Sebelum Anda mengetahui di mana saja tempat vaksin Yellow Fever yang ada pada Jakarta, berikut ini kami jelaskan soal Yellow Fever. Mulai dari pengertian, gejala yellow fever, termasuk cara mencegahnya.
Perlu di ketahui bahwa Yellow Fever atau demam kuning merupakan penyakit akibat virus yang di tularkan kepada manusia lewat nyamuk di sebagian wilayah di Amerika dan Afrika.
Baca juga : vaksin yellow fever dan icv
Vaksin Yellow Fever Adalah Tentang gejala hamper sama dengan gejala demam atau flu pada umumnya. Namun, sebenarnya tubuh sedang terinfeksi virus. Anda akan merasakan demam mendadak, kedinginan, sakit otot, sakit punggung, sakit kepala, mual hingga muntah. Biasanya ini akan terjadi enam hari setelah virus memasuki tubuh.
Namun, pasien biasanya akan sembuh dan gejalanya juga hilang setelah tiga atau empat hari.
Meski demikian, sebanyak 15% pasien kemudian akan mengalami pendarahan (dari mulut, hidung dan mata dan/atau perut), sakit kuning (kulit dan mata menjadi kuning), sakit perut dengan muntah dan masalah fungsi ginjal.
Fungsi Vaksin Yellow
Dalam banyak kasus, ada pasien yang sembuh namun ada juga yang meninggal karena penyakit ini dalam jangka hanya 10-14 hari usai adanya gejala. Karena itu, banyak orang yang mencari tempat vaksin Yellow Fever ini agar terhindar dari virus yang bisa saja mematikan itu.
Ternyata, bukan hanya manusia yang bisa terinfeksi virus ini, tetapi monyet juga merupakan binatang utama yang terinfeksi oleh virus ini. Virus ini diketahui berasal dari spesies nyamuk tertentu yang dikenal sebagai Aedes aegypti.
Biasanya penularan ini akan bereaksi setelah tiga sampai enam hari digigit nyamuk. Sedangkan orang rang yang terinfeksi dapat menularkan infeksi ini kepada nyamuk selama sampai 5 hari setelah gejala timbul.
Demam kuning memang hanya terjadi di wilayah Afrika dan Amerika, namun bukan tidak mungkin orang yang berkunjung ke negara itu akan ikut terinfeksi virus itu. Sehingga pengunjung yang belum imunisasi dan orang tinggal di kawasan itu memiliki resiko besar terinfeksi.
Artinya wisatawan harus melakukan imunisasi atau vaksin terlebih dahulu. Berikut akan ditampilkan tempat vaksin Yellow Fever di Jakarta.
Pencegahan lewat vaksinasi penting dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan lebih luas. Untuk mencegah demam kuning ini, maka dibutuhkan vaksin. Vaksin ini didapatkan dari pusat yang disetujui dan bersertifikat vaksinasi demam kuning internasional agar memberikan vaksin.
Unit kesehatan umum setempat dapat memberikan daftar pusat vaksinasi yang disetujui, khusus di Indonesia tempat vaksin Yellow Fever di Jakarta bisa didapatkan di semua Kantor Kesehatan Pelabuhan, termasuk pelabuhan di seluruh Indonesia.
Syarat Vaksinasi Yellow Fever
1.Mengisi formulir permohonan vaksinasi
- Pas Foto berwarna 3×4 (2 lembar)
- Foto Copy Paspor yang masih berlaku
- Foto Copy KTP
Tempat Vaksin Yellow Fever di Jakarta
- Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, Jakarta Utara.
- KKP Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur
Untuk di lokasi lain, untuk mendapat vaksin Yellow Fever ini tersedia di seluruh kantor kesehatan pelabuhan yang ada di Indonesia.
Waktu Pelaksanaan Vaksin Yellow Fever
Manfaat Vaksin Yellow Fever
Dengan vaksin, maka ada pencegahan aktif terhadap infeksi virus Yellow Fever ini. Dosis yang direkomendasikan hanya sekali (diulang setelah 10 tahun, apabila dibutuhkan). Vaksin ini diperuntukkan orang dewasa dan anak di atas 9 bulan. Saat Anda ingin mengunjungi Amerika Selatan dan Afrika, maka pemberian vaksin diberikan 10-14 hari sebelum berangkat, agar imun bisa mencapai kadar protektif yang optimal.
Sebagai syarat imigrasi vaksin diberikan kepada pelaut dan para wisatawan yang ingin liburan ke lokasi endemi ini serta pelaut, pramugari, maupun pilot. Setelah vaksin Anda akan diberikan sertifikat vaksin internasional yang resmi secara internasional dikeluarkan secara resmi oleh lembaga internasional dan berlaku seumur hidup bagi penderita demam kuning.
Yellow Fever Bisa Sembuh Atau Tidak?
Berdasarkan informasi yang di himpun dari berbagai sumber, tidak ada penyembuhan untuk Yellow Fever, meskipun obat-obat anti virus boleh di coba. Antara lain, konsumsi pereda nyeri non-aspirin, banyak istirahat, dan banyak minum air sebagai bentuk hidrasi kembali pada tubuh yang tidak nyaman dan biasanya berlangsung beberapa pekan.
Yellow Fever hanya dapat di cegah dengan vaksinasi. Melalui Vaksinasi Yellow Fever maka virus akan di lemahkan. Pemberian vaksin ini hanya untuk mereka yang tinggal diAmerika dan Afrika di mana Yellow Fever banyak ditemukan.
Vaksin ini juga tidak di bolehkan di berikan kepada anak bayi, sebab ini merupakan vaksin hidup. Termasuk dengan orang-orang yang memiliki imun lemah. Kapan pertama kali ditemukan vaksin ini? Ternyata berdasar pada sebuah penelitian yang di lakukan Dr Walter Reed. Saat ini sedang terjadi wabah Yellow Fever terutama di tengah pasukan Amerika di Cuba sekitar tahun 1900. Bersama anggota the army medical corps, Walter menjadi kepala komis dokter menangani yellow fever.
Pencipta Vaksin Yellow
Regu ini berhasil mengungkap bahwa ada nyamuk yang menyuntikkan virus sebagai penyebab yellow fever. Pada akhirnya tahun 1902, para insinyur berhasil membasmi nyamuk dan juga Cuba. Vaksin ini juga atas kerja keras Max Theiler. Di ketahui bahwa bekerja di Rockefeller Foundation (saat ini menjadi the Rockefeller University) di New York adalah pekerjaan Dr. Theiler.
Pada akhirnya di tahun 1929 melalui pengalaman umun yang di dapat dengan mempelajari penyakit ini, Theiler berhasil mendapat Yellow Fever. Dengan Yellow Fever mereka sembuh dan kebal. Selanjutnya, eksperimen melalui tikus putih. Bahwa Yellow Fever bisa di dapat dari tikus putih yang ternyata jumlahnya banyak, cikal bakal vaksin yellow fever berkembang.
Max Theiler (1899-1972) akhirnya pada tahun 1951 mendapat Nobel Prize in Physiology atau Medicine terutam karena penemuan-penemuannya tentang Yellow Fever dan cara untuk melawannya.”
Vaksinasi Yellow Fever untuk Pelaut
Organisasi kesehatan dunia (WHO) bahkan sudah mengatur bahwa vaksinasi Yellow Fever adalah wajib untuk pelaut yang akan melakukan perjalanan. Vaksinasi tidak hanya untuk perjalanan ke Amerika Selatan atau Afrika, tetapi juga umumnya di butuhkan oleh profesi awak kapal laut (Pelaut/Sailor), awak kapal terbang (air crew), diplomat, dan pelaku perjalanan Internasional lainnya karena tingginya risiko dalam perjalanan lintas Negara hingga lintas benua.
Untuk vaksinasi yellow fever sudah berlaku seumur hidup. Sebelumnya hanya berlaku sepuluh tahun. Namun, pada Mei 2014, The World Health Assembly mengadiopsi amandemen Annex 7 dari International Health regulation (IHR) menetapkan bahwa periode perlindungan yang di berikan oleh vaksinasi yellow fever dan masa berlaku sertifikat vaksinasi internasional (Buku kuning ICV) menjadi seumur hidup. Baca Juga: Penerjemah Dokumen Pernikahan Beda Negara
Sejak 11 Juli 2016, vaksinasi ulang atau dosis booster vaksinasi Yellow Fever untuk sejumlah profesi seperti pelaut, awak penerbangan.