Di Malaysia, banyak tenaga kerja asing (TKA) dari berbagai negara yang datang untuk bekerja. Namun, jumlah tenaga kerja asing (TKA) dari Indonesia, yang disebut tenaga kerja Indonesia (TKI), merupakan yang terbesar dibandingkan negara-negara lainnya.
Sejarah TKI di Malaysia
Sejak tahun 1970-an, banyak orang Indonesia datang ke Malaysia untuk bekerja sebagai buruh kasar, pekerja konstruksi, dan pekerja rumah tangga. Menurut Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, sekitar 400.000 TKI secara resmi bekerja di Malaysia pada tahun 2021. Namun, jumlah ini belum termasuk TKI yang datang secara ilegal.
Alasan Banyaknya TKI di Malaysia
Ada beberapa alasan mengapa begitu banyak TKI datang ke Malaysia untuk bekerja. Pertama, Malaysia adalah negara yang relatif dekat dengan Indonesia, sehingga lebih mudah untuk melakukan perjalanan darat atau laut. Kedua, Malaysia memiliki ekonomi yang berkembang dengan banyak peluang kerja, terutama dalam sektor konstruksi, manufaktur, dan perhotelan. Ketiga, gaji yang ditawarkan di Malaysia umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia.
Peraturan Kerja TKI di Malaysia
Meskipun banyak TKI yang bekerja di Malaysia, proses perizinan dan peraturan kerja bagi TKI masih menjadi perhatian. Pemerintah Malaysia telah mengeluarkan beberapa aturan untuk melindungi hak-hak TKI, seperti hak untuk upah yang setara dengan warga Malaysia, hak untuk cuti tahunan dan hari raya, dan hak untuk akses ke layanan kesehatan. Namun, masih banyak kasus pelanggaran hak-hak TKI yang dilaporkan, seperti penyalahgunaan tenaga kerja, penganiayaan, dan pembayaran upah yang tidak sesuai.
Pengaruh TKI terhadap Ekonomi
Tenaga kerja asing, termasuk TKI, memberikan pengaruh yang signifikan pada ekonomi Malaysia. Mereka membantu memenuhi kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor tertentu dan juga membantu mengurangi biaya produksi. Selain itu, TKI juga memberikan kontribusi melalui pengiriman uang ke keluarga mereka di Indonesia. Menurut Bank Dunia, pada tahun 2020, remitansi yang dikirim oleh TKI ke Indonesia sebesar USD 10.8 miliar atau sekitar Rp 150 triliun.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun TKI telah memberikan kontribusi positif bagi Malaysia dan Indonesia, masih ada tantangan yang perlu dihadapi. Diperlukan upaya untuk meningkatkan perlindungan dan hak-hak TKI, serta mengurangi kasus penyalahgunaan dan eksploitasi tenaga kerja. Selain itu, diperlukan upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap tenaga kerja asing, dengan mengembangkan sumber daya manusia lokal dan meningkatkan investasi di sektor-sektor tertentu.
Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, jumlah TKI di Malaysia sangat besar dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi ekonomi, baik bagi Malaysia maupun Indonesia. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk memastikan perlindungan dan hak-hak TKI terpenuhi. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, pekerja migran, dan masyarakat untuk mengatasi masalah yang ada dan mencari solusi jangka panjang.