Nikah Secara Agama Islam Panduan Lengkap

Victory

Updated on:

Direktur Utama Jangkar Goups

Syarat dan Rukun Nikah Secara Agama Islam

Nikah Secara Agama Islam – Nikah dalam Islam merupakan akad yang sangat penting dan sakral, menandai dimulainya kehidupan berumah tangga yang diridhoi Allah SWT. Keberhasilan dan keberkahan pernikahan sangat bergantung pada terpenuhinya syarat dan rukun nikah. Pemahaman yang komprehensif mengenai keduanya sangat krusial untuk memastikan sahnya pernikahan dan menghindari masalah di kemudian hari.

Syarat Sah Nikah

Syarat sah nikah merupakan hal-hal yang harus dipenuhi sebelum akad nikah dilangsungkan. Jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi, maka pernikahan tersebut tidak sah menurut agama Islam. Berikut beberapa syarat sah nikah tersebut:

  • Adanya Wali Nikah: Wali nikah merupakan perwakilan keluarga pihak perempuan yang memiliki wewenang untuk menikahkannya. Wali nikah yang ideal adalah ayah kandung, kakek, atau saudara laki-laki dari pihak perempuan. Ketiadaan wali nikah dapat menyebabkan pernikahan tidak sah, kecuali terdapat udzur syar’i (alasan syar’i yang dibenarkan).
  • Kedua Calon Suami Istri Mampu Menikah: Hal ini mencakup kesiapan fisik dan mental untuk menjalani kehidupan berumah tangga, termasuk kesanggupan untuk memenuhi kewajiban sebagai suami atau istri. Contohnya, seseorang yang masih terlalu muda dan belum cukup matang secara emosional belum dikatakan mampu menikah.
  • Tidak Ada Halangan Menikah: Halangan nikah mencakup hal-hal yang dapat menghalangi pernikahan, seperti mahram (kerabat dekat yang diharamkan menikah), sudah memiliki pasangan, dan sebagainya. Contohnya, seorang perempuan tidak dapat menikah dengan saudara kandung laki-lakinya.
  • Penerimaan dan Persetujuan dari Calon Suami dan Istri: Kedua calon mempelai harus menyatakan secara tegas dan sukarela persetujuannya untuk menikah. Persetujuan ini harus bebas dari paksaan atau tekanan dari pihak manapun. Contohnya, pernikahan yang terjadi karena pemaksaan dari orang tua tidak sah.
  • Saksi yang Adil: Akad nikah harus disaksikan oleh dua orang saksi yang adil, berakal sehat, dan mengerti makna akad nikah. Saksi yang tidak memenuhi kriteria ini dapat membatalkan keshahan akad nikah.
  • Ijab dan Kabul yang Sah: Ijab dan kabul merupakan inti dari akad nikah, dimana calon suami menerima pinangan dan calon istri menerima pinangan tersebut. Rumusan ijab dan kabul harus sesuai dengan syariat Islam. Contohnya, ijab kabul yang terputus-putus atau tidak jelas dapat menyebabkan akad nikah tidak sah.

Rukun Nikah

Rukun nikah merupakan unsur-unsur yang mutlak harus ada dalam akad nikah. Jika salah satu rukun nikah tidak terpenuhi, maka akad nikah menjadi tidak sah. Berikut beberapa rukun nikah tersebut:

  • Calon Suami: Pihak laki-laki yang akan menikah, harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam Islam.
  • Calon Istri: Pihak perempuan yang akan menikah, harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam Islam.
  • Wali Nikah: Perwakilan keluarga pihak perempuan yang menikahkannya.
  • Ijab dan Kabul: Pernyataan penerimaan dan persetujuan antara calon suami dan calon istri untuk menikah.

Perbandingan Syarat dan Rukun Nikah

Berikut tabel perbandingan syarat dan rukun nikah:

Aspek Syarat Nikah Rukun Nikah Contoh Kasus
Definisi Hal yang harus dipenuhi SEBELUM akad nikah Unsur yang HARUS ADA dalam akad nikah
Akibat Tidak Terpenuhi Nikah tidak sah Nikah tidak sah
Contoh Adanya wali nikah, mampu menikah, tidak ada halangan menikah Calon suami, calon istri, wali nikah, ijab kabul Pernikahan tanpa wali nikah (kecuali ada udzur syar’i) adalah tidak sah. Ijab kabul yang tidak jelas juga menyebabkan pernikahan tidak sah.
  Ukuran Foto Pernikahan Panduan Lengkap

Ilustrasi Perbedaan Syarat dan Rukun Nikah

Bayangkan sebuah bangunan. Rukun nikah adalah pondasi dan struktur utama bangunan (calon suami, istri, wali, ijab kabul). Tanpa pondasi dan struktur yang kokoh, bangunan tidak akan berdiri. Sedangkan syarat nikah adalah material bangunan dan perizinan (kemampuan menikah, wali, tidak ada halangan, saksi). Meskipun material dan perizinan bagus, tanpa pondasi dan struktur bangunan tetap tidak akan berdiri. Jadi, baik rukun maupun syarat nikah sama-sama penting untuk menghasilkan pernikahan yang sah.

Apabila menyelidiki panduan terperinci, lihat 12 Halangan Perkawinan Katolik sekarang.

Konsekuensi Jika Salah Satu Syarat atau Rukun Nikah Tidak Terpenuhi

Jika salah satu syarat atau rukun nikah tidak terpenuhi, maka pernikahan tersebut dianggap tidak sah secara agama Islam. Konsekuensinya, hubungan suami istri yang terjalin tidak memiliki pengakuan hukum agama, dan anak yang lahir dari pernikahan tersebut memiliki status hukum yang perlu dipertimbangkan. Hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah hukum dan sosial di kemudian hari. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan semua syarat dan rukun nikah terpenuhi sebelum melangsungkan pernikahan.

Prosesi dan Tata Cara Nikah Secara Agama Islam

Pernikahan dalam Islam merupakan akad yang suci dan sakral, menyatukan dua individu dalam ikatan yang diridhoi Allah SWT. Prosesinya diatur secara detail dalam syariat Islam, memerlukan persiapan yang matang dan pemahaman yang baik agar berjalan lancar dan sesuai tuntunan agama.

Langkah-Langkah Prosesi Akad Nikah

Akad nikah merupakan inti dari pernikahan Islam. Prosesnya dimulai dari persiapan hingga ijab kabul yang sah. Berikut uraian langkah-langkahnya:

  1. Persiapan Calon Pengantin: Meliputi persiapan mental dan spiritual, mempersiapkan mahar, dan pakaian yang pantas.
  2. Persiapan Keluarga: Keluarga kedua mempelai berkoordinasi untuk menentukan waktu, tempat, dan undangan.
  3. Penunjukan Wali: Wali nikah harus hadir dan memiliki kewenangan untuk menikahkan.
  4. Hadirnya Saksi: Setidaknya dua orang saksi yang adil dan terpercaya harus hadir untuk menyaksikan akad.
  5. Prosesi Akad Nikah: Penghulu memimpin akad nikah, wali menikahkan mempelai wanita, dan mempelai pria mengucapkan ijab kabul.
  6. Penandatanganan Surat Nikah: Setelah ijab kabul sah, surat nikah ditandatangani oleh kedua mempelai, wali, saksi, dan penghulu.

Bagan Alur Prosesi Akad Nikah

Berikut bagan alur prosesi akad nikah yang lebih mudah dipahami:

Tahap Aktivitas
1 Persiapan Calon Pengantin & Keluarga
2 Penunjukan Wali Nikah
3 Penunjukan dan kehadiran Saksi
4 Prosesi Akad Nikah (Penghulu memimpin, Ijab Kabul diucapkan)
5 Penandatanganan Surat Nikah

Peran Wali, Saksi, dan Penghulu

Ketiga pihak ini memiliki peran penting dalam prosesi akad nikah:

  • Wali: Mewakili pihak wanita dan menikahkannya. Wali memiliki kewenangan untuk menerima atau menolak lamaran.
  • Saksi: Menyaksikan dan membenarkan kesaksian atas berlangsungnya akad nikah yang sah.
  • Penghulu: Memimpin jalannya akad nikah, memastikan semua prosedur dilakukan sesuai syariat Islam, dan mencatat pernikahan secara resmi.

Contoh Teks Ijab Kabul

Berikut contoh teks ijab kabul yang sah:

Pihak Pria: “Saya terima nikah dan kawinnya (nama calon istri) binti (nama ayah calon istri) dengan maskawin tersebut dibayar tunai.”

Pelajari secara detail tentang keunggulan Contoh Perjanjian Pra Nikah Word yang bisa memberikan keuntungan penting.

Catatan: Rumusan ijab kabul dapat bervariasi, asalkan maknanya jelas dan sesuai dengan syariat Islam.

Tips Mempersiapkan Prosesi Akad Nikah

Pastikan semua dokumen dan persyaratan sudah lengkap jauh hari sebelum akad nikah. Komunikasi yang baik antara kedua keluarga sangat penting untuk kelancaran acara. Jangan lupa berdoa dan meminta ridho Allah SWT agar pernikahan diberkahi.

Hukum dan Ketentuan Nikah dalam Islam

Nikah dalam Islam bukan sekadar akad perjanjian, melainkan ibadah yang memiliki hukum dan ketentuan yang diatur secara rinci dalam Al-Quran dan Hadits. Pemahaman yang benar tentang hukum-hukum ini sangat penting untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Berikut uraian lebih lanjut mengenai beberapa aspek penting hukum nikah dalam Islam.

Perhatikan Penyebab Putusnya Pernikahan Dalam Islam untuk rekomendasi dan saran yang luas lainnya.

Hukum Nikah dalam Islam Berdasarkan Al-Quran dan Hadits

Islam sangat menganjurkan pernikahan sebagai jalan untuk menjaga kehormatan dan keturunan. Al-Quran dan Hadits banyak memuat ayat dan hadits yang menjelaskan tentang keutamaan dan hukum nikah. Nikah dalam Islam merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW dan merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia secara halal dan terhormat. Beberapa ayat Al-Quran yang berkaitan dengan pernikahan antara lain Surat Ar-Rum ayat 21 yang menjelaskan tentang penciptaan pasangan sebagai tanda kebesaran Allah SWT, dan Surat An-Nisa ayat 1 yang mengatur tentang perlakuan adil kepada istri jika berpoligami. Sementara itu, Hadits Nabi SAW banyak menjelaskan tentang adab dan tata cara pernikahan yang baik.

  Panduan Lengkap Nikah Catatan Sipil

Dapatkan rekomendasi ekspertis terkait Nikah Siri Tapi Masih Punya Suami yang dapat menolong Anda hari ini.

Ketentuan Poligami dalam Islam

Poligami diperbolehkan dalam Islam dengan syarat dan ketentuan yang sangat ketat. Hal ini bertujuan untuk melindungi janda dan wanita yang membutuhkan perlindungan, serta untuk menjaga keseimbangan jumlah penduduk. Syarat-syarat poligami antara lain: keadilan dalam perlakuan kepada seluruh istri, kemampuan materiil untuk mencukupi kebutuhan seluruh istri dan anak-anaknya, dan izin dari istri pertama. Batasan poligami juga ditekankan agar tidak menimbulkan ketidakadilan dan kesengsaraan bagi para istri. Penting untuk diingat bahwa poligami bukanlah hal yang mudah dan memerlukan komitmen serta tanggung jawab yang besar dari suami.

Perluas pemahaman Kamu mengenai Makalah Perkawinan Campuran Pdf dengan resor yang kami tawarkan.

Hukum Pernikahan Beda Agama dalam Islam

Mayoritas ulama sepakat bahwa pernikahan beda agama dalam Islam adalah haram. Hal ini didasarkan pada prinsip menjaga kemurnian agama dan menghindari konflik dalam keluarga. Pernikahan hanya dibolehkan antara seorang muslim dengan seorang muslim, atau seorang muslimah dengan seorang muslim. Pernikahan beda agama dapat menimbulkan berbagai masalah, baik secara agama maupun sosial, sehingga sangat tidak dianjurkan.

Tabel Hukum Pernikahan dalam Islam yang Sering Menimbulkan Pertanyaan

Pertanyaan Jawaban
Apakah menikah dengan mantan pacar/kekasih haram? Tidak haram, asalkan hubungan masa lalu telah berakhir dan tidak ada ikatan yang terlarang.
Bolehkah menikah tanpa wali? Secara umum tidak dibolehkan, kecuali dalam kondisi tertentu dan dengan syarat tertentu.
Bagaimana hukum menikah siri? Menikah siri hukumnya tidak sah menurut hukum Islam karena tidak memenuhi syarat sahnya pernikahan.
Bolehkah menikahi wanita yang sedang haid? Tidak boleh, pernikahan harus dilakukan saat wanita tidak sedang haid.

Perbedaan Pendapat Ulama Mengenai Aspek Hukum Pernikahan

Terdapat beberapa perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai beberapa aspek hukum pernikahan, misalnya mengenai mahar, wali nikah, dan pelaksanaan akad nikah. Perbedaan pendapat ini umumnya terjadi karena perbedaan pemahaman terhadap ayat Al-Quran dan Hadits, serta perbedaan mazhab. Namun, perbedaan pendapat ini tidak mengurangi kesatuan umat Islam dalam menjalankan ajaran agama, selama perbedaan tersebut tetap berada dalam koridor Al-Quran dan Hadits serta tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Islam.

Persiapan Menuju Pernikahan Secara Agama Islam: Nikah Secara Agama Islam

Memasuki jenjang pernikahan merupakan momen sakral yang membutuhkan persiapan matang, terutama dari segi agama. Persiapan yang baik akan menunjang kelancaran dan keberkahan pernikahan. Artikel ini akan membahas beberapa poin penting dalam mempersiapkan pernikahan secara Islami, mulai dari checklist persiapan hingga perencanaan anggaran yang sesuai syariat.

Daftar Periksa Persiapan Pernikahan Secara Agama Islam, Nikah Secara Agama Islam

Memiliki checklist persiapan pernikahan akan membantu calon pengantin terorganisir dan memastikan tidak ada hal penting yang terlewat. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  1. Mengikuti kursus atau bimbingan pranikah yang berfokus pada ajaran Islam.
  2. Memastikan wali nikah telah disepakati dan siap.
  3. Menyiapkan saksi pernikahan yang memenuhi syarat.
  4. Menentukan mahar dan akad nikah sesuai dengan kemampuan dan kesepakatan.
  5. Menyiapkan surat-surat penting seperti KTP, KK, dan surat keterangan belum menikah.
  6. Memastikan lokasi dan waktu pernikahan sesuai dengan ketentuan agama.
  7. Menentukan dan mempersiapkan konsep resepsi yang sederhana dan tidak berlebihan.
  8. Memastikan konsumsi dan hidangan yang disajikan halal dan baik.
  9. Mempelajari dan memahami hak dan kewajiban suami istri dalam Islam.
  10. Berdoa dan memohon ridho Allah SWT atas pernikahan yang akan dilangsungkan.

Tips Merencanakan Pernikahan Sesuai Ajaran Islam

Perencanaan pernikahan yang baik mencakup aspek spiritual dan praktis. Berikut beberapa tips merencanakan pernikahan yang sesuai ajaran Islam:

  • Menjadikan pernikahan sebagai ibadah dan sarana untuk meraih ridho Allah SWT.
  • Menghindari praktik-praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti pesta yang berlebihan atau melibatkan unsur-unsur haram.
  • Mengutamakan kesederhanaan dan menghindari pemborosan dalam segala hal.
  • Memilih vendor yang terpercaya dan sesuai dengan nilai-nilai Islami.
  • Menjaga silaturahmi dan melibatkan keluarga dalam proses perencanaan.
  • Memprioritaskan hal-hal yang esensial dan menghindari hal-hal yang tidak perlu.

Pentingnya Konsultasi dengan Ulama atau Tokoh Agama

Konsultasi dengan ulama atau tokoh agama sangat penting dalam merencanakan pernikahan. Mereka dapat memberikan bimbingan dan arahan agar pernikahan sesuai dengan syariat Islam dan terhindar dari hal-hal yang kurang tepat. Konsultasi dapat dilakukan terkait mahar, akad nikah, hingga konsep resepsi.

  Pernikahan Dalam Islam Adalah Sakramen Suci

Nasihat untuk Calon Pengantin dalam Mempersiapkan Diri Secara Spiritual

Nikah bukan sekadar perayaan, melainkan ibadah yang membutuhkan kesiapan lahir dan batin. Persiapkan diri kalian dengan memperkuat keimanan, meningkatkan ibadah, dan saling mendukung dalam kebaikan. Semoga Allah SWT meridhoi dan memberkahi pernikahan kalian.

Contoh Rencana Anggaran Pernikahan Sederhana dan Sesuai Syariat Islam

Anggaran pernikahan perlu direncanakan dengan matang dan sesuai kemampuan. Berikut contoh rencana anggaran sederhana:

Pos Anggaran Jumlah (Rp)
Akad Nikah 5.000.000
Resepsi (Sederhana) 10.000.000
Foto dan Video 3.000.000
Busana Pengantin 5.000.000
Lain-lain (Undangan, Souvenir, dll) 2.000.000
Total 25.000.000

Angka tersebut hanyalah contoh dan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing calon pengantin. Yang terpenting adalah kesederhanaan dan kehalalan dalam setiap prosesnya.

Masalah dan Tantangan dalam Pernikahan Secara Agama Islam

Pernikahan dalam Islam merupakan ikatan suci yang didasari cinta, kasih sayang, dan komitmen seumur hidup. Namun, perjalanan pernikahan tidak selalu mulus. Pasangan suami istri seringkali dihadapkan pada berbagai masalah dan tantangan yang dapat menguji ketahanan rumah tangga mereka. Memahami dan mengelola masalah-masalah ini dengan bijak, berdasarkan prinsip-prinsip Islam, sangat krusial untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.

Permasalahan Umum dalam Pernikahan dan Solusi Berbasis Islam

Beberapa permasalahan umum yang dihadapi pasangan suami istri dalam pernikahan menurut perspektif Islam antara lain adalah perbedaan pendapat, masalah ekonomi, komunikasi yang kurang efektif, dan kurangnya pemahaman terhadap peran dan tanggung jawab masing-masing. Ajaran Islam sendiri menawarkan solusi komprehensif untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, menekankan pentingnya saling pengertian, komunikasi terbuka, dan ketaatan pada syariat.

Permasalahan Solusi Berbasis Islam Contoh Kasus dan Solusi
Perbedaan Pendapat Musyawarah, toleransi, saling menghargai pendapat pasangan, berpegang pada Al-Quran dan Sunnah sebagai pedoman. Suami menginginkan liburan ke pantai, istri lebih memilih liburan ke pegunungan. Solusi: Mereka bermusyawarah, mencari alternatif, misalnya liburan ke daerah yang memiliki pantai dan pegunungan, atau berkompromi dengan bergantian memilih destinasi liburan di tahun berikutnya.
Masalah Ekonomi Perencanaan keuangan bersama, bekerja sama memenuhi kebutuhan, menghindari pemborosan, berikhtiar dan bertawakal kepada Allah SWT. Pasangan mengalami kesulitan ekonomi karena pendapatan suami menurun. Solusi: Istri dapat membantu menambah pendapatan keluarga dengan bekerja sesuai kemampuan, sambil tetap menjaga kewajiban rumah tangga. Mereka juga dapat bersama-sama membuat perencanaan pengeluaran yang lebih efisien.
Komunikasi yang Kurang Efektif Saling mendengarkan, mengungkapkan perasaan dengan jujur dan santun, menghindari pertengkaran, meningkatkan kualitas waktu bersama. Suami merasa istrinya kurang perhatian. Solusi: Suami dan istri meluangkan waktu khusus untuk berbincang, saling berbagi perasaan dan pikiran, serta melakukan aktivitas bersama yang menyenangkan.
Kurangnya Pemahaman Peran dan Tanggung Jawab Mempelajari dan memahami hak dan kewajiban suami istri dalam Islam, saling mendukung dan menghargai peran masing-masing. Istri merasa kewalahan mengurus rumah tangga dan anak-anak sendirian. Solusi: Suami membantu meringankan beban istrinya, misalnya dengan berbagi tugas rumah tangga atau mengasuh anak.

Solusi Kreatif Mengatasi Konflik Rumah Tangga Berbasis Nilai-nilai Islam

Selain solusi konvensional, pendekatan kreatif juga dapat diterapkan dalam menyelesaikan konflik rumah tangga. Hal ini dapat dilakukan dengan mengedepankan nilai-nilai Islam seperti kesabaran, kepekaan, dan empati. Menciptakan suasana rumah yang harmonis dan nyaman juga menjadi kunci penting dalam mencegah dan menyelesaikan konflik.

  • Menerapkan terapi komunikasi Islami: Menggunakan metode komunikasi yang berlandaskan Al-Quran dan Sunnah untuk menyampaikan pesan dan menyelesaikan konflik dengan cara yang bijak dan damai.
  • Mengadakan kegiatan bersama yang positif: Melakukan aktivitas bersama seperti ibadah, kegiatan sosial, atau hobi untuk mempererat hubungan dan meningkatkan kualitas waktu bersama.
  • Menggunakan pendekatan mediasi: Meminta bantuan dari tokoh agama atau konselor pernikahan yang memahami nilai-nilai Islam untuk membantu menyelesaikan konflik.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Nikah Secara Agama Islam

Menikah merupakan momen sakral dalam Islam, dan memahami syarat serta ketentuannya sangat penting bagi calon pasangan. Berikut beberapa pertanyaan umum yang sering muncul seputar pernikahan dalam agama Islam, beserta penjelasannya.

Syarat Sah Nikah dalam Islam

Syarat sah nikah dalam Islam terbagi menjadi dua, yaitu syarat sah bagi calon mempelai dan syarat sah bagi akad nikah itu sendiri. Syarat sah bagi calon mempelai meliputi adanya calon suami dan istri yang baligh, berakal sehat, dan merdeka (tidak dalam ikatan perbudakan). Sedangkan syarat sah akad nikah meliputi adanya ijab (pernyataan menerima) dan kabul (pernyataan setuju) yang dilakukan oleh kedua mempelai atau wali mempelai wanita, serta adanya dua orang saksi yang adil.

Penentuan Wali Nikah

Wali nikah merupakan orang yang berhak menikahkan seorang wanita. Urutan wali nikah berdasarkan hukum Islam adalah ayah, kakek dari pihak ayah, saudara laki-laki kandung, saudara laki-laki seayah, dan seterusnya. Jika tidak ada wali nasab (wali dari jalur keluarga), maka bisa ditunjuk wali hakim yang ditunjuk oleh pengadilan agama.

Pernikahan Tanpa Wali

Secara umum, pernikahan tanpa wali dianggap tidak sah dalam Islam. Namun, terdapat beberapa kondisi tertentu yang memungkinkan pernikahan tanpa wali, seperti jika wali tersebut tidak dapat dihubungi atau menolak menikahkan tanpa alasan yang syar’i. Dalam kondisi demikian, diperlukan fatwa dari ulama yang berkompeten untuk menentukan langkah selanjutnya.

Hukum Poligami dalam Islam

Poligami dibolehkan dalam Islam dengan beberapa syarat dan ketentuan yang ketat. Syarat-syarat tersebut antara lain keadilan dalam memberikan nafkah lahir dan batin kepada seluruh istri, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan seluruh istri dan anak-anaknya, serta persetujuan dari istri pertama. Poligami bukanlah hal yang dianjurkan, melainkan diperbolehkan dalam kondisi tertentu dan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi dengan sebaik-baiknya.

Penyelesaian Konflik Rumah Tangga dalam Islam

Konflik dalam rumah tangga adalah hal yang wajar. Islam mengajarkan cara-cara menyelesaikan konflik dengan bijak dan damai. Beberapa langkah yang dapat ditempuh antara lain musyawarah (berdiskusi dan mencari solusi bersama), taaruf (saling mengenal dan memahami), dan rujuk (kembali pada kesepakatan awal). Jika masalah tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka dapat ditempuh jalur islah (mediasi) atau bahkan pengadilan agama sebagai upaya terakhir.

Avatar photo
Victory