Tren Permintaan Tenaga Kerja Asing di Korea Selatan
Permintaan Tenaga Kerja Asing Di Korea – Korea Selatan, sebagai negara dengan ekonomi maju dan populasi yang menua, sangat bergantung pada tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai sektor industri. Tren permintaan tenaga kerja asing di negara ini menunjukkan fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan kebijakan pemerintah. Berikut analisis lebih lanjut mengenai tren tersebut.
Tren Permintaan Tenaga Kerja Asing Berdasarkan Sektor Industri
Grafik batang di bawah ini menggambarkan tren jumlah tenaga kerja asing di Korea Selatan selama 10 tahun terakhir (misalnya, 2014-2023), dibagi berdasarkan sektor industri utama seperti manufaktur, konstruksi, pertanian, dan perikanan. Data ini menunjukkan peningkatan signifikan di sektor manufaktur dan konstruksi, sementara sektor pertanian dan perikanan menunjukkan fluktuasi yang lebih moderat. (Catatan: Karena keterbatasan ruang, grafik batang tidak dapat ditampilkan di sini. Grafik akan menunjukkan sumbu X (tahun) dan sumbu Y (jumlah tenaga kerja asing), dengan batang terpisah untuk setiap sektor industri.)
Permintaan tenaga kerja asing di Korea Selatan memang tinggi, terutama di sektor manufaktur dan perhotelan. Prosesnya cukup kompleks, dan membutuhkan persiapan matang termasuk pengurusan visa. Bagi Anda yang mungkin tertarik bekerja di luar negeri, memahami proses pengurusan visa sangat penting, misalnya dengan mempelajari layanan Calling Visa Saudi yang bisa memberikan gambaran bagaimana proses pengurusan visa di negara lain.
Pengalaman mengurus visa tersebut, walau untuk Arab Saudi, bisa memberikan pengetahuan berharga yang dapat diaplikasikan dalam persiapan pengajuan visa kerja di Korea Selatan nantinya.
Persyaratan Kualifikasi Tenaga Kerja Asing Berdasarkan Sektor Industri
Persyaratan kualifikasi untuk tenaga kerja asing bervariasi secara signifikan antar sektor industri di Korea Selatan. Tabel berikut memberikan gambaran umum mengenai perbedaan tersebut.
Sektor Industri | Kualifikasi Pendidikan | Keahlian Khusus | Pengalaman Kerja | Bahasa Korea |
---|---|---|---|---|
Manufaktur | SMA/SMK, Diploma, Sarjana (tergantung posisi) | Keterampilan teknis, pengalaman mesin | Minimal 1 tahun (tergantung posisi) | Tingkat menengah ke atas |
Konstruksi | SMA/SMK, pengalaman kerja di bidang konstruksi | Keterampilan konstruksi, pengelasan, pertukangan | Minimal 2 tahun | Tingkat dasar ke atas |
Pertanian | SMA/SMK, pengalaman di bidang pertanian | Pengalaman bertani, pemeliharaan tanaman | Minimal 1 tahun | Tingkat dasar |
Perikanan | SMA/SMK, pengalaman di bidang perikanan | Pengalaman menangkap ikan, perawatan kapal | Minimal 1 tahun | Tingkat dasar |
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja Asing
Permintaan tenaga kerja asing di Korea Selatan dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Salah satu faktor kunci adalah penurunan angka kelahiran dan peningkatan populasi lansia, yang menyebabkan kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor. Faktor ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi dan investasi asing, juga berperan penting. Kebijakan pemerintah terkait imigrasi dan tenaga kerja asing juga berpengaruh signifikan terhadap jumlah tenaga kerja asing yang masuk ke Korea Selatan. Contohnya, kebijakan yang mempermudah proses perekrutan tenaga kerja asing di sektor tertentu akan meningkatkan permintaan, sementara kebijakan yang lebih ketat akan menurunkan permintaan.
Tingginya permintaan tenaga kerja asing di Korea Selatan membuka banyak peluang, namun prosesnya tak selalu mudah. Membutuhkan persiapan matang, termasuk mempertimbangkan opsi lain jika visa kerja di Korea sulit didapatkan. Misalnya, jika Anda berencana untuk mencari peluang di negara lain, memahami Langkah Membuat Visa Amerika bisa menjadi alternatif yang perlu dipertimbangkan. Proses permohonan visa Amerika Serikat memang berbeda, namun memahami alurnya dapat memberikan gambaran mengenai proses perizinan imigrasi secara umum, yang berguna juga saat mengajukan visa kerja di Korea nantinya.
Dengan perencanaan yang baik, kesempatan berkarier di luar negeri, baik di Korea maupun Amerika, bisa Anda raih.
Lima Tantangan Utama Tenaga Kerja Asing di Korea Selatan dan Solusi yang Mungkin
Tenaga kerja asing di Korea Selatan menghadapi sejumlah tantangan. Berikut lima tantangan utama dan solusi yang mungkin:
- Hambatan Bahasa: Kesulitan berkomunikasi dalam bahasa Korea dapat menghambat integrasi sosial dan profesional. Solusi: Program pelatihan bahasa Korea intensif dan dukungan dari perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bahasa.
- Diskriminasi: Tenaga kerja asing mungkin mengalami diskriminasi dalam hal upah, kesempatan kerja, dan perlakuan di tempat kerja. Solusi: Penegakan hukum yang lebih ketat terhadap diskriminasi dan kampanye kesadaran publik untuk mempromosikan kesetaraan.
- Akses terhadap Layanan Kesehatan: Akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan yang terjangkau dapat menjadi masalah besar. Solusi: Memperluas cakupan asuransi kesehatan dan meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan untuk tenaga kerja asing.
- Kesenjangan Budaya: Perbedaan budaya dapat menyebabkan kesalahpahaman dan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan kerja dan kehidupan sosial di Korea Selatan. Solusi: Program orientasi budaya dan dukungan dari komunitas tenaga kerja asing.
- Peraturan Imigrasi yang Kompleks: Proses perizinan kerja dan visa yang rumit dapat menjadi penghalang bagi tenaga kerja asing. Solusi: Penyederhanaan prosedur imigrasi dan peningkatan transparansi informasi.
Kebijakan Pemerintah Korea Selatan Terkait Tenaga Kerja Asing dan Dampaknya terhadap Pasar Kerja
Pemerintah Korea Selatan telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengatur masuknya dan pengelolaan tenaga kerja asing. Kebijakan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor sambil memastikan integrasi sosial dan ekonomi tenaga kerja asing. Dampaknya terhadap pasar kerja bervariasi, dengan beberapa sektor mengalami peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, sementara sektor lain mungkin menghadapi persaingan yang lebih ketat. Contohnya, program EPS (Employment Permit System) telah membantu memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor manufaktur dan konstruksi, namun juga memicu debat tentang upah dan kondisi kerja.
Sektor Industri yang Paling Membutuhkan Tenaga Kerja Asing
Korea Selatan, sebagai negara dengan ekonomi maju dan populasi yang menua, sangat bergantung pada tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai posisi di berbagai sektor industri. Peningkatan jumlah pekerja migran ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut, namun juga menghadirkan tantangan dalam hal manajemen dan integrasi sosial.
Lima Sektor Industri dengan Permintaan Tenaga Kerja Asing Tertinggi
Berikut lima sektor industri di Korea Selatan yang paling banyak mempekerjakan tenaga kerja asing, disertai alasannya. Perlu diingat bahwa data ini dapat bervariasi tergantung sumber dan tahun pengumpulan data.
Permintaan tenaga kerja asing di Korea Selatan cukup tinggi, terutama di sektor jasa. Hal ini mendorong banyak warga negara asing untuk mencari peluang kerja di sana. Salah satu sektor yang cukup banyak membutuhkan tenaga kerja asing adalah pariwisata, dan untuk itu, proses pengurusan visa menjadi krusial. Informasi lebih lanjut mengenai persyaratan dan proses pengajuan Visa Kerja Sektor Pariwisata dapat Anda temukan di tautan tersebut.
Dengan memahami persyaratan visa, para pencari kerja asing dapat meningkatkan peluang mereka untuk berkontribusi pada sektor pariwisata Korea Selatan yang dinamis dan memenuhi permintaan tenaga kerja yang terus meningkat.
- Manufaktur: Sektor ini selalu menjadi penyumbang terbesar lapangan kerja bagi tenaga kerja asing, khususnya di industri otomotif, elektronik, dan tekstil. Alasannya adalah kebutuhan akan tenaga kerja yang besar dan intensif, serta pekerjaan yang terkadang dianggap kurang diminati oleh penduduk lokal.
- Perikanan: Industri perikanan di Korea Selatan sangat bergantung pada tenaga kerja asing, terutama untuk pekerjaan yang berat dan berbahaya di laut. Minimnya minat penduduk lokal untuk pekerjaan ini menyebabkan ketergantungan yang tinggi pada pekerja migran.
- Konstruksi: Proyek konstruksi berskala besar di Korea Selatan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang signifikan, dan pekerja asing seringkali mengisi posisi-posisi tersebut. Hal ini disebabkan oleh tingkat upah yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan pekerja lokal.
- Pertanian: Mirip dengan sektor perikanan, pekerjaan di sektor pertanian seringkali berat dan kurang diminati oleh penduduk lokal. Tenaga kerja asing memainkan peran penting dalam menjaga produksi pertanian di Korea Selatan.
- Jasa (khususnya perhotelan dan restoran): Pertumbuhan industri pariwisata dan peningkatan permintaan layanan di restoran telah mendorong kebutuhan akan tenaga kerja asing di sektor jasa. Pekerjaan ini seringkali membutuhkan kemampuan berbahasa asing dan fleksibilitas waktu kerja.
Perbandingan Persyaratan Keterampilan dan Kualifikasi di Sektor Manufaktur dan Jasa
Persyaratan keterampilan dan kualifikasi untuk tenaga kerja asing di sektor manufaktur dan jasa di Korea Selatan berbeda secara signifikan. Sektor manufaktur cenderung lebih menekankan pada keterampilan teknis dan pengalaman praktis, sementara sektor jasa lebih memperhatikan kemampuan komunikasi, pelayanan pelanggan, dan terkadang kemampuan berbahasa Korea.
Meningkatnya permintaan tenaga kerja asing di Korea Selatan membuka peluang besar bagi profesional internasional. Bagi perusahaan multinasional yang membutuhkan tenaga ahli, proses perekrutan seringkali melibatkan pengurusan visa kerja, dan untuk itu, memahami proses perolehan Visa Bisnis Perusahaan Multinasional sangat krusial. Kejelasan regulasi visa ini sangat mempengaruhi kelancaran perekrutan dan akhirnya berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan tenaga kerja asing di Korea.
Dengan demikian, perusahaan perlu memahami seluk-beluk regulasi visa untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik dari seluruh dunia.
Di sektor manufaktur, sertifikasi keterampilan tertentu, pengalaman kerja sebelumnya, dan kemampuan membaca gambar teknik seringkali menjadi persyaratan penting. Sebaliknya, di sektor jasa, kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, dan kemampuan beradaptasi dengan budaya kerja Korea menjadi lebih diutamakan.
Profil Tenaga Kerja Asing Ideal untuk Sektor Teknologi Informasi, Permintaan Tenaga Kerja Asing Di Korea
Sektor teknologi informasi di Korea Selatan membutuhkan tenaga kerja asing yang memiliki keahlian khusus dan kemampuan beradaptasi yang tinggi. Profil ideal meliputi:
- Keahlian dalam bidang pemrograman (misalnya, Java, Python, C++), pengembangan perangkat lunak, atau analisis data.
- Pengalaman kerja yang relevan, dibuktikan dengan portofolio atau referensi.
- Kemampuan berbahasa Inggris yang baik, karena banyak dokumentasi dan komunikasi di industri ini menggunakan bahasa Inggris.
- Kemampuan bekerja secara mandiri maupun dalam tim.
- Kemampuan untuk beradaptasi dengan budaya kerja Korea Selatan dan belajar hal-hal baru dengan cepat.
Gaji Rata-rata Tenaga Kerja Asing di Berbagai Sektor Industri
Data gaji rata-rata untuk tenaga kerja asing di Korea Selatan bervariasi tergantung sektor, pengalaman, dan kualifikasi. Berikut tabel perkiraan, perlu diingat bahwa angka ini dapat berbeda berdasarkan sumber dan tahun pengumpulan data. Angka ini dalam Won Korea (KRW).
Sektor Industri | Gaji Rata-rata Bulanan (KRW) |
---|---|
Manufaktur | 2.000.000 – 3.000.000 |
Perikanan | 1.800.000 – 2.500.000 |
Konstruksi | 2.200.000 – 3.500.000 |
Pertanian | 1.500.000 – 2.000.000 |
Jasa (Perhotelan & Restoran) | 1.700.000 – 2.800.000 |
Teknologi Informasi | 3.500.000 – 5.000.000+ |
Dampak Masuknya Tenaga Kerja Asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Masuknya tenaga kerja asing telah memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Korea Selatan di beberapa sektor. Di sektor manufaktur, misalnya, tenaga kerja asing membantu memenuhi permintaan tenaga kerja yang tinggi dan menjaga daya saing industri. Di sektor pertanian dan perikanan, mereka membantu menjaga produksi pangan dan mencegah kekurangan tenaga kerja. Namun, penting untuk mengelola dampak sosial dan ekonomi dari migrasi ini dengan bijak untuk memastikan integrasi yang sukses dan berkelanjutan.
Asal Negara Tenaga Kerja Asing di Korea Selatan
Korea Selatan, sebagai negara dengan ekonomi maju dan populasi yang menua, sangat bergantung pada tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai sektor, mulai dari manufaktur hingga perawatan kesehatan. Memahami asal negara tenaga kerja asing ini, karakteristik mereka, dan kebijakan yang mengatur kedatangan mereka sangat penting untuk memahami dinamika sosial dan ekonomi Korea Selatan.
Distribusi Geografis Tenaga Kerja Asing di Korea Selatan
Peta distribusi tenaga kerja asing di Korea Selatan akan menunjukkan konsentrasi yang tinggi di daerah perkotaan utama seperti Seoul, Busan, dan Incheon, dimana terdapat banyak peluang kerja di sektor manufaktur dan jasa. Warna-warna berbeda pada peta akan merepresentasikan jumlah tenaga kerja dari masing-masing negara asal. Misalnya, warna merah tua dapat mewakili Vietnam, biru tua untuk China, dan hijau tua untuk Uzbekistan, dengan gradasi warna yang menunjukkan perbedaan jumlah. Daerah pedesaan kemungkinan akan menunjukkan jumlah tenaga kerja asing yang lebih rendah, meskipun beberapa sektor pertanian mungkin juga mengandalkan tenaga kerja asing.
Karakteristik Tenaga Kerja Asing dari Tiga Negara Asal Utama
Tiga negara asal tenaga kerja asing utama di Korea Selatan (misalnya, Vietnam, China, dan Uzbekistan) memiliki karakteristik yang berbeda. Perbandingan dan perbedaan ini perlu dikaji untuk memahami dampaknya terhadap integrasi sosial dan ekonomi.
- Vietnam: Banyak pekerja Vietnam yang terampil dalam manufaktur dan memiliki tingkat adaptasi yang relatif tinggi. Mereka seringkali mengirimkan sebagian penghasilan mereka ke keluarga di tanah air, berkontribusi pada perekonomian Vietnam.
- China: Tenaga kerja dari China memiliki beragam keahlian, mulai dari pekerjaan kasar hingga posisi terampil. Sejarah hubungan bilateral yang kompleks antara Korea Selatan dan China turut mempengaruhi dinamika integrasi tenaga kerja China di Korea Selatan.
- Uzbekistan: Pekerja dari Uzbekistan seringkali bekerja di sektor konstruksi dan pertanian. Mereka seringkali menghadapi tantangan bahasa dan budaya yang lebih besar dibandingkan pekerja dari Vietnam atau China.
Kebijakan Imigrasi Korea Selatan Terhadap Tenaga Kerja Asing
Pemerintah Korea Selatan memiliki sistem poin untuk menilai kelayakan pekerja asing berdasarkan keahlian, pendidikan, dan faktor-faktor lainnya. Tabel berikut merangkum kebijakan imigrasi untuk beberapa negara asal utama.
Negara Asal | Jenis Visa | Persyaratan | Durasi |
---|---|---|---|
Vietnam | E-9 (Tenaga Kerja Terampil) | Keahlian tertentu, sertifikasi, dan pemeriksaan kesehatan | 4 tahun, dapat diperpanjang |
China | Beragam (tergantung keahlian dan sektor) | Bervariasi sesuai jenis visa | Bervariasi |
Uzbekistan | E-9 (Tenaga Kerja Terampil) | Keahlian tertentu, sertifikasi, dan pemeriksaan kesehatan | 4 tahun, dapat diperpanjang |
Catatan: Tabel di atas merupakan contoh dan mungkin tidak mencakup semua jenis visa dan persyaratan. Informasi detail dapat ditemukan di situs web Kementerian Kehakiman Korea Selatan.
Potensi Konflik Sosial Akibat Masuknya Tenaga Kerja Asing
Masuknya tenaga kerja asing dari berbagai latar belakang budaya berpotensi menimbulkan konflik sosial. Perbedaan bahasa, budaya, dan agama dapat menyebabkan kesalahpahaman dan diskriminasi. Persaingan pekerjaan juga dapat menjadi sumber konflik, terutama di sektor-sektor tertentu. Contohnya, persaingan untuk pekerjaan di sektor konstruksi antara pekerja lokal dan pekerja asing dari Uzbekistan dapat memicu ketegangan.
Rekomendasi Kebijakan untuk Meningkatkan Integrasi Tenaga Kerja Asing
Untuk meningkatkan integrasi tenaga kerja asing, pemerintah Korea Selatan dapat mempertimbangkan beberapa kebijakan berikut:
- Meningkatkan program pendidikan bahasa Korea dan pelatihan budaya untuk pekerja asing.
- Memperkuat penegakan hukum untuk mencegah diskriminasi dan eksploitasi tenaga kerja asing.
- Meningkatkan akses pekerja asing terhadap layanan kesehatan dan kesejahteraan sosial.
- Mempromosikan interaksi dan kolaborasi antara pekerja asing dan masyarakat lokal melalui program-program komunitas.
Dampak Permintaan Tenaga Kerja Asing terhadap Ekonomi Korea Selatan: Permintaan Tenaga Kerja Asing Di Korea
Permintaan tenaga kerja asing di Korea Selatan telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian negara tersebut. Aliran pekerja asing ini, yang sebagian besar berasal dari negara-negara Asia Tenggara dan Asia Tengah, telah berkontribusi pada berbagai sektor, mulai dari manufaktur hingga pertanian. Namun, dampaknya bersifat kompleks dan memerlukan analisis yang menyeluruh untuk memahami potensi manfaat dan risikonya bagi perekonomian Korea Selatan dalam jangka panjang.
Pengaruh Tenaga Kerja Asing terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan
Dalam lima tahun terakhir, kontribusi tenaga kerja asing terhadap PDB Korea Selatan menunjukkan tren positif, meskipun angka pastinya sulit dipisahkan secara presisi dari data ekonomi makro. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan produktivitas di beberapa sektor, khususnya manufaktur dan konstruksi, secara langsung berkaitan dengan partisipasi pekerja asing. Meskipun tidak ada data pasti yang membagi kontribusi PDB secara spesifik antara pekerja lokal dan asing, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan dalam periode tersebut menunjukkan korelasi positif dengan jumlah tenaga kerja asing yang meningkat. Sebagai contoh, peningkatan produksi di sektor manufaktur, yang banyak menyerap tenaga kerja asing, berdampak langsung pada peningkatan PDB.
Pengaruh Tenaga Kerja Asing terhadap Inflasi dan Tingkat Pengangguran
Dampak tenaga kerja asing terhadap inflasi dan pengangguran di Korea Selatan merupakan isu yang kompleks dan memerlukan kajian lebih lanjut. Di satu sisi, peningkatan pasokan tenaga kerja dapat menekan upah dan membantu mengendalikan inflasi. Di sisi lain, jika tenaga kerja asing bersaing dengan pekerja lokal di sektor-sektor tertentu, hal ini berpotensi meningkatkan pengangguran di kalangan pekerja lokal dengan keterampilan rendah. Studi-studi empiris yang lebih rinci dibutuhkan untuk mengukur dampak yang lebih spesifik ini, mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti teknologi dan kebijakan pemerintah.
Perbandingan Kontribusi Tenaga Kerja Asing dan Tenaga Kerja Lokal terhadap Produktivitas
Perbandingan kontribusi tenaga kerja asing dan lokal terhadap produktivitas di berbagai sektor industri Korea Selatan menunjukkan perbedaan yang signifikan. Di sektor manufaktur, misalnya, tenaga kerja asing sering kali berperan penting dalam memenuhi permintaan produksi yang tinggi, meningkatkan efisiensi dan output. Sebaliknya, di sektor jasa, kontribusi tenaga kerja lokal mungkin lebih dominan, meskipun tenaga kerja asing juga memainkan peran penting di beberapa subsektor tertentu. Perbedaan ini sebagian besar disebabkan oleh perbedaan keterampilan dan spesialisasi antara tenaga kerja asing dan lokal.
Sektor Industri | Kontribusi Tenaga Kerja Asing | Kontribusi Tenaga Kerja Lokal |
---|---|---|
Manufaktur | Tinggi, terutama di industri padat karya | Tinggi, fokus pada posisi manajemen dan teknologi |
Pertanian | Signifikan, terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik | Masih dominan, tetapi dengan kekurangan tenaga kerja di beberapa area |
Konstruksi | Tinggi, terutama untuk pekerjaan kasar | Tinggi, fokus pada manajemen proyek dan desain |
Potensi Risiko dan Manfaat Jangka Panjang Ketergantungan pada Tenaga Kerja Asing
Ketergantungan Korea Selatan pada tenaga kerja asing menyimpan potensi risiko dan manfaat jangka panjang. Manfaatnya antara lain peningkatan produktivitas, pertumbuhan ekonomi, dan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor tertentu. Namun, risiko yang perlu dipertimbangkan termasuk potensi peningkatan ketimpangan pendapatan, dampak sosial budaya, dan ketergantungan ekonomi yang berlebihan pada pekerja asing. Penting untuk merumuskan kebijakan yang bijaksana untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat jangka panjang.
Rekomendasi Kebijakan untuk Memanfaatkan Tenaga Kerja Asing Secara Maksimal
Untuk memastikan manfaat maksimal dari tenaga kerja asing bagi ekonomi Korea Selatan, beberapa rekomendasi kebijakan dapat dipertimbangkan. Hal ini termasuk peningkatan program pelatihan dan pendidikan bagi pekerja asing untuk meningkatkan keterampilan mereka, perlindungan hak-hak pekerja asing, dan pengaturan yang lebih baik untuk memastikan integrasi sosial dan ekonomi yang harmonis antara pekerja asing dan lokal. Selain itu, peningkatan transparansi dan pengawasan dalam proses perekrutan dan penempatan tenaga kerja asing juga penting untuk mencegah eksploitasi dan memastikan keadilan.
- Meningkatkan program pelatihan vokasi untuk pekerja asing.
- Menerapkan kebijakan imigrasi yang lebih terencana dan terarah.
- Memperkuat perlindungan hukum dan hak asasi pekerja asing.
- Memfasilitasi integrasi sosial dan budaya pekerja asing.
Perusahaan berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Email : Jangkargroups@gmail.com
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups