Meningkatkan mutu tki informal
Meningkatkan mutu tki informal menjadi tki formal – PT. Jangkar Global Groups (JGG) adalah supplier Tenaga Kerja Indonesia ke asia pasifik dan timur tengah dengan cara mengupgrade/meningkatkan menjadi TKI formal. Jadi, Sudah banyak tenaga kerja non formal (housemaid) yang di kirim keluar negeri ke: Singapore, malaysia, hongkong, taiwan, macau, uni arab emirates, qatar, oman, bahrain dan lain lain.
Meningkatkan status TKI dari informal menjadi formal adalah langkah penting untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan mereka. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
Peningkatan Keterampilan dan Sertifikasi:
- Pelatihan Vokasi: Mengikuti pelatihan vokasi di bidang-bidang yang dibutuhkan di luar negeri, seperti perawat lansia, pengasuh anak, atau juru masak.
- Sertifikasi Kompetensi: Mendapatkan sertifikasi kompetensi dari lembaga terakreditasi untuk membuktikan keahlian dan profesionalisme.
- Penguasaan Bahasa Asing: Meningkatkan kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa negara tujuan, untuk mempermudah komunikasi dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Mengikuti Program Pemerintah:
- Program Pemerintah: Memanfaatkan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas TKI, seperti program pelatihan dan sertifikasi dari BNP2TKI.
- Penempatan Melalui Lembaga Resmi: Mencari pekerjaan melalui lembaga penempatan resmi yang terdaftar di pemerintah untuk memastikan perlindungan hukum dan hak-hak sebagai pekerja.
Memilih Negara dan Pekerjaan Formal:
- Negara dengan Perlindungan TKI: Memilih negara tujuan yang memiliki peraturan dan perlindungan yang baik untuk TKI.
- Jenis Pekerjaan Formal: Mencari pekerjaan di sektor formal, seperti perawat di rumah sakit, pekerja di pabrik, atau staf di perusahaan.
Memperkuat Kontrak Kerja:
- Kontrak Kerja Jelas: Memastikan kontrak kerja yang jelas dan detail, mencakup hak dan kewajiban, gaji, jam kerja, dan perlindungan asuransi.
- Pendampingan Hukum: Mendapatkan pendampingan hukum dari lembaga terkait jika terjadi masalah di negara penempatan.
Pemanfaatan Teknologi:
- Platform Online: Memanfaatkan platform online dan aplikasi untuk mencari pekerjaan formal di luar negeri, seperti LinkedIn, Indeed, atau platform khusus TKI.
Contoh Kasus:
Pemerintah telah berupaya meningkatkan status TKI informal menjadi formal melalui beberapa kebijakan, seperti:
- Permenaker No. 1 Tahun 2015: Mengatur tentang klasifikasi jabatan pekerjaan di dalam rumah tangga, seperti pengurus rumah tangga, penjaga bayi, dan tukang masak.
- Program Peningkatan Kompetensi: Memberikan pelatihan dan sertifikasi bagi TKI informal agar dapat bekerja di sektor formal.
Penting untuk diingat bahwa proses peningkatan status TKI informal menjadi formal membutuhkan waktu dan usaha. Dengan meningkatkan keterampilan, memanfaatkan program pemerintah, dan memilih pekerjaan formal, TKI dapat memperoleh perlindungan dan kesejahteraan yang lebih baik.
Meningkatkan mutu tki informal menjadi tki formal
Bagaimana cara meningkatkan mutu tki informal menjadi tki formal
Bagaimana cara perlindungan untuk TKI
Perlindungan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan hal yang krusial untuk memastikan kesejahteraan dan keselamatan mereka selama bekerja di luar negeri. Berikut adalah beberapa cara perlindungan yang komprehensif untuk TKI:
Sebelum Keberangkatan (Pra-Penempatan):
Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan:
- Memberikan pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di negara tujuan.
- Memberikan pembekalan tentang budaya, bahasa, hukum, dan kondisi sosial di negara tujuan.
- Membekali TKI dengan pengetahuan tentang hak dan kewajiban mereka sebagai pekerja migran.
- Memastikan Legalitas dan Kontrak Kerja:
- Memastikan penggunaan jalur resmi dan legal dalam proses penempatan TKI.
- Memastikan kontrak kerja yang jelas, transparan, dan adil, yang mencantumkan hak dan kewajiban TKI dan majikan.
- Memastikan kontrak kerja diterjemahkan ke dalam bahasa yang dipahami oleh TKI.
- Perlindungan Asuransi:
Mewajibkan asuransi perlindungan bagi TKI yang mencakup risiko kecelakaan kerja, sakit, kematian, dan pemulangan jenazah.
Selama Bekerja di Luar Negeri (Penempatan):
Pemantauan dan Pendampingan:
- Melakukan pemantauan berkala terhadap kondisi kerja dan kehidupan TKI di negara tujuan.
- Memberikan pendampingan dan bantuan hukum kepada TKI yang mengalami masalah di tempat kerja.
- Menyediakan akses pengaduan yang mudah dijangkau oleh TKI.
Peran Perwakilan Indonesia:
- Meningkatkan peran perwakilan Indonesia di negara tujuan dalam memberikan perlindungan dan advokasi bagi TKI.
