Cara Cek Instrumen Bank BG SKBDN – Ahir-ahir ini marak komplotan yang membuat instrumen bank palsu untuk memberi harapan palsu bahkan penipuan. Tak jarang juga komplotan ini meminta uang provisi ataupun uang DP. Dengan alasan Instrumen Bank akan cair di ahir masa perjanjian ataupun bisa di Diskonto untuk mendapatkan uang cash.
Baca Juga : Financial Engineering Pendanaan Proyek Jangka Panjang
Biasanya instrumen bank berupa BG, SKBDN, LC, SBLC, SDB beredar di kalangan Mediator Funder dan Mediator Pemilik Proyek. Mereka mengedarkan instrumen ini dari wa ke wa, dari email ke email dan dari pertemuan ke pertemuan bisnis. Semua mengaku punya warkat asli istrumen bank ini ataupun ingin melakukan walk in di bank yang ujung-ujungnya minta bukti tabungan funder. Bukti tabungan funder maupun bukti instrumen bank ini sangat cepat beredar dikalangan mereka.
Baca juga: Funder Kerjasama Operasional
Untuk menerbitkan Bank Garansi haruslah memenuhi persyaratan yang di inginkan oleh pihak perbankan. Jadi harus ada dasar penerbitan Bank Garansi adalah : Collateral, uang cash atau Save Keeping Receipth (SKR). Setelah mengajukan permohonan Bank Garansi maka pihak bank mengeluarkan Surat Perintah Setor (SPS)
Baca Juga : Cara Cek Instrumen Bank BG SKBDN SDB
Jadi setelah semua persyaratan administrasi seperti : Biaya penerbitan bank garansi sebesar 0,25% dari nilai Bank Garansi (BG) dan Biaya sewa Collateral sebesar 15 % dari Nilai Bank Garansi maka bank akan menerbitkan Bank Garansi seperti di bawah ini :
Baca juga : modus penipuan skbdn
Adapun trik mereka yang punya instrumen adalah :
- Minta Diskonto
- Minta Kerjasama Pembiayaan Proyek
- Funder minta menyiapkan uang cash untuk biaya penerbitan instrumen sebesar 2 persen ataupun minta uang 10 persen malah ada yang minta uang 100 % di transfer dulu setelah walk in di bank.
Baca juga : tindak pidana ekonomi
Yang paling kasihan adalah pihak mediator atau konon katanya tangan ke dua (A2) dari pihak funder dan pihak pemilik instrumen. Terkadang pihak ke tiga yang menyiapkan dana 2 % untuk biaya provisi atau penerbitan bank instrumen. Pihak ketiga sangat semangat karena melihat print warna SKB (Surat Keterangan Bank) ataupun SPS (Surat Perintah Setor).
Baca juga : letter of credit syariah
Mereka gelap mata dan mengeluarkan uang ke A2 tapi setelah di transfer, tidak ada kabar beritanya dan menghilang begitu saja atau bahkan beralasan Funder tidak valid ataupun Pemilik Instrumen tidak valid sehingga uang tersebut hangus untuk pengurusan instrumen bank. Pihak ketiga kehilangan waktu, uang operasional serta uang pembayaran provisi untuk menerbitkan instrumen bank bodong.
Baca juga : tugas bank sentral dalam mengajukan pailit sebuah bank
Contoh Block Of Fund (BOF)
Contoh Verifikasi Konfirmasi Block Of Fund
Bagaimanakah celah penipuan instrumen bank ini ?
- Penipuan pembuatan kontrak kerjasama antara Funder Bodong dan Pemilik Instrumen Bodong. Kontrak kerjasama ini di edarkan kemana-mana untuk menipu orang lain dengan alasan sudah ada kontrak kerjasama dan butuh pendana sementara untuk eksekusi perjanjian ini
- Pemilik Instrumen Palsu mengedarkan dokumen bank palsu ke mana-mana dengan alasan sudah terbit instrumen bank dan butuh funder untuk mencairkan dana tersebut dan mereka membutuhkan uang operasional
- Pemilik Cash Fund mengedarkan dokumen statemen bank / bukti rekening untuk mencari instrumen yang akan di diskonto ataupun untuk di kerjasamakan.
- Mediator atau pihak penghubung membubuhi cerita palsu dan bahkan adu pinalti alias berjudi kalau palsu dia bayar dan jika palsu maka funder harus bayar pinalti.
Baca juga : cara menghindari penipuan cash collateral
Bagaimanakah proses transaksi ?
- Pihak Pemilik Instrumen Bank mengajak Walk In Di Bank yang bersangkutan
- Membayar biaya Meeting Room Di Bank
- Datanglah oknum bank ataupun pihak lain yang mengatas namakan bank di meeting room bank.
- Pemeriksaan dokumen dan oknum bank bilang itu dokumen bank itu valid
- Funder di suruh transfer sejumlah uang ke rekening pemilik instrumen bank
- Kalau Funder tidak bisa membuktikan dana maka uang pinalti harus di bayar ke rekening pemilik instrumen. Begitu pula sebaliknya jika pemilik instrumen datanya palsu maka pemilik instrumen harus bayar pinalti ke pemilik dana.
Baca juga : tindak pidana korporasi
Inilah permainan oknum bank dengan pemilik instrumen ataupun permainan oknum bank dengan funder sehingga ada pihak yang di rugikan dengan adanya pinalty ini. Sudah banyak jatuh korban akibat permainan perjudian Walk in di bank.
Baca juga : peran fungsi tugas utama bank sentral
Selanjutnya Contoh Permohonan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
Berikut Contoh Safe Keeping Receipt SKR
Selanjutnya Contoh Surat Pembuktian Konfirmasi
Berikut ini Contoh Surat Keterangan Bank SKB
Simak Contoh Ready Willing and Able RWA
Di bawah ini Contoh Surat Keterangan Deposito Bank
Contoh Surat Deposito Berjangka SDB
Contoh Deposito BNI
Cara Cek Instrumen Bank BG SKBDN
Cara pengecekan instrumen bank yang benar :
- Cek terlebih dahulu instrumen bank ini terbit dari bank mana dan alamat bank penerbit instrumen bank tersebut. Contoh : Instrumen bank di terbitkan oleh Bank Mandiri cabang Plaza Mandiri maka pengecekannya harus di Plaza mandiri, bukan di cabang bank mandiri lainnya misalkan minta di cek di bank mandiri indramayu.
- Kalau instrumen bank di terbitkan atas nama pribadi maka yang bersangkutan yang ada namanya di instrumen bank harus hadir. Kalau pemilik instrumen bank atas nama PT maka Direktur Utama PT tersebut harus hadir di bank sambil membawa bukti warkat asli dan dokumen pendukung lainnya.
- Kontrak Kerja asli antara pemilik warkat asli dengan Funder.
- Mintalah Kartu nama petugas bank ataupun cek ID Card petugas bank untuk memastikan dia bukan oknum yang berseragam bank. Pastikan nama yang tercantum di instrumen bank adalah petugas resmi yang memberikan kartu nama atau sama persis seperti di ID Card Bank.
Baca juga : tujuan fungsi dan produk bank konvensional
Biasanya kalau yang tanda tangan di instrumen bank adalah Treasury Bank maka anda harus menghadap bersama pemilik warkat aslinya ke Treasury Bank, Jika yang tanda tangan di warkat asli Instrumen Bank adalah Kepala Cabang Bank tersebut maka yang hadir harus kepala cabang bank tersebut. Resiko inilah yang sering di salah gunakan oleh oknum bank sehingga seolah-olah resmi karena transaksi di bank.
Bagaimana menghindari penipuan ?
- Ketika tanda tangan kerjasama, pastikan dia direktur utama ataupun pemilik nama yang ada di warkat asli di lampirikan bukti legalitas usaha dan ktp owner.
- Proses di lakukan Bank Officer To Bank Officer karena semua telp masuk secara otomatis akan di rekam oleh mesin perekam telp pihak bank, jadi menutup peluang adanya penipuan oleh oknum bank.
- Jangan melakukan transaksi uang cash karena kalau kita melakukan transaksi non cash akan terecord dalam sistem bank dan bisa di jadikan barang bukti ketika memenuhi unsur penipuan.
- Cek alamat emailnya apakah menggunakan email resmi bank ataukah email palsu (biasanya email hoax ataupun email bank tapi dibuat-buat alias membuat email asal-asalan) ketika kita kirim email maka emailnya tidak sampai atau return to sender.
Bisnis merupakan bentuk saling kepercayaan, kalau masing-masing pihak meributkan mana bukti dana dan mana warkat asli maka sebaiknya di batalkan saja. Anda akan kehabisan waktu, kehabisan ongkos dan kehabisan uang karena segala bentuk tipu menipu sangat terbuka lebar di karenakan nilai instrument bank bernilai milyaran bahkan trilyunan rupiah.
Modus yang biasa di gunakan
Modus sindikat Instrumen Bank ini biasanya di lakukan dengan cara :
1. Dengan membuat Instrumen Bank Fiktif alias palsu.
Biasanya instrumen bank ini di buat oleh orang di luar bank, mereka membuat surat bank garansi palsu, di cetak dengan menggunakan percetakan non bank sehingga ketika kita cek ke bagian legal bank tersebut maka Dokumen tersebut dinyatakan PALSU/Fiktif.
2. Instrumen Bank Fiktif yang di sekenario oleh sindikat
Biasanya di dalam Instrumen bank tersebut ada nomer telp bank palsu milik sindikat atau alamat email palsu yang ketika di telp atau di email akan menjawab emailnya dengan jawaban Instrumen Bank tersebut asli tapi ketika jatuh tempo, Instrumen bank tersebut tidak bisa di cairkan karena palsu.
3. Modus Instrumen Bank Fiktif Kerjasama
Instrumen Bank M diserahkan oleh Mr H ke Mr A yang mempunyai dana di Bank B. Kemudian Mr A transfer uang ke rekening Mr H di Bank M. Kemudian Mr H menyerahkan warkat aslinya ke Mr A akan tetapi ketika jatuh tempo, Instrumen Bank tersebut tidak bisa di cairkan oleh Bank M dikarenakan warkat tersebut Palsu.
4. Modus Instrumen Bank Perencanaan Floating.
Modus ini biasanya di gunakan oleh orang dalam Bank tersebut. Pihak Bank biasanya memberikan Copy Instrumen Bank dengan nomer sementara dengan nomer Instrumen bank yang asli. Jika Funder mengirimkan Uang senilai Instrumen Bank tersebut maka Warkat Instrumen Bank Aslinya akan terbit. Akan tetapi jika uang tidak di transfer, maka instrumen Bank tersebut tidak di keluarkan dan nomer aslinya di sistem akan di hapus oleh orang dalam Bank (unregister/tidak terdaftar)
Jadi tetaplah waspada dan lakukan pengecekan langsung di Bank Penerbit Instrumen Bank tersebut dengan yang bersangkutan (Nama yang ada di dalam warkat aslinya). Berhati-hatilah karena sindikat pemalsuan Instrumen Bank berupa BG, SKBDN, SDB, LC, SBLC ini ada di sekitar kita dan melakukan tipu daya dengan manis berupa dokumen berwarna yang seolah-olah asli tapi palsu dengan mencantumkan logo Bank Indonesia maupun Bank yang ada di Indonesia maupun Bank Luar Negeri.
Instrumen Bank Luar Negeri
Contoh Bank Guarantee Luar Negeri :
Contoh Proof Of Fund
Selanjutnya Contoh Konfirmasi Proof Of Gold
Hati-hatilah bermain instrument Bank karena banyak sindikat yang memalsukan dokumen bank, memalsukan stempel bank, memalsukan tanda tangan pejabat bank untuk menipu. Pastikan nama yang tercantum di warkat itu adalah yang bersangkutan. Waspadalah orang-orang yang mengaku A2 Funder dan yang mengaku A2 Pemilik Warkat Instrumen Bank karena kejahatan timbul dari sindikat warkat instrumen bank.
Dari semua penjabaran tersebut adalah untuk mengedukasi masyarakat awam yang sering dalam keadaan bimbang dan dengan kebutuhan yang mendesak masyarakat awam tanpa ambil pikir panjang langsung masuk perangkap sindikat perbangkan dan ini merupakan sesuatu yang akan sangat bermanfaat bagi masyarakat awam apa itu istilah mengenai instrumen perbangkan dan kalau ada orang lain lagi mau share ilmu pengetahuan tentang tata cara arahan mempalidasi sebuah documen ataupun sebuah product bank dan ini merupakan hal yang sangat perlu masyarakat pahami supaya dalam pelaksanaan untuk urusan perbangkan tidak terjerumus di dalam sindikat perbangkan
Semoga sukses selalu untuk pak I Made Suparta dan tetap berhati-hati karena kejahatan terjadi karena ketidak tahuan kita dan mencari jalan yang tidak sesuai dengan perbankan.
saya sangat tertarik dengan artikel ini dan kebetulan memang saya sedang dalam penjajakan dengan PT kendali Nusantara Mukti yang mengaku punya cash sangat besar di bank woori ( sebagai investor )
mohon info apakah sudah ada yang berhasil kerjasama dengan PT KNM tersebut..?
terima kasih dan salam,
EDY
Silahkan hubungi pak fauzi melalui wa : 087727688883
Artikel di atas sangat bermanfaat sekali, dan edukasi utk Pengusaha yg baru ingin menggunakan instrument Bank, apa itu utk business atau utk mendapatkan modal usaha…
Mungkin sedikit tambahan bahwa Surat yg di terbitkan oleh Bank misal SKB kadang berbeda bentuk dan narasi nya, antar Bank satu dan lain nya bahkan antar cabang di satu Bank yg sama juga bisa berbeda..Tetapi obyek utama terkait nya sama..misal instrument BG; Applicant, Beneficiary, jangka waktu (tenor)….
In sha Allah, bila kita ikuti artikel di atas dalam pengecekan instruments akan selamat dari jebakan…..inti nya Datangi Bank penerbit, tanya pd Pejabat yg bertand tangan dan ajak serta pemilik instrument nya…..tambahan boleh yaa Pak Fauzi ….”Serta Bawa BodyGuard utk pukili bila itu penipuan”…..