Pendahuluan
Nikah siri adalah suatu bentuk pernikahan yang dilakukan tanpa melalui proses administrasi dan agama resmi. Pasangan yang melakukan nikah siri hanya mengikuti aturan yang mereka sepakati sendiri. Namun, nikah siri ini dianggap sebagai pelanggaran hukum dan agama di Indonesia, karena tidak memiliki dasar hukum yang jelas. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas mengenai aturan nikah siri dan dampak yang ditimbulkan.
Aturan Nikah Siri
Aturan nikah siri sebenarnya tidak ada yang pasti, karena dilakukan tanpa melalui proses administrasi dan agama resmi. Namun, secara umum aturan nikah siri mengacu pada kesepakatan antara kedua belah pihak yang akan menikah. Pasangan yang akan menikah siri harus memahami bahwa mereka tidak memiliki perlindungan hukum dan agama yang sama seperti pernikahan resmi.Sebelum melakukan nikah siri, pasangan harus membuat kesepakatan mengenai berbagai hal, seperti nafkah, hak waris, dan tanggung jawab terhadap anak. Pasangan juga harus mencari saksi yang bisa memastikan bahwa mereka telah melakukan pernikahan siri.
Dampak Nikah Siri
Dampak dari nikah siri cukup besar, karena pasangan yang melakukan nikah siri tidak memiliki perlindungan hukum dan agama yang sama seperti pernikahan resmi. Jika suatu saat terjadi masalah di antara pasangan, maka sulit untuk menyelesaikannya secara hukum.Selain itu, anak dari pasangan yang melakukan nikah siri tidak memiliki hak waris yang sama seperti anak dari pernikahan resmi. Anak juga sulit mendapatkan akses ke layanan sosial dan kesehatan yang tersedia bagi anak-anak dari pernikahan resmi.Dalam hal nafkah, pasangan yang melakukan nikah siri tidak memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah secara resmi seperti pada pernikahan resmi. Hal ini bisa menjadi masalah jika suatu saat terjadi masalah di antara pasangan, terutama jika salah satu pasangan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, nikah siri sebenarnya tidak memiliki aturan yang pasti dan tidak dianjurkan dilakukan. Pasangan yang ingin menikah sebaiknya melakukan pernikahan resmi agar memiliki perlindungan hukum dan agama yang sama. Jika ingin menghindari birokrasi yang rumit, pasangan bisa mengikuti proses pernikahan sederhana yang juga diakui secara hukum dan agama. Hal ini lebih aman dan memberikan kepastian bagi kehidupan pernikahan di masa depan.
