Form E A-CFTA: Kunci Tarif Preferensi dan Dampak ACFTA

Akhmad Fauzi

Updated on:

Form E A-CFTA Kunci Tarif Preferensi dan Dampak ACFTA
Direktur Utama Jangkar Goups

Form E A-CFTA – Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China (ASEAN-China Free Trade Area – ACFTA) adalah salah satu kesepakatan dagang terbesar di dunia yang telah membuka pintu bagi aliran barang dan jasa yang signifikan antara negara-negara anggota ASEAN dan Republik Rakyat Tiongkok. Maka, di jantung fasilitasi perdagangan ini terdapat Form E A-CFTA: Preferential Tariff Certificate of Origin, sebuah dokumen krusial yang memungkinkan eksportir dan importir menikmati tarif preferensi di bawah ACFTA.

Apa itu Form E A-CFTA?

Form E A-CFTA adalah sertifikat asal barang (Certificate of Origin – COO) khusus yang di keluarkan oleh otoritas yang berwenang di negara pengekspor (anggota ASEAN atau Tiongkok) untuk menyatakan bahwa suatu produk memenuhi aturan asal barang (Rules of Origin – ROO) yang di tetapkan dalam perjanjian ACFTA. Selanjutnya, dokumen ini menjadi bukti bahwa barang tersebut di produksi atau di olah secara substansial di wilayah ACFTA, sehingga berhak mendapatkan perlakuan tarif preferensi (tarif bea masuk yang lebih rendah atau bahkan nol) saat di impor ke negara anggota ACFTA lainnya.

Contoh Form E Asean-China Free Trade Area

Overleaf Notes A-CFTA

Tujuan utama Form E A-CFTA adalah:

Memverifikasi Asal Barang:

Maka, memastikan bahwa produk yang di perdagangkan benar-benar berasal dari negara anggota ACFTA, mencegah praktik transshipment (pengalihan barang melalui negara ketiga untuk mendapatkan tarif preferensi).

Memfasilitasi Tarif Preferensi:

Selanjutnya, memberikan dasar hukum bagi importir untuk mengajukan permohonan tarif bea masuk preferensi di negara tujuan, sehingga mengurangi biaya impor dan meningkatkan daya saing produk ACFTA.

Meningkatkan Transparansi Perdagangan:

Maka, menyediakan catatan resmi tentang asal usul barang, membantu melacak rantai pasokan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perdagangan.

Tujuan dan Manfaat ACFTA

Selanjutnya, ACFTA sendiri di bentuk dengan tujuan-tujuan strategis yang luas, melampaui sekadar penurunan tarif:

Tujuan ACFTA:

Meningkatkan Perdagangan Barang dan Jasa:

Maka, menghilangkan hambatan tarif dan non-tarif untuk mendorong volume perdagangan yang lebih besar antara ASEAN dan Tiongkok.

Mendorong Investasi:

Selanjutnya, menciptakan lingkungan investasi yang lebih menarik dengan stabilitas kebijakan dan potensi pasar yang luas.

Memperkuat Integrasi Ekonomi Regional:

Membangun blok ekonomi yang lebih kuat dan terintegrasi di Asia Timur.

Meningkatkan Daya Saing:

Mendorong perusahaan di negara-negara anggota untuk menjadi lebih efisien dan inovatif melalui persaingan yang sehat.

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat:

Mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan melalui perluasan perdagangan dan investasi.

Manfaat ACFTA:

Akses Pasar yang Lebih Luas:

Bagi eksportir ASEAN, Tiongkok adalah pasar raksasa dengan miliaran konsumen, dan sebaliknya. ACFTA membuka akses yang lebih mudah ke pasar-pasar ini.

Penurunan Biaya Produksi:

Penurunan tarif bea masuk atas bahan baku dan barang modal dapat mengurangi biaya produksi bagi perusahaan, meningkatkan daya saing produk akhir.

Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok:

Integrasi ekonomi mendorong spesialisasi dan efisiensi dalam rantai pasok regional, mengoptimalkan proses produksi.

Daya Tarik Investasi Asing Langsung (FDI):

Lingkungan perdagangan yang stabil dan pasar yang besar menjadikan kawasan ACFTA lebih menarik bagi investor asing.

Transfer Teknologi dan Pengetahuan:

Kerjasama ekonomi dapat memfasilitasi pertukaran teknologi dan pengetahuan, terutama dari Tiongkok yang maju dalam beberapa sektor.

Pilihan Konsumen yang Lebih Beragam dan Terjangkau:

Importir dapat menyediakan produk-produk yang lebih bervariasi dengan harga yang lebih kompetitif bagi konsumen.

Dampak ACFTA terhadap Ekspor Indonesia

ACFTA memiliki dampak yang kompleks dan multidimensional terhadap ekspor Indonesia. Secara umum, dampaknya dapat di lihat dari beberapa perspektif:

Peningkatan Akses Pasar ke Tiongkok (Peluang):

Peningkatan Volume Ekspor:

Dengan penurunan atau penghapusan bea masuk, produk-produk Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar Tiongkok. Ini telah terlihat pada beberapa komoditas, seperti produk kelapa sawit, karet, produk pertanian, dan beberapa produk manufaktur.

Diversifikasi Produk Ekspor:

ACFTA mendorong eksportir Indonesia untuk mencari peluang di segmen pasar Tiongkok yang berbeda, mendorong di versifikasi produk ekspor.

Peningkatan Persaingan di Pasar Domestik dan Regional (Tantangan):

Serbuan Produk Tiongkok:

Penurunan tarif juga berarti produk-produk Tiongkok dapat masuk ke pasar Indonesia dengan harga yang lebih murah. Ini menimbulkan tantangan bagi industri domestik yang kurang kompetitif, seperti beberapa sektor tekstil, alas kaki, dan barang-barang konsumsi.

Daya Saing Produk Indonesia di Pasar ASEAN:

Meskipun Indonesia juga menikmati akses preferensi ke pasar ASEAN, kehadiran Tiongkok sebagai pemain besar dalam ACFTA meningkatkan persaingan di pasar regional juga.

Pergeseran Struktur Ekspor (Adaptasi):

Kecenderungan Ekspor Bahan Baku/Mentah:

Meskipun ada peningkatan volume ekspor, seringkali Indonesia masih di dominasi oleh ekspor komoditas dan bahan baku ke Tiongkok untuk di olah lebih lanjut. Ini menunjukkan tantangan dalam meningkatkan nilai tambah produk ekspor.

Peluang Sektor Manufaktur Tertentu:

Beberapa sektor manufaktur yang memiliki daya saing, seperti makanan olahan, karet dan produk karet, serta beberapa komponen elektronik, dapat mengambil manfaat dari ACFTA.

Pentingnya Peningkatan Daya Saing Domestik:

Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas:

Untuk dapat bersaing dalam lingkungan ACFTA, perusahaan Indonesia harus terus meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi.

Standardisasi dan Kualitas:

Memenuhi standar kualitas dan sertifikasi internasional menjadi semakin penting untuk menembus pasar Tiongkok yang semakin menuntut.

Pengembangan Sektor Industri Hulu-Hilir:

ACFTA mendorong perlunya pengembangan industri hulu dan hilir di Indonesia agar dapat menghasilkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Form E A-CFTA adalah instrumen vital yang memfasilitasi realisasi manfaat dari perjanjian perdagangan ACFTA. Sementara ACFTA telah membuka peluang besar bagi peningkatan ekspor Indonesia ke Tiongkok dan negara-negara ASEAN lainnya, ia juga menghadirkan tantangan signifikan dalam bentuk persaingan yang lebih ketat. Untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan dampak negatif, Indonesia perlu terus memperkuat daya saing industrinya, meningkatkan nilai tambah produk ekspor, dan mengoptimalkan penggunaan fasilitas preferensi tarif yang di tawarkan oleh ACFTA. Hanya dengan demikian Indonesia dapat sepenuhnya memanfaatkan potensi besar dari kemitraan ekonomi ASEAN-China ini.

PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

 

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat