Perkawinan Campuran Dan Peningkatan Kesadaran Lintas Budaya

Akhmad Fauzi

Updated on:

Direktur Utama Jangkar Goups

Memahami Perkawinan Campuran

Perkawinan Campuran Dan Peningkatan Kesadaran Lintas Budaya – Perkawinan campuran, atau perkawinan antar budaya, merupakan fenomena sosial yang semakin umum di Indonesia. Perkawinan ini didefinisikan sebagai ikatan pernikahan antara dua individu yang berasal dari latar belakang budaya, suku, agama, atau ras yang berbeda. Perkawinan campuran bukan hanya sekadar persatuan dua individu, tetapi juga pertemuan dan penggabungan dua sistem nilai, norma, dan kebiasaan yang berbeda. Pemahaman yang komprehensif tentang perkawinan campuran sangat penting dalam konteks Indonesia yang majemuk, untuk mengarungi tantangan dan merayakan keberagamannya.

Akhiri riset Anda dengan informasi dari Perkawinan Campuran Dan Harmoni Dalam Keluarga.

DAFTAR ISI

Peningkatan perkawinan campuran di Indonesia didorong oleh beberapa faktor. Globalisasi dan kemajuan teknologi memudahkan interaksi antar budaya, sehingga meningkatkan peluang pertemuan dan interaksi antar individu dari latar belakang yang berbeda. Urbanisasi juga berperan penting, karena perpindahan penduduk ke kota-kota besar menciptakan lingkungan yang lebih kosmopolitan dan mendorong interaksi sosial yang lebih beragam. Faktor ekonomi, seperti kesempatan kerja dan pendidikan, juga dapat mempertemukan individu dari berbagai latar belakang. Selain itu, meningkatnya kesadaran akan kesetaraan gender dan penerimaan terhadap perbedaan juga berkontribusi pada peningkatan perkawinan campuran.

Perbandingan Perkawinan Campuran di Berbagai Daerah di Indonesia

Perkawinan campuran di Indonesia memiliki dinamika yang berbeda-beda di setiap daerah, dipengaruhi oleh faktor hukum dan sosial budaya setempat. Berikut perbandingan umum, perlu diingat bahwa ini adalah gambaran umum dan variasi di dalam setiap daerah juga cukup signifikan:

Daerah Aspek Hukum Aspek Sosial Budaya Tantangan
Jawa Barat Relatif mudah, mengikuti hukum perkawinan nasional dengan penyesuaian administrasi jika diperlukan. Masyarakat relatif terbuka, namun perbedaan agama masih menjadi pertimbangan utama. Penyesuaian adat dan kebiasaan keluarga masing-masing.
Sumatera Utara Proses administrasi mungkin lebih kompleks, terutama jika melibatkan perbedaan agama. Adat istiadat Batak yang kuat dapat menjadi tantangan, terutama terkait penerimaan keluarga. Perbedaan bahasa dan sistem kekerabatan.
Papua Aspek hukum seringkali melibatkan peraturan adat setempat yang perlu dipertimbangkan. Perbedaan budaya yang signifikan dapat menimbulkan tantangan adaptasi. Hambatan komunikasi dan perbedaan nilai-nilai sosial.
Bali Hukum adat Bali dapat memengaruhi proses perkawinan, terutama jika salah satu pihak bukan pemeluk Hindu. Sistem kasta dan tradisi Hindu Bali dapat menjadi pertimbangan. Adaptasi terhadap nilai-nilai dan ritual keagamaan yang berbeda.

Potensi Konflik dan Tantangan dalam Perkawinan Campuran

Perbedaan budaya, agama, dan latar belakang sosial ekonomi dapat memicu konflik dalam perkawinan campuran. Tantangan tersebut meliputi perbedaan pandangan tentang pengasuhan anak, peran gender, pengelolaan keuangan, dan perayaan hari raya keagamaan. Komunikasi yang kurang efektif juga dapat memperburuk situasi. Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar sangat penting untuk mengatasi tantangan ini. Kurangnya pemahaman dan penerimaan dari keluarga atau lingkungan sosial juga dapat menjadi penghalang besar.

Untuk pemaparan dalam tema berbeda seperti Larangan Perkawinan Adalah, silakan mengakses Larangan Perkawinan Adalah yang tersedia.

Contoh Kasus Perkawinan Campuran

Contoh kasus perkawinan campuran yang sukses seringkali ditandai dengan komunikasi yang terbuka, saling menghormati, dan komitmen kuat dari kedua pasangan untuk memahami dan menghargai perbedaan. Pasangan yang berhasil membangun fondasi komunikasi yang kuat dan saling mendukung satu sama lain cenderung mampu mengatasi berbagai tantangan. Sebaliknya, kegagalan seringkali disebabkan oleh kurangnya komunikasi, ketidakmampuan untuk berkompromi, dan kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar. Contoh kasus perkawinan campuran yang gagal seringkali ditandai dengan konflik yang berkelanjutan dan ketidakmampuan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat.

  Cara Mendapatkan Surat Keterangan Tidak Halangan Menikah

Peningkatan Kesadaran Lintas Budaya

Perkawinan campuran, dengan segala keindahan dan kompleksitasnya, menuntut pemahaman dan penerimaan yang mendalam terhadap perbedaan budaya. Peningkatan kesadaran lintas budaya bukan sekadar pilihan, melainkan kunci keberhasilan dan kebahagiaan dalam membangun keluarga yang harmonis dan inklusif. Tanpa kesadaran ini, perbedaan budaya dapat menjadi sumber konflik dan kesalahpahaman, mengancam keutuhan rumah tangga.

Pentingnya peningkatan kesadaran lintas budaya dalam konteks perkawinan campuran terletak pada kemampuannya untuk menjembatani perbedaan, membangun komunikasi yang efektif, dan menciptakan lingkungan yang saling menghormati. Dengan memahami nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasaan budaya masing-masing pasangan, konflik dapat diminimalisir dan hubungan yang lebih kuat dapat terjalin. Hal ini juga akan berdampak positif pada anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang menghargai keberagaman budaya.

Anda pun dapat memahami pengetahuan yang berharga dengan menjelajahi Perkawinan Campuran Dan Kontribusi Pada Perdamaian Sosial.

Strategi Efektif Meningkatkan Toleransi dan Pemahaman Antar Budaya

Meningkatkan toleransi dan pemahaman antar budaya memerlukan pendekatan multi-faceted. Strategi yang efektif perlu diterapkan baik secara individual maupun kolektif, melibatkan peran aktif dari berbagai pihak dalam masyarakat.

Lihat Kebebasan Beragama Dalam Perkawinan Campuran untuk memeriksa review lengkap dan testimoni dari pengguna.

  • Pendidikan Formal: Integrasi materi pendidikan lintas budaya ke dalam kurikulum sekolah dan universitas, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
  • Program Kesadaran Budaya: Mengadakan workshop, seminar, dan pelatihan yang fokus pada pemahaman budaya yang berbeda, menekankan pentingnya empati dan komunikasi antar budaya.
  • Fasilitas Dialog Antar Budaya: Membangun platform atau ruang dialog yang memungkinkan interaksi dan pertukaran pengetahuan antar individu dari latar belakang budaya yang berbeda.
  • Kampanye Media: Menggunakan media massa untuk menyebarkan pesan-pesan positif tentang keberagaman budaya dan pentingnya toleransi.
  • Pertukaran Budaya: Memfasilitasi program pertukaran pelajar dan pekerja antar negara untuk meningkatkan pemahaman langsung tentang budaya lain.

Dialog Positif Antar Budaya dalam Keluarga Campuran

Berikut contoh dialog singkat yang menggambarkan interaksi positif antar budaya dalam keluarga campuran:

“Ibu, masakan rendang Ibu sangat lezat! Rasanya berbeda sekali dengan masakan di negara saya,” kata suami. “Terima kasih, Sayang. Aku senang kamu menyukainya. Lain kali, aku akan mengajarkanmu cara membuatnya.” jawab istri. “Tentu, Ibu. Aku sangat ingin belajar lebih banyak tentang masakan Indonesia.”

Langkah-langkah Praktis Meningkatkan Pemahaman Lintas Budaya

Individu dapat secara aktif berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman lintas budaya melalui langkah-langkah praktis berikut:

  1. Belajar tentang budaya lain: Membaca buku, menonton film, dan mendengarkan musik dari berbagai budaya.
  2. Berinteraksi dengan orang dari latar belakang budaya yang berbeda: Mengikuti kegiatan komunitas, bergabung dengan kelompok diskusi, atau menjadi sukarelawan dalam program yang melibatkan orang dari berbagai budaya.
  3. Menunjukkan rasa hormat dan empati: Menghindari prasangka dan stereotip, dan berusaha memahami perspektif orang lain.
  4. Mempelajari bahasa asing: Mempelajari bahasa lain dapat membuka pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang budaya yang menggunakan bahasa tersebut.
  5. Menjadi terbuka terhadap pengalaman baru: Mencoba makanan baru, menghadiri acara budaya, dan belajar tentang tradisi yang berbeda.

Peran Media dan Pendidikan dalam Membentuk Kesadaran Lintas Budaya yang Positif

Media massa dan lembaga pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk kesadaran lintas budaya yang positif. Media dapat menampilkan representasi yang akurat dan beragam dari berbagai budaya, menghindari stereotip dan generalisasi yang berbahaya. Pendidikan, baik formal maupun informal, harus menekankan pentingnya pemahaman lintas budaya, mengembangkan kemampuan komunikasi antar budaya, dan mempromosikan toleransi dan penerimaan terhadap perbedaan.

Anda pun akan memperoleh manfaat dari mengunjungi Gugat Cerai Dengan 1 Buku Nikah hari ini.

Dampak Perkawinan Campuran terhadap Keluarga dan Masyarakat

Perkawinan campuran, atau perkawinan antar individu dari latar belakang budaya yang berbeda, semakin umum terjadi di era globalisasi. Fenomena ini membawa dampak yang beragam, baik positif maupun negatif, terhadap keluarga dan masyarakat secara luas. Pemahaman yang komprehensif mengenai dampak-dampak tersebut penting untuk membangun masyarakat yang inklusif dan toleran.

Pengayaan Budaya dan Pengembangan Kepribadian dalam Keluarga

Perkawinan campuran seringkali memicu pengayaan budaya dalam keluarga. Pengalaman, tradisi, dan perspektif yang berbeda dari masing-masing pasangan berpadu, menciptakan lingkungan rumah tangga yang kaya dan dinamis. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga campuran memiliki kesempatan untuk belajar menghargai berbagai budaya sejak usia dini, mengembangkan rasa toleransi dan pemahaman yang lebih luas terhadap keberagaman. Selain itu, interaksi antar budaya dalam keluarga dapat mendorong pengembangan kepribadian yang lebih kompleks dan adaptif. Pasangan belajar untuk berkompromi, bernegosiasi, dan saling memahami perspektif yang berbeda, membentuk karakter yang lebih tangguh dan bijaksana.

  Peraturan Nikah 2024 Panduan Lengkap

Aspek Hukum dan Regulasi Perkawinan Campuran

Perkawinan campuran, atau perkawinan antara warga negara Indonesia (WNI) dengan warga negara asing (WNA), memiliki kerangka hukum tersendiri yang perlu dipahami dengan baik oleh calon pasangan. Regulasi ini bertujuan untuk melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak, serta memastikan kepastian hukum bagi keturunan mereka. Pemahaman yang komprehensif mengenai aspek hukum ini sangat krusial untuk mencegah permasalahan di masa mendatang.

Regulasi Hukum Perkawinan Campuran di Indonesia

Di Indonesia, perkawinan campuran diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, khususnya pasal-pasal yang mengatur persyaratan dan prosedur perkawinan. Peraturan ini juga mencakup aspek-aspek penting seperti pengesahan perkawinan, kewarganegaraan anak, dan hak-hak waris. Selain UU Perkawinan, peraturan pelaksanaannya, seperti Peraturan Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Agama, juga memberikan detail lebih lanjut mengenai proses dan persyaratan yang harus dipenuhi.

Perbandingan Regulasi Perkawinan Campuran Indonesia dengan Negara ASEAN Lainnya

Regulasi perkawinan campuran di negara-negara ASEAN bervariasi. Beberapa negara mungkin memiliki proses yang lebih sederhana, sementara yang lain mungkin memiliki persyaratan yang lebih ketat. Sebagai contoh, Singapura mungkin memiliki prosedur yang lebih terstruktur dan terdokumentasi dengan baik dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN lainnya. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sistem hukum yang berlaku, kebijakan imigrasi, dan norma sosial budaya masing-masing negara. Perlu penelitian lebih lanjut untuk membandingkan secara rinci regulasi di setiap negara ASEAN.

Poin-Poin Penting untuk Pasangan Calon Pengantin Campuran

  • Pastikan memenuhi semua persyaratan administratif, termasuk dokumen kependudukan dan surat izin menikah dari instansi yang berwenang.
  • Pahami dengan baik hak dan kewajiban masing-masing pihak terkait harta bersama, hak asuh anak, dan kewarganegaraan anak.
  • Konsultasikan dengan notaris atau pengacara yang berpengalaman dalam hukum perkawinan untuk memastikan proses hukum berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Pertimbangkan pembuatan perjanjian pranikah (prenuptial agreement) untuk mengatur hal-hal terkait harta gono-gini dan hak-hak masing-masing pihak.
  • Pahami perbedaan sistem hukum antara Indonesia dan negara asal pasangan WNA.

Celah dan Kekurangan Regulasi Perkawinan Campuran serta Usulan Perbaikan

Beberapa kalangan menilai masih terdapat celah dalam regulasi perkawinan campuran di Indonesia, terutama terkait dengan kepastian hukum bagi anak hasil perkawinan campuran, khususnya mengenai kewarganegaraan dan hak waris. Usulan perbaikan dapat berupa penyederhanaan prosedur, peningkatan transparansi informasi, dan penyempurnaan regulasi yang lebih mengakomodasi kepentingan kedua belah pihak dan anak.

Prosedur Legal Perkawinan Campuran di Indonesia

Prosedur umumnya diawali dengan pengajuan permohonan pencatatan nikah ke Kantor Urusan Agama (KUA) atau pejabat pencatat nikah yang berwenang. Calon pasangan perlu melengkapi berbagai dokumen, termasuk surat keterangan belum menikah, fotokopi KTP/paspor, dan dokumen pendukung lainnya. Setelah persyaratan terpenuhi dan proses administrasi selesai, perkawinan dapat dicatat secara resmi. Proses ini mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung kompleksitas kasus dan kelengkapan dokumen.

Studi Kasus dan Pengalaman Pribadi

Perkawinan campuran, dengan segala kompleksitasnya, menawarkan perspektif unik tentang interaksi budaya dan adaptasi. Memahami pengalaman nyata pasangan yang telah menjalani perkawinan campuran menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran lintas budaya dan memberikan panduan bagi mereka yang merencanakan hal serupa. Berikut beberapa studi kasus dan pengalaman pribadi yang menunjukkan tantangan dan keberhasilan dalam perkawinan campuran di Indonesia.

Studi Kasus Perkawinan Campuran di Indonesia

Beberapa penelitian dan laporan menunjukkan beragam tantangan dan solusi dalam perkawinan campuran di Indonesia. Faktor-faktor seperti perbedaan latar belakang budaya, agama, dan kebiasaan keluarga menjadi poin penting yang perlu dipertimbangkan. Berikut ringkasan beberapa studi kasus:

Kasus Tantangan Solusi Hasil
Pasangan Jawa-Batak Perbedaan tradisi pernikahan, pengelolaan keuangan rumah tangga, dan peran gender dalam keluarga. Komunikasi terbuka, saling memahami dan menghargai perbedaan budaya, serta membuat kesepakatan bersama mengenai pengelolaan keuangan dan peran rumah tangga. Kehidupan rumah tangga harmonis, dengan pemahaman dan toleransi yang tinggi antar keluarga.
Pasangan Indonesia-Amerika Perbedaan gaya hidup, sistem nilai, dan jarak geografis dengan keluarga. Mengkombinasikan kebiasaan budaya, melakukan kunjungan rutin ke keluarga masing-masing, serta memanfaatkan teknologi untuk tetap terhubung. Hubungan yang kuat, dengan penyesuaian yang baik antara budaya dan gaya hidup.
Pasangan Sunda-Bugis Perbedaan bahasa, adat istiadat, dan pendekatan dalam pengasuhan anak. Belajar bahasa masing-masing, mengadakan acara keluarga yang melibatkan kedua budaya, serta mencari kesepakatan dalam mendidik anak. Keluarga yang solid dengan penggabungan budaya yang harmonis dalam pengasuhan anak.
  Certificate Of No Impediment Redbridge Panduan Lengkap

Pengalaman Pribadi dalam Perkawinan Campuran, Perkawinan Campuran Dan Peningkatan Kesadaran Lintas Budaya

Sebuah pengalaman anonim menggambarkan suka dan duka dalam perkawinan campuran antara seorang wanita Indonesia dan pria Jepang. Awalnya, perbedaan bahasa menjadi hambatan utama. Namun, kesabaran dan komitmen untuk saling belajar bahasa masing-masing membangun fondasi komunikasi yang kuat. Tantangan lainnya muncul dari perbedaan kebiasaan makan dan pola hidup. Namun, dengan saling memahami dan beradaptasi, mereka mampu menemukan keseimbangan dan menikmati kekayaan budaya masing-masing.

Meskipun terdapat perbedaan, keharmonisan keluarga tercipta melalui komunikasi yang terbuka, saling menghargai, dan komitmen untuk membangun kehidupan bersama yang penuh cinta dan pengertian. Mereka belajar menghargai nilai-nilai budaya masing-masing dan menemukan cara untuk menggabungkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Rekomendasi Persiapan Perkawinan Campuran

Bagi pasangan yang merencanakan perkawinan campuran, persiapan yang matang sangat penting. Hal ini meliputi komunikasi yang efektif, pemahaman mendalam tentang budaya masing-masing, dan kesediaan untuk beradaptasi dan berkompromi. Mencari dukungan dari keluarga dan teman dekat juga sangat membantu. Kursus bahasa dan partisipasi dalam acara-acara budaya pasangan dapat memperkaya pengalaman dan memperkuat ikatan.

  • Komunikasi terbuka dan jujur tentang harapan dan ekspektasi.
  • Memahami dan menghargai perbedaan budaya dan nilai-nilai.
  • Membangun kesepakatan bersama dalam pengambilan keputusan penting.
  • Membangun jaringan dukungan dari keluarga dan teman.
  • Belajar bahasa pasangan dan mengenal budaya pasangan secara mendalam.

Ilustrasi Keluarga Bahagia dari Perkawinan Campuran

Bayangkan sebuah keluarga yang terdiri dari ayah berkebangsaan Jerman dan ibu berkebangsaan Indonesia. Rumah mereka dipenuhi dengan perpaduan budaya yang indah. Anak-anak mereka, yang fasih berbahasa Indonesia dan Jerman, dengan bangga merayakan Natal dengan tradisi Jerman dan Lebaran dengan tradisi Indonesia. Mereka menikmati makanan khas kedua negara, dan menghargai nilai-nilai budaya yang berbeda. Harmonisasi budaya terlihat dalam setiap aspek kehidupan mereka, menciptakan lingkungan keluarga yang penuh cinta, kebersamaan, dan rasa hormat. Rumah mereka menjadi tempat perpaduan budaya yang indah, di mana perbedaan bukan penghalang, melainkan kekayaan yang memperkaya kehidupan mereka.

Pertanyaan Umum dan Jawaban Seputar Perkawinan Campuran: Perkawinan Campuran Dan Peningkatan Kesadaran Lintas Budaya

Perkawinan campuran, di mana pasangan berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, semakin umum terjadi di Indonesia. Meskipun menawarkan pengalaman kaya dan memperluas wawasan, perkawinan ini juga menghadirkan tantangan unik yang perlu dipahami dan diatasi. Berikut beberapa pertanyaan umum dan jawabannya yang dapat membantu calon pasangan dan pasangan yang sudah menikah untuk mempersiapkan diri dan menjalani kehidupan pernikahan yang harmonis.

Tantangan Umum dalam Perkawinan Campuran

Perbedaan budaya merupakan tantangan utama. Ini bisa meliputi perbedaan dalam komunikasi, nilai-nilai keluarga, pola asuh anak, kebiasaan sehari-hari, dan bahkan persepsi tentang peran gender. Misalnya, perbedaan dalam cara mengekspresikan kasih sayang, pengelolaan keuangan rumah tangga, atau perayaan hari besar keagamaan dapat memicu konflik jika tidak dikomunikasikan dan dikelola dengan baik. Selain itu, adanya perbedaan bahasa juga bisa menjadi hambatan dalam membangun komunikasi yang efektif. Faktor eksternal seperti tekanan dari keluarga atau lingkungan sekitar juga dapat menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi.

Mengatasi Perbedaan Budaya dalam Perkawinan Campuran

Komunikasi terbuka dan jujur merupakan kunci utama. Pasangan perlu saling memahami, menghargai, dan berkompromi. Belajar tentang budaya pasangan masing-masing sangat penting. Hal ini dapat dilakukan melalui membaca buku, menonton film, atau bahkan mengunjungi keluarga pasangan. Saling beradaptasi dan mau belajar dari perbedaan merupakan langkah penting. Menciptakan ruang untuk saling berbagi pengalaman dan perspektif, serta mencari solusi bersama ketika terjadi perbedaan pendapat, sangatlah krusial. Terapi pasangan juga bisa menjadi pilihan untuk mendapatkan panduan dari profesional dalam mengatasi konflik.

Peran Keluarga dan Lingkungan dalam Keberhasilan Perkawinan Campuran

Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh. Penerimaan dari kedua belah pihak keluarga dapat menciptakan lingkungan yang suportif dan harmonis. Sebaliknya, penolakan atau ketidakpahaman dapat menciptakan tekanan dan konflik. Membangun komunikasi yang baik dengan keluarga dan lingkungan sekitar, menjelaskan nilai-nilai dan budaya masing-masing, serta meminta pengertian dan dukungan sangat penting. Membangun jembatan komunikasi yang baik antara kedua keluarga juga dapat membantu mengurangi potensi konflik dan meningkatkan rasa saling pengertian.

Regulasi Hukum di Indonesia Mengenai Perkawinan Campuran

Di Indonesia, perkawinan campuran diatur oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Undang-undang ini mengatur berbagai aspek perkawinan, termasuk persyaratan perkawinan, hak dan kewajiban suami istri, dan pengurusan perceraian. Perkawinan campuran antara warga negara Indonesia dan warga negara asing diatur dengan mempertimbangkan hukum masing-masing negara dan hukum internasional. Proses dan persyaratannya mungkin lebih kompleks dan membutuhkan konsultasi dengan pejabat terkait, seperti kantor catatan sipil atau konsulat negara asal pasangan asing.

Sumber Informasi dan Dukungan Lebih Lanjut

Informasi dan dukungan lebih lanjut dapat diperoleh dari berbagai sumber. Lembaga-lembaga keagamaan, organisasi sosial, dan konselor pernikahan dapat memberikan panduan dan dukungan. Banyak organisasi non-pemerintah yang fokus pada isu keberagaman dan perkawinan antar budaya juga menyediakan layanan konseling dan informasi. Selain itu, literatur dan artikel ilmiah tentang perkawinan campuran juga dapat menjadi sumber pengetahuan yang berharga. Mencari informasi dari berbagai sumber dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan membantu pasangan dalam menghadapi tantangan yang mungkin muncul.

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat