Taken For Granted Artinya Memahami Arti dan Dampaknya

Akhmad Fauzi

Updated on:

Taken For Granted Artinya Memahami Arti dan Dampaknya
Direktur Utama Jangkar Goups

Penggunaan “Taken For Granted” dalam Berbagai Konteks

Taken For Granted Artinya – Ungkapan “taken for granted,” yang berarti “dianggap remeh” atau “diambil begitu saja,” merupakan fenomena universal yang dapat muncul dalam berbagai aspek kehidupan. Pemahaman mendalam tentang bagaimana frasa ini beroperasi dalam konteks yang berbeda sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dan produktif, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Taken for granted artinya seringkali kita abaikan hal-hal berharga. Misalnya, kesempatan berbisnis di luar negeri, yang mungkin kita anggap biasa saja. Namun, untuk mewujudkan impian tersebut, persiapan matang sangat penting, termasuk pengurusan visa. Jika Anda berencana mengembangkan bisnis di Norwegia, mendapatkan Business Visa Norway menjadi langkah krusial. Prosesnya memang memerlukan kesabaran dan ketelitian, namun jangan sampai kita menganggap remeh (taken for granted) upaya ini karena kesuksesan bisnis di luar negeri tergantung pada perencanaan yang matang dan tepat.

Penggunaan “Taken For Granted” dalam Hubungan Interpersonal

Dalam hubungan interpersonal, seperti pertemanan, keluarga, dan percintaan, “taken for granted” seringkali muncul ketika salah satu pihak merasa usahanya tidak di hargai atau kehadirannya di anggap biasa saja. Hal ini dapat menyebabkan perasaan sakit hati, kesepian, dan akhirnya merusak hubungan tersebut. Misalnya, seorang teman yang selalu membantu tanpa pamrih mungkin merasa di ambil begitu saja jika bantuannya tidak pernah di hargai atau di balas. Begitu pula dalam hubungan keluarga, orangtua yang selalu mencurahkan waktu dan perhatiannya mungkin merasa di abaikan jika anak-anaknya tidak menunjukkan rasa syukur.

Taken for granted artinya menganggap sesuatu begitu saja, seringkali kita baru menyadari pentingnya setelah sesuatu itu hilang. Misalnya, kemudahan mengurus visa, yang mungkin di anggap sepele. Namun, jika Anda perlu visa China dengan cepat, pengurusan yang efisien sangat penting, seperti yang di tawarkan oleh layanan Pengurusan Visa China Express. Kecepatan dan kemudahan yang mereka berikan menunjukkan betapa kita sering mengambil hal-hal yang praktis untuk di urus begitu saja, hingga kita benar-benar membutuhkannya.

Jadi, jangan sampai pengalaman mengurus visa membuat Anda menyadari arti “taken for granted” secara langsung.

  • Kurangnya apresiasi dapat menyebabkan retakan dalam hubungan pertemanan.
  • Dalam keluarga, pengorbanan orangtua seringkali di anggap biasa saja.
  • Hubungan percintaan pun rentan terhadap dinamika “taken for granted,” di mana perhatian dan kasih sayang di anggap sebagai hal yang lumrah.

Penggunaan “Taken For Granted” dalam Konteks Profesional

Di lingkungan kerja, “taken for granted” dapat muncul dalam berbagai bentuk. Karyawan yang selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan melebihi ekspektasi mungkin merasa kinerjanya tidak di hargai jika tidak mendapatkan pengakuan atau kenaikan gaji yang layak. Begitu pula dalam kerja tim, kontribusi individu yang konsisten mungkin di anggap biasa saja jika tidak ada komunikasi dan apresiasi yang memadai dari anggota tim lainnya. Ketidakpedulian terhadap kontribusi individu dapat menurunkan motivasi dan produktivitas.

Taken for granted artinya menganggap sesuatu sebagai hal yang biasa dan kurang menghargai. Seringkali kita baru menyadari pentingnya sesuatu setelah kehilangannya, misalnya kemudahan bepergian ke Eropa. Untuk bisa menjelajahi negara-negara Schengen, kita butuh visa, dan prosesnya bisa cukup rumit. Memahami proses permohonan visa Schengen sangat penting, baca penjelasan lengkapnya di Schengen Visa Explained agar perjalananmu lancar.

Jadi, jangan sampai kita menganggap mudah proses perolehan visa ini, karena itu juga bagian dari menghargai kesempatan yang ada. Mungkin baru setelah proses pengajuan visa yang panjang, kita akan benar-benar memahami arti “taken for granted”.

  • Kinerja karyawan yang konsisten mungkin di anggap sebagai kewajiban, bukan prestasi.
  • Kontribusi anggota tim yang selalu andal dapat di abaikan jika tidak ada sistem penghargaan yang jelas.
  • Kepemimpinan yang tidak menghargai kontribusi bawahan dapat menciptakan lingkungan kerja yang negatif.

Penggunaan “Taken For Granted” dalam Konteks Sosial dan Budaya yang Berbeda

Penggunaan dan persepsi terhadap “taken for granted” dapat bervariasi antar budaya. Di beberapa budaya, ekspresi rasa syukur dan penghargaan secara eksplisit lebih umum daripada di budaya lain. Perbedaan ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik dalam interaksi antar budaya. Misalnya, dalam budaya individualistis, penghargaan individual mungkin lebih di tekankan, sementara dalam budaya kolektif, kontribusi kelompok mungkin lebih di utamakan. Pemahaman konteks budaya sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman.

  • Ekspresi rasa syukur bervariasi antar budaya, sehingga pemahaman konteks sangat penting.
  • Nilai-nilai budaya yang berbeda dapat mempengaruhi persepsi terhadap penghargaan dan apresiasi.
  • Kesalahpahaman dapat terjadi dalam interaksi antar budaya karena perbedaan dalam norma sosial.

“Taking things for granted is a sure way to lose them. Gratitude is the antidote.” – (Penulis anonim, namun mencerminkan prinsip umum dalam psikologi positif)

Strategi untuk Menghindari “Mengambil Sesuatu Begitu Saja”

Untuk menghindari “mengambil sesuatu begitu saja,” penting untuk secara aktif mempraktikkan rasa syukur dan penghargaan. Hal ini dapat di lakukan melalui berbagai cara, seperti mengungkapkan apresiasi secara verbal, memberikan hadiah kecil, atau sekadar meluangkan waktu untuk mendengarkan dan memahami orang lain. Selain itu, melakukan refleksi diri secara berkala dapat membantu kita menyadari hal-hal yang selama ini kita anggap remeh.

  • Ekspresikan rasa syukur secara verbal dan tertulis.
  • Berikan apresiasi dan penghargaan secara aktif, baik secara besar maupun kecil.
  • Latih kesadaran diri untuk menyadari hal-hal yang selama ini di anggap remeh.
  • Luangkan waktu untuk mendengarkan dan memahami orang lain.

Sinonim dan Ungkapan Lain yang Mirip: Taken For Granted Artinya

Ungkapan “taken for granted” dalam bahasa Inggris memiliki konotasi yang cukup spesifik, yaitu menganggap sesuatu atau seseorang sebagai hal yang biasa dan tidak menghargai kehadiran atau kontribusinya. Untuk memahami makna ini lebih dalam, perlu kita telaah sinonim dan ungkapan serupa dalam bahasa Indonesia beserta nuansa perbedaannya.

Sinonim “Taken For Granted” dan Terjemahannya

Berikut lima sinonim “taken for granted” dalam bahasa Inggris beserta terjemahan dan contoh kalimatnya dalam bahasa Indonesia:

  1. Overlooked (di abaikan): Contoh: Potensi bakat karyawan itu sering overlooked oleh perusahaan.
  2. Underestimated (di remehkan): Contoh: Jangan underestimate kemampuan anak muda, mereka bisa memberikan kejutan.
  3. Unacknowledged (tidak di akui): Contoh: Kontribusi sukarelawan itu sering unacknowledged oleh masyarakat.
  4. Neglected (di abaikan/di abaikan): Contoh: Kebutuhan anak-anak terkadang neglected oleh orang tua yang sibuk bekerja.
  5. Disregarded (di abaikan/tidak di hiraukan): Contoh: Peringatan petugas keamanan itu disregarded oleh pengunjung yang tidak bertanggung jawab.

Ungkapan Bahasa Indonesia yang Mirip dan Perbedaan Nuansanya

Bahasa Indonesia memiliki beberapa ungkapan yang memiliki makna serupa dengan “taken for granted”, namun dengan nuansa yang sedikit berbeda. Perbedaan ini penting untuk diperhatikan agar penggunaan ungkapan tersebut tepat konteks.

Ungkapan Indonesia Arti Contoh Kalimat Perbedaan Nuansa dengan “Taken for Granted”
Dianggap biasa saja Tidak menghargai sesuatu karena di anggap umum atau mudah di dapatkan. Kesehatan sering di anggap biasa saja sampai kita jatuh sakit. Lebih menekankan pada kurangnya apresiasi karena sesuatu di anggap umum, kurang pada aspek pengabaian.
Dianggap remeh Meremehkan sesuatu atau seseorang, menganggapnya tidak penting. Usaha kerasnya di anggap remeh oleh atasannya. Lebih menekankan pada sikap meremehkan dan kurang menghargai usaha.
Dianggap enteng Menangani sesuatu dengan tidak serius atau ceroboh. Ia menganggap enteng nasihat orang tuanya. Lebih menekankan pada sikap kurang serius dan kurang bertanggung jawab.
Tidak dihargai Kurang mendapatkan apresiasi atau penghargaan yang layak. Pengorbanannya selama ini tidak di hargai oleh keluarganya. Lebih fokus pada kurangnya penghargaan, bukan pada sikap pengabaian.
Dilupakan begitu saja Tidak di ingat atau di perhatikan lagi. Jasanya di lupakan begitu saja setelah proyek selesai. Lebih menekankan pada aspek kelupaan, bukan pada sikap tidak menghargai.

Ilustrasi Perbedaan Penggunaan “Taken for Granted” dan “Dianggap Biasa Saja”, Taken For Granted Artinya

Bayangkan seorang istri yang selalu memasak untuk suaminya setiap hari. Jika suaminya “takes her for granted”, ia tidak hanya menganggap masakan istrinya biasa saja, tetapi juga mengabaikan usaha dan pengorbanan istrinya. Ia mungkin tidak mengucapkan terima kasih, tidak pernah membantu pekerjaan rumah tangga, dan bahkan mungkin mengkritik masakan istrinya tanpa alasan. Sedangkan jika suaminya hanya “menganggap masakan istrinya biasa saja”, ia mungkin masih menghargai usaha istrinya, namun ia tidak merasa perlu untuk secara khusus menyatakan apresiasinya karena hal itu sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Perbedaannya terletak pada tingkat pengabaian dan kurangnya penghargaan; “taken for granted” mengandung nuansa pengabaian yang lebih kuat daripada “di anggap biasa saja”.

Arti dan Dampak “Taken For Granted”

Ungkapan “taken for granted” dalam bahasa Inggris, yang berarti “di anggap remeh” atau “di ambil begitu saja” dalam bahasa Indonesia, seringkali muncul dalam berbagai konteks kehidupan. Memahami arti dan dampaknya sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dan karier yang sukses.

Arti Sebenarnya “Taken For Granted”

Secara sederhana, “taken for granted” berarti tidak menghargai atau mengapresiasi sesuatu atau seseorang karena di anggap selalu ada dan tersedia. Kita cenderung melupakan usaha, pengorbanan, atau keberadaan mereka sampai hal tersebut hilang atau berubah. Contohnya, kita mungkin menganggap remeh kesehatan yang baik sampai kita jatuh sakit, atau menganggap remeh dukungan orang tua sampai mereka tidak lagi ada.

Cara Menghindari “Mengambil Sesuatu Begitu Saja” dalam Hubungan

Menghindari perilaku “taken for granted” dalam hubungan membutuhkan kesadaran dan usaha aktif. Berikut beberapa tips yang dapat di terapkan:

  • Ekspresikan Apresiasi: Ucapkan terima kasih secara teratur, baik untuk hal-hal besar maupun kecil. Berikan pujian dan ungkapkan rasa sayang secara verbal dan non-verbal.
  • Berikan Waktu Berkualitas: Luangkan waktu khusus untuk pasangan tanpa gangguan, untuk benar-benar terhubung dan menunjukkan bahwa mereka penting bagi Anda.
  • Berkomunikasi Terbuka: Bicarakan kebutuhan dan harapan Anda dengan jujur dan terbuka, serta dengarkan dengan penuh perhatian apa yang di katakan pasangan Anda.
  • Tunjukkan Perhatian: Lakukan hal-hal kecil yang menunjukkan bahwa Anda memperhatikan pasangan Anda dan peduli terhadap kesejahteraan mereka.
  • Berikan Ruang: Memberi ruang dan kebebasan kepada pasangan juga penting agar mereka merasa di hargai dan tidak terkekang.

Dampak Negatif “Mengambil Sesuatu Begitu Saja” dalam Kehidupan Profesional

Dalam lingkungan kerja, menganggap remeh kontribusi karyawan dapat berdampak negatif pada moral, produktivitas, dan retensi karyawan.

Contohnya, seorang manajer yang selalu menuntut lebih tanpa pernah memberikan pujian atau pengakuan atas kerja keras timnya akan menyebabkan penurunan moral dan motivasi. Karyawan mungkin merasa tidak di hargai, sehingga produktivitas menurun dan bahkan memutuskan untuk mencari pekerjaan lain. Hal ini akan berdampak pada kerugian perusahaan baik secara finansial maupun reputasi.

Perbedaan Arti “Taken For Granted” dalam Bahasa Inggris Amerika dan Inggris Britania

Tidak ada perbedaan arti yang signifikan antara “taken for granted” dalam Bahasa Inggris Amerika dan Inggris Britania. Makna dan penggunaannya tetap sama, yaitu untuk menggambarkan sesuatu yang di anggap remeh atau di abaikan.

Cara Mengekspresikan Rasa Terima Kasih untuk Menghindari “Mengambil Sesuatu Begitu Saja”

Mengekspresikan rasa terima kasih merupakan kunci untuk menghindari perilaku “taken for granted”. Berikut beberapa contoh ungkapan yang bisa digunakan:

  • “Terima kasih atas bantuanmu, aku sangat menghargai itu.”
  • “Aku sangat beruntung memiliki kamu dalam hidupku.”
  • “Kerja kerasmu sangat berarti bagiku.”
  • “Aku sangat mengapresiasi dedikasi dan usahamu.”
  • “Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpamu.”

Taken for granted artinya seringkali kita abaikan hal-hal berharga, seperti kesehatan misalnya. Memang, kesehatan itu tak ternilai harganya, namun baru terasa penting saat kita sakit. Untuk memastikan kesehatan Anda terjaga, periksakan diri secara rutin, misalnya di fasilitas kesehatan terpercaya seperti Gamca Medical Hospital yang menyediakan layanan kesehatan komprehensif. Jangan sampai kita menyesal kemudian karena telah menganggap kesehatan sebagai hal yang biasa saja, karena pada akhirnya, kita baru menyadari arti “taken for granted” setelah kehilangannya.

PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Email : [email protected]
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat