Ekspor Pinang Ke China Harus Registrasi GACC dan Phytosanitary

Akhmad Fauzi

Updated on:

Ekspor Pinang Ke China Harus Registrasi GACC dan Phytosanitary
Direktur Utama Jangkar Goups

Pasar pinang di China menawarkan potensi yang sangat besar bagi eksportir Indonesia. China di kenal sebagai salah satu importir pinang terbesar di dunia, dengan permintaan yang terus meningkat, terutama untuk industri makanan dan pengobatan tradisional. Ini menjadikan China sebagai pasar tujuan utama yang sangat menggiurkan.

Namun, sejak adanya kebijakan baru, ekspor pinang ke China tidak lagi semudah dulu. Pemerintah China, melalui General Administration of Customs of China (GACC), telah memperketat regulasi impor untuk memastikan keamanan pangan dan mencegah masuknya hama atau penyakit tumbuhan. Hal ini menciptakan tantangan baru yang harus di hadapi oleh para eksportir. Kepatuhan terhadap regulasi ini bukan lagi pilihan, melainkan keharusan mutlak. Tanpa memenuhi persyaratan yang di tetapkan, produk pinang bisa d itolak, di tahan, bahkan di musnahkan di pelabuhan China, yang tentu akan merugikan eksportir.

Indonesia adalah eksportir pinang terbesar di dunia, dengan nilai ekspor yang signifikan dan permintaan tinggi dari berbagai negara seperti Iran, India, Tiongkok, Bangladesh, dan Pakistan. Proses ekspor memerlukan pemenuhan persyaratan teknis dan hukum, seperti memiliki badan usaha dan NPWP. Wilayah seperti Jambi menjadi pemasok utama dan berperan besar dalam membantu UMKM untuk ekspor, serta negara lain seperti Aceh, Pasaman, Kolaka, Sulawesi Tengah, dan Pontianak juga memiliki potensi.

Untuk mengekspor pinang ke China, produsen dan eksportir harus melakukan registrasi fasilitas di General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC), memastikan produk memenuhi standar kualitas dan keamanan melalui pemeriksaan dan sertifikasi, serta melakukan pengemasan dan pelabelan sesuai persyaratan GACC. Penting juga untuk menyiapkan dokumen ekspor seperti Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) dan Surat Keterangan Fitosanitasi (SKF) untuk proses di pabean Tiongkok.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas dan terstruktur mengenai dua persyaratan utama yang wajib di penuhi oleh eksportir pinang: Registrasi GACC dan kepemilikan Sertifikat Phytosanitary. Kami akan menguraikan secara rinci mengapa kedua hal ini penting, serta langkah-langkah praktis yang harus Anda lakukan untuk memenuhinya, sehingga Anda bisa sukses menembus pasar China tanpa kendala.

Ekspor Pinang

Negara tujuan ekspor

  1. Tujuan utama: Iran, India, Tiongkok, Bangladesh, dan Pakistan menjadi tujuan utama ekspor pinang dari Indonesia.
  2. Pasar potensial: Timur Tengah juga menjadi pasar yang potensial karena konsumsi diaspora Asia Selatan terus mendorong impor.
  3. Tantangan: India melindungi petani lokal, sehingga Indonesia mencari jalur ekspor alternatif melalui negara lain seperti Malaysia.

Wilayah produsen utama Pinang

  • Jambi: Dianggap sebagai sumber utama dan terbesar, terutama dengan kualitas terbaik di Sumatera.
  • Pemasok lain: Beberapa wilayah lain juga memiliki potensi produksi yang signifikan, termasuk Aceh, Pasaman (Sumatera), Kolaka, Sulawesi Tengah, dan Pontianak.

Apa Itu GACC?

General Administration of Customs of China (GACC) adalah badan pemerintah di Tiongkok yang setara dengan kementerian, bertugas mengawasi semua aspek perdagangan internasional, baik impor maupun ekspor. GACC memiliki peran ganda yang sangat penting, yaitu sebagai Bea Cukai dan pengatur karantina.

Fungsi dan Peran GACC

Pengawasan Bea Cukai:

GACC bertanggung jawab penuh atas pengawasan barang yang masuk dan keluar dari Tiongkok. Ini mencakup pemeriksaan dokumen, penarikan pajak, bea masuk, dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai regulasi perdagangan yang berlaku.

Pengatur Karantina dan Keamanan Pangan:

Ini adalah peran GACC yang paling relevan bagi eksportir produk pertanian. GACC berwenang untuk melakukan inspeksi dan karantina terhadap produk impor, termasuk pinang, untuk mencegah masuknya hama, penyakit, dan organisme berbahaya lainnya ke wilayah Tiongkok.

GACC juga memastikan bahwa produk yang di impor, seperti pinang, telah memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan yang ketat. Tanpa pendaftaran dan persetujuan dari GACC, produk Anda tidak akan di izinkan masuk ke pasar Tiongkok, bahkan jika semua dokumen lainnya sudah lengkap. Inilah mengapa registrasi GACC menjadi gerbang utama yang harus di lewati oleh para eksportir.

Mengapa Pinang Wajib Registrasi GACC?

Pinang dan produk pertanian lainnya yang di ekspor ke Tiongkok wajib terdaftar di GACC karena regulasi yang sangat ketat, khususnya GACC Decree 248. Regulasi ini berlaku untuk semua produk makanan dan pertanian yang di impor ke negara tersebut. Tujuannya sangat jelas dan penting:

Memastikan Keamanan Pangan:

GACC ingin memastikan setiap produk yang masuk ke Tiongkok aman untuk di konsumsi dan bebas dari zat berbahaya.

Mencegah Masuknya Hama dan Penyakit:

Tiongkok sangat melindungi sektor pertanian domestiknya. Oleh karena itu, GACC bertugas menyaring dan mencegah masuknya hama atau penyakit yang bisa merusak tanaman dan ekosistem di sana.

Melacak Produk dari Sumbernya (Traceability):

Dengan sistem registrasi, GACC dapat melacak setiap produk hingga ke pabrik atau petani di negara asal. Ini mempermudah investigasi jika terjadi masalah keamanan pangan.

Oleh karena itu, tanpa nomor registrasi GACC yang valid, produk pinang Anda tidak akan di izinkan masuk ke pelabuhan Tiongkok, terlepas dari kualitas atau kelengkapan dokumen lainnya. Registrasi ini berfungsi sebagai izin masuk yang mutlak di perlukan.

Proses Registrasi GACC untuk Pinang

Pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pendaftaran GACC adalah eksportir atau produsen dari negara asal, dalam hal ini Indonesia. Proses ini tidak bisa di wakilkan kepada importir di Tiongkok, karena GACC ingin memastikan identitas dan kredibilitas sumber produk secara langsung.

Berikut adalah langkah-langkah pendaftaran secara umum:

Persiapan Dokumen dan Data

Sebelum memulai, siapkan semua dokumen penting yang di perlukan. Ini termasuk:

  1. Surat Keterangan Usaha atau akta pendirian perusahaan.
  2. Izin Ekspor yang relevan.
  3. Informasi Produk yang sangat detail, mulai dari nama produk, kode HS (Harmonized System), deskripsi proses produksi, hingga data fasilitas pengemasan dan penyimpanan.

Pendaftaran Melalui Platform Online GACC

Proses pendaftaran di lakukan secara daring melalui sistem daring GACC. Eksportir harus membuat akun dan mengisi semua data yang di minta dengan teliti. Platform ini sering kali dalam bahasa Mandarin, sehingga membutuhkan kehati-hatian ekstra.

Verifikasi dan Pengajuan

Setelah semua data di unggah, GACC akan melakukan verifikasi. Proses ini sangat ketat dan memerlukan ketelitian serta kesesuaian data yang tinggi. Setiap ketidaksesuaian kecil dapat menyebabkan penolakan, yang akan memperlambat atau bahkan menghentikan proses registrasi.

Tantangan yang Mungkin Di hadapi

Proses ini sering kali tidak mudah. Beberapa tantangan yang umum di hadapi eksportir adalah:

  1. Kendala Bahasa: Platform pendaftaran yang menggunakan bahasa Mandarin bisa menjadi hambatan besar.
  2. Masalah Teknis: Sistem GACC kadang memiliki antarmuka yang rumit dan memerlukan pemahaman teknis.
  3. Kelengkapan dan Kesesuaian Data: Data yang tidak lengkap, salah, atau tidak konsisten dengan dokumen yang di unggah akan langsung di tolak oleh sistem.

