Indonesia adalah salah satu negara penghasil ikan terbesar di dunia. Bukan hanya konsumsi dalam negeri yang besar, namun ekspor ikan Indonesia juga turut mengisi pasar luar negeri. Salah satu pasar ekspor yang cukup menjanjikan untuk ikan Indonesia adalah negara-negara ASEAN.
Apa itu Ekspor Ikan Asean?
Ekspor ikan ASEAN adalah perdagangan ikan yang dilakukan antara negara-negara anggota ASEAN. Negara-negara anggota ASEAN meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, dan Myanmar. Dalam perdagangan ikan ini, negara-negara anggota ASEAN melakukan ekspor dan impor ikan untuk memenuhi kebutuhan pasar masing-masing.
Keuntungan Ekspor Ikan Asean
Ekspor ikan memiliki banyak keuntungan, di antaranya:
- Peningkatan devisa negara. Dengan melakukan ekspor, negara-negara anggota ASEAN dapat meningkatkan pendapatan devisa negara.
- Peningkatan kesejahteraan petani ikan. Dengan adanya pasar ekspor yang besar, para petani ikan di negara-negara anggota ASEAN dapat meningkatkan hasil produksinya dan meningkatkan kesejahteraannya.
- Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. Dengan adanya persaingan di pasar ekspor, para petani ikan di negara-negara anggota ASEAN akan terdorong untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.
- Kemudian, peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sehingga dengan meningkatnya ikan, maka akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara anggota ASEAN.
Tren Ekspor Ikan Asean
Tren ekspor ASEAN cenderung meningkat setiap tahunnya. Menurut data dari ASEANstats, nilai ekspor ikan pada tahun 2019 mencapai sekitar USD 8,5 miliar. Indonesia menjadi salah satu negara anggota ASEAN yang berkontribusi besar dalam Peluang Ekspor UKM. Pada tahun 2019, nilai ekspor Indonesia ke negara-negara ASEAN mencapai sekitar USD 1,8 miliar.
Produk Ikan Unggulan ASEAN
Setiap negara anggota ASEAN memiliki produk ikan unggulan masing-masing. Berikut adalah beberapa produk ikan unggulan ASEAN:
- Indonesia: tuna, udang, lobster
- Malaysia: ikan kembung, ikan selayang
- Filipina: ikan tuna, ikan tenggiri
- Singapura: ikan kerapu, ikan bandeng
- Thailand: ikan nila, udang vanamei
- Brunei Darussalam: ikan kakap, udang
- Vietnam: ikan basa, udang
- Laos: ikan goreng, ikan panggang
- Myanmar: ikan lele, ikan salmon
Hambatan dalam Ekspor Ikan Asean
Meskipun ekspor ikan memiliki banyak keuntungan, namun terdapat beberapa hambatan dalam perdagangan ini. Beberapa hambatan tersebut antara lain:
- Pertama, perbedaan regulasi dan standar kualitas. Setiap negara memiliki regulasi dan standar kualitas yang berbeda-beda. Hal ini dapat menyulitkan dalam perdagangan ikan antar negara.
- Selanjutnya, persaingan harga. Negara-negara anggota ASEAN yang menjadi produsen ikan akan terdorong untuk menawarkan harga yang lebih murah agar dapat bersaing di pasar ekspor.
- Selanjutnya, pengaruh bencana alam. Bencana alam seperti tsunami dan badai dapat mempengaruhi produksi ikan di negara-negara anggota ASEAN, sehingga dapat mempengaruhi perdagangan ikan.
- Kemudian, hambatan teknis. Infrastruktur dan teknologi yang masih terbatas di beberapa negara anggota ASEAN dapat menghambat proses perdagangan ikan.
Peluang Ekspor Ikan Asean di Masa Depan
Ekspor ikan masih memiliki peluang yang besar di masa depan. Beberapa faktor yang dapat mendukung peluang ekspor ikan, antara lain:
- Peningkatan permintaan pasar. Permintaan akan ikan terus meningkat, terutama di negara-negara berkembang.
- Perkembangan teknologi. Teknologi dapat membantu meningkatkan produksi dan kualitas ikan di negara-negara anggota ASEAN.
- Kemudian, kerja sama antar negara anggota ASEAN. Kerja sama antar negara anggota ASEAN dapat membantu mengatasi hambatan dalam perdagangan ikan, sehingga dapat meningkatkan jumlah dan nilai ekspor ikan.
Ekspor Ikan Asean Jangkar Groups
Ekspor ikan menjadi salah satu pasar yang menjanjikan untuk ikan Indonesia dan negara-negara anggota lainnya. Meskipun terdapat beberapa hambatan dalam perdagangan ikan antar negara, namun peluang ekspor ikan masih cukup besar di masa depan. Dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, para petani ikan di negara-negara anggota ASEAN akan terdorong untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dan meningkatkan kesejahteraannya.
Bagaimana caranya?
Cara kirim bisa melalui : JNE, TIKI, DHL Kantor pos atau Gojek dan Grab. Setelah dokumen sampai ke PT Jangkar Global Groups maka staff kami akan memberitahukan kepada anda . Bahwa paket sudah di terima dengan baik dan langsung di proses sesuai dengan keinginan client.
Garansi Jasa Penerjemah dan Legalisasi Dokumen yang di berikan oleh PT Jangkar Global Groups :
- Kecepatan dan ketepatan waktu proses
- Selanjutnya, Terhindar dari masalah surat asli tapi palsu (Aspal)
- Selanjutnya, Terhindar dari unsur penipuan di karenakan pembayaran setelah dokumen selesai
- Kemudian, Uang akan di kembalikan apabila dokumen anda tidak di terima oleh kedutaan karena legalisir kemenkumham dan legalisir kemenlu di ragukan keasliannya
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
Perusahaan didirikan pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Email : [email protected]
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883