Dua kalimat atau kata di atas memang ada saling korelasi keduanya, bagaimana ini bisa terjadi ?
Mari kita uraikan satu persatu?
Apa itu seks ?
Seks adalah persetubuhan atau hubungan seksual atau secara prinsip bisa kita katakan tindakan senggama yang di lakukan oleh manusia antara pria dan wanita. Artinya di sini ada pertemuan antar alat kelamin pria dan wanita. Bisa kita katakan juga dalam artian yang lebih luas adalah tindakan-tindakan lain yang berhubungan dengan senggama.
Untuk mengawali persetubuhan ini biasanya dimulai dengan pemanasan atau percumbuan yang menimbulkan gairah pada kedua pasangan, bisa dengan mencium atau meraba area-area sensitive. Hal ini menyebabkan penis atau alat kelamin pria mengalami ereksi atau pembesaran ukuran karena intensitas aliran darah berkonsentrasi di area penis.
Begitu juga dengan vagina atau alat kelamin wanita akan mengalami lubrikasi atau pelumasan sehingga memudahkan penis penetrasi ke vagina. Sesudah mengalami pemanasan dan siap untuk memulai persetubuhan, penis yang telah mengalami ereksi atau mengeras telah siap di masukan ke dalam vagina pasangannya. Setelah di masukan ke dalam vagina.
Nah tentunya berhubungan seks ini melakukannya dengan pasangan yang sah, di mana melakukan hubungan seks ini dengan istri yang secara agama dan tercatat di Kantor Urusan Agama telah kita nikahi. Begitulah proses secara umum untuk seks secara umum.
Maraknya seks bebas di Indonesia, membuat tumbuh dengan begitu cepat prosentasenya, ini terjadi terutama di kalangan remaja. Keadaan ini sangat memprihatinkan terlebih akan berdampak buruk bagi kehidupan sosial dan juga bagi kesehatan.
Dalam konteks seks bebas ini pasti dan pasti pihak perempuan lah yang paling banyak dirugikan karena akan mengundang banyak sekali bahayanya bagi perempuan dibandingkan dengan pria, terutama bagi kesehatan alat reproduksinya.
Bahaya Seks Bagi Perempuan
Berikut adalah sebagian bahayanya seks bebas bagi perempuan :
- Aborsi dan Kehamilan di luar pernikahan yang sah
Kasus yang paling umum dan paling banyak di temui di lapangan. Bagi kalangan pelajar atau ABG kehamilan ini tentunya tidak diharapkan, karena secara mental mereka belum siap untuk memiliki bayi. Karena belum siap memiliki bayi di usia yang dini maka tak heran mereka akan melakukan aborsi atau pengguguran kandungan.
- Penyakit Menular Seksual
Sangat rentan sekali terkena penyakit menular seksual, terjadi pada seseorang yang aktif bergonta ganti pasangan. Karena melakukan penyimpangan seksual ini maka akan mudah terkena penyakit kelamin yang di derita oleh pasangan seksnya. Para pria ini menularkan penyakit kepada wanita pasangannya, berikut seperti Genital Wart atau kutil di kelamin, Sifilis atau raja singa, Virus herpes simpleks dan HIV atau AIDS.
- Kanker serviks
Resiko kanker serviks ini begitu besar terutama bagi gadis-gadis yang melakukan hubungan seks bebas di usia kurang dari 17 tahun karena akan merangsang sel kanker seviks, ini terjadi akibat remaja putri ini sering berhubungan seks di luar nikah.
Memang biasanya kanker ini akan menyerang wanita yang berusia lanjut. Pada rentan usia 12-17 tahun, perubahan sel-sel yang ada di mulut rahim sedang berada dalam fase yang sangat aktif.
Jadi benda asing yaitu alat kelamin pria atau penis yang menyemburkan sperma akan masuk ke mulut rahim, membuat pertumbuhan sel menjadi abnormal. Sel-sel abnormal inilah yang menjadi cikal bakal kanker serviks yaitu tumor ganas yang terus akan berkembang dan tumbuh di rahim.
- Terkena kanker payudara.
Seks bebas di usia dini lagi-lagi tidak hanya memicu kanker serviks, tetapi juga kanker payudara. Oleh karena itu mari kita hindari hubungan seks bebas dan melakukan aktivitas tersebut usia dini , terlebih melakukan aktivitas seks ini dengan banyak pasangan alias bergonta ganti, maka resiko besar terkena kanker akan menanti kita.
Bahaya Narkoba.
Tentunya kita sudah faham betul bahwa mengkonsusmi barang haram ini bukan saja merugikan diri sendiri akan tetapi merugikan lingkungan sekitarnya. Penyalahgunaan barang illegal ini memang masih marak dan berkembang terus sampai sekarang, seakan-akan tidak akan pernah habis, ibarat gunung es, narkoba ini mempunyai akar yang dalam dan besar dan tidak kelihatan di permukaannya.
Secara umum narkoba ini merupakan kepanjangan dari narkotika dan zat/obat/bahan berbahaya. Sebenarnya narkoba ini ada beberapa jenis yang di gunakan oleh dunia medis atau kedokteran, digunakan untuk kasus-kasus yang memang membutuhkan obat-obatan tersebut tentunya dengan dosis yang sudah di standarisasi.
Di samping ada manfaat untuk dunia kedoteran, ada oknum-oknum yang menggunakan narkoba ini secara illegal atau penyalahgunaan narkoba ini di luar kasus atau dosis yang di anjurkan oleh Dokter. Ini yang berbahaya terus menerus digunakan akan membuat pemakainya secara bertahap meningkatkan dosisnya. Pada akhirnya akan menimbulkan kematian bagi pemakai.
Jenis Narkotika
Di Indonesia menurut data Badan Narkotika Nasional data pada tahun 2015 terdapat 35 jenis narkoba yang di konsumsi dari yang paling murah hingga yang paling mahal seperti LSD. Kalau berbicara di kancah global maka ada sekitar 354 jenis narkoba, sementara pemasok yang paling aktif dan massive adalah dari Indo China.
Dari keterangan di atas tentunya kita mengerti betul begitu bahaya dan merugikannya seks bebas dan penyalahgunaan narkoba ini bagi kehidupan dan masa depan kita. Bagaimana kalau narkoba ini dikombinasikan dengan narkoba? tentu saja bisa.
Narkoba sabu dapat meningkatkan imajinasi dan daya khayal seseorang ketika sedang melakukan aktivitas seksual atau berhubungan intim. Yang di dapat para pemakai sabu ini akan merasa gembira secara semu ketika bersama dengan pasangan. Dalam sebuah penelitian, di ketahui bahwa Hubungan seks akan terasa lebih hebat dan dahsyat karena efek sabu ini.
Dopamin Neurotransmitter
Dalam sabu ini terdapat suatu zat yang sangat mempengaruhi yaitu dopamin neurotransmitter di otak yang mengaktifkan pusat kesenangan tertentu, dapat memberikan efek senang sekali atau euphoria berlebihan. ini akar pemasalahan kenapa para penikmat seks bebas ini menggunakan sabu.
Sabu memberikan efek stimulant-stimulasi zat kimia otak yang membuat rasa senang, otomatis terangsang dan biasanya langsung berfantasi. Alhasil aktivitas seks akan lebih agresif dan ada lonjakan perasaan bahagia lebih dari biasanya.
Sabu sendiri adalah stimulant suatu zat yang bisa membuat semua jadi menari senang termasuk untuk aktivitas seksual. Begitu yang di katakan oleh dr Diana Papayugan Sp KJ seorang psikiater dari Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Depok.
Lain lagi dengan pernyataan dari Badan Narkotika Nasional tepatnya Deputi Rehabilitasi yaitu dr Diah Setia Utami Sp KJ MARS bahwa sebagian besar pengguna sabu ini untuk tujuan rekreasional. Stimulan ini meningkatkan kemampuan psikomotor agar nggak mudah lelah dan capek, dapat membuat efek bisa tidak tidur dua malam.
Saking senang dan nyaman membuat seseorang tidak lagi membutuhkan makan dan tidak merasa lapar-lapar. Efek penggunaan sabu ini akan mulai terasa dari empat hingga dua belas jam kemudian.
Sedangkan efek sampingnya bisa berlangsung sampai dengan 24 jam. Akan timbul juga reaksi balik yang di dapat yaitu konsentrasi menurun, sakit kepala, depresi dan kelelahan, nah ini mulai tanda – tanda kecanduan.
Kecanduan dopamin ini sangat berbahaya. Efeknya bisa lebih kuat 10 kali lipat dari pada seks, sehingga tidak heran beberapa pemakai akan terus bisa kecanduan.
Namun meskipun sabu ini dapat meningkatkan performa bercinta, tetapi penyalahgunaan sabu juga memiliki dampak negative bagi kehidupan seksual. Diantaranya adalah dengan mengkonsumsi metamfetamine yang merupakan salah satu jenis sabu dapat merusak system dopamine yang mengurangi kemampuan untuk merasakan sensasi apapun. Akan kehilangan minat dalam melakukan kegiatan yang mereka nikmati.
Dari sisi psikologis pengguna sabu ini akan menjadi paranoid. Dan yang paling berbahaya dapat membuat suhu tubuh pengguan naik begitu tinggi. Akan berakibat pengguna pingsan bahkan mati, terlebih apabila dosis digunakan lebih tinggi dapat overdosis sehingga menimbulakan stroke dan gagal jantung. Jadi marilah kita sama-sama menjauhi seks bebas dan narkoba, kita awasi keluarga, teman dan lingkungan sekitar jangan sampai ada yang terkena.