Untuk mengatasi tantangan ini, banyak eksportir yang bekerja sama dengan konsultan yang berpengalaman dalam proses registrasi GACC untuk memastikan semua persyaratan terpenuhi dengan benar.

Potensi dan nilai ekspor Pinang

  1. Posisi teratas: Indonesia memegang posisi sebagai eksportir pinang nomor satu di dunia.
  2. Permintaan tinggi: Permintaan ekspor pinang dari Indonesia sangat tinggi, bahkan melebihi kapasitas produksi dan potensi permintaan diperkirakan bisa mencapai 1.000 hingga 2.000 kontainer per tahun.
  3. Manfaat: Pinang memiliki kegunaan dalam industri tradisional (obat-obatan, pewarna) dan kosmetik, serta memiliki nilai komersial yang tinggi.

Apa Itu Sertifikat Phytosanitary?

Sertifikat Phytosanitary adalah dokumen resmi yang berfungsi sebagai “paspor kesehatan” bagi produk tumbuhan yang akan di ekspor. Dokumen ini di keluarkan oleh otoritas karantina tumbuhan di negara eksportir. Di Indonesia, lembaga yang berwenang mengeluarkan sertifikat ini adalah Badan Karantina Pertanian (Barantan).

Tujuan utama dari sertifikat ini adalah untuk menyatakan bahwa produk pinang yang akan di ekspor telah melewati pemeriksaan ketat dan di pastikan bebas dari hama, penyakit, dan organisme pengganggu tumbuhan yang berbahaya. Sertifikat ini menjadi jaminan bagi negara tujuan (dalam hal ini, Tiongkok) bahwa produk yang mereka terima tidak akan membawa risiko terhadap ekosistem dan pertanian lokal mereka. Tanpa sertifikat ini, produk pinang tidak akan di izinkan masuk ke Tiongkok karena di anggap berpotensi merusak lingkungan.

Mengapa Pinang Butuh Sertifikat Phytosanitary?

Tiongkok memiliki kebijakan karantina tumbuhan yang sangat ketat untuk melindungi sektor pertanian domestiknya dari potensi ancaman hama dan penyakit asing. Oleh karena itu, Sertifikat Phytosanitary bukan hanya sekadar dokumen pelengkap, melainkan sebuah bukti otentik dan jaminan bahwa pinang yang di ekspor telah di periksa dan memenuhi standar kesehatan tumbuhan yang di tetapkan oleh Tiongkok.

Sertifikat ini membuktikan bahwa produk Anda bebas dari hama, penyakit, gulma, atau organisme berbahaya lainnya yang dapat mengancam ekosistem pertanian Tiongkok. Tanpa sertifikat ini, produk pinang Anda akan langsung di anggap berisiko tinggi. Konsekuensinya sangat serius: produk bisa di tolak, di musnahkan, atau di kembalikan ke negara asal, menyebabkan kerugian besar bagi eksportir. Sertifikat Phytosanitary adalah kunci untuk menunjukkan kepatuhan dan memastikan produk Anda dapat melewati pemeriksaan karantina Tiongkok dengan lancar.

Proses Registrasi GACC untuk Pinang

Pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pendaftaran GACC adalah eksportir atau produsen dari negara asal, dalam hal ini Indonesia. Proses ini tidak bisa di wakilkan kepada importir di Tiongkok, karena GACC ingin memastikan identitas dan kredibilitas sumber produk secara langsung.

Berikut adalah langkah-langkah pendaftaran secara umum:

Persiapan Dokumen dan Data

Sebelum memulai, siapkan semua dokumen penting yang di perlukan. Ini termasuk:

  1. Surat Keterangan Usaha atau akta pendirian perusahaan.
  2. Izin Ekspor yang relevan.
  3. Informasi Produk yang sangat detail, mulai dari nama produk, kode HS (Harmonized System), deskripsi proses produksi, hingga data fasilitas pengemasan dan penyimpanan.

Pendaftaran Melalui Platform Online GACC

Proses pendaftaran di lakukan secara daring melalui sistem daring GACC. Eksportir harus membuat akun dan mengisi semua data yang di minta dengan teliti. Platform ini sering kali dalam bahasa Mandarin, sehingga membutuhkan kehati-hatian ekstra.

Verifikasi dan Pengajuan

Setelah semua data di unggah, GACC akan melakukan verifikasi. Proses ini sangat ketat dan memerlukan ketelitian serta kesesuaian data yang tinggi. Setiap ketidaksesuaian kecil dapat menyebabkan penolakan, yang akan memperlambat atau bahkan menghentikan proses registrasi.

Tantangan yang Mungkin Di hadapi

Proses ini sering kali tidak mudah. Beberapa tantangan yang umum di hadapi eksportir adalah:

  1. Kendala Bahasa: Platform pendaftaran yang menggunakan bahasa Mandarin bisa menjadi hambatan besar.
  2. Masalah Teknis: Sistem GACC kadang memiliki antarmuka yang rumit dan memerlukan pemahaman teknis.
  3. Kelengkapan dan Kesesuaian Data: Data yang tidak lengkap, salah, atau tidak konsisten dengan dokumen yang di unggah akan langsung di tolak oleh sistem.

Untuk mengatasi tantangan ini, banyak eksportir yang bekerja sama dengan konsultan yang berpengalaman dalam proses registrasi GACC untuk memastikan semua persyaratan terpenuhi dengan benar.

Dampak dan Konsekuensi Jika Tidak Memenuhi Persyaratan

Tidak memenuhi persyaratan Registrasi GACC dan Sertifikat Phytosanitary akan menimbulkan konsekuensi serius yang dapat merugikan eksportir secara finansial dan reputasi. Berikut adalah dampak-dampak negatif yang bisa terjadi:

  1. Penolakan dan Penahanan Barang: Tanpa dokumen yang lengkap dan valid, produk pinang akan di tolak masuk oleh Bea Cukai Tiongkok. Barang akan di tahan di pelabuhan dan tidak dapat di proses lebih lanjut.
  2. Kerugian Finansial: Eksportir akan menanggung kerugian besar. Biaya pengiriman, biaya penyimpanan di pelabuhan, hingga biaya pengembalian atau pemusnahan barang akan di tanggung oleh eksportir.
  3. Barang Di musnahkan: Jika produk di anggap tidak aman atau membawa risiko biologis, pihak karantina Tiongkok berhak untuk memusnahkan seluruh muatan tanpa kompensasi kepada eksportir.
  4. Blacklist dan Reputasi Buruk: Perusahaan yang tidak patuh dapat masuk daftar hitam (blacklist) GACC. Hal ini akan menyulitkan atau bahkan mustahil untuk melakukan ekspor ke Tiongkok di masa depan.
  5. Kehilangan Kepercayaan: Tidak terpenuhinya persyaratan akan merusak hubungan bisnis dan menghilangkan kepercayaan dari importir di Tiongkok. Ini bisa berakibat pada pembatalan kontrak jangka panjang.

Memahami dan mematuhi regulasi ini adalah kunci untuk menghindari risiko-risiko tersebut dan memastikan kelancaran bisnis ekspor pinang ke Tiongkok.

Langkah-langkah Penting untuk Ekspor Pinang ke Tiongkok:

Registrasi Fasilitas

Selain pendaftaran produk, produsen dan eksportir juga harus mendaftarkan fasilitas produksi mereka di GACC untuk mendapatkan izin ekspor. Proses ini adalah bagian penting dari regulasi impor Tiongkok untuk memastikan produk di proses di tempat yang memenuhi standar kebersihan, keamanan, dan sanitasi.

Fasilitas yang di maksud bisa berupa pabrik, gudang penyimpanan, atau tempat pengolahan lainnya. GACC ingin memastikan bahwa seluruh rantai produksi, dari hulu hingga hilir, berada di bawah pengawasan yang ketat dan memenuhi standar Tiongkok. Setelah fasilitas terdaftar, GACC dapat melakukan audit atau inspeksi sewaktu-waktu untuk memverifikasi kepatuhan. Tanpa registrasi fasilitas yang valid, produk yang di hasilkan tidak akan di izinkan masuk ke Tiongkok, bahkan jika produk itu sendiri telah terdaftar.

Pemeriksaan dan Sertifikasi

Sebelum pinang dapat di ekspor ke Tiongkok, langkah krusial yang tidak bisa di lewatkan adalah pemeriksaan kualitas, keamanan, dan kesehatan produk. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan pinang yang di kirim bebas dari hama, penyakit, dan organisme pengganggu tumbuhan lainnya.

