pengeboran sumur minyak dan gas.
  • Produksi dan pemrosesan hidrokarbon.
  • Perawatan fasilitas seperti rig, platform, dan FPSO.
  • Transportasi dan penyimpanan minyak serta gas.
  • Sektor ini membutuhkan berbagai posisi teknis seperti driller, mechanic, electrician, HSE officer, welder, engineer, hingga crew pendukung.

Industri Konstruksi Lepas Pantai

Industri ini terlibat dalam pembangunan infrastruktur di laut, seperti:

  • Pemasangan pipa bawah laut (subsea pipeline installation).
  • Pembangunan platform produksi.
  • Fabrication dan instalasi struktur baja.
  • Pengangkatan heavy lifting menggunakan crane laut.
  • Tenaga kerja yang dibutuhkan meliputi rigger, welder, fitter, structural engineer, dan surveyor.

Industri Energi Terbarukan (Offshore Wind Farm)

Dalam beberapa tahun terakhir, sektor energi terbarukan berkembang pesat, terutama:

  • Pembangunan turbin angin lepas pantai.
  • Perawatan dan inspeksi turbin.
  • Konstruksi fondasi dan kabel bawah laut.
  • Posisi yang dibutuhkan meliputi electrical technician, mechanical technician, rope access technician, dan offshore engineer.

Industri Kelautan dan Perkapalan

Industri ini memanfaatkan pekerja offshore untuk:

  • Operasi kapal pendukung offshore seperti AHTS, PSV, dan DSV.
  • Navigasi, pemindahan peralatan, dan logistik untuk rig atau platform.
  • Perawatan kapal dan aktivitas penyelaman teknis.
  • Posisi umum termasuk AB (Able Seaman), bosun, chief engineer, diver, serta deck officer.

Industri Survei Bawah Laut (Subsea Survey & Inspection)

Industri ini fokus pada:

  • Inspeksi struktur bawah laut menggunakan ROV (Remotely Operated Vehicle).
  • Survei geofisika dan geoteknik.
  • Pemetaan dasar laut untuk proyek migas atau konstruksi.
  • Pekerjaan yang banyak dibutuhkan adalah ROV pilot, surveyor, geophysicist, data processor, dan subsea engineer.

Industri Maritim Militer dan Pertahanan

Beberapa negara juga mengembangkan operasi offshore untuk:

  • Pengawasan keamanan laut.
  • Penempatan alat deteksi bawah air.
  • Dukungan kapal perang dan submarine.

Jenis-Jenis Pekerjaan Offshore

Pekerjaan offshore mencakup banyak bidang, mulai dari teknis, operasional, hingga pendukung. Berikut jenis-jenis pekerjaan yang paling umum ditemukan di industri lepas pantai, disertai penjelasan singkat dan jelas.

Drilling Crew

Terdiri dari Roustabout, Floorhand, Derrickman, Assistant Driller, hingga Driller.
Tugas mereka berkaitan langsung dengan aktivitas pengeboran, pengoperasian rig, penanganan pipa, serta menjaga kestabilan operasi pengeboran setiap hari.

Teknisi Mekanik dan Elektrikal

Berperan menjaga peralatan mesin, generator, pompa, hingga sistem listrik agar berfungsi optimal tanpa gangguan.
Posisi ini meliputi Mechanical Technician, Electrical Technician, dan E&I Technician.

Welder, Fitter, dan Rigger

Kelompok pekerja ini bertanggung jawab terhadap pekerjaan fabrikasi, pengelasan struktur, perbaikan pipa, serta aktivitas lifting dan rigging selama konstruksi atau perawatan fasilitas.

Operator Crane

Mengoperasikan crane besar untuk mengangkat peralatan, material, dan kontainer dari kapal ke rig atau sebaliknya.
Keahlian tinggi dibutuhkan karena operasi dilakukan pada kondisi laut yang tidak stabil.

  Dubai Offshore Company Visa Panduan Lengkap Urus Visa UAE

Safety Officer (HSE)

Memastikan seluruh kegiatan offshore dilakukan sesuai prosedur keamanan.
Melakukan inspeksi area kerja, briefing keselamatan, serta menangani potensi risiko di platform.

Marine Crew

Bekerja di kapal pendukung seperti AHTS, PSV, atau DSV.
Meliputi posisi seperti Captain, Chief Engineer, AB Seaman, dan Oiler yang bertugas mengoperasikan kapal, navigasi, hingga perawatan mesin.

Engineer (Process, Mechanical, Electrical, Structural)

Bertanggung jawab dalam perencanaan teknis, analisis operasional, serta evaluasi performa fasilitas offshore.
Engineer juga memonitor kelancaran produksi dan mendukung proses perawatan.

Surveyor & ROV Pilot

Surveyor melakukan pengukuran, pemetaan, dan inspeksi struktur bawah laut.
Sedangkan ROV Pilot mengendalikan robot bawah laut untuk pekerjaan inspeksi, pemotongan, maupun instalasi subsea.

Tenaga Pendukung (Catering & Medical)

Terdiri dari koki, steward, housekeeping, serta medic atau paramedic.
Mereka memastikan kebutuhan harian pekerja terpenuhi, dari makanan hingga layanan kesehatan dasar di offshore.

Tantangan & Risiko Kerja Offshore

Bekerja di offshore menawarkan gaji besar dan fasilitas lengkap, namun dibalik itu terdapat berbagai tantangan dan risiko yang perlu dipahami sebelum terjun ke industri ini. Berikut beberapa hal paling penting yang sering dialami para pekerja di lepas pantai:

Kondisi Lingkungan Ekstrem

Cuaca laut yang tidak menentu, angin kencang, dan gelombang tinggi dapat mempengaruhi kenyamanan hingga keselamatan.
Pekerja harus mampu beradaptasi dengan suhu dingin, panas ekstrem, serta kebisingan mesin yang kuat.

Risiko Keselamatan yang Tinggi

Industri offshore memiliki risiko kerja yang besar seperti ledakan, kebakaran, jatuh dari ketinggian, dan kecelakaan alat berat.
Karena itu, aturan keselamatan di offshore sangat ketat dan semua pekerja wajib mengikuti prosedur HSE secara disiplin.

Jauh dari Keluarga dalam Jangka Waktu Lama

Dengan sistem rotasi seperti 14/14 atau 28/28, pekerja harus meninggalkan keluarga selama berhari-hari atau berbulan-bulan.
Hal ini dapat menjadi tantangan mental, terutama bagi mereka yang belum terbiasa hidup jauh dari rumah.

Jam Kerja Panjang

Umumnya pekerjaan offshore berlangsung 12 jam per hari, dengan aktivitas yang cukup berat secara fisik.
Kelelahan dapat menjadi risiko jika pekerja tidak menjaga kondisi tubuh.

Kehidupan Terbatas di Platform

Ruang gerak di rig atau kapal relatif sempit dan aktivitas hiburan terbatas.
Ada aturan ketat, termasuk larangan alkohol, merokok di area tertentu, dan pembatasan penggunaan perangkat elektronik.

Risiko Kesehatan

Selain kondisi fisik yang menantang, pekerja juga harus menghadapi tekanan psikologis, mabuk laut, hingga potensi cedera akibat alat atau permesinan.

Transportasi yang Berisiko

Perjalanan menuju lokasi offshore menggunakan helikopter atau crew boat juga memiliki potensi bahaya, terutama saat cuaca buruk.

Syarat dan Kualifikasi Kerja Offshore

Untuk dapat bekerja di offshore, seseorang harus memenuhi berbagai persyaratan yang mencakup kemampuan fisik, keahlian teknis, hingga sertifikasi keselamatan. Berikut syarat dan kualifikasi utama yang biasanya dibutuhkan:

Kondisi Fisik dan Kesehatan yang Baik

Pekerja offshore harus menjalani medical check-up khusus untuk memastikan tidak memiliki masalah kesehatan serius.
Tes ini mencakup pemeriksaan jantung, paru-paru, pendengaran, penglihatan, hingga tes keseimbangan dan kebugaran.

  Visitor Visa Offshore Panduan Lengkap

Memiliki Sertifikasi Keselamatan

Beberapa sertifikat wajib untuk bekerja di offshore, antara lain:

  • BOSIET (Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training)
  • HUET (Helicopter Underwater Escape Training)
  • Sea Survival
  • Basic Fire Fighting & First Aid
  • Sertifikat ini membuktikan pekerja siap menghadapi keadaan darurat seperti kebakaran, tenggelam, atau evakuasi.

Keahlian Teknis Sesuai Bidang

Setiap posisi memiliki keahlian yang berbeda-beda, misalnya:

  • Mechanical/Electrical Technician: pemahaman mesin dan sistem listrik.
  • Welder/Fitter: kemampuan pengelasan 3G/6G dan fabrikasi.
  • Rigger: pengetahuan lifting, rigging plan, dan penggunaan alat angkat.
  • Engineer: analisis teknis, perencanaan, dan monitoring operasi.
  • Semakin tinggi keahlian teknis, semakin besar peluang masuk ke industri ini.

Pengalaman Kerja (Lebih Diutamakan)

Meski beberapa posisi entry level seperti Roustabout bisa dimulai tanpa pengalaman, banyak pekerjaan offshore mensyaratkan pengalaman kerja minimal 1–3 tahun di bidang terkait.

Kemampuan Bekerja di Lingkungan Bertekanan Tinggi

Pekerja harus mampu:

  • Bekerja 12 jam sehari
  • Menyelesaikan tugas dalam kondisi fisik menantang
  • Menjaga fokus meski jauh dari keluarga
    Disiplin dan kepatuhan terhadap prosedur sangat penting.

Bisa Bekerja dalam Tim

Operasi offshore tidak bisa dilakukan sendiri.
Semua pekerja harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mampu bekerja sama, dan menghargai tugas rekan kerja.

Kemampuan Bahasa Inggris

Bahasa Inggris sangat dibutuhkan untuk:

  • Membaca SOP
  • Mengikuti pelatihan
  • Berkomunikasi dengan kru internasional
    Level dasar hingga menengah biasanya sudah cukup, namun lebih tinggi akan menjadi nilai tambah.

Tidak Takut Ketinggian dan Laut

Beberapa pekerjaan mengharuskan pekerja berada di area tinggi, ruang sempit, atau dekat laut terbuka.
Mental yang kuat menjadi faktor penting.

Offshore Kerja Apa di Jangkar Global Groups

Di Jangkar Global Groups, pekerjaan offshore pada dasarnya mencakup berbagai layanan pendukung yang diperlukan oleh individu maupun perusahaan yang ingin memasuki industri lepas pantai. Alih-alih berfokus pada aktivitas teknis seperti drilling atau engineering, Jangkar Global Groups berperan sebagai penyedia layanan pengurusan dokumen, konsultasi, dan persiapan administratif bagi para calon tenaga kerja yang ingin bekerja di sektor offshore. Melalui layanan ini, perusahaan membantu memastikan bahwa setiap kandidat memenuhi syarat profesional, legal, dan administratif sebelum diberangkatkan ke lokasi kerja.

Jangkar Global Groups memberikan pendampingan lengkap mulai dari persiapan berkas pribadi, legalisasi dokumen, hingga pembuatan paspor, visa, dan dokumen perjalanan lainnya yang dibutuhkan untuk penempatan tenaga kerja di luar negeri. Selain itu, perusahaan juga membantu proses penerjemahan dokumen, validasi kontrak kerja, dan verifikasi keaslian persyaratan yang diminta oleh perusahaan offshore. Dengan dukungan ini, calon pekerja menjadi lebih siap secara administrasi dan tidak perlu khawatir menghadapi kerumitan dokumen internasional.

Peran lain yang juga penting adalah membantu para pekerja memahami persyaratan kerja offshore, seperti sertifikasi keselamatan, pemeriksaan kesehatan, atau pengalaman yang dibutuhkan untuk posisi tertentu. Melalui informasi yang jelas dan akurat, Jangkar Global Groups memastikan setiap individu tahu apa yang harus disiapkan sebelum masuk ke industri lepas pantai. Hasilnya, pekerja dapat melangkah lebih percaya diri dan siap menghadapi proses seleksi perusahaan offshore.

Dengan demikian, “Offshore kerja apa di Jangkar Global Groups” bukanlah pekerjaan teknis di rig atau kapal, melainkan layanan profesional yang mendukung kelancaran proses administrasi bagi mereka yang akan bekerja di dunia offshore. Jangkar Global Groups menjadi jembatan antara calon tenaga kerja dan perusahaan luar negeri dengan menyediakan layanan pengurusan dokumen yang legal, cepat, dan aman sehingga para pekerja dapat fokus mempersiapkan karier mereka di industri lepas pantai tanpa hambatan birokrasi.

PT. Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Reza