Ekspor Petrocoke Bersama Jangkargroups: Menjelajahi Pasar

Akhmad Fauzi

Updated on:

Ekspor Petrocoke Bersama Jangkargroups Menjelajahi Pasar
Direktur Utama Jangkar Goups

Petroleum coke, atau yang lebih di kenal sebagai petrocoke, adalah produk sampingan dari proses penyulingan minyak bumi yang memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai bahan bakar dan bahan baku industri. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan energi dan bahan industri di berbagai belahan dunia, pasar ekspor petrocoke menawarkan peluang besar bagi para pelaku usaha. Jangkargroups hadir sebagai mitra terpercaya untuk memfasilitasi ekspor komoditas penting ini.

Baca juga: Ekspor Kerapu Beku ke Singapura: Menguak Peluang Kerapu

Apa Itu Petrocoke?

Petrocoke adalah produk padat berwarna hitam yang kaya akan karbon, di hasilkan dari proses penyulingan minyak mentah. Ini merupakan residu akhir setelah fraksi minyak yang lebih ringan (seperti bensin, solar, dan avtur) di ekstraksi dari minyak mentah.

Baca juga: Ekspor Kepiting Papua Jangkargroups: Mahakarya Bahari Papua

Kandungan Petrocoke

Kandungan utama petrocoke adalah karbon (sekitar 80-95%). Selain itu, petrocoke juga mengandung sejumlah kecil zat lain seperti:

  1. Sulfur: Kandungan sulfur bervariasi dan menjadi parameter penting dalam penentuan kualitas petrocoke (rendah sulfur lebih di sukai).
  2. Logam Berat: Seperti nikel, vanadium, dan besi.
  3. Abu (Ash): Residu non-organik setelah pembakaran.
  4. Materi Volatil: Senyawa organik yang mudah menguap.
  5. Kelembaban: Kandungan air.

Baca juga: Jasa Pembuatan Phyto Jangkargroups: Ekspor Produk Pertanian

Bagaimana Pembentukan Petrocoke?

Pembentukan petrocoke terjadi melalui proses yang di sebut coking, khususnya “delayed coking”. Dalam proses ini, residu minyak bumi yang berat di panaskan pada suhu tinggi (sekitar 480-520°C) dalam drum besar yang di sebut “coke drums” selama periode waktu tertentu. Panas ini menyebabkan molekul hidrokarbon pecah dan membentuk produk yang lebih ringan, sementara residu karbon yang lebih berat mengendap dan memadat menjadi petrocoke. Proses ini bersifat “delayed” karena pembentukan coke di tunda hingga residu panas masuk ke dalam drum.

Baca juga: Vendor Pembuatan Dokumen Ekspor Jangkargroups

Apa Bentuk Petrocoke?

Petrocoke umumnya berbentuk butiran padat (granulated) atau bongkahan (lump) yang tidak beraturan, berwarna hitam pekat. Teksturnya bisa berpori. Setelah proses delayed coking, petrocoke mentah ini di kenal sebagai “green petroleum coke”. Untuk kegunaan tertentu, petrocoke dapat di proses lebih lanjut melalui kalsinasi, menghasilkan “calcined petroleum coke” (CPC) yang lebih padat dan kurang berpori.

Baca juga: Undername GACC: Solusi Ekspor ke Tiongkok dengan Jaminan

Apa Kegunaan Petrocoke?

Petrocoke memiliki berbagai kegunaan penting di berbagai industri:

  1. Bahan Bakar: Karena kandungan karbonnya yang tinggi dan nilai kalorinya yang besar, petrocoke di gunakan sebagai bahan bakar di pembangkit listrik, pabrik semen, dan industri lainnya.
  2. Bahan Baku Industri Aluminium: Setelah di kalsinasi (CPC), petrocoke di gunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan anoda karbon yang esensial untuk proses elektrolisis dalam produksi aluminium.
  3. Industri Baja: Di gunakan sebagai reduktor dan penambah karbon dalam proses peleburan baja.
  4. Industri Kimia: Sebagai bahan baku untuk produksi karbon hitam dan bahan kimia lainnya.
  5. Peleburan Timah: Sebagai reduktor dalam proses peleburan.

Baca juga: Alur Pengurusan Dokumen Ekspor Banyak Yang di Persiapkan

Apa itu Green Petroleum Coke?

Green Petroleum Coke (GPC) adalah petrocoke dalam kondisi mentah atau belum di proses lebih lanjut setelah keluar dari unit delayed coker. Istilah “green” di sini tidak mengacu pada warna hijau, melainkan pada statusnya yang “mentah” atau “belum di olah”. GPC masih mengandung materi volatil dan kelembaban yang lebih tinggi di bandingkan dengan calcined petroleum coke. GPC sering di gunakan sebagai bahan bakar langsung atau sebagai bahan baku untuk proses kalsinasi lebih lanjut.

Baca juga: Cara Membuat Angka Pengenal Ekspor Barang Keluar Negeri

Apa itu Sistem Petroleum?

Sistem Petroleum adalah konsep geologi yang mengintegrasikan seluruh elemen dan proses yang terlibat dalam pembentukan, migrasi, akumulasi, dan pelestarian minyak dan gas bumi di bawah permukaan bumi. Elemen-elemen kunci dari sistem petroleum meliputi:

  1. Batuan Induk (Source Rock): Batuan yang kaya bahan organik dan mampu menghasilkan hidrokarbon (minyak dan gas) ketika mengalami pemanasan yang cukup.
  2. Batuan Reservoir (Reservoir Rock): Batuan berpori dan permeabel yang mampu menyimpan dan mengalirkan hidrokarbon (misalnya, batupasir, batugamping).
  3. Batuan Penutup (Seal Rock/Cap Rock): Batuan yang tidak permeabel (misalnya, serpih, garam) yang mencegah hidrokarbon bermigrasi lebih jauh dan terperangkap.
  4. Perangkap (Trap): Struktur geologi (seperti lipatan, patahan) atau stratigrafi yang memungkinkan akumulasi hidrokarbon dalam reservoir.

Baca juga: Mekanisme Ekspor Melalui Pos Indonesia: Untuk Pelaku Usaha

Proses Petroleum:

  1. Generasi: Pembentukan hidrokarbon dari material organik dalam batuan induk.
  2. Migrasi: Pergerakan hidrokarbon dari batuan induk ke batuan reservoir.
  3. Akumulasi: Pengumpulan hidrokarbon dalam perangkap.
  4. Preservasi: Kondisi yang memungkinkan hidrokarbon tetap terjaga dalam reservoir.

Memahami sistem petroleum penting dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.

Baca juga: Mekanisme Pengurusan Health Certificate (KH-1/KH-2): Panduan

Persyaratan dan Prosedur Ekspor Petrocoke

Ekspor petrocoke, sebagai komoditas yang terkait dengan energi dan industri, memerlukan kepatuhan terhadap berbagai regulasi dan prosedur. Jangkargroups dapat membantu menyederhanakan proses ini. Secara umum, persyaratan dan prosedur ekspor melibatkan:

Baca juga: Persyaratan dan Mekanisme Karantina Hewan Ekspor di Indonesia

Legalitas Perusahaan:

  1. Memiliki badan hukum yang sah (PT, CV, Firma, Koperasi, dll.).
  2. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
  3. Memiliki salah satu izin usaha yang relevan: Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Dinas Perdagangan, Surat Izin Industri dari Dinas Perindustrian, atau Izin Usaha Penanaman Modal (PMDN/PMA) dari BKPM.
  4. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan perizinan berusaha terkait sesuai OSS (Online Single Submission).

Baca juga: Ekspor Cocopeat ke Spanyol: Peluang, Prosedur, dan Persyaratan

Dokumen Ekspor Utama:

  1. Invoice dan Packing List: Rincian barang, harga, dan jumlah.
  2. Bill of Lading (B/L) / Air Waybill (AWB): Bukti kontrak pengangkutan barang.
  3. Sertifikat Asal (Certificate of Origin – COO): Di keluarkan oleh instansi terkait (misalnya, Dinas Perdagangan) untuk menunjukkan negara asal barang.
  4. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB): Dokumen pabean yang di ajukan ke Bea Cukai.
  5. Dokumen dari Instansi Teknis Terkait: Jika petrocoke di kenai ketentuan larangan dan/atau pembatasan (lartas) oleh kementerian/lembaga teknis terkait.
  6. Bukti Pembayaran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan Bea Keluar: Jika ada.

Baca juga: Ekspor Lobster Ke Malaysia: Membuka Pasar Lobster Air Tawar

Prosedur Kepabeanan:

  1. Pendaftaran PEB: Dapat di lakukan oleh eksportir atau di kuasakan kepada Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK). Di ajukan paling cepat 7 hari sebelum perkiraan tanggal ekspor dan paling lambat sebelum barang masuk Kawasan Pabean.
  2. Pemeriksaan Dokumen: Bea Cukai akan melakukan penelitian terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen.
  3. Pemeriksaan Fisik (jika di perlukan): Jika Bea Cukai memutuskan untuk melakukan pemeriksaan fisik barang.
  4. Penerbitan Nota Pelayanan Ekspor (NPE): Jika semua dokumen dan/atau pemeriksaan fisik sesuai. NPE adalah izin muat barang ekspor.

Baca juga: Ekspor Telur Ayam Ke Singapore: Cara Membuka Gerbang Pasar

Standar Kualitas dan Keamanan:

  • Petrocoke harus memenuhi spesifikasi kualitas yang di sepakati dengan pembeli (misalnya, kadar sulfur, abu, dan nilai kalori).
  • Pengemasan dan penanganan harus di lakukan dengan hati-hati untuk mencegah kontaminasi dan menjaga kualitas.

Baca juga: Ekspor Madu Multiflora Indonesia: Potensi, Tantangan, dan Tips

Jangkargroups: Mitra Andal Ekspor Petrocoke Anda

Mengelola ekspor petrocoke, terutama dalam skala besar, membutuhkan pemahaman mendalam tentang logistik, regulasi, dan pasar internasional. Jangkargroups menawarkan layanan komprehensif yang mencakup:

  1. Konsultasi Ekspor: Memberikan informasi dan strategi terkait pasar petrocoke global, termasuk identifikasi pembeli potensial dan analisis harga.
  2. Pengurusan Dokumen: Memastikan semua dokumen yang di perlukan untuk ekspor, mulai dari perizinan hingga dokumen pabean, di siapkan dengan benar dan tepat waktu.
  3. Manajemen Logistik: Mengatur transportasi petrocoke dari lokasi penambangan/pabrik ke pelabuhan, hingga pengiriman ke negara tujuan dengan moda transportasi yang efisien (biasanya kapal kargo).
  4. Kepatuhan Regulasi: Memastikan semua aspek ekspor mematuhi regulasi lokal dan internasional yang berlaku.
  5. Solusi Terintegrasi: Menangani seluruh rantai pasok ekspor, meminimalkan kerumitan bagi eksportir.

Baca juga: Ekspor Rotan Indonesia Mengeksplorasi Potensi Emas Hijau

Dengan pengalaman dan jaringan yang luas, Jangkargroups siap membantu para pelaku industri untuk sukses menembus pasar ekspor petrocoke global, menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai pasok energi dan industri dunia.

PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat