Nomor Sidik Jari SKCK Identifikasi Pribadi yang Aman

Akhmad Fauzi

Updated on:

Nomor Sidik Jari SKCK Identifikasi Pribadi yang Aman
Direktur Utama Jangkar Goups

Pengertian Nomor Sidik Jari pada SKCK

Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Polri, sebagai bukti catatan kepolisian seseorang. SKCK dibutuhkan untuk berbagai keperluan, seperti melamar pekerjaan, mendaftar pendidikan, dan keperluan administrasi lainnya. Penerbitan SKCK melibatkan proses verifikasi data diri pemohon, dan di sinilah nomor sidik jari memainkan peran penting.

Nomor Sidik Jari SKCK – Nomor sidik jari pada SKCK berfungsi sebagai identitas biometrik yang unik dan tak tergantikan. Setiap individu memiliki sidik jari yang berbeda, sehingga menjadi alat identifikasi yang akurat dan handal. Penggunaan nomor sidik jari ini meningkatkan keamanan dan kevalidan SKCK, mencegah pemalsuan dan penyalahgunaan dokumen.

DAFTAR ISI

Fungsi Nomor Sidik Jari dalam Verifikasi SKCK

Nomor sidik jari pada SKCK terintegrasi dengan sistem data kepolisian. Saat pemohon mengajukan permohonan SKCK, sidik jarinya akan diambil dan diproses secara digital. Data sidik jari tersebut kemudian dicocokkan dengan data yang tersimpan di sistem kepolisian untuk memastikan keaslian identitas pemohon dan memeriksa riwayat catatan kepolisiannya. Proses ini memastikan bahwa SKCK yang diterbitkan benar-benar milik pemohon yang sah dan akurat.

Contoh Kasus Penggunaan Nomor Sidik Jari dalam Verifikasi SKCK

Bayangkan seorang individu bernama Budi mengajukan SKCK untuk melamar pekerjaan. Setelah sidik jarinya diambil dan diproses, sistem akan membandingkan data sidik jari Budi dengan data yang tersimpan dalam basis data kepolisian. Jika terdapat kecocokan dan tidak ditemukan catatan kriminal yang meragukan, maka SKCK akan diterbitkan. Sebaliknya, jika terdapat ketidakcocokan atau ditemukan catatan kriminal, maka permohonan SKCK Budi akan ditolak atau memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Sistem ini mencegah penerbitan SKCK kepada orang yang salah atau memiliki catatan kriminal yang disembunyikan.

Perbandingan Sistem Verifikasi SKCK dengan dan Tanpa Nomor Sidik Jari

Sistem verifikasi SKCK dengan nomor sidik jari menawarkan tingkat keamanan dan akurasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sistem tanpa nomor sidik jari. Sistem lama, yang mungkin hanya bergantung pada data identitas seperti KTP, rentan terhadap pemalsuan dan penipuan. Penggunaan nomor sidik jari secara signifikan mengurangi risiko tersebut. Sistem dengan nomor sidik jari juga mempercepat proses verifikasi karena identifikasi biometrik jauh lebih cepat dan akurat daripada verifikasi manual.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Nomor Sidik Jari pada SKCK

Kelebihan Kekurangan
Meningkatkan keamanan dan mencegah pemalsuan SKCK Membutuhkan peralatan dan teknologi khusus untuk pengambilan dan pemrosesan sidik jari
Mempercepat proses verifikasi identitas Potensi masalah privasi data biometrik jika tidak dikelola dengan baik
Meningkatkan akurasi identifikasi pemohon Biaya implementasi dan perawatan sistem biometrik yang relatif tinggi

Proses Pengambilan dan Pemanfaatan Nomor Sidik Jari SKCK

Proses pengambilan sidik jari untuk Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) merupakan langkah penting dalam verifikasi identitas pemohon. Data sidik jari yang terhimpun berperan krusial dalam memastikan keaslian dan keabsahan SKCK, mencegah pemalsuan dokumen, dan mendukung penegakan hukum. Berikut uraian detail mengenai proses tersebut.

Pengambilan Sidik Jari untuk Pembuatan SKCK

Pengambilan sidik jari dilakukan secara langsung di kantor kepolisian yang ditunjuk. Petugas akan menggunakan alat perekam sidik jari digital yang terhubung ke sistem identifikasi nasional. Prosesnya meliputi:

  1. Pemohon diminta untuk membersihkan jari-jari tangannya.
  2. Petugas akan menempatkan jari-jari pemohon satu per satu pada alat perekam sidik jari.
  3. Sistem akan memindai dan merekam citra sidik jari secara digital.
  4. Sistem akan menyimpan data sidik jari yang telah terenkripsi.

Penyimpanan dan Pengolahan Data Sidik Jari yang Aman

Data sidik jari yang telah direkam disimpan dalam database yang terenkripsi dan terlindungi dengan sistem keamanan yang ketat. Akses ke database ini dibatasi dan diawasi secara ketat untuk mencegah akses yang tidak sah. Penggunaan teknologi enkripsi dan sistem keamanan berlapis memastikan kerahasiaan dan integritas data sidik jari.

Verifikasi SKCK Menggunakan Data Sidik Jari

Otoritas terkait, seperti instansi pemerintah atau perusahaan, dapat menggunakan data sidik jari yang tersimpan dalam sistem untuk memverifikasi keaslian SKCK. Proses verifikasi dilakukan melalui sistem online yang terhubung ke database nasional. Dengan membandingkan data sidik jari pada SKCK dengan data di database, otoritas dapat memastikan keaslian dokumen dan identitas pemohon.

Diagram Alur Proses Pengambilan dan Pemanfaatan Nomor Sidik Jari dalam SKCK

Berikut gambaran alur prosesnya:

  1. Pemohon mengajukan permohonan SKCK.
  2. Petugas melakukan pengambilan sidik jari digital.
  3. Data sidik jari terenkripsi dan disimpan dalam database terpusat.
  4. Data sidik jari diintegrasikan dengan data permohonan SKCK.
  5. SKCK dicetak dan diserahkan kepada pemohon.
  6. Verifikasi SKCK dilakukan dengan membandingkan sidik jari pada SKCK dengan data di database.

Data sidik jari yang digunakan untuk SKCK dilindungi oleh standar keamanan data yang ketat, mengikuti peraturan dan perundangan yang berlaku. Akses ke data tersebut dibatasi dan diawasi secara ketat untuk mencegah penyalahgunaan dan pelanggaran privasi. Sistem keamanan yang diterapkan mencakup enkripsi data, kontrol akses, dan audit trail untuk menjamin integritas dan kerahasiaan informasi.

Format dan Penyimpanan Data Nomor Sidik Jari SKCK

Penerapan teknologi digital dalam penerbitan SKCK telah meningkatkan efisiensi dan keamanan proses verifikasi identitas. Data sidik jari, sebagai bagian penting dari proses ini, disimpan dan dikelola dengan memperhatikan aspek keamanan dan kerahasiaan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai format dan penyimpanan data sidik jari dalam SKCK.

Nomor sidik jari merupakan data penting dalam pembuatan SKCK, karena menjadi identitas unik pemohon. Proses pengambilan sidik jari ini menjadi bagian integral dalam pembuatan SKCK, baik itu di kepolisian manapun. Misalnya, bila Anda membutuhkan SKCK di Lumajang, Anda bisa memperoleh informasi lebih lanjut mengenai prosesnya melalui situs SKCK Polres Lumajang. Setelah proses selesai, nomor sidik jari Anda akan tercatat dan terintegrasi dengan data SKCK yang telah diterbitkan.

Keberadaan nomor sidik jari ini memastikan keaslian dan keabsahan dokumen SKCK yang Anda miliki.

Format Penyimpanan Data Nomor Sidik Jari

Data sidik jari dalam SKCK umumnya disimpan dalam format digital. Format digital memungkinkan penyimpanan yang efisien, pencarian yang cepat, dan keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penyimpanan fisik. Data tersebut biasanya disimpan dalam bentuk gambar digital beresolusi tinggi, yang direpresentasikan dalam format file seperti JPEG atau format standar lainnya yang diakui oleh sistem kepegawaian.

Nomor sidik jari pada SKCK memang penting, karena menjadi identitas unik Anda dalam dokumen tersebut. Proses pengurusan SKCK terkadang membutuhkan legalisasi dokumen pendukung, misalnya jika Anda perlu melegalisir dokumen di luar daerah. Untuk legalisasi dokumen di wilayah Yogyakarta Selatan, Anda bisa mempertimbangkan layanan dari Legalisir Kemenkumham Yogyakarta Selatan yang terpercaya. Setelah dokumen pendukung terlegalisir, maka proses pembuatan atau penggunaan Nomor Sidik Jari SKCK akan lebih lancar.

Jadi, pastikan semua dokumen Anda lengkap dan terlegalisir dengan baik.

Contoh format digital nomor sidik jari dalam SKCK dapat berupa file JPEG dengan resolusi tinggi yang mengandung gambar sidik jari yang telah diproses dan dikompresi. File ini terintegrasi dalam sistem database SKCK dan teridentifikasi dengan nomor register SKCK yang unik. Setiap detail sidik jari, termasuk minutiae (titik-titik karakteristik), tersimpan dalam format digital yang memungkinkan identifikasi yang akurat dan andal.

Proteksi Data Sidik Jari dari Akses Tidak Sah

Keamanan data sidik jari sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan dan melindungi privasi pemohon SKCK. Berbagai mekanisme keamanan diterapkan untuk melindungi data ini dari akses yang tidak sah. Mekanisme tersebut mencakup enkripsi data, kontrol akses berbasis peran, dan penggunaan sistem otentikasi yang kuat, seperti verifikasi dua faktor.

Nomor sidik jari pada SKCK memang penting, karena menjadi identitas unik dalam dokumen tersebut. Proses pengurusan SKCK terkadang membutuhkan legalisir dokumen pendukung, dan untuk itu, kami merekomendasikan layanan Legalisir Kemenkumham Surakarta Terpercaya yang terpercaya dan efisien. Dengan legalisir yang terjamin keasliannya, proses pengajuan SKCK Anda akan lebih lancar. Jadi, pastikan nomor sidik jari Anda tertera dengan jelas dan dokumen pendukung telah dilegalisir dengan benar untuk menghindari kendala di kemudian hari.

Sistem database SKCK umumnya terproteksi dengan firewall dan sistem deteksi intrusi untuk mencegah akses dari luar yang tidak sah. Hanya petugas yang berwenang dan telah melalui proses verifikasi identitas yang ketat yang dapat mengakses data sidik jari. Akses dan aktivitas setiap petugas juga diaudit secara berkala untuk menjamin akuntabilitas dan mencegah manipulasi data.

Metode Penyimpanan Data Sidik Jari SKCK dan Tingkat Keamanannya

Metode Penyimpanan Tingkat Keamanan Penjelasan
Digital (Terenkripsi) dalam Database Terpusat Tinggi Data terenkripsi dan disimpan dalam database yang dilindungi firewall dan sistem deteksi intrusi. Akses dibatasi dengan kontrol akses berbasis peran dan otentikasi multi-faktor.
Digital (Tidak Terenkripsi) dalam Database Lokal Sedang Data disimpan dalam database lokal, rentan terhadap akses tidak sah jika keamanan sistem lemah.
Fisik (Cetak Biru) Rendah Metode penyimpanan yang sudah jarang digunakan karena rentan terhadap kerusakan, pencurian, dan penyalahgunaan.

Prosedur Standar Keamanan Data Sidik Jari SKCK

Prosedur standar keamanan data sidik jari SKCK meliputi beberapa tahapan penting. Pertama, proses akuisisi data sidik jari dilakukan dengan menggunakan perangkat yang terkalibrasi dan terjamin keamanannya. Kedua, data sidik jari langsung dienkripsi sebelum disimpan dalam database. Ketiga, akses ke database dibatasi melalui sistem kontrol akses berbasis peran dan otentikasi multi-faktor. Keempat, audit keamanan dilakukan secara berkala untuk mendeteksi dan mengatasi potensi kerentanan. Kelima, protokol keamanan data yang komprehensif diterapkan dan secara berkala diperbarui untuk menyesuaikan dengan perkembangan ancaman keamanan terkini. Terakhir, terdapat mekanisme pelaporan insiden keamanan untuk menangani dan menyelidiki setiap potensi pelanggaran keamanan data.

Permasalahan dan Solusi Terkait Nomor Sidik Jari SKCK

Penggunaan sidik jari dalam SKCK, meskipun menawarkan peningkatan keamanan dan verifikasi identitas, juga menghadirkan sejumlah potensi permasalahan yang perlu diantisipasi dan ditangani dengan tepat. Permasalahan ini mencakup aspek teknis, hukum, dan keamanan data. Berikut uraian lebih lanjut mengenai potensi masalah tersebut beserta solusi dan rekomendasi yang dapat diterapkan.

Potensi Masalah Penggunaan Nomor Sidik Jari dalam SKCK

Beberapa potensi masalah yang mungkin timbul terkait penggunaan nomor sidik jari dalam SKCK antara lain kesalahan teknis dalam pengambilan dan penyimpanan data, kemungkinan kebocoran data biometrik, dan permasalahan terkait akses dan otorisasi data yang tidak terkendali. Selain itu, kekurangan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan data biometrik juga dapat menjadi kendala.

Nomor sidik jari pada SKCK memang penting, terutama jika Anda berencana mengurus dokumen resmi untuk keperluan internasional. Misalnya, jika Anda butuh melegalisir dokumen untuk keperluan di Kanada, prosesnya bisa lebih mudah jika dokumen pendukung Anda sudah lengkap. Proses Legalisir Dokumen Canada sendiri memerlukan berbagai persyaratan, dan SKCK dengan nomor sidik jari yang jelas tentu akan memperlancar proses tersebut.

Oleh karena itu, pastikan Nomor Sidik Jari pada SKCK Anda terbaca dengan jelas untuk menghindari kendala di kemudian hari.

Solusi Teknis untuk Mengatasi Potensi Masalah

Untuk mengatasi masalah teknis, perlu diterapkan sistem pengamanan data yang handal. Ini mencakup penggunaan perangkat keras dan lunak yang terenkripsi, protokol keamanan data yang ketat, dan sistem backup dan recovery data yang teruji. Penting juga untuk melakukan pelatihan secara berkala bagi petugas yang berwenang mengakses dan mengolah data sidik jari, sehingga mereka memahami prosedur keamanan yang benar. Sistem verifikasi ganda dan autentikasi yang kuat juga perlu diimplementasikan untuk mencegah akses yang tidak sah.

Nomor sidik jari pada SKCK memang penting, karena menjadi salah satu identitas krusial dalam berbagai proses administrasi, termasuk persyaratan visa. Proses pengurusan visa ke luar negeri, misalnya ke Australia, seringkali membutuhkan legalisasi dokumen dari Kemenkumham, seperti yang dijelaskan lebih lanjut di Legalisir Kemenkumham Untuk Ke Australia. Oleh karena itu, pastikan SKCK Anda lengkap dan nomor sidik jarinya tercantum dengan jelas, karena hal ini akan mempermudah proses legalisasi dan pengajuan visa Anda nantinya.

Ketelitian dalam melengkapi data SKCK, termasuk nomor sidik jari, akan menghindari kendala di tahap selanjutnya.

Aspek Hukum dan Regulasi Terkait Penggunaan Data Biometrik

Penggunaan data biometrik, termasuk sidik jari, diatur dalam berbagai regulasi, termasuk Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi. Regulasi ini menekankan pentingnya persetujuan pemilik data, keamanan data, dan akuntabilitas dalam pengolahan data biometrik. Penting untuk memastikan bahwa pengumpulan dan penggunaan data sidik jari dalam SKCK sepenuhnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan menjunjung tinggi hak-hak privasi warga negara.

Rekomendasi untuk Meningkatkan Keamanan dan Privasi Data Sidik Jari dalam SKCK

  • Implementasi sistem enkripsi yang kuat untuk melindungi data sidik jari baik saat penyimpanan maupun transmisi.
  • Penetapan akses yang ketat dan terkontrol terhadap database sidik jari SKCK, hanya diberikan kepada petugas yang berwenang.
  • Pengembangan sistem monitoring dan audit yang efektif untuk mendeteksi dan mencegah akses yang tidak sah.
  • Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perlindungan data biometrik dan hak-hak mereka terkait privasi data.
  • Penyediaan mekanisme pengaduan yang mudah diakses bagi masyarakat yang merasa hak privasinya dilanggar.

Implikasi Hukum Kebocoran Data Sidik Jari SKCK

Kebocoran data sidik jari SKCK dapat berdampak serius, baik bagi individu yang datanya bocor maupun bagi instansi yang bertanggung jawab. Hal ini dapat mengakibatkan penyalahgunaan identitas, penipuan, dan bahkan tindak kejahatan lainnya. Berdasarkan UU ITE dan UU Perlindungan Data Pribadi, instansi yang terbukti lalai dalam menjaga keamanan data dapat dikenai sanksi administratif, perdata, bahkan pidana. Individu yang menjadi korban kebocoran data juga berhak menuntut ganti rugi atas kerugian yang dideritanya.

Perbedaan Nomor Sidik Jari SKCK Antar Kota/Daerah

Penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) melibatkan pengambilan sidik jari sebagai bagian penting dari proses verifikasi identitas. Meskipun prosesnya secara umum sama di seluruh Indonesia, terdapat perbedaan-perbedaan yang perlu diperhatikan terkait prosedur penerbitan, sistem penyimpanan data sidik jari, dan regulasi yang berlaku di berbagai kota dan daerah. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh faktor teknologi, infrastruktur, dan kebijakan lokal masing-masing instansi kepolisian.

Prosedur Penerbitan SKCK dan Pengambilan Sidik Jari di Beberapa Kota Besar

Prosedur penerbitan SKCK secara umum meliputi pengisian formulir, pemeriksaan berkas, pengambilan sidik jari, dan verifikasi data. Namun, durasi waktu yang dibutuhkan, tingkat digitalisasi proses, dan fasilitas yang tersedia dapat bervariasi antar kota. Misalnya, di kota-kota besar seperti Jakarta, prosesnya mungkin lebih terdigitalisasi dengan sistem online dan waktu tunggu yang relatif singkat. Sementara di kota-kota kecil, prosesnya mungkin masih manual dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Pengambilan sidik jari pun bisa berbeda; beberapa lokasi mungkin menggunakan alat perekam sidik jari digital yang modern, sementara yang lain masih menggunakan metode manual.

Sistem Penyimpanan Data Sidik Jari SKCK di Berbagai Daerah

Sistem penyimpanan data sidik jari SKCK juga menunjukkan perbedaan antar daerah. Beberapa daerah telah menerapkan sistem penyimpanan data terintegrasi secara digital dan terenkripsi dengan baik, memastikan keamanan dan aksesibilitas data. Di daerah lain, sistemnya mungkin masih terpusat dan kurang terintegrasi, yang berpotensi menimbulkan kendala dalam hal akses dan keamanan data. Perbedaan ini berdampak pada efisiensi dan kecepatan verifikasi data saat dibutuhkan.

Perbandingan Prosedur Penerbitan SKCK dan Pengambilan Sidik Jari di Tiga Kota Berbeda

Kota Prosedur Pengambilan Sidik Jari Sistem Penyimpanan Data Estimasi Waktu Proses
Jakarta Digital, menggunakan alat perekam sidik jari otomatis Terintegrasi secara digital, terenkripsi 1-3 hari
Surabaya Sebagian besar digital, beberapa lokasi masih manual Terintegrasi, namun mungkin belum sepenuhnya digital di semua lokasi 2-5 hari
Bandung Campuran digital dan manual, tergantung lokasi kantor polisi Sistem penyimpanan data masih dalam proses pengembangan dan peningkatan digitalisasi 3-7 hari

Catatan: Data di atas merupakan gambaran umum dan dapat bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi di lapangan.

Ilustrasi Perbedaan Sistem Teknologi Pengambilan dan Penyimpanan Data Sidik Jari SKCK, Nomor Sidik Jari SKCK

Bayangkan perbedaan antara sebuah sistem pengambilan sidik jari yang menggunakan perangkat modern dengan sensor optik canggih dan database terenkripsi yang terhubung secara online, dengan sistem yang masih menggunakan tinta dan kartu indeks manual. Sistem modern menawarkan kecepatan, akurasi, dan keamanan yang lebih tinggi. Sistem manual, di sisi lain, rentan terhadap kesalahan manusia dan risiko kehilangan data. Begitu pula dengan penyimpanan data, sistem digital yang terintegrasi memudahkan akses dan verifikasi data secara cepat dan aman, berbeda dengan sistem manual yang membutuhkan pencarian manual dan berpotensi menimbulkan kendala.

Perbedaan Regulasi Terkait Penggunaan Data Sidik Jari dalam SKCK di Beberapa Daerah

Meskipun regulasi nasional terkait penggunaan data sidik jari dalam SKCK secara umum sama, implementasinya dan penjabaran lebih detailnya mungkin berbeda di tingkat daerah. Beberapa daerah mungkin memiliki peraturan tambahan terkait keamanan data, aksesibilitas, dan jangka waktu penyimpanan data sidik jari. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh kebijakan lokal dan kemampuan teknologi masing-masing daerah. Adanya perbedaan ini menekankan pentingnya untuk memahami regulasi yang berlaku di daerah masing-masing saat mengajukan permohonan SKCK.

FAQ Nomor Sidik Jari pada SKCK

Nomor sidik jari pada SKCK merupakan bagian penting dalam proses verifikasi identitas pemohon. Informasi ini digunakan untuk memastikan keaslian dokumen dan mencegah pemalsuan. Berikut beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan terkait nomor sidik jari pada SKCK dan penjelasannya.

Fungsi Nomor Sidik Jari pada SKCK

Nomor sidik jari pada SKCK berfungsi sebagai identitas biometrik unik yang terintegrasi dalam sistem kepolisian. Fungsi utamanya adalah untuk memverifikasi identitas pemohon dan mencegah penggunaan SKCK palsu. Sistem ini meningkatkan keamanan dan akurasi data SKCK, sehingga mengurangi risiko penyalahgunaan dokumen.

Cara Mendapatkan SKCK dengan Nomor Sidik Jari

Proses mendapatkan SKCK dengan nomor sidik jari relatif mudah. Pemohon akan diminta untuk melakukan perekaman sidik jari saat mengajukan permohonan SKCK di kantor kepolisian setempat. Petugas akan melakukan proses perekaman dan memasukkan data sidik jari ke dalam sistem. Setelah proses verifikasi selesai, SKCK yang sudah terintegrasi dengan data sidik jari akan diterbitkan.

Keamanan Data Sidik Jari pada SKCK

Data sidik jari pada SKCK disimpan dan dikelola dengan sistem keamanan yang ketat oleh pihak kepolisian. Sistem ini dirancang untuk melindungi data pribadi pemohon dari akses yang tidak sah. Pihak kepolisian menerapkan berbagai langkah keamanan, termasuk enkripsi data dan sistem akses yang terkontrol, untuk memastikan kerahasiaan data sidik jari.

Risiko Kebocoran Data Sidik Jari SKCK

Meskipun sistem keamanan data sidik jari SKCK telah dirancang dengan ketat, risiko kebocoran data tetap ada, meskipun kecil kemungkinannya. Jika terjadi kebocoran data, hal ini dapat berpotensi disalahgunakan untuk tujuan kejahatan identitas. Oleh karena itu, penting bagi pihak kepolisian untuk terus meningkatkan sistem keamanan dan melakukan audit berkala untuk mencegah hal tersebut.

Prosedur Jika Kehilangan SKCK

Jika Anda kehilangan SKCK, segera laporkan kehilangan tersebut ke kantor kepolisian terdekat. Anda perlu membuat laporan kehilangan dan kemudian mengajukan permohonan SKCK baru. Proses permohonan SKCK baru akan sama dengan proses permohonan pertama, termasuk perekaman sidik jari kembali. Laporan kehilangan tersebut akan menjadi bukti pendukung dalam proses penerbitan SKCK baru.

PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Email : Jangkargroups@gmail.com
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat