Menikah Tanpa Lamaran Panduan Lengkap

Adi

Updated on:

Direktur Utama Jangkar Goups

Menikah Tanpa Lamaran

Menikah Tanpa Lamaran – Pernikahan, sebuah ikatan suci yang dirayakan dengan berbagai tradisi dan adat istiadat, seringkali diawali dengan proses lamaran. Namun, di era modern ini, pernikahan tanpa lamaran semakin sering terjadi. Fenomena ini memunculkan berbagai pertanyaan, baik dari sisi hukum maupun sosial. Artikel ini akan membahas pandangan hukum dan sosial terkait pernikahan tanpa lamaran di Indonesia, menganalisis persepsi masyarakat, dan dampaknya bagi pasangan yang terlibat.

Perbedaan Pernikahan Dengan dan Tanpa Lamaran dalam Perspektif Hukum Indonesia

Secara hukum di Indonesia, proses lamaran bukanlah syarat mutlak untuk sahnya sebuah pernikahan. Syarat sahnya pernikahan diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Undang-undang tersebut menekankan pada persyaratan administrasi, seperti adanya izin orang tua, pencatatan di Kantor Urusan Agama (KUA), dan kesaksian. Ketiadaan proses lamaran tidak membatalkan keabsahan pernikahan asalkan persyaratan administrasi tersebut terpenuhi. Lamaran lebih bersifat adat dan budaya, bukan hukum formal.

DAFTAR ISI

Norma Sosial Terkait Tradisi Lamaran di Masyarakat Indonesia

Tradisi lamaran di Indonesia sangat beragam, bergantung pada suku, budaya, dan agama. Secara umum, lamaran merupakan bentuk penghormatan keluarga mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita, sekaligus sebagai tanda keseriusan niat untuk menikah. Lamaran juga merupakan acara formal untuk memperkenalkan kedua keluarga dan mempersiapkan berbagai hal terkait pernikahan. Norma sosial yang terkait dengan lamaran menekankan pada kesopanan, tata krama, dan pentingnya persetujuan keluarga dalam proses pernikahan.

Persepsi Masyarakat Terhadap Pernikahan Tanpa Lamaran di Berbagai Daerah di Indonesia

Persepsi masyarakat terhadap pernikahan tanpa lamaran bervariasi antar daerah di Indonesia. Di beberapa daerah yang masih kental dengan adat istiadat, pernikahan tanpa lamaran mungkin dianggap kurang sopan atau tidak menghormati tradisi. Sebaliknya, di daerah yang lebih modern dan terbuka, pernikahan tanpa lamaran mungkin dianggap lebih sederhana dan efisien. Perbedaan persepsi ini terkait erat dengan tingkat keagamaan, tingkat pendidikan, dan tingkat urbanisasi masyarakat di masing-masing daerah.

Perbandingan Pro dan Kontra Menikah Tanpa Lamaran

Aspek Pro Kontra
Hukum Tidak melanggar hukum asalkan persyaratan administrasi pernikahan terpenuhi. Lebih efisien dan hemat biaya. Kurangnya pengakuan formal atas komitmen sebelum pernikahan.
Sosial Lebih fleksibel dan sesuai dengan gaya hidup modern. Mungkin lebih privasi. Potensi konflik dengan keluarga. Kurangnya restu keluarga dapat menimbulkan masalah. Mungkin dianggap kurang menghargai tradisi.

Dampak Psikologis bagi Pasangan yang Menikah Tanpa Lamaran

Menikah tanpa lamaran dapat menimbulkan dampak psikologis bagi pasangan, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya, pasangan mungkin merasa lebih bebas dan fleksibel dalam merencanakan pernikahan. Namun, dampak negatifnya juga mungkin muncul, seperti rasa kurang dihargai, kecemasan akan persetujuan keluarga, dan rasa kurang percaya diri. Ketiadaan ritual lamaran juga dapat mengurangi rasa khusus dan berkesan dalam proses menuju pernikahan. Pengalaman ini sangat individual dan bergantung pada kepribadian dan latar belakang pasangan.

Alasan Pasangan Memilih Menikah Tanpa Lamaran

Menikah tanpa lamaran, meskipun mungkin terdengar tidak lazim bagi sebagian orang, merupakan pilihan yang semakin banyak dipertimbangkan oleh pasangan muda zaman sekarang. Berbagai faktor, baik ekonomi, budaya, maupun personal, mendorong keputusan ini. Artikel ini akan membahas beberapa alasan di balik pilihan tersebut, serta dampaknya terhadap hubungan jangka panjang.

  Nikah Secara Bahasa Adalah Makna, Hukum, dan Budaya

Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Keputusan Menikah Tanpa Lamaran

Keterbatasan finansial menjadi salah satu alasan utama pasangan memilih untuk menikah tanpa lamaran. Biaya lamaran, termasuk persiapan acara, perhiasan, dan bingkisan, dapat cukup besar dan memberatkan, terutama bagi pasangan yang baru memulai kehidupan bersama. Penghematan biaya ini dapat dialokasikan untuk hal-hal yang lebih penting, seperti biaya pernikahan itu sendiri atau dana untuk membangun kehidupan rumah tangga.

Perhatikan Perjanjian Pernikahan Dalam Islam untuk rekomendasi dan saran yang luas lainnya.

Pengaruh Budaya terhadap Keputusan Menikah Tanpa Lamaran

Di beberapa budaya, tradisi lamaran yang rumit dan mahal dianggap tidak terlalu penting. Pasangan mungkin memilih untuk melewatkan proses lamaran dan langsung menuju tahap pernikahan, fokus pada komitmen dan kebersamaan daripada ritual-ritual tertentu. Hal ini menunjukkan pergeseran nilai dan prioritas dalam memandang institusi pernikahan.

Perluas pemahaman Kamu mengenai Contoh Undangan Orang Tua Pernikahan dengan resor yang kami tawarkan.

Alasan Personal dalam Memutuskan Menikah Tanpa Lamaran

Selain faktor ekonomi dan budaya, alasan personal juga berperan besar. Beberapa pasangan merasa lamaran terlalu formal atau tidak sesuai dengan kepribadian mereka. Mereka mungkin lebih menyukai pendekatan yang lebih sederhana dan intim dalam mengekspresikan komitmen mereka. Keinginan untuk menghindari tekanan sosial dan menciptakan pernikahan yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi juga menjadi pertimbangan.

Contoh Skenario Pasangan yang Menikah Tanpa Lamaran

Bayangkan pasangan muda, Ayu dan Budi, yang sama-sama berkarir dengan penghasilan pas-pasan. Mereka telah menjalin hubungan yang serius dan ingin segera menikah karena Ayu sedang mengandung. Dengan keterbatasan waktu dan sumber daya, mereka memutuskan untuk melewatkan proses lamaran dan langsung mempersiapkan pernikahan sederhana namun bermakna.

Dampak Keputusan Menikah Tanpa Lamaran terhadap Hubungan Jangka Panjang

Keputusan menikah tanpa lamaran dapat berdampak positif dan negatif terhadap hubungan jangka panjang. Di satu sisi, hal ini dapat memperkuat ikatan karena menunjukkan prioritas pada komitmen dan kebersamaan di atas ritual-ritual formal. Namun, di sisi lain, kurangnya proses lamaran dapat menyebabkan kekecewaan atau perasaan kurang dihargai bagi salah satu pihak, terutama jika tidak dikomunikasikan dengan baik.

Peran Komunikasi Efektif dalam Mengatasi Potensi Konflik

Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting untuk mencegah konflik yang mungkin muncul akibat keputusan menikah tanpa lamaran. Pasangan harus terus berdiskusi tentang harapan, kebutuhan, dan perasaan masing-masing. Saling mendengarkan dan memahami persepsi satu sama lain adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat dan harmonis, meskipun tanpa proses lamaran yang tradisional.

Persiapan Pernikahan Tanpa Lamaran

Menikah tanpa lamaran mungkin terdengar tidak biasa, namun bagi sebagian pasangan, ini adalah pilihan yang tepat. Prosesnya memang sedikit berbeda, namun dengan perencanaan yang matang, pernikahan impian tetap bisa terwujud. Artikel ini akan membahas persiapan pernikahan tanpa lamaran secara praktis dan efisien, mulai dari daftar persiapan hingga tips mengelola anggaran.

Daftar Persiapan Pernikahan Tanpa Lamaran

Meskipun tanpa lamaran formal, persiapan pernikahan tetap perlu dilakukan secara menyeluruh. Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

  • Menentukan Tanggal Pernikahan: Pilih tanggal yang sesuai dengan ketersediaan vendor dan tamu undangan.
  • Menentukan Venue: Cari tempat yang sesuai dengan konsep pernikahan dan anggaran.
  • Menentukan Daftar Tamu Undangan: Buat daftar tamu undangan yang akan diundang.
  • Memilih Vendor: Pilih vendor katering, dekorasi, fotografer, dan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.
  • Membuat Undangan Pernikahan: Desain dan cetak undangan pernikahan.
  • Membeli Perlengkapan Pernikahan: Siapkan perlengkapan pernikahan seperti pakaian, perhiasan, dan lainnya.
  • Mengurus Administrasi Pernikahan: Urutkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk proses administrasi pernikahan di KUA atau gereja.

Langkah-langkah Praktis Mempersiapkan Pernikahan Tanpa Lamaran

Persiapan pernikahan tanpa lamaran membutuhkan perencanaan yang terstruktur. Berikut langkah-langkah praktis yang dapat diikuti:

  1. Buat Checklist: Buat daftar tugas yang perlu diselesaikan dan tenggat waktu penyelesaiannya.
  2. Tetapkan Anggaran: Tentukan jumlah anggaran yang tersedia dan alokasikan untuk setiap item pengeluaran.
  3. Cari Vendor: Bandingkan harga dan kualitas dari beberapa vendor sebelum memutuskan.
  4. Konfirmasi Pemesanan: Pastikan semua pemesanan vendor sudah dikonfirmasi dan tercatat.
  5. Siapkan Dokumen Pernikahan: Kumpulkan semua dokumen yang diperlukan untuk proses administrasi pernikahan.
  6. Bersiap Secara Mental dan Fisik: Istirahat yang cukup dan jaga kesehatan agar tetap prima selama proses persiapan.
  Perubahan Undang-Undang Perkawinan Terbaru

Tips Mengatur Anggaran Pernikahan Tanpa Lamaran

Mengatur anggaran pernikahan, apalagi tanpa lamaran, membutuhkan ketelitian. Berikut beberapa tips untuk tetap hemat dan efektif:

  • Buat Anggaran Rinci: Buat rincian anggaran untuk setiap item pengeluaran, mulai dari venue hingga souvenir.
  • Cari Promo dan Diskon: Manfaatkan promo dan diskon yang ditawarkan oleh vendor.
  • Batasi Jumlah Tamu Undangan: Mengurangi jumlah tamu undangan dapat menghemat biaya katering dan lainnya.
  • Pilih Vendor yang Terjangkau: Cari vendor yang menawarkan harga terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.
  • Manfaatkan Sumber Daya yang Ada: Gunakan sumber daya yang sudah dimiliki, seperti dekorasi dari keluarga atau teman.

Memilih Vendor Pernikahan yang Sesuai

Memilih vendor yang tepat sangat penting untuk keberhasilan pernikahan. Pertimbangkan hal-hal berikut:

  • Reputasi Vendor: Periksa ulasan dan testimoni dari klien sebelumnya.
  • Portofolio Vendor: Lihat portofolio vendor untuk melihat kualitas pekerjaan mereka.
  • Harga dan Paket yang Ditawarkan: Bandingkan harga dan paket yang ditawarkan oleh beberapa vendor.
  • Komunikasi yang Baik: Pastikan komunikasi dengan vendor berjalan lancar dan responsif.

“Komunikasi yang terbuka dan jujur antara pasangan sangat penting dalam merencanakan pernikahan, terutama tanpa lamaran. Saling memahami prioritas dan anggaran masing-masing akan menghindari konflik dan memastikan pernikahan berjalan lancar.” – Ahli Pernikahan, Dr. Amelia Pratama (Contoh Nama Ahli)

Menikah Tanpa Lamaran

Memutuskan untuk menikah tanpa lamaran adalah pilihan yang semakin umum di era modern ini. Meskipun terkesan non-tradisional, langkah ini dapat mencerminkan nilai-nilai kemodernan dan kebebasan pasangan. Namun, perlu disadari bahwa keputusan ini juga menghadirkan tantangan unik yang perlu diantisipasi dan diatasi dengan bijak. Artikel ini akan membahas beberapa tantangan tersebut serta strategi untuk menavigasi proses pernikahan tanpa lamaran dengan lancar dan harmonis.

Temukan bagaimana Contoh Perjanjian Pra Nikah Word telah mentransformasi metode dalam hal ini.

Potensi Tantangan Pernikahan Tanpa Lamaran

Menikah tanpa lamaran dapat menimbulkan berbagai tantangan, terutama terkait dengan ekspektasi sosial dan dinamika hubungan pasangan. Kurangnya proses lamaran formal bisa menimbulkan perasaan kurang lengkap atau bahkan keraguan bagi salah satu pihak, atau bahkan keluarga. Selain itu, persiapan pernikahan yang mungkin terkesan mendadak bisa memicu stres dan konflik.

Mengatasi Tekanan dari Keluarga dan Lingkungan Sosial

Tekanan dari keluarga dan lingkungan sosial merupakan tantangan yang sering dihadapi pasangan yang menikah tanpa lamaran. Beberapa keluarga mungkin memiliki pandangan tradisional dan sulit menerima keputusan ini. Strategi efektif untuk mengatasi hal ini meliputi komunikasi yang terbuka dan jujur, menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut, serta melibatkan keluarga dalam proses persiapan pernikahan, meskipun lamaran formal tidak dilakukan.

Perluas pemahaman Kamu mengenai Pernikahan Siri Dalam Islam dengan resor yang kami tawarkan.

  • Komunikasi yang empati dan penuh pengertian sangat penting. Jelaskan alasan kalian memilih untuk menikah tanpa lamaran dengan cara yang menghargai nilai-nilai keluarga.
  • Libatkan keluarga dalam perencanaan pernikahan, misalnya dengan meminta masukan mengenai detail acara atau hidangan.
  • Berikan waktu bagi keluarga untuk menerima keputusan kalian. Proses penerimaan butuh waktu dan kesabaran.

Menangani Perbedaan Pendapat dalam Persiapan Pernikahan

Perbedaan pendapat dalam persiapan pernikahan adalah hal yang lumrah, apalagi jika lamaran formal yang biasanya menjadi ruang negosiasi dan diskusi detail pernikahan dilewati. Untuk mengatasi ini, komunikasi yang efektif dan kompromi sangat penting. Pasangan perlu menetapkan prioritas bersama, membagi tugas secara adil, dan mencari solusi yang memuaskan kedua belah pihak.

Anda juga berkesempatan memelajari dengan lebih rinci mengenai Cara Mengurus Akta Nikah Yang Hilang untuk meningkatkan pemahaman di bidang Cara Mengurus Akta Nikah Yang Hilang.

  • Buatlah daftar prioritas bersama, tentukan apa yang paling penting bagi kalian berdua dalam pernikahan.
  • Tetapkan anggaran yang jelas dan patuhi anggaran tersebut. Ini akan membantu mengurangi konflik terkait biaya pernikahan.
  • Bersikap fleksibel dan saling mendukung dalam pengambilan keputusan.

Menjaga Keharmonisan Hubungan Setelah Menikah Tanpa Lamaran

Keharmonisan hubungan setelah menikah tetap menjadi kunci keberhasilan pernikahan, terlepas dari adanya lamaran atau tidak. Komunikasi yang terbuka, saling pengertian, dan komitmen yang kuat merupakan fondasi utama. Pasangan perlu terus membangun kepercayaan dan saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan kehidupan rumah tangga.

  • Luangkan waktu berkualitas bersama, tanpa gangguan gawai atau pekerjaan.
  • Terus berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang perasaan dan kebutuhan masing-masing.
  • Saling menghargai dan mendukung satu sama lain dalam setiap aspek kehidupan.
  Pernikahan Siri Menurut Islam Pandangan Hukum dan Sosial

Membangun Komunikasi yang Sehat dan Terbuka

Komunikasi yang sehat dan terbuka menjadi kunci utama dalam pernikahan, terutama dalam konteks menikah tanpa lamaran. Komunikasi yang efektif membantu pasangan memahami perspektif masing-masing, mengelola konflik, dan membangun kepercayaan yang kuat. Pasangan perlu belajar mendengarkan secara aktif, mengekspresikan perasaan dengan jujur, dan mencari solusi bersama.

  • Jadwalkan waktu khusus untuk berkomunikasi, tanpa gangguan.
  • Berlatih mendengarkan secara aktif, usahakan untuk memahami sudut pandang pasangan.
  • Ekspresikan perasaan dan kebutuhan dengan cara yang asertif, tetapi tetap menghormati pasangan.

Kisah Nyata Pernikahan Tanpa Lamaran

Pernikahan adalah momen sakral yang biasanya diawali dengan lamaran romantis. Namun, terkadang, perjalanan menuju pernikahan bisa tak terduga dan penuh kejutan. Kisah berikut menggambarkan sebuah pernikahan tanpa lamaran, sebuah perjalanan cinta yang unik dan penuh tantangan, namun akhirnya berbuah manis.

Pertemuan dan Perkembangan Hubungan Arini dan Bagas

Arini dan Bagas bertemu di sebuah komunitas pecinta fotografi. Keduanya memiliki minat yang sama dan sering menghabiskan waktu bersama, mendiskusikan teknik fotografi dan mengeksplorasi lokasi-lokasi menarik untuk pemotretan. Kedekatan mereka berkembang secara alami, tanpa paksaan dan tekanan. Mereka saling mendukung dan memahami, membangun fondasi hubungan yang kuat berdasarkan rasa saling percaya dan kenyamanan.

Keputusan untuk Menikah Tanpa Lamaran

Suatu hari, di tengah sesi pemotretan di sebuah pantai yang sunyi, Bagas mengungkapkan perasaannya kepada Arini. Bukan dengan lamaran formal, tetapi dengan kejujuran dan ketulusan yang terpancar dari matanya. Arini, yang merasakan hal yang sama, langsung menerima. Mereka sepakat untuk menikah, tanpa rangkaian lamaran yang biasanya dilakukan. Alasannya sederhana: mereka telah saling mengenal dan memahami dengan baik, lamaran formal terasa berlebihan dan tidak diperlukan.

Persiapan Pernikahan yang Sederhana namun Bermakna

Pernikahan mereka dirayakan secara sederhana namun penuh makna. Tidak ada pesta mewah, hanya dihadiri oleh keluarga dan sahabat terdekat. Arini dan Bagas sendiri yang merancang konsep pernikahan mereka, menonjolkan kesederhanaan dan kehangatan. Arini memilih gaun pengantin sederhana yang elegan, sementara Bagas mengenakan kemeja putih dan celana panjang. Dekorasi pernikahan pun minimalis, berfokus pada keindahan alam sekitar. Meskipun sederhana, pernikahan mereka dipenuhi dengan cinta dan kebahagiaan yang tulus.

Tantangan dan Pengalaman Unik

Tentu saja, keputusan menikah tanpa lamaran menimbulkan beberapa tantangan. Beberapa kerabat dan teman mempertanyakan keputusan mereka, menganggapnya tidak lazim. Namun, Arini dan Bagas mampu mengatasi hal tersebut dengan komunikasi yang baik dan saling mendukung. Mereka menjelaskan alasan di balik keputusan mereka, bahwa pernikahan bukanlah sekadar ritual, melainkan komitmen yang lahir dari cinta dan kepercayaan yang mendalam. Mereka membuktikan bahwa pernikahan yang bahagia tidak selalu membutuhkan proses lamaran yang rumit dan mahal.

Kehidupan Setelah Pernikahan

Setelah menikah, hubungan Arini dan Bagas semakin erat. Mereka saling melengkapi dan mendukung satu sama lain dalam mengejar mimpi dan tujuan hidup. Kehidupan mereka dipenuhi dengan keceriaan, kesederhanaan, dan saling pengertian. Mereka membuktikan bahwa pernikahan tanpa lamaran tetap bisa bahagia dan langgeng, asalkan didasari oleh cinta, kepercayaan, dan komitmen yang kuat.

Refleksi: Pelajaran Berharga

Kisah Arini dan Bagas mengajarkan kita bahwa pernikahan bukanlah sekadar serangkaian ritual atau tradisi yang harus diikuti. Yang terpenting adalah cinta, kepercayaan, dan komitmen antara dua insan yang ingin membangun kehidupan bersama. Pernikahan yang sederhana dan tanpa lamaran bisa sama bermaknanya dan bahkan lebih berkesan karena tercipta dari keikhlasan dan ketulusan hati.

FAQ Menikah Tanpa Lamaran

Memutuskan untuk menikah tanpa lamaran adalah pilihan yang unik dan mungkin menimbulkan banyak pertanyaan. Artikel ini akan membahas beberapa pertanyaan umum seputar menikah tanpa lamaran, memberikan informasi dan perspektif yang diharapkan dapat membantu Anda dalam memahami konteksnya.

Legalitas Menikah Tanpa Lamaran di Indonesia

Pernikahan tanpa lamaran tetap sah secara hukum di Indonesia selama memenuhi persyaratan administrasi dan keagamaan yang berlaku. Lamaran bukanlah syarat mutlak dalam proses pernikahan menurut hukum positif Indonesia. Yang penting adalah terpenuhinya persyaratan administrasi seperti surat izin orang tua, pengajuan ke KUA (Kantor Urusan Agama) atau catatan sipil, dan lain sebagainya. Fokus utama adalah pada sahnya akad nikah di hadapan saksi dan petugas yang berwenang.

Menjelaskan Keputusan Menikah Tanpa Lamaran kepada Keluarga

Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting. Jelaskan kepada keluarga alasan Anda berdua memilih untuk menikah tanpa lamaran. Mungkin karena alasan finansial, alasan pribadi, atau karena lebih mementingkan prosesi akad nikah daripada acara lamaran. Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan dan menjelaskan dengan sabar dan pengertian. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan mencari titik temu agar keluarga dapat menerima keputusan Anda.

Pengaruh Pernikahan Tanpa Lamaran terhadap Hubungan Keluarga

Potensi dampak terhadap hubungan keluarga besar bergantung pada bagaimana Anda mengkomunikasikan keputusan ini. Jika komunikasi berjalan baik dan keluarga memahami alasan Anda, kemungkinan besar hubungan keluarga akan tetap harmonis. Namun, jika komunikasi kurang efektif, mungkin akan ada kesalahpahaman atau kekecewaan. Oleh karena itu, komunikasi yang baik dan empati sangat krusial dalam menjaga keharmonisan hubungan keluarga.

Memastikan Kesiapan Mental dan Finansial Sebelum Menikah Tanpa Lamaran

Kesiapan mental dan finansial tetap penting, terlepas dari adanya lamaran atau tidak. Pastikan Anda dan pasangan telah siap secara emosional untuk menghadapi tantangan pernikahan. Diskusikan rencana keuangan secara terbuka, termasuk pengeluaran untuk pernikahan, rumah tangga, dan masa depan. Kesiapan ini akan membantu membangun pondasi yang kuat untuk pernikahan yang langgeng.

  • Lakukan konseling pra-nikah untuk memperkuat kesiapan mental.
  • Buatlah rencana keuangan bersama yang detail dan realistis.
  • Berdiskusilah secara terbuka tentang tujuan dan harapan dalam pernikahan.

Dampak Negatif Jangka Panjang Menikah Tanpa Lamaran

Tidak ada bukti empiris yang menunjukkan dampak negatif jangka panjang yang signifikan dari menikah tanpa lamaran. Keberhasilan pernikahan lebih bergantung pada komitmen, komunikasi, dan kerja sama pasangan, bukan pada adanya atau tidaknya acara lamaran. Namun, potensi konflik keluarga dapat terjadi jika komunikasi awal kurang efektif. Oleh karena itu, fokuslah pada membangun komunikasi yang sehat dan hubungan yang kuat dengan pasangan dan keluarga.

Adi

penulis adalah ahli di bidang pengurusan jasa pembuatan visa dan paspor dari tahun 2000 dan sudah memiliki beberapa sertifikasi khusus untuk layanan jasa visa dan paspor