Oss Kbli Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia

Nisa

Updated on:

OSS
Oss Kbli
Direktur Utama Jangkar Goups

Oss Kbli Dalam dunia usaha yang semakin berkembang, legalitas menjadi salah satu fondasi utama bagi keberlangsungan sebuah bisnis. Pemerintah Indonesia telah menghadirkan sistem Online Single Submission (OSS) sebagai solusi modern untuk mempermudah proses perizinan berusaha secara terintegrasi dan efektif. Melalui OSS, pelaku usaha dapat mengurus berbagai dokumen legal seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), izin usaha, hingga izin operasional hanya dalam satu platform digital.

Salah satu elemen penting dalam proses tersebut adalah KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia). KBLI berfungsi sebagai standar resmi untuk mengelompokkan jenis kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh pelaku usaha. Pemilihan kode KBLI yang tepat bukan hanya menentukan legalitas jenis usaha, tetapi juga mempengaruhi jenis perizinan yang harus dipenuhi, tingkat risiko usaha, sampai kewajiban pajak.

DAFTAR ISI

Pengertian OSS KBLI

OSS KBLI adalah sistem penentuan jenis usaha dalam platform Online Single Submission (OSS) berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). OSS merupakan sistem perizinan berusaha terintegrasi yang digunakan untuk mengurus NIB dan izin usaha secara online, sedangkan KBLI adalah daftar resmi yang digunakan pemerintah untuk mengelompokkan jenis kegiatan ekonomi di Indonesia.

Dengan kata lain, OSS KBLI adalah proses mencocokkan aktivitas usaha dengan kode KBLI yang benar di dalam sistem OSS, sehingga pelaku usaha dapat memperoleh legalitas yang sesuai dengan jenis kegiatan bisnisnya. Kode KBLI inilah yang menentukan apa saja izin yang diperlukan, tingkat risiko usaha, serta kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap pelaku usaha.

Fungsi dan Peran KBLI dalam OSS

KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) memiliki peran yang sangat penting dalam sistem OSS (Online Single Submission). Setiap pelaku usaha wajib memilih kode KBLI yang sesuai dengan kegiatan bisnisnya karena KBLI menjadi dasar penentuan legalitas, jenis izin, hingga kewajiban usaha. Berikut fungsi dan peran utamanya:

Menentukan Legalitas Jenis Usaha

KBLI menjadi identitas resmi jenis kegiatan usaha yang dijalankan oleh pelaku bisnis. Dengan memasukkan KBLI yang tepat di OSS, usaha tersebut tercatat secara sah oleh pemerintah dan mendapatkan pengakuan resmi.

  Kepanjangan OSS Perizinan

Menentukan Tingkat Risiko Usaha (Risk Based Approach – RBA)

Sistem OSS menggunakan pendekatan berbasis risiko.
KBLI menjadi acuan untuk menentukan apakah usaha tersebut termasuk:

  • Risiko Rendah
  • Risiko Menengah Rendah
  • Risiko Menengah Tinggi
  • Risiko Tinggi

Tingkat risiko ini kemudian menentukan jenis izin yang harus dimiliki oleh pelaku usaha.

Menentukan Persyaratan Perizinan

Setiap KBLI memiliki persyaratan perizinan yang berbeda. KBLI tertentu mungkin membutuhkan:

  • Sertifikat standar
  • Izin lokasi
  • Izin lingkungan
  • Izin bangunan
  • Sertifikat halal
  • Izin BPOM
  • Atau ketentuan teknis lainnya

Tanpa KBLI yang tepat, persyaratan izin dapat menjadi keliru.

Menentukan Jenis Izin Usaha dan Izin Operasional

Melalui KBLI, OSS dapat mengidentifikasi jenis izin yang harus diterbitkan, baik izin usaha maupun izin komersial/operasional. Misalnya:

  • Restoran membutuhkan izin operasional
  • Klinik membutuhkan izin tenaga kesehatan
  • Perdagangan online tertentu membutuhkan izin komersial

Menentukan Kewajiban Perpajakan

Jenis pajak yang dikenakan dapat berbeda sesuai dengan KBLI. KBLI membantu pemerintah menentukan kategori usaha dan kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi pelaku usaha.

Memudahkan Sinkronisasi Data Antarinstansi

KBLI menjadi standar nasional yang digunakan berbagai instansi seperti:

  • Kemenkeu
  • Kemenperin
  • Kemenkes
  • BPOM
  • Pemda

Dengan KBLI yang konsisten, data usaha lebih mudah diverifikasi dan disinkronkan antarinstansi.

Memastikan Kepatuhan Regulasi

Dengan memilih KBLI yang sesuai, pelaku usaha dapat menjalankan bisnisnya secara sah dan menghindari pelanggaran atau sanksi akibat kesalahan dalam menentukan jenis usaha.

Struktur KBLI

KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) disusun dalam bentuk kode numerik berjumlah 5 digit, di mana setiap digit memiliki arti dan menunjukkan tingkat pengelompokan tertentu. Struktur ini membantu pemerintah dan pelaku usaha memahami kategori kegiatan ekonomi secara lebih spesifik dan terstandar.

Berikut struktur lengkapnya:

Kategori (1 Digit)

Digit pertama menunjukkan kategori utama kegiatan usaha, seperti:

  • A = Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
  • B = Pertambangan dan Penggalian
  • C = Industri Pengolahan
  • G = Perdagangan Besar dan Eceran
  • J = Informasi dan Komunikasi
  • dan seterusnya

Kategori ini adalah pembagian level tertinggi dalam KBLI.

Golongan Pokok (2 Digit)

Digit kedua digabung dengan digit pertama menjadi dua digit, yang mengklasifikasikan kegiatan usaha secara lebih spesifik.
Contoh:

  • 47 = Perdagangan Eceran
  • 56 = Penyediaan Makanan dan Minuman

Ini adalah tahap awal pengkhususan kelompok usaha.

Golongan (3 Digit)

Tiga digit pertama menunjukkan klasifikasi yang lebih rinci dari golongan pokok.
Contoh:

  • 561 = Restoran dan Penyediaan Makanan Siap Saji
  • 474 = Perdagangan Eceran Peralatan TIK

Pada level ini, jenis kegiatan mulai terlihat lebih fokus.

Subgolongan (4 Digit)

Empat digit pertama menguraikan jenis aktivitas secara lebih terperinci.
Contoh:

  • 5610 = Usaha Penyajian Makanan
  • 4741 = Perdagangan Eceran Komputer dan Perlengkapannya

Subgolongan ini memperjelas arah aktivitas usaha.

Kegiatan Ekonomi Spesifik (5 Digit)

Lima digit terakhir adalah kode paling detail yang menunjukkan aktivitas spesifik yang dilakukan oleh pelaku usaha.
Contoh:

  • 56101 = Restoran
  • 47412 = Perdagangan Eceran Komputer
  • 62010 = Aktivitas Pemrograman Komputer

Kode 5 digit inilah yang digunakan pelaku usaha saat mendaftar di OSS.

Contoh Struktur KBLI: 56101 (Restoran)

  1. 5 → Kategori: Penyediaan Akomodasi & Makan Minum
  2. 56 → Golongan Pokok: Penyediaan Makanan dan Minuman
  3. 561 → Golongan: Restoran dan Penyediaan Makanan
  4. 5610 → Subgolongan: Usaha Penyajian Makanan
  5. 56101 → Aktivitas Spesifik: Restoran

Jenis-Jenis Risiko Usaha dalam OSS RBA

Dalam sistem OSS RBA (Online Single Submission – Risk Based Approach), pemerintah menerapkan pendekatan berbasis risiko untuk menentukan jenis perizinan yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha. Setiap kegiatan usaha dinilai berdasarkan tingkat potensi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, keselamatan, hingga pemanfaatan sumber daya. Penilaian risiko ini didasarkan pada KBLI yang dipilih oleh pelaku usaha.

Berikut empat jenis risiko usaha dalam OSS RBA:

Risiko Rendah

Usaha dengan tingkat risiko rendah memiliki dampak minimal terhadap lingkungan dan masyarakat.

  OSS Sistem Perizinan Berusaha

Persyaratan izin:

  • Hanya membutuhkan NIB (Nomor Induk Berusaha) sebagai perizinan dasar.

Contoh usaha:

  • Toko kelontong
  • Jasa desain grafis
  • Usaha periklanan
  • Penjualan online skala kecil

Usaha ini bisa langsung beroperasi setelah mendapatkan NIB.