- Memfasilitasi komunikasi antara TKI, majikan, dan pemerintah Indonesia.
Kerjasama dengan Negara Tujuan:
- Memperkuat kerjasama bilateral dengan negara-negara tujuan penempatan TKI untuk meningkatkan perlindungan TKI.
- Mendorong harmonisasi standar perlindungan TKI di tingkat regional dan internasional.
Setelah Kembali ke Indonesia (Purna-Penempatan):
Program Reintegrasi:
- Menyediakan program reintegrasi sosial dan ekonomi untuk membantu TKI kembali ke masyarakat dan memulai usaha produktif.
- Memberikan pelatihan kewirausahaan dan akses modal usaha bagi TKI purna.
Pemanfaatan Remitansi:
- Mendorong pemanfaatan remitansi secara produktif untuk investasi dan pengembangan ekonomi keluarga.
- Perlindungan Jaminan Sosial:
- Memastikan akses TKI purna terhadap program jaminan sosial, seperti BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
Contoh Implementasi:
- Crisis Center: Pemerintah telah membentuk Crisis Center BNP2TKI yang beroperasi 24 jam untuk menerima pengaduan dan memberikan bantuan kepada TKI yang mengalami masalah.
- Aplikasi Safe Travel: Aplikasi ini dikembangkan untuk memudahkan TKI mengakses informasi, layanan, dan pengaduan terkait perlindungan TKI.
Desmigratif: Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) bertujuan untuk memberdayakan TKI purna dan keluarganya melalui kegiatan ekonomi produktif di desa.
Dengan penerapan perlindungan yang komprehensif di semua tahap, mulai dari pra-penempatan, penempatan, hingga purna-penempatan, diharapkan TKI dapat bekerja dengan aman, nyaman, dan sejahtera serta terhindar dari berbagai bentuk eksploitasi dan kekerasan.
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan tki
Meningkatkan kesejahteraan TKI adalah tanggung jawab bersama pemerintah, swasta, dan masyarakat. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:
Peningkatan Kompetensi dan Daya Saing:
- Pelatihan dan Sertifikasi: Menyediakan pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja global dan sertifikasi kompetensi internasional untuk meningkatkan daya saing TKI.
- Penguasaan Bahasa Asing: Mendorong penguasaan bahasa asing, terutama bahasa negara tujuan, untuk mempermudah komunikasi dan akses informasi.
- Pengembangan Soft Skills: Membekali TKI dengan soft skills seperti komunikasi interpersonal, kerjasama tim, dan problem solving untuk meningkatkan adaptabilitas dan profesionalisme.
Perlindungan dan Pemenuhan Hak:
- Kontrak Kerja yang Adil: Memastikan kontrak kerja yang transparan, adil, dan melindungi hak-hak TKI, termasuk upah yang layak, jam kerja yang wajar, dan jaminan sosial.
- Pengawasan dan Pendampingan: Memperkuat pengawasan terhadap agen penyalur dan majikan, serta memberikan pendampingan hukum dan sosial kepada TKI yang mengalami masalah.
- Akses Informasi dan Pengaduan: Menyediakan akses informasi yang mudah dijangkau dan mekanisme pengaduan yang efektif bagi TKI.
Pemberdayaan Ekonomi:
- Akses Keuangan: Memfasilitasi akses TKI terhadap layanan keuangan, seperti tabungan, remitansi, dan investasi, untuk meningkatkan literasi keuangan dan pengelolaan keuangan.
- Program Kewirausahaan: Memberikan pelatihan kewirausahaan dan akses modal usaha bagi TKI purna untuk mendorong kemandirian ekonomi.
- Pengembangan Koperasi dan UMKM: Mendorong pembentukan koperasi dan UMKM yang dikelola oleh TKI purna untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan.
Penguatan Peran Keluarga dan Komunitas:
- Program Pemberdayaan Keluarga: Memberikan edukasi dan pelatihan kepada keluarga TKI tentang pengelolaan keuangan, pendidikan anak, dan kesehatan keluarga.
- Peran Komunitas: Memfasilitasi pembentukan komunitas TKI dan keluarga TKI untuk saling mendukung, berbagi informasi, dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Diplomasi dan Kerjasama Internasional:
- Perjanjian Bilateral: Memperkuat perjanjian bilateral dengan negara-negara tujuan penempatan TKI untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan TKI.
- Kerjasama Regional dan Global: Meningkatkan kerjasama dengan organisasi internasional seperti ILO dan IOM untuk mendorong standar perlindungan TKI yang lebih baik.
Contoh Implementasi:
- Program Desmigratif: Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) bertujuan untuk memberdayakan TKI purna dan keluarganya melalui kegiatan ekonomi produktif di desa.
- KUR TKI: Kredit Usaha Rakyat (KUR) TKI memberikan akses pembiayaan bagi TKI purna untuk memulai usaha produktif.
- Aplikasi Safe Travel: Aplikasi ini menyediakan informasi, layanan, dan pengaduan terkait perlindungan TKI.
Dengan mengimplementasikan strategi-strategi tersebut secara komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan kesejahteraan TKI dapat meningkat secara signifikan, sehingga mereka dapat bekerja dengan aman, produktif, dan sejahtera serta memberikan kontribusi positif bagi keluarga dan negara.
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
Perusahaan berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Email : [email protected]
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups