TKI atau Tenaga Kerja Indonesia adalah warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri. Ada dua jenis TKI, yakni formal dan informal. Kedua jenis TKI ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Artikel ini akan membahas perbedaan antara TKI formal dan informal secara lengkap.
Definisi TKI Formal
TKI formal adalah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri dengan cara yang legal. Mereka biasanya memiliki dokumen dan izin kerja yang lengkap dan resmi dari negara tujuan. TKI formal juga biasanya bekerja pada perusahaan atau instansi yang mempekerjakan mereka secara resmi.
Proses penempatan TKI formal umumnya melalui agen atau perusahaan penyalur tenaga kerja resmi yang sudah terdaftar di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Mereka juga biasanya mendapatkan perlindungan dari pemerintah Indonesia melalui KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di negara tempat mereka bekerja.
Definisi TKI Informal
Sedangkan TKI informal adalah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri tanpa dokumen dan izin kerja yang lengkap atau resmi. Mereka biasanya mencari pekerjaan secara sendiri atau melalui calo dan biasanya bekerja pada sektor informal seperti pekerjaan rumah tangga atau tukang sapu jalan.
Karena tidak memiliki dokumen dan izin kerja yang resmi, TKI informal rentan terhadap eksploitasi dan penindasan dari pihak pengusaha atau majikan. Mereka juga tidak mendapatkan perlindungan dari pemerintah Indonesia dan KBRI di negara tempat mereka bekerja.
Perbedaan Antara TKI Formal dan Informal
Ada beberapa perbedaan antara TKI formal dan informal, di antaranya:
1. Legalitas
TKI formal memiliki dokumen dan izin kerja yang lengkap dan resmi dari negara tempat mereka bekerja, sedangkan TKI informal tidak memiliki dokumen dan izin kerja yang resmi.
2. Proteksi
TKI formal mendapatkan proteksi dari pemerintah Indonesia dan KBRI di negara tempat mereka bekerja, sedangkan TKI informal tidak mendapatkan proteksi tersebut.
3. Jenis Pekerjaan
TKI formal biasanya bekerja pada sektor formal seperti di perusahaan atau instansi yang mempekerjakan mereka secara resmi, sedangkan TKI informal biasanya bekerja pada sektor informal seperti pekerjaan rumah tangga atau tukang sapu jalan.
4. Penghasilan
TKI formal biasanya mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan TKI informal karena bekerja pada sektor formal dan memiliki izin kerja yang resmi.
5. Peluang Pendidikan dan Pelatihan
TKI formal biasanya memiliki kesempatan untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan di negara tempat mereka bekerja, sedangkan TKI informal tidak memiliki kesempatan tersebut.
Akibat dari Perbedaan Antara TKI Formal dan Informal
Perbedaan antara TKI formal dan informal dapat berdampak pada beberapa hal, di antaranya:
1. Perlindungan dan Keamanan
TKI informal rentan terhadap eksploitasi dan penindasan dari pihak pengusaha atau majikan karena tidak memiliki perlindungan dari pemerintah Indonesia dan KBRI di negara tempat mereka bekerja.
2. Penghasilan yang Rendah
TKI informal biasanya mendapatkan penghasilan yang lebih rendah dibandingkan TKI formal karena biasanya bekerja pada sektor informal dan tidak memiliki izin kerja yang resmi.
3. Peluang Pendidikan dan Pelatihan yang Terbatas
TKI informal tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan di negara tempat mereka bekerja, sehingga sulit untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kerja mereka.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa TKI formal dan informal memiliki perbedaan yang cukup signifikan. TKI formal memiliki dokumen dan izin kerja yang lengkap dan resmi dari negara tempat mereka bekerja serta mendapatkan proteksi dari pemerintah Indonesia dan KBRI di negara tempat mereka bekerja. Sedangkan TKI informal tidak memiliki dokumen dan izin kerja yang resmi, rentan terhadap eksploitasi dan penindasan, serta tidak mendapatkan proteksi dari pemerintah Indonesia dan KBRI di negara tempat mereka bekerja. Perbedaan antara kedua jenis TKI ini dapat berdampak pada perlindungan dan keamanan, penghasilan yang rendah, serta peluang pendidikan dan pelatihan yang terbatas.