Paspor elektronik atau E Paspor adalah jenis paspor yang memiliki chip elektronik yang menyimpan informasi identitas pemilik paspor. Di Indonesia, E Paspor pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011 dan direncanakan akan digunakan secara wajib pada tahun 2023. Namun, seperti halnya teknologi baru lainnya, E Paspor memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Kelebihan E Paspor
Salah satu kelebihan utama dari E Paspor adalah keamanannya. Informasi pemilik paspor yang disimpan pada chip elektronik hanya dapat diakses dengan menggunakan mesin pembaca khusus. Selain itu, paspor elektronik juga dilengkapi dengan fitur keamanan tambahan seperti tinta khusus, hologram, dan gambar tangan pemilik paspor yang tercetak pada halaman paspor.
Selain itu, E Paspor juga memiliki fitur baru yang tidak tersedia pada paspor biasa. Salah satunya adalah fitur biometrik seperti sidik jari dan foto wajah pemilik paspor yang disimpan pada chip elektronik. Fitur ini memungkinkan proses identifikasi pemilik paspor menjadi lebih akurat dan efisien.
E Paspor juga memiliki masa berlaku yang lebih lama dibandingkan dengan paspor biasa. Paspor elektronik memiliki masa berlaku selama 10 tahun, sedangkan paspor biasa hanya memiliki masa berlaku selama 5 tahun.
Terakhir, E Paspor juga dapat mempermudah perjalanan internasional. Pemilik paspor elektronik dapat menggunakan jalur khusus di bandara yang disebut E-Gate. Dengan menggunakan E-Gate, pemilik paspor dapat melewati proses imigrasi dengan lebih cepat dan mudah.
Kekurangan E Paspor
Meskipun memiliki banyak kelebihan, E Paspor juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah harga yang lebih mahal dibandingkan dengan paspor biasa. Biaya pembuatan E Paspor berkisar antara Rp 600.000 hingga Rp 1.250.000, sedangkan biaya pembuatan paspor biasa hanya sekitar Rp 355.000 hingga Rp 655.000.
Selain itu, E Paspor juga memiliki risiko keamanan yang lebih tinggi. Pemilik paspor elektronik harus berhati-hati dalam menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi pada chip elektronik. Jika informasi pada chip elektronik dicuri atau disalahgunakan, maka pemilik paspor dapat menjadi korban kejahatan identitas.
Terakhir, tidak semua negara telah menerima E Paspor sebagai bentuk identifikasi resmi. Beberapa negara masih mensyaratkan pemilik paspor untuk menggunakan paspor biasa atau bahkan visa untuk masuk ke negara tersebut. Oleh karena itu, sebelum bepergian ke luar negeri, pastikan untuk mengecek persyaratan yang berlaku di negara tujuan.
Dalam kesimpulannya, E Paspor memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakannya. Jika Anda memiliki kebutuhan perjalanan internasional yang sering atau ingin meningkatkan keamanan identitas Anda, maka E Paspor mungkin merupakan pilihan yang tepat. Namun, jika Anda tidak memiliki kebutuhan khusus atau ingin menghemat biaya, paspor biasa masih menjadi alternatif yang baik.
