Non Formal
Apa Itu Non-Formal?
Non formal merujuk pada kegiatan atau sistem yang terorganisir di luar struktur pendidikan formal yang baku.
Secara umum, konsep “non formal” di tandai dengan:
- Tujuan Spesifik: Biasanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar tertentu dari peserta didik.
- Waktu Singkat: Durasi pembelajarannya seringkali lebih singkat daripada pendidikan formal.
- Fleksibel: Kurikulum, waktu, dan tempat pelaksanaannya lebih fleksibel dan adaptif.
- Hasil: Memberikan keterampilan, pengetahuan, atau sertifikat yang di akui tetapi tidak selalu setara dengan ijazah formal.
Pendidikan Non Formal
Pendidikan Non-Formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat di laksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Karakteristik Utama
- Fokus pada peningkatan keterampilan kerja atau peningkatan mutu hidup.
- Peserta didik bisa berasal dari berbagai usia.
Contoh lembaga penyelenggaranya adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), kursus, dan pelatihan.
Contoh Pendidikan Non Formal
Kursus dan Pelatihan Keterampilan:
- Kursus bahasa asing (Inggris, Jepang, dll.)
- Kursus menjahit, tata boga, tata rias.
- Pelatihan komputer dan pemrograman.
- Pelatihan kepemimpinan atau soft skills.
Kelompok Belajar:
- Kejar Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA)
- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) non formal, seperti Kelompok Bermain.
Lembaga Pelatihan Khusus:
- Balai Latihan Kerja (BLK) yang menyediakan pelatihan kejuruan.
- Sanggar seni dan budaya.
Contoh “Non Formal” dalam Konteks Lain
Istilah “non formal” juga di gunakan di luar konteks pendidikan:
| Konteks | Contoh Non-Formal | Penjelasan |
| Pekerjaan | Sektor Informal/Non-Formal | Pekerjaan yang tidak terikat pada kontrak kerja formal, seperti pedagang kaki lima, buruh harian lepas, atau pekerja mandiri yang tidak memiliki badan usaha resmi. |
| Komunikasi | Gaya Bahasa Non-Formal | Gaya bahasa yang santai, akrab, dan tidak terikat aturan tata bahasa yang ketat (misalnya, saat berbicara dengan teman sebaya). |
| Organisasi | Organisasi Non-Formal | Kelompok atau komunitas yang terbentuk berdasarkan kepentingan bersama tanpa struktur, AD/ART, atau legalitas yang kaku (misalnya, klub hobi, komunitas sepeda). |
| Acara | Acara Non-Formal | Acara yang suasananya santai, tidak memerlukan pakaian resmi, dan tidak memiliki protokol yang ketat (misalnya, acara kumpul-kumpul santai, pesta kebun). |
Apakah PKL Termasuk Pendidikan Non Formal?
Ya, Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau Magang umumnya di kategorikan sebagai bagian dari Pendidikan Non-Formal atau pelatihan yang terintegrasi dengan Pendidikan Formal/Kejuruan.
Dalam konteks SMK:
PKL (atau Prakerin) adalah komponen wajib dalam Pendidikan Formal Kejuruan (SMK), namun pelaksanaannya di dunia kerja memiliki sifat pelatihan praktis yang mirip dengan pendidikan non-formal karena fokus langsung pada perolehan keterampilan kerja spesifik.
Secara umum:
Magang adalah bentuk pelatihan kerja yang terstruktur, yang merupakan ciri khas dari pendidikan non-formal. Tujuannya adalah memberikan pengalaman dan keterampilan praktis.
TKI Non-Formal
Istilah TKI Non-Formal (Tenaga Kerja Indonesia Non-Formal) biasanya merujuk pada:
- Pekerja Migran Sektor Informal: Paling umum adalah Pekerja Rumah Tangga (PRT) atau domestic worker yang bekerja di luar negeri.
- Alasan Penamaan: Pekerjaan ini sering di anggap non-formal karena:
- Di laksanakan di lingkungan domestik (rumah tangga) yang berbeda dengan lingkungan pabrik/kantor formal.
- Biasanya tidak memiliki jam kerja atau struktur kontrak sejelas pekerja di sektor formal (pabrik, konstruksi, dll.).
- Perekrutannya dan perlindungannya memiliki kekhasan tersendiri.

PMI Lolos Berangkat ke Arab Saudi selama moratorium, Kok Bisa?
Menyusup di Tengah Larangan: Jerat Perlindungan Nihil bagi PMI Ilegal ke Arab Saudi PMI Lolos Berangkat ke Arab – Fenomena ...