Risiko Menengah Rendah

Usaha risiko menengah rendah memiliki potensi dampak yang lebih besar dibandingkan risiko rendah, tetapi masih dapat dikendalikan tanpa pengawasan ketat.

Persyaratan izin:

  • NIB
  • PKKPR (Pernyataan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang)
    – yaitu pernyataan bahwa lokasi usaha sesuai dengan tata ruang daerah.

Contoh usaha:

  • Perdagangan besar pakaian
  • Minimarket
  • Perdagangan elektronik skala menengah

Setelah memenuhi syarat tersebut, pelaku usaha dapat langsung beroperasi.

Risiko Menengah Tinggi

Usaha risiko menengah tinggi membutuhkan pengawasan lebih karena kegiatan usahanya berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan, kesehatan, atau keselamatan.

Persyaratan izin:

  • NIB
  • Sertifikat Standar
    – dapat berupa sertifikat standar mandiri (self-assessment) atau terverifikasi oleh pemerintah/instansi terkait.

Contoh usaha:

  • Restoran dengan kapasitas besar
  • Agen perjalanan wisata
  • Usaha produksi makanan dan minuman tertentu
  • Bengkel otomotif

Pelaku usaha harus memastikan bahwa standar kegiatan operasional telah dipenuhi sesuai ketentuan.

Risiko Tinggi

Usaha risiko tinggi memiliki potensi dampak besar terhadap masyarakat, lingkungan, atau sumber daya sehingga membutuhkan izin yang ketat.

Persyaratan izin:

  • NIB
  • Izin Berusaha/Operasional
  • Verifikasi dan persetujuan pemerintah pusat/daerah

Contoh usaha:

  • Rumah sakit
  • Industri kimia
  • Pertambangan
  • Pembangunan infrastruktur besar
  • Industri farmasi tertentu

Sebelum menjalankan usaha, pelaku harus mendapatkan persetujuan eksplisit dari pemerintah.

Cara Menentukan KBLI yang Tepat

Menentukan KBLI yang sesuai adalah langkah penting untuk memastikan usaha Anda terdaftar secara legal dalam sistem OSS. Pemilihan KBLI yang tepat membantu menghindari kesalahan perizinan, mengurangi risiko pelanggaran aturan, serta mempercepat proses memperoleh NIB dan izin usaha. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan pelaku usaha untuk memilih KBLI yang benar:

Identifikasi Kegiatan Utama Usaha

Mulailah dengan memahami secara jelas kegiatan utama yang dilakukan oleh bisnis Anda.
Tanyakan pada diri sendiri:

  • Apa yang sebenarnya dilakukan usaha saya?
  • Produk atau layanan utama apa yang saya tawarkan?
  • Fokus usaha saya berada di bidang apa?

Aktivitas inti ini menjadi dasar pemilihan KBLI.

Bandingkan Aktivitas Usaha dengan Deskripsi KBLI

Setelah mengetahui kegiatan utama, cari kode KBLI yang paling sesuai dengan aktivitas tersebut.
Anda bisa:

  • Mengakses Daftar KBLI 2020
  • Mencari deskripsi yang paling mendekati aktivitas usaha
  • Mencocokkan detail kegiatan dengan penjelasan dalam KBLI

Pilih KBLI yang paling menggambarkan aktivitas utama, bukan aktivitas sampingan.

Gunakan Fitur Pencarian KBLI di OSS RBA

OSS menyediakan fitur pencarian KBLI yang memudahkan pelaku usaha menemukan kode yang tepat.
Anda cukup memasukkan:

  • Kata kunci nama usaha
  • Kata kunci aktivitas
  • Atau deskripsi layanan
    Lalu sistem akan menampilkan pilihan KBLI yang relevan.

Perhatikan Tingkat Risiko yang Melekat pada Setiap KBLI

Sebelum memilih KBLI, pelajari terlebih dahulu kategori risiko dari kode tersebut.
Hal ini penting karena akan menentukan:

  • Jenis izin yang harus dipenuhi
  • Syarat teknis yang diperlukan
  • Kewajiban tambahan yang mungkin muncul

Beberapa KBLI memiliki risiko tinggi sehingga memerlukan izin khusus.

Tentukan KBLI yang Benar-Benar Diperlukan

Pelaku usaha boleh memilih lebih dari satu KBLI, tetapi jangan memilih terlalu banyak jika tidak relevan.
Fokus pada:

  • Kegiatan utama
  • Kegiatan pendukung yang memang dijalankan
  • Kode tambahan yang diperlukan untuk ekspansi usaha

Memilih KBLI terlalu banyak dapat menambah kewajiban izin yang tidak dibutuhkan.

Konsultasikan Jika Masih Ragu

Jika Anda sulit menentukan kode yang tepat:

  • Konsultasikan dengan konsultan perizinan
  • Hubungi layanan OSS
  • Atau diskusikan dengan tenaga profesional

Kesalahan KBLI dapat berakibat pada kesalahan izin, sehingga konsultasi sangat membantu.

Sesuaikan KBLI dengan Perkembangan Usaha

Jika usaha berkembang dan mulai menambah produk atau layanan baru, perbarui KBLI agar tetap sesuai dengan kondisi usaha.
Pembaruan dapat dilakukan kapan saja melalui OSS.

  Cara Mengisi Perizinan OSS

Mengapa KBLI Penting untuk Legalitas Usaha?

KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) memegang peran yang sangat penting dalam proses legalitas usaha di Indonesia. Pemilihan KBLI yang tepat bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi fondasi bagi seluruh izin berusaha yang akan diterbitkan melalui sistem OSS. Berikut alasan utama mengapa KBLI begitu penting bagi legalitas usaha:

Menjadi Dasar Penerbitan NIB (Nomor Induk Berusaha)

NIB adalah identitas resmi sebuah usaha. Untuk mendapatkan NIB melalui OSS, pelaku usaha wajib memilih KBLI. Tanpa KBLI yang benar, proses penerbitan NIB tidak dapat dilakukan.

Menentukan Jenis dan Kebutuhan Perizinan Usaha

Setiap KBLI menentukan:

  • Apa saja izin yang harus dipenuhi
  • Standar operasional apa yang wajib dipatuhi
  • Dokumen pendukung yang harus disiapkan

KBLI yang berbeda memiliki persyaratan izin yang berbeda pula.

Menentukan Kategori Risiko Usaha dalam OSS RBA

KBLI digunakan untuk menentukan tingkat risiko usaha, apakah:

  • Risiko rendah
  • Risiko menengah rendah
  • Risiko menengah tinggi
  • Risiko tinggi

Kategori risiko ini sangat berpengaruh pada jenis izin yang harus dimiliki sebelum usaha dapat beroperasi.

Menentukan Kewajiban Perpajakan

Jenis usaha yang tercantum dalam KBLI akan mempengaruhi kewajiban pajak, seperti:

  • Jenis pajak yang dikenakan
  • Tarif pajak tertentu
  • Kebutuhan laporan atau registrasi tambahan

Dengan KBLI yang akurat, pelaku usaha dapat menjalankan pajak sesuai ketentuan.

Menjadi Rujukan Resmi bagi Pemerintah dan Lembaga Terkait

KBLI digunakan oleh berbagai institusi, seperti:

  • Kementerian Investasi/BKPM
  • Kementerian Keuangan
  • Kementerian Perindustrian
  • Pemerintah daerah
  • Lembaga perizinan teknis

Dengan KBLI yang tepat, data usaha dapat dengan mudah diverifikasi dan disinkronkan antarinstansi.

Menghindari Kendala Legalitas dan Sanksi

Kesalahan dalam memilih KBLI dapat menyebabkan:

  • Izin usaha tidak sesuai
  • Penolakan atau pembatalan izin
  • Kewajiban tambahan yang tidak perlu
  • Sanksi administratif dari pemerintah

Oleh karena itu, KBLI yang benar membantu usaha tetap berada dalam aturan yang sah.

Memudahkan Akses Pembiayaan dan Kerjasama Bisnis

Bank, investor, dan mitra bisnis sering melihat KBLI untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan. KBLI yang benar memperjelas profil usaha sehingga meningkatkan kepercayaan pihak luar.

Kesalahan Umum dalam Memilih KBLI

Memilih KBLI yang tepat adalah langkah penting dalam proses legalitas usaha melalui sistem OSS. Namun, banyak pelaku usaha masih melakukan kesalahan yang berakibat pada kendala perizinan, kesalahan izin operasional, hingga potensi sanksi. Berikut beberapa kesalahan yang paling sering terjadi:

Memilih KBLI yang Tidak Sesuai dengan Kegiatan Utama Usaha

Banyak pelaku usaha memilih KBLI berdasarkan perkiraan, bukan berdasarkan aktivitas utama yang sebenarnya.
Akibatnya:

  • Izin usaha menjadi tidak sesuai
  • Kegiatan usaha dianggap tidak sah
  • Bisa terjadi kesalahan izin komersial atau operasional

Menambahkan Terlalu Banyak KBLI Tanpa Kebutuhan

Beberapa pelaku usaha memilih banyak KBLI sekaligus untuk “jaga-jaga”.
Padahal, menambah KBLI yang tidak relevan dapat:

  • Menambah persyaratan izin yang tidak diperlukan
  • Menambah beban administrasi
  • Menyebabkan kebingungan dalam pengelolaan usaha

Tidak Memeriksa Deskripsi KBLI Secara Detail

Setiap KBLI memiliki deskripsi spesifik. Banyak pelaku usaha hanya melihat judul KBLI tanpa memahami lebih dalam aktivitas yang tercakup.
Ini sering menyebabkan:

  • Kode yang dipilih tidak sesuai
  • Kesalahan dalam menentukan izin lanjutan

Tidak Memperhatikan Kategori Risiko Usaha

Setiap KBLI memiliki kategori risiko berbeda (rendah, menengah rendah, menengah tinggi, tinggi).
Kesalahan memilih KBLI bisa membuat pelaku usaha:

  • Mengurus izin yang terlalu berat
  • Atau justru tidak mengurus izin yang seharusnya wajib

Mengabaikan Persyaratan Tambahan yang Melekat pada KBLI

Beberapa KBLI memiliki persyaratan teknis tertentu, seperti:

  • Sertifikat standar
  • Izin lingkungan
  • Izin lokasi
  • Sertifikat halal
  • Izin BPOM

Tidak memahami persyaratan ini dapat menunda legalitas usaha.

Tidak Memperbarui KBLI Saat Usaha Berkembang

Bisnis sering berkembang dan menambah produk atau layanan baru. Banyak pelaku usaha lupa memperbarui KBLI di OSS.
Akibatnya:

  • Aktivitas baru tidak tercatat secara legal
  • Potensi masalah saat pemeriksaan atau audit

Menyalin KBLI dari Usaha Lain Tanpa Mengecek Kesesuaian

Masing-masing usaha memiliki karakteristik berbeda. Menyalin KBLI dari bisnis lain tanpa menyesuaikan aktivitas dapat menyebabkan kesalahan izin.

Tidak Melakukan Konsultasi Ketika Ragu

Beberapa KBLI memiliki batasan dan detail teknis yang cukup kompleks. Tanpa konsultasi, risiko salah pilih semakin besar.

Keunggulan OSS KBLI PT. Jangkar Global Groups

Legalitas Usaha yang Jelas dan Terstruktur

Dengan KBLI yang tepat, seluruh aktivitas Jangkar Global Groups tercatat secara resmi, sehingga perusahaan memiliki dasar hukum yang kuat untuk memberikan layanan pengurusan dokumen dan konsultasi.

Proses Perizinan Lebih Cepat dan Tepat

Pemilihan KBLI yang sesuai membuat penerbitan NIB, PKKPR, hingga sertifikat standar berjalan lebih mulus tanpa revisi atau penolakan, sehingga operasional dapat langsung berjalan.

Meminimalkan Risiko Kesalahan Izin

Dengan KBLI yang disesuaikan dengan jenis layanan seperti konsultasi, penerjemahan, dan administrasi dokumen, perusahaan terhindar dari kewajiban izin yang tidak perlu atau tidak sesuai.

Memperkuat Kepercayaan Klien dan Mitra

Legalitas yang tertata membuat klien, instansi pemerintah, dan kedutaan lebih percaya terhadap layanan Jangkar Global Groups, karena seluruh aktivitas usaha dibuktikan melalui registrasi sah di OSS.

PT. Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Nisa