Jurnal Larangan Ekspor Nikel: Pelarangan Ekspor Nikel

Adi

Updated on:

Jurnal Larangan Ekspor Nikel Pelarangan Ekspor Nikel
Direktur Utama Jangkar Goups

Jurnal Larangan Ekspor Nikel Indonesia merupakan salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia. Namun, pada tahun 2014, pemerintah Indonesia resmi melarang ekspor bijih nikel mentah. Kebijakan ini dituangkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27/M-DAG/PER/5/2014 tentang Larangan Ekspor Bijih Mineral yang belum Diproses. Larangan ekspor ini memberikan dampak besar bagi Indonesia dan industri nikel di Indonesia.

Ekspor Minyak Atsiri Dari Indonesia: Peluang dan Tantangan

 

Alasan Pelarangan Ekspor Nikel di Indonesia

Pelarangan ekspor bijih nikel mentah di lakukan oleh pemerintah Indonesia dengan beberapa alasan. Alasan utama pelarangan ini untuk meningkatkan nilai tambah produk olahan nikel dan memperkuat industri hilir di Indonesia. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk mendorong pemenuhan kebutuhan dalam negeri akan bahan baku nikel.

Sebelumnya, Indonesia hanya mengekspor bijih nikel mentah yang memiliki nilai jual rendah. Bijih nikel mentah tersebut kemudian di olah di luar negeri menjadi produk olahan nikel dengan nilai jual yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dengan pelarangan ekspor bijih nikel mentah, di harapkan Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah produk olahan nikel dan memperkuat industri hilir di Indonesia.

  Nilai Ekspor Adalah

 

Dampak Pelarangan Ekspor Nikel di Indonesia

Dampak Pelarangan Ekspor Nikel di Indonesia

Setelah pelarangan ekspor bijih nikel mentah di berlakukan, terjadi beberapa dampak bagi Indonesia dan industri nikel di Indonesia. Salah satu dampak yang paling terasa adalah menurunnya ekspor nikel Indonesia. Sebelum pelarangan, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia dengan volume ekspor mencapai 60 juta ton per tahun. Namun, setelah pelarangan di berlakukan, ekspor nikel Indonesia menurun drastis menjadi hanya sekitar 20 juta ton per tahun.

Penurunan ekspor nikel ini menyebabkan berkurangnya penerimaan devisa negara. Selain itu, pelarangan ekspor bijih nikel mentah juga mempengaruhi industri hilir nikel di Indonesia. Beberapa perusahaan yang bergantung pada bijih nikel mentah untuk produksinya mengalami kesulitan pasokan bahan baku. Selain itu, harga nikel olahan di domestik juga mengalami kenaikan yang signifikan.

 

Penyelesaian Konflik Pelarangan Ekspor Nikel di Indonesia

Pelarangan ekspor bijih nikel mentah di Indonesia sempat menyebabkan konflik antara pemerintah dan produsen nikel di Indonesia. Produsen nikel menganggap bahwa kebijakan pelarangan ini merugikan mereka. Namun, pada akhirnya, konflik tersebut dapat di selesaikan dengan adanya kompromi antara pemerintah dan produsen nikel di Indonesia.

  Cara Perhitungan Pajak Ekspor Impor

Pemerintah Indonesia memperbolehkan ekspor bijih nikel mentah dengan beberapa syarat, seperti harus melalui proses pengolahan di dalam negeri terlebih dahulu. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk olahan nikel dan memperkuat industri hilir di Indonesia.

 

Jurnal Larangan Ekspor Nikel Jangkar Groups

Jurnal Larangan Ekspor Nikel Jangkar Groups

Pelarangan ekspor bijih nikel mentah di Indonesia memberikan dampak besar bagi Indonesia dan industri nikel di Indonesia. Namun, kebijakan ini di lakukan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk olahan nikel dan memperkuat industri hilir di Indonesia. Setelah konflik antara pemerintah dan produsen nikel di Indonesia diselesaikan, pelarangan ekspor bijih nikel mentah di Indonesia dapat di atasi dengan kebijakan pengolahan bijih nikel mentah di dalam negeri terlebih dahulu sebelum diekspor.

 

KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Email : [email protected]
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups
Website : Jangkargroups.co.id

Adi

penulis adalah ahli di bidang pengurusan jasa pembuatan visa dan paspor dari tahun 2000 dan sudah memiliki beberapa sertifikasi khusus untuk layanan jasa visa dan paspor