Visa Kerja Malaysia Dan Adaptasi Budaya

Akhmad Fauzi

Updated on:

Visa Kerja Malaysia Dan Adaptasi Budaya
Direktur Utama Jangkar Goups

Persyaratan Visa Kerja Malaysia: Visa Kerja Malaysia Dan Adaptasi Budaya

Visa Kerja Malaysia Dan Adaptasi Budaya – Memperoleh visa kerja di Malaysia memerlukan pemahaman yang mendalam tentang persyaratan yang berlaku. Persyaratan ini bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan, kualifikasi pemohon, dan kewarganegaraan. Proses aplikasi yang tepat dan dokumen yang lengkap sangat penting untuk memastikan keberhasilan pengajuan visa.

Contoh Visa Malaysia

Daftar Lengkap Persyaratan Visa Kerja Malaysia untuk Berbagai Profesi

Persyaratan visa kerja di Malaysia bervariasi tergantung pada profesi dan kualifikasi. Secara umum, pekerja terampil biasanya memerlukan kualifikasi dan pengalaman kerja yang lebih tinggi di bandingkan pekerja tidak terampil. Berikut adalah gambaran umum, perlu di ingat bahwa informasi ini dapat berubah, sehingga selalu di sarankan untuk memeriksa informasi terbaru dari pihak berwenang Malaysia.

Mendapatkan Visa Kerja Malaysia memerlukan persiapan matang, tak hanya soal dokumen, tapi juga adaptasi budaya. Perbedaan budaya kerja antara Indonesia dan Malaysia cukup signifikan. Proses pengajuan visa kerja sendiri cukup kompleks, berbeda dengan misalnya proses pengajuan visa ke Inggris, yang contohnya bisa di lihat di artikel. Memahami perbedaan ini penting agar proses adaptasi di Malaysia berjalan lancar dan kita bisa fokus berkarier.

Kemampuan beradaptasi budaya sangat krusial untuk kesuksesan bekerja di luar negeri, termasuk di Malaysia.

  • Profesi Terampil (misalnya, dokter, insinyur, programmer): Biasanya memerlukan gelar sarjana atau setara, pengalaman kerja yang relevan, dan tawaran kerja dari pemberi kerja di Malaysia. Surat rekomendasi dari institusi pendidikan atau pemberi kerja sebelumnya juga seringkali di butuhkan.
  • Profesi Semi-Terampil (misalnya, teknisi, perawat): Membutuhkan sertifikat atau diploma, pengalaman kerja yang relevan, dan tawaran kerja dari pemberi kerja di Malaysia.
  • Profesi Tidak Terampil (misalnya, pekerja konstruksi, pekerja pabrik): Persyaratannya lebih fleksibel, tetapi umumnya masih memerlukan tawaran kerja dari pemberi kerja di Malaysia dan mungkin memerlukan pemeriksaan kesehatan.

Perbandingan Persyaratan Visa Kerja Malaysia untuk Pekerja Terampil dan Tidak Terampil

Tabel berikut memberikan perbandingan umum persyaratan visa kerja untuk pekerja terampil dan tidak terampil. Perlu di ingat bahwa ini hanyalah gambaran umum dan persyaratan spesifik dapat bervariasi.

Persyaratan Pekerja Terampil Pekerja Tidak Terampil
Kualifikasi Pendidikan Gelar Sarjana atau setara Sertifikat atau pengalaman kerja yang relevan
Pengalaman Kerja Di perlukan, biasanya minimal beberapa tahun Bisa jadi tidak di perlukan, tergantung pekerjaan
Pengajuan Visa Prosesnya lebih kompleks dan memerlukan dokumen yang lebih banyak Prosesnya umumnya lebih sederhana
Pemeriksaan Kesehatan Biasanya di perlukan Biasanya di perlukan

Proses Aplikasi Visa Dan Visa Kerja Malaysia Dan Adaptasi Budaya

Proses aplikasi visa kerja di Malaysia melibatkan beberapa langkah dan dokumen. Penting untuk mengikuti prosedur dengan cermat dan memastikan semua dokumen lengkap dan akurat. Prosesnya umumnya di mulai dengan mendapatkan tawaran kerja dari pemberi kerja di Malaysia.

Mendapatkan Visa Kerja Malaysia memang butuh persiapan matang, termasuk memahami adaptasi budaya yang cukup berbeda. Prosesnya bisa jadi menantang, tetapi pengalaman bekerja di luar negeri pasti berharga. Sebagai perbandingan, proses permohonan visa untuk negara lain pun beragam, misalnya saja memperoleh visa Korea bagi warga Taiwan.

Kembali ke topik Visa Kerja Malaysia, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja dan sosial setempat akan sangat menentukan kesuksesan Anda di sana. Oleh karena itu, riset dan persiapan yang komprehensif sangatlah penting.

  1. Mendapatkan Tawaran Kerja: Pemberi kerja di Malaysia akan mengajukan permohonan kepada pihak berwenang untuk mendapatkan izin mempekerjakan tenaga kerja asing.
  2. Pengumpulan Dokumen: Setelah izin di peroleh, pemberi kerja akan memberikan daftar dokumen yang di butuhkan untuk aplikasi visa kepada calon pekerja.
  3. Pengajuan Aplikasi: Calon pekerja kemudian mengajukan aplikasi visa kerja ke kedutaan atau konsulat Malaysia di negara asal.
  4. Wawancara (jika di perlukan): Kedutaan atau konsulat mungkin meminta wawancara untuk memverifikasi informasi yang diberikan.
  5. Pemrosesan Visa: Proses pemrosesan visa dapat memakan waktu beberapa minggu atau bulan.
  6. Penerbitan Visa: Setelah aplikasi di setujui, visa kerja akan di terbitkan.

Dokumen yang di butuhkan umumnya termasuk paspor, surat lamaran kerja, ijazah, transkrip nilai, sertifikat kesehatan, dan surat rekomendasi.

Perbedaan Persyaratan Visa Kerja Malaysia Berdasarkan Kewarganegaraan Pemohon

Syarat visa kerja di Malaysia dapat bervariasi tergantung pada kewarganegaraan pemohon. Beberapa negara mungkin memiliki perjanjian bilateral dengan Malaysia yang dapat mempermudah proses aplikasi. Penting untuk memeriksa persyaratan spesifik berdasarkan kewarganegaraan pemohon di situs web resmi kedutaan atau konsulat Malaysia.

Contoh Surat Lamaran Kerja Dan Visa Kerja Malaysia Dan Adaptasi Budaya

Berikut adalah contoh surat lamaran kerja yang dapat di modifikasi sesuai kebutuhan:

Kepada Yth. [Nama HR Manager],
[Nama Perusahaan],
[Alamat Perusahaan]

Perihal: Lamaran Pekerjaan sebagai [Nama Posisi]

Dengan hormat,
Saya, [Nama Lengkap], menulis surat ini untuk menyatakan minat saya terhadap posisi [Nama Posisi] yang sedang lowong di perusahaan Bapak/Ibu. Saya memiliki [jumlah] tahun pengalaman dalam bidang [bidang pekerjaan] dan yakin bahwa keahlian dan pengalaman saya sesuai dengan persyaratan yang di butuhkan.

Saya memiliki [daftar keahlian dan pengalaman]. Saya lampirkan resume saya untuk informasi lebih lanjut mengenai kualifikasi dan pengalaman kerja saya.

Saya berharap dapat segera mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai posisi ini. Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu.

Hormat saya,
[Nama Lengkap]
[Nomor Telepon]
[Alamat Email]

Budaya Kerja di Malaysia Dan Visa Kerja Malaysia Dan Adaptasi Budaya

Memahami budaya kerja di Malaysia sangat penting bagi pekerja asing yang ingin beradaptasi dan sukses di negara ini. Budaya kerja Malaysia, meskipun di pengaruhi oleh nilai-nilai Asia Tenggara, memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari negara-negara lain, termasuk Indonesia. Perbedaan ini, jika tidak di pahami dengan baik, dapat menimbulkan tantangan dalam beradaptasi dan berkolaborasi.

Mendapatkan Visa Kerja Malaysia memerlukan persiapan matang, tak hanya urusan dokumen, tapi juga adaptasi budaya yang cukup signifikan. Perbedaan budaya kerja antara Indonesia dan Malaysia cukup terasa. Prosesnya mungkin tak serumit pengurusan visa yang memiliki persyaratan dan prosedur tersendiri. Namun, kemiripannya terletak pada pentingnya riset dan persiapan menyeluruh sebelum mengajukan permohonan.

Memahami seluk beluk budaya kerja di negara tujuan, baik Malaysia maupun Armenia, akan sangat membantu kelancaran proses adaptasi dan karier Anda di sana. Dengan persiapan yang baik, tantangan budaya kerja dapat di atasi dengan lebih mudah.

Secara umum, budaya kerja di Malaysia cenderung lebih formal di bandingkan dengan beberapa aspek budaya kerja di Indonesia. Komunikasi seringkali lebih langsung, meskipun tetap santun, dan hierarki dalam perusahaan biasanya di hormati dengan seksama. Etika kerja yang kuat dan dedikasi tinggi terhadap pekerjaan sangat di hargai. Ketepatan waktu dalam pertemuan dan penyelesaian tugas juga merupakan aspek penting dalam budaya kerja Malaysia.

Perbandingan Budaya Kerja Malaysia dan Indonesia

Meskipun keduanya berada di kawasan Asia Tenggara, terdapat perbedaan signifikan antara budaya kerja Malaysia dan Indonesia. Perbedaan ini mencakup aspek komunikasi, hierarki, dan pendekatan terhadap pekerjaan. Memahami perbedaan-perbedaan ini akan membantu pekerja asing untuk beradaptasi lebih efektif.

Mendapatkan visa kerja di Malaysia memang menantang, memerlukan persiapan matang termasuk adaptasi budaya yang cukup signifikan. Prosesnya berbeda jauh dengan misalnya, mengurus visa ke Taiwan, yang bagi pemegang green card memiliki persyaratan tersendiri. Memahami perbedaan prosedur ini penting, karena pengalaman adaptasi budaya di Malaysia, dengan tantangannya masing-masing, akan sangat membantu dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi lingkungan kerja yang baru, di manapun itu.

Aspek Malaysia Indonesia
Komunikasi Lebih formal dan langsung, meskipun tetap santun. Hierarki di hormati dalam komunikasi. Lebih informal dan cenderung menggunakan pendekatan yang lebih halus dan tidak langsung. Hubungan personal seringkali berperan dalam komunikasi bisnis.
Hierarki Hierarki sangat di hormati. Keputusan seringkali di ambil dari atas ke bawah. Meskipun hierarki ada, komunikasi antar level cenderung lebih terbuka dan partisipatif.
Pendekatan Kerja Fokus pada efisiensi dan produktivitas. Ketepatan waktu sangat penting. Lebih menekankan pada hubungan interpersonal dan kolaborasi. Fleksibelitas waktu terkadang lebih di utamakan.
Pengambilan Keputusan Proses pengambilan keputusan cenderung lebih terpusat. Proses pengambilan keputusan dapat lebih kolaboratif dan melibatkan berbagai pihak.

Pengaruh Perbedaan Budaya terhadap Adaptasi Pekerja Asing

Perbedaan budaya kerja antara Malaysia dan Indonesia dapat berdampak signifikan pada adaptasi pekerja asing. Misalnya, pekerja Indonesia yang terbiasa dengan komunikasi yang lebih informal mungkin perlu menyesuaikan diri dengan pendekatan yang lebih formal di Malaysia. Begitu pula, pekerja yang terbiasa dengan proses pengambilan keputusan yang lebih partisipatif mungkin perlu menyesuaikan diri dengan struktur yang lebih hierarkis di tempat kerja Malaysia. Kurangnya pemahaman akan perbedaan ini dapat menyebabkan miskomunikasi, konflik, dan kesulitan dalam berintegrasi dengan lingkungan kerja.

Tips dan Strategi Adaptasi Budaya Kerja di Malaysia, Visa Kerja Malaysia Dan Adaptasi Budaya

Untuk beradaptasi dengan budaya kerja di Malaysia, beberapa tips dan strategi berikut dapat di terapkan:

  • Pelajari bahasa Melayu dasar. Meskipun bahasa Inggris banyak di gunakan, kemampuan berbahasa Melayu akan sangat membantu dalam berinteraksi dengan rekan kerja dan masyarakat lokal.
  • Kenali dan hormati hierarki di tempat kerja. Berkomunikasi dengan atasan dan bawahan dengan cara yang sesuai dengan posisi mereka.
  • Bersikap tepat waktu dan profesional dalam semua hal. Ketepatan waktu sangat di hargai dalam budaya kerja Malaysia.
  • Perhatikan etika komunikasi. Hindari komunikasi yang terlalu informal atau tidak langsung.
  • Bersikap terbuka terhadap budaya lokal dan berusahalah untuk belajar dari rekan kerja Malaysia.
  • Bangun hubungan baik dengan rekan kerja. Membangun jaringan sosial yang baik akan membantu dalam adaptasi dan keberhasilan di tempat kerja.

Adaptasi Budaya di Malaysia

Memutuskan untuk bekerja di Malaysia membuka kesempatan emas, namun juga berarti beradaptasi dengan budaya yang berbeda dari Indonesia. Meskipun terdapat kemiripan, perbedaan budaya tetap ada dan memahami hal ini akan mempermudah proses penyesuaian diri dan menciptakan pengalaman kerja yang lebih positif. Panduan ini akan membantu Anda bernavigasi dalam aspek sosial dan kehidupan sehari-hari di Malaysia.

Panduan Praktis Adaptasi Sosial di Malaysia

Beradaptasi dengan kehidupan sosial di Malaysia memerlukan pemahaman akan norma dan kebiasaan setempat. Kehangatan dan keramahan masyarakat Malaysia umumnya akan Anda temukan, namun memahami etika dan sopan santun akan meningkatkan interaksi sosial Anda. Hal ini mencakup hal-hal sederhana seperti memberi salam (seperti “Selamat pagi”, “Selamat petang”, atau “Selamat malam”) dan menggunakan bahasa Melayu yang sopan.

  • Hormati budaya lokal dan agama. Malaysia memiliki masyarakat yang multikultural dan multireligius. Penting untuk menghormati perbedaan dan menghindari perilaku yang di anggap menyinggung.
  • Berpakaian sopan, terutama saat mengunjungi tempat-tempat ibadah atau acara formal. Hindari pakaian yang terlalu ketat atau terbuka.
  • Bersikap ramah dan sopan dalam berkomunikasi. Senyum dan sapaan ramah akan membuka jalan untuk interaksi yang lebih baik.
  • Pelajari beberapa frase dasar dalam bahasa Melayu. Meskipun bahasa Inggris cukup umum di gunakan, menunjukkan usaha untuk berbicara dalam bahasa setempat akan sangat di hargai.
  • Beradaptasi dengan ritme kehidupan lokal. Kehidupan di Malaysia mungkin memiliki ritme yang berbeda dari Indonesia, perlu penyesuaian waktu dan kebiasaan.

Istilah dan Frasa Bahasa Melayu Umum

Mempelajari beberapa istilah dan frasa bahasa Melayu akan sangat membantu dalam berinteraksi dengan masyarakat lokal. Berikut beberapa contoh yang umum di gunakan:

  • Selamat pagi (selamat pagi)
  • Selamat petang (selamat sore)
  • Selamat malam (selamat malam)
  • Terima kasih (terima kasih)
  • Sama-sama (sama-sama)
  • Maaf (maaf)
  • Berapa harga? (berapa harganya?)
  • Di mana…? (di mana…?)

Perbedaan Kebiasaan Makan, Transportasi, dan Rekreasi

Meskipun terdapat kemiripan antara Indonesia dan Malaysia, perbedaan dalam kebiasaan makan, transportasi, dan rekreasi tetap ada. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda beradaptasi dengan lebih mudah.

Makan: Makanan Malaysia memiliki cita rasa yang kaya rempah dan beragam pengaruh budaya. Anda akan menemukan banyak hidangan yang mirip dengan Indonesia, namun dengan perbedaan rasa dan penyajian. Contohnya, nasi lemak di Malaysia memiliki varian rasa yang berbeda dengan nasi uduk di Indonesia. Penggunaan santan juga cukup signifikan dalam masakan Malaysia.

Transportasi: Sistem transportasi umum di Malaysia, khususnya di kota-kota besar, relatif maju di bandingkan beberapa kota di Indonesia. Ketersediaan LRT, MRT, dan bus umum cukup memadai. Namun, menggunakan aplikasi ride-hailing seperti Grab juga umum di lakukan.

Rekreasi: Pilihan rekreasi di Malaysia beragam, mulai dari wisata alam hingga wisata budaya. Anda dapat menemukan pantai-pantai indah, hutan hujan tropis, dan berbagai tempat bersejarah. Perbedaannya mungkin terletak pada preferensi wisata, misalnya, Malaysia mungkin lebih menekankan pada wisata alam dan sejarah dibandingkan dengan wisata budaya tertentu yang mungkin lebih dominan di Indonesia.

Perbandingan Biaya Hidup di Beberapa Kota Besar

Biaya hidup di Malaysia dan Indonesia bervariasi tergantung kota. Berikut perbandingan umum, perlu di ingat bahwa ini merupakan perkiraan dan dapat berubah:

Kota Negara Sewa Bulanan (Apartemen Kecil) Makanan Bulanan Transportasi Bulanan
Kuala Lumpur Malaysia RM 1500 – RM 3000 (Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000) RM 500 – RM 1000 (Rp 1.700.000 – Rp 3.400.000) RM 200 – RM 400 (Rp 680.000 – Rp 1.360.000)
Jakarta Indonesia Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 Rp 500.000 – Rp 1.000.000
Johor Bahru Malaysia RM 1000 – RM 2000 (Rp 3.400.000 – Rp 6.800.000) RM 400 – RM 800 (Rp 1.360.000 – Rp 2.720.000) RM 150 – RM 300 (Rp 510.000 – Rp 1.020.000)
Bandung Indonesia Rp 3.000.000 – Rp 6.000.000 Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000 Rp 300.000 – Rp 600.000

Catatan: Angka-angka di atas merupakan perkiraan dan dapat bervariasi tergantung gaya hidup dan pilihan tempat tinggal. Kurs Rupiah terhadap Ringgit Malaysia dapat berubah.

Rekomendasi Tempat Menarik di Malaysia

Malaysia menawarkan berbagai tempat menarik yang dapat memperkaya pengalaman budaya Anda. Berikut beberapa rekomendasi:

  • Kuala Lumpur: Menara Kembar Petronas, Batu Caves, Merdeka Square.
  • Melaka: Kota bersejarah dengan bangunan kolonial dan kuliner khas.
  • George Town (Penang): Kota dengan seni jalanan, kuliner, dan bangunan bersejarah.
  • Taman Negara: Hutan hujan tropis tertua di dunia, menawarkan kegiatan petualangan alam.
  • Borneo: Keindahan alam yang menakjubkan, seperti Taman Kinabalu dan Sepilok Orangutan Rehabilitation Centre.

Mengatasi Tantangan Adaptasi Budaya di Malaysia

Beradaptasi dengan budaya baru merupakan bagian tak terpisahkan dari pengalaman bekerja di luar negeri, termasuk di Malaysia. Tantangan ini dapat bervariasi, mulai dari hambatan bahasa hingga perbedaan dalam etika kerja dan gaya hidup. Pemahaman yang baik tentang potensi kesulitan ini dan strategi untuk mengatasinya akan sangat membantu para pekerja asing untuk berintegrasi dengan lancar dan menikmati masa kerja mereka di Malaysia.

Tantangan Umum Adaptasi Budaya di Malaysia

Beberapa tantangan umum yang di hadapi pekerja asing di Malaysia meliputi hambatan bahasa, perbedaan budaya kerja (seperti hierarki dan komunikasi), perbedaan gaya hidup, dan homesickness (kerinduan rumah). Perbedaan dalam makanan, kebiasaan sosial, dan sistem transportasi juga dapat menimbulkan kesulitan bagi pendatang baru.

Solusi Mengatasi Tantangan Adaptasi Budaya

Tantangan Solusi
Hambatan Bahasa Mengikuti kursus bahasa Melayu, menggunakan aplikasi penerjemah, berinteraksi dengan penduduk lokal secara aktif, dan mencari teman yang bisa membantu.
Perbedaan Budaya Kerja Mempelajari etika kerja Malaysia, mengamati rekan kerja, dan menanyakan secara sopan jika ada hal yang tidak di pahami. Menyesuaikan diri dengan gaya komunikasi yang lebih formal atau informal, tergantung konteksnya.
Homesickness Menghubungi keluarga dan teman di rumah secara teratur, bergabung dengan komunitas ekspatriat, menemukan hobi baru, dan menjelajahi tempat-tempat menarik di Malaysia untuk mengurangi rasa rindu.
Perbedaan Gaya Hidup Mencoba makanan lokal, mengunjungi tempat-tempat wisata, berpartisipasi dalam acara budaya, dan berteman dengan penduduk lokal untuk memahami dan menghargai budaya Malaysia.

Kisah Nyata Adaptasi Budaya

Seorang pekerja asing yang baru tiba di Kuala Lumpur awalnya merasa kesulitan beradaptasi dengan kecepatan hidup dan perbedaan budaya. Namun, dengan tekun belajar bahasa Melayu dan aktif berinteraksi dengan rekan kerja, ia berhasil membangun hubungan yang baik dan merasa lebih nyaman. Ia juga bergabung dengan klub olahraga untuk bertemu orang baru dan mengurangi rasa kesepian. Pengalaman ini menunjukkan bahwa usaha dan keterbukaan dapat membantu mengatasi tantangan adaptasi budaya.

Membangun Jaringan Sosial dan Komunitas Pendukung

Membangun jaringan sosial yang kuat sangat penting untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Para pekerja asing dapat bergabung dengan komunitas ekspatriat online atau offline, mengikuti kegiatan sosial dan budaya, berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan (jika relevan), dan memanfaatkan media sosial untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama. Mengikuti kelas memasak atau kegiatan rekreasi juga dapat membantu memperluas jaringan sosial.

  • Bergabung dengan grup Facebook atau forum online untuk ekspatriat di Malaysia.
  • Mengikuti kelas bahasa Melayu atau kelas memasak makanan Malaysia.
  • Berpartisipasi dalam acara-acara komunitas dan festival lokal.
  • Menggunakan aplikasi kencan atau aplikasi pertemanan untuk bertemu orang baru.

Program Pelatihan Singkat Adaptasi Budaya Dan Visa Kerja Malaysia Dan Adaptasi Budaya

Program pelatihan singkat yang efektif harus mencakup materi tentang budaya Malaysia, etika kerja, komunikasi antar budaya, dan strategi mengatasi homesickness. Maka, Program ini dapat berupa workshop, seminar, atau sesi pelatihan online. Penggunaan studi kasus, simulasi, dan permainan peran dapat meningkatkan pemahaman dan retensi informasi. Sesi mentoring dengan pekerja asing yang telah berhasil beradaptasi juga dapat memberikan wawasan berharga.

  • Modul 1: Pengantar Budaya Malaysia (nilai-nilai, norma sosial, kebiasaan)
  • Modul 2: Etika Kerja dan Komunikasi di Tempat Kerja Malaysia
  • Modul 3: Strategi Mengatasi Hambatan Bahasa dan Homesickness
  • Modul 4: Membangun Jaringan Sosial dan Mendapatkan Dukungan

 

PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat