Cara Urus Halal Langkah-langkah Mengurus Sertifikasi

Nisa

Updated on:

Cara Urus Halal
Direktur Utama Jangkar Goups

Cara Urus Halal Di era modern ini, sertifikasi halal menjadi salah satu faktor penting bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, sertifikasi halal tidak hanya meningkatkan kredibilitas produk, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional. Bagi konsumen, khususnya umat Muslim, sertifikasi halal memberikan jaminan bahwa produk yang dikonsumsi atau digunakan sesuai dengan prinsip syariah dan aman dari bahan yang haram atau najis.

Namun, banyak pengusaha masih bingung mengenai prosedur dan persyaratan untuk memperoleh sertifikasi halal. Mulai dari persiapan dokumen, proses audit, hingga penerbitan sertifikat, semua tahap perlu dipahami agar proses berjalan lancar dan efisien. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis dan lengkap cara urus halal, sehingga Anda dapat menyiapkan produk sesuai standar halal dengan mudah.

Pengertian Cara Urus Halal

Cara urus halal merujuk pada serangkaian langkah dan prosedur yang harus dilakukan oleh produsen atau pelaku usaha untuk memperoleh sertifikasi halal bagi produk mereka. Sertifikasi halal adalah pengakuan resmi dari lembaga berwenang (misalnya LPPOM MUI di Indonesia) yang menyatakan bahwa produk tersebut memenuhi standar syariah, aman dikonsumsi, dan bebas dari bahan haram atau najis.

Proses urus halal mencakup beberapa aspek, antara lain:

  1. Persiapan dokumen dan bahan baku yang digunakan.
  2. Penyesuaian proses produksi agar sesuai dengan prinsip halal.
  3. Audit dan pemeriksaan fasilitas produksi oleh auditor resmi.
  4. Penerbitan sertifikat halal setelah seluruh persyaratan terpenuhi.

Dengan memahami pengertian dan prosedur cara urus halal, produsen dapat memastikan bahwa produk mereka tidak hanya aman dan berkualitas, tetapi juga mendapat kepercayaan dari konsumen Muslim yang menjadi target pasar potensial.

  Sertifikasi Halal RPH RPA: Jaminan Keamanan dan Ketenangan

Syarat dan Kriteria Produk Halal

Agar suatu produk dapat memperoleh sertifikasi halal, produk tersebut harus memenuhi syarat dan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh lembaga berwenang. Syarat ini tidak hanya berlaku untuk bahan baku, tetapi juga mencakup seluruh proses produksi hingga distribusi. Berikut penjelasan lengkapnya:

Bahan Baku Halal

  • Produk tidak mengandung bahan yang haram atau najis, seperti daging babi, alkohol, atau bahan yang berasal dari hewan yang tidak disembelih menurut syariah.
  • Bahan baku harus memiliki sumber yang jelas dan, jika memungkinkan, memiliki sertifikat halal dari pemasok.

Proses Produksi Halal

  • Proses produksi harus bersih, higienis, dan terpisah dari bahan haram atau najis.
  • Tidak ada kontaminasi silang antara bahan halal dan bahan haram.
  • Penggunaan bahan tambahan atau pengawet harus sesuai dengan ketentuan syariah.

Peralatan dan Fasilitas

  • Alat produksi harus dibersihkan secara menyeluruh dan bebas dari kontaminasi bahan haram.
  • Fasilitas produksi harus dirancang agar memisahkan proses halal dan non-halal, terutama untuk produk makanan dan minuman.

Manajemen dan Kontrol Mutu

  • Perusahaan harus memiliki Sistem Manajemen Halal (SMM) yang mendukung kepatuhan terhadap syariah.
  • Terdapat prosedur operasional standar (SOP) untuk memastikan semua tahapan produksi sesuai prinsip halal.
  • Staf produksi diberikan pelatihan halal agar memahami prosedur dan praktik halal di pabrik.

Label Produk

  • Label produk harus menampilkan informasi bahan dan komposisi yang jelas.
  • Label harus mencantumkan simbol atau informasi halal jika produk sudah bersertifikat.

Persiapan Dokumen Cara Urus Halal

Sebelum mengajukan sertifikasi halal, produsen perlu menyiapkan dokumen-dokumen penting agar proses pengurusan berjalan lancar. Persiapan dokumen ini adalah langkah awal yang krusial untuk memastikan audit dan verifikasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Berikut dokumen-dokumen yang biasanya diperlukan:

Formulir Permohonan Sertifikasi Halal

  • Formulir resmi yang disediakan oleh lembaga sertifikasi halal (misal: LPPOM MUI di Indonesia).
  • Diisi lengkap dengan data perusahaan, jenis produk, dan informasi kontak.

Dokumen Bahan Baku

  • Daftar lengkap semua bahan baku yang digunakan dalam produk.
  • Sertakan sumber bahan baku dan, jika tersedia, sertifikat halal dari pemasok.
  • Informasi ini penting untuk memastikan tidak ada bahan haram atau najis.

Proses Produksi dan Flow Chart

  • Gambaran alur produksi dari awal hingga produk jadi.
  • Menunjukkan tahapan produksi, penggunaan bahan, dan pengendalian kontaminasi.
  • Mempermudah auditor menilai kepatuhan proses terhadap standar halal.

Sertifikat Pendukung

  • Sertifikat keamanan pangan atau mutu seperti HACCP, ISO 22000, GMP (jika ada).
  • Dokumen ini mendukung keabsahan proses produksi yang bersih dan aman.
  Layanan Sertifikasi Halal BPJPH LPH & MUI Jaminan Produk Halal

Label Produk

  • Label produk yang menunjukkan komposisi dan bahan secara jelas.
  • Mempermudah verifikasi kesesuaian bahan dengan prinsip halal.

Dokumen Tambahan (Opsional)

  • SOP (Standard Operating Procedure) produksi halal.
  • Bukti pelatihan staf terkait prosedur halal.
  • Dokumen lain yang diminta oleh lembaga sertifikasi sesuai jenis produk.

Proses Pengajuan Sertifikasi Halal

Setelah dokumen dan persyaratan produk siap, langkah selanjutnya adalah mengajukan sertifikasi halal melalui lembaga resmi. Proses ini biasanya melibatkan beberapa tahap untuk memastikan produk benar-benar memenuhi standar syariah. Berikut urutannya:

Pendaftaran ke Lembaga Sertifikasi Halal

  • Produsen mendaftar ke lembaga resmi seperti LPPOM MUI di Indonesia.
  • Pilih jenis sertifikasi sesuai produk (makanan, minuman, obat, kosmetik, atau produk konsumen lainnya).

Pengisian Formulir dan Penyerahan Dokumen

  • Lengkapi formulir permohonan sertifikasi dengan informasi perusahaan dan produk.
  • Lampirkan seluruh dokumen pendukung, termasuk daftar bahan baku, flow chart produksi, label produk, dan sertifikat pendukung.

Verifikasi Dokumen

  • Tim auditor lembaga halal akan meninjau dokumen yang diajukan.
  • Tujuannya memastikan semua bahan dan proses produksi sesuai prinsip halal sebelum audit lapangan.

Audit dan Inspeksi Fasilitas Produksi

  • Auditor melakukan pemeriksaan langsung ke fasilitas produksi.
  • Cek kebersihan, pemisahan bahan haram dan halal, serta prosedur produksi.
  • Auditor juga memastikan staf memahami prosedur halal dan menjalankan SOP yang telah ditetapkan.

Pelatihan dan Edukasi (Jika Diperlukan)

  • Beberapa lembaga sertifikasi meminta staf mengikuti pelatihan halal untuk memahami proses dan standar halal.
  • Hal ini membantu perusahaan memperbaiki sistem jika ditemukan ketidaksesuaian selama audit.

Penetapan dan Penerbitan Sertifikat Halal

  • Jika semua persyaratan terpenuhi, lembaga sertifikasi akan menerbitkan sertifikat halal.
  • Sertifikat biasanya berlaku untuk jangka waktu tertentu (misal 2–4 tahun) dan perlu diperpanjang sesuai aturan lembaga.

Waktu dan Biaya Proses Sertifikasi Cara Urus Halal

Proses pengurusan sertifikasi halal membutuhkan waktu dan biaya yang bervariasi tergantung jenis produk, skala produksi, dan kesiapan dokumen. Memahami hal ini penting agar perusahaan bisa merencanakan pengurusan sertifikasi dengan efisien.

Waktu Proses Sertifikasi Halal

Umumnya proses sertifikasi halal berlangsung antara 1 hingga 3 bulan.

Faktor yang memengaruhi durasi:

  • Kelengkapan dokumen: Dokumen lengkap mempercepat verifikasi dan audit.
  • Skala produksi: Perusahaan besar dengan banyak produk memerlukan audit lebih detail.
  • Kesiapan fasilitas: Jika fasilitas produksi sudah sesuai standar halal, audit berjalan lebih cepat.

Waktu ini bisa lebih singkat jika menggunakan jasa konsultan halal yang berpengalaman.

Biaya Proses Sertifikasi Halal

Biaya bervariasi tergantung jenis produk dan jumlah produk yang diajukan.

  • Contoh: Produk makanan dan minuman biasanya berbeda tarifnya dengan kosmetik atau obat-obatan.
  Jasa Halal MUI, Pengertian dan Peran

Komponen biaya biasanya meliputi:

  • Biaya administrasi pendaftaran ke lembaga sertifikasi.
  • Biaya audit dan inspeksi fasilitas produksi.
  • Biaya sertifikat yang diterbitkan setelah produk lolos verifikasi.

Untuk perusahaan baru, biaya bisa lebih tinggi karena perlu penyesuaian proses produksi atau pelatihan staf.

Tips Agar Proses Sertifikasi Halal Lancar

Mengurus sertifikasi halal memang membutuhkan ketelitian, namun ada beberapa strategi praktis yang bisa membantu proses berjalan lebih cepat dan efisien:

Siapkan Dokumen Secara Lengkap

  • Pastikan semua dokumen yang diminta lembaga sertifikasi tersedia, seperti formulir permohonan, daftar bahan baku, flow chart produksi, label produk, dan sertifikat pendukung.
  • Dokumen yang rapi dan lengkap meminimalkan revisi dan audit ulang.

Pastikan Bahan Baku Bersertifikat Halal

  • Gunakan bahan baku yang memiliki sertifikat halal dari pemasok jika tersedia.
  • Ini membantu auditor lebih mudah memverifikasi kepatuhan produk terhadap prinsip halal.

Lakukan Audit Internal

  • Periksa sendiri proses produksi, kebersihan fasilitas, dan pemisahan bahan halal dan haram sebelum audit resmi.
  • Audit internal membantu menemukan dan memperbaiki masalah lebih awal.

Pelatihan Staf

  • Pastikan staf produksi memahami prosedur halal dan SOP yang berlaku.
  • Staf yang terlatih membuat audit lebih lancar dan mengurangi kesalahan selama proses produksi.

Gunakan Jasa Konsultan Halal

Untuk perusahaan baru atau yang belum berpengalaman, jasa konsultan halal dapat membantu:

  • Persiapan dokumen
  • Penyusunan SOP halal
  • Pendampingan audit

Konsultan berpengalaman biasanya mempercepat proses pengurusan dan mengurangi risiko penolakan.

Komunikasi dengan Lembaga Sertifikasi

  • Selalu berkomunikasi terbuka dengan auditor atau petugas lembaga sertifikasi.
  • Tanyakan persyaratan tambahan atau klarifikasi jika ada dokumen atau prosedur yang kurang jelas.

Keunggulan Cara Urus Halal PT. Jangkar Global Groups

Mengurus sertifikasi halal bisa menjadi proses yang kompleks bagi banyak produsen, terutama bagi UMKM yang belum berpengalaman. PT. Jangkar Global Groups menawarkan pendampingan profesional agar proses ini lebih mudah, cepat, dan efisien. Berikut keunggulannya:

Pendampingan Profesional

  • Tim Jangkar Global Groups terdiri dari tenaga ahli yang berpengalaman dalam proses sertifikasi halal.
  • Memberikan bimbingan mulai dari persiapan dokumen hingga pendampingan audit di fasilitas produksi.

Proses Terstruktur dan Efisien

  • Setiap langkah pengurusan halal disusun secara sistematis: konsultasi → persiapan dokumen → audit → penerbitan sertifikat.
  • Proses yang terstruktur membantu meminimalkan risiko kesalahan atau penundaan.

Hemat Waktu dan Biaya

  • Dengan pendampingan dari awal, perusahaan dapat menghindari revisi dokumen atau audit ulang.
  • Efisiensi ini mengurangi biaya administrasi tambahan dan mempercepat penerbitan sertifikat halal.

Edukasi dan Pelatihan Halal

  • PT. Jangkar Global Groups menyediakan pelatihan untuk staf produksi agar memahami standar halal dan SOP yang berlaku.
  • Staf yang terlatih memastikan proses produksi tetap sesuai syariah, meski setelah sertifikat diterbitkan.

Dukungan Lengkap untuk UMKM dan Perusahaan Besar

  • Layanan bisa disesuaikan dengan skala perusahaan, baik UMKM maupun produsen berskala besar.
  • Memberikan solusi fleksibel mulai dari persiapan dokumen hingga audit dan konsultasi pasca-sertifikasi.

Memperkuat Reputasi Produk

  • Sertifikasi halal yang sahih meningkatkan kepercayaan konsumen Muslim dan daya saing produk di pasar lokal maupun ekspor.
  • Produk yang disertifikasi juga lebih mudah diterima di berbagai platform distribusi modern.

PT. Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyedi akan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Nisa