Untuk membuktikan bahwa produk Anda telah memenuhi standar ini, Anda harus mendapatkan Sertifikat Phytosanitary (Surat Keterangan Fitosanitasi/SKF). SKF adalah dokumen resmi yang di keluarkan oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan) di Indonesia. Tanpa SKF, produk Anda akan di tolak oleh otoritas karantina Tiongkok.

Proses mendapatkan SKF meliputi:

  1. Pengajuan Permohonan: Eksportir mengajukan permohonan pemeriksaan karantina kepada kantor Barantan setempat.
  2. Inspeksi Fisik: Petugas Barantan akan datang ke gudang atau tempat pengemasan Anda untuk memeriksa fisik produk.
  3. Pemeriksaan Laboratorium: Sampel pinang akan di ambil dan di uji di laboratorium untuk mendeteksi keberadaan hama atau penyakit.

Setelah pinang di nyatakan aman dan lolos dari semua pemeriksaan, Barantan akan menerbitkan SKF yang menjadi bukti sah bahwa produk Anda layak untuk di ekspor ke Tiongkok.

Syarat ekspor Pinang

  1. Legalitas: Anda harus memiliki badan hukum yang terdaftar (seperti CV, Firma, PT, dll.) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
  2. Perizinan: Eksportir produsen memerlukan Surat Izin Industri, sedangkan eksportir bukan produsen memerlukan Surat Izin Usaha Perdagangan.
  3. Kualitas: Kualitas biji pinang yang baik menjadi syarat utama untuk ekspor.
  4. Sertifikasi: Produk harus memenuhi persyaratan teknis Sanitari dan Fitosanitari (SPS) serta syarat lain yang ditetapkan oleh negara tujuan, seperti batas maksimum kadar alfatoksin (misalnya 30 ppb untuk ekspor ke Iran).

Persiapan Dokumen Ekspor

Selain memenuhi persyaratan utama seperti Registrasi GACC dan Sertifikat Phytosanitary, eksportir juga harus menyiapkan dokumen-dokumen penting lainnya untuk kelancaran proses Bea Cukai dan pengiriman. Dokumen-dokumen ini adalah bukti sah yang menyertai barang ekspor Anda.

Berikut adalah dokumen-dokumen utama yang wajib Anda siapkan:

Surat Keterangan Asal Barang (SKAB):

Dokumen ini di kenal juga sebagai Certificate of Origin. Fungsinya adalah untuk menyatakan asal dan identitas barang yang di ekspor. SKAB penting untuk menentukan tarif bea masuk di negara tujuan, khususnya jika ada perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Tiongkok.

Surat Keterangan Fitosanitasi (SKF):

Seperti yang sudah di jelaskan, SKF atau Phytosanitary Certificate adalah dokumen yang di keluarkan oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan). Dokumen ini menjadi jaminan bahwa produk pinang Anda telah di periksa dan bebas dari hama atau penyakit, sesuai dengan standar Tiongkok.

Faktur (Invoice):

Invoice adalah dokumen tagihan yang berisi rincian produk, jumlah, harga, dan total biaya yang harus di bayar oleh importir. Dokumen ini juga di gunakan oleh Bea Cukai untuk menghitung nilai pajak dan bea masuk.

Daftar Pengepakan (Packing List):

Dokumen ini merinci isi dari setiap kemasan atau peti, termasuk berat, volume, dan jumlah unit produk. Packing list membantu proses pemeriksaan fisik barang di pelabuhan.

Konosemen (Bill of Lading):

Jika menggunakan jalur laut, dokumen ini berfungsi sebagai bukti kepemilikan barang dan kontrak pengangkutan antara eksportir dan perusahaan pelayaran.

Memastikan semua dokumen ini lengkap dan akurat akan sangat memperlancar proses ekspor dan menghindari penundaan yang tidak perlu.

Pemeriksaan Pabean

Setelah semua persiapan dokumen dan pengiriman selesai, produk pinang Anda akan tiba di Tiongkok dan menjalani tahap akhir yang sangat krusial, yaitu pemeriksaan pabean oleh petugas GACC.

Proses ini bukan sekadar pemeriksaan dokumen biasa. Petugas GACC akan memeriksa kesesuaian produk Anda dengan semua regulasi yang telah di tetapkan. Mereka akan:

  1. Verifikasi Dokumen: Memeriksa keabsahan dan kelengkapan semua dokumen yang Anda siapkan, termasuk nomor registrasi GACC dan Sertifikat Phytosanitary.
  2. Inspeksi Fisik dan Karantina: Melakukan pemeriksaan fisik terhadap produk untuk memastikan tidak ada kontaminasi, hama, atau penyakit yang luput dari pemeriksaan di negara asal.
  3. Pengujian Sampel: Mengambil sampel produk untuk di uji di laboratorium guna memastikan tidak ada zat berbahaya atau patogen.

Jika semua dokumen dan produk lolos dari pemeriksaan pabean ini, barulah produk Anda akan di izinkan masuk ke Tiongkok dan siap untuk di distribusikan. Sebaliknya, jika di temukan ketidaksesuaian, produk akan di tahan, di kembalikan, atau bahkan di musnahkan.

Tips Tambahan

Untuk memastikan ekspor pinang Anda ke Tiongkok berjalan sukses, ada beberapa tips tambahan yang sangat penting untuk diperhatikan:

Pahami Pasar Tiongkok

Pasar Tiongkok memiliki permintaan yang sangat ketat terhadap kualitas produk pinang. Tidak cukup hanya sekadar memenuhi regulasi, Anda juga harus memastikan produk Anda memiliki kualitas terbaik untuk bisa bersaing.

  • Kualitas adalah Kunci: Importir di Tiongkok sangat memperhatikan kualitas, seperti ukuran, kebersihan, dan tingkat kelembapan pinang. Produk dengan kualitas rendah akan sulit menembus pasar dan bisa merusak reputasi Anda.
  • Standar Lokal: Cari tahu standar spesifik yang di inginkan oleh pembeli Tiongkok. Kualitas yang di anggap baik di Indonesia belum tentu sama dengan yang di inginkan di Tiongkok. Melakukan riset pasar atau bekerja sama dengan agen lokal sangat di sarankan.

Bangun Hubungan Baik

Bisnis di Tiongkok sangat mengedepankan hubungan atau guanxi. Membangun hubungan baik dengan importir dan mitra bisnis dapat membuka pintu negosiasi dan mempermudah proses ekspor dalam jangka panjang.

Manfaatkan Bantuan Profesional

Mengingat rumitnya proses regulasi dan bahasa, jangan ragu untuk bekerja sama dengan pihak profesional, seperti:

  • Konsultan Ekspor: Mereka bisa membantu Anda menavigasi proses Registrasi GACC dan dokumen lain.
  • Logistik Freight Forwarder: Pilihlah perusahaan logistik yang memiliki pengalaman dalam pengiriman produk pertanian ke Tiongkok.

Dengan memperhatikan tips-tips tambahan ini, Anda tidak hanya akan memenuhi persyaratan teknis, tetapi juga bisa membangun bisnis ekspor pinang yang berkelanjutan dan sukses di Tiongkok.

Jaga Kualitas Selama Pengiriman

Pengiriman pinang ke Tiongkok memakan waktu yang cukup lama dan menempuh jarak yang jauh. Selama perjalanan ini, kualitas produk Anda bisa menurun drastis jika tidak di tangani dengan baik. Oleh karena itu, memastikan pinang tetap dalam kondisi prima hingga tiba di tangan importir adalah hal yang sangat penting.

Kunci utama untuk menjaga kualitas adalah pengemasan yang tepat. Gunakan kemasan yang:

  1. Kuat dan Tahan Banting: Melindungi pinang dari guncangan atau tekanan selama pengangkutan.
  2. Sesuai Standar: Ikuti standar pengemasan yang di tetapkan oleh Tiongkok.
  3. Aman dari Hama: Pastikan kemasan kedap udara untuk mencegah masuknya hama atau serangga.

Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan layanan pengiriman yang dapat mengatur suhu dan kelembaban di dalam kontainer, terutama jika produk Anda sensitif terhadap perubahan lingkungan. Dengan menjaga kualitas hingga ke tujuan, Anda tidak hanya memuaskan pelanggan, tetapi juga membangun reputasi sebagai eksportir yang profesional dan terpercaya.

PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat