Visa Bisnis UAE untuk Kerjasama Riset dengan Lembaga UAE

Rika

Updated on:

Direktur Utama Jangkar Goups

Persyaratan Visa Bisnis UAE untuk Riset

Visa Bisnis Uni Emirat Arab Untuk Kegiatan Kerjasama Riset Dengan Lembaga Uni Emirat Arab – Merencanakan kerjasama riset di Uni Emirat Arab (UAE) memerlukan pemahaman yang baik tentang persyaratan visa bisnis. Proses perolehan visa ini mungkin tampak rumit, namun dengan persiapan yang matang, prosesnya dapat berjalan lancar. Artikel ini akan memberikan panduan komprehensif mengenai persyaratan dan prosedur permohonan visa bisnis UAE untuk kegiatan riset, termasuk jenis-jenis visa yang relevan dan perbandingannya.

Memperoleh Visa Bisnis Uni Emirat Arab untuk kerjasama riset memang membutuhkan persiapan matang. Prosesnya mungkin sedikit berbeda dengan pengurusan visa bisnis untuk tujuan lain, misalnya seperti mendapatkan Visa Bisnis Jepang Untuk Pertemuan Dengan Distributor Atau Agen yang lebih fokus pada aspek komersial. Perbedaan ini terletak pada jenis dokumen pendukung yang dibutuhkan, di mana untuk riset di UEA, bukti kerjasama lembaga riset akan menjadi kunci.

Namun, prinsip dasar pengurusan visa bisnis, yaitu persiapan dokumen yang lengkap dan akurat, tetap sama untuk kedua negara tersebut. Jadi, setelah memahami persyaratan Visa Bisnis UEA untuk riset, prosesnya akan lebih terarah dan efisien.

Persyaratan Dokumen untuk Visa Riset

Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan visa bisnis UAE untuk kegiatan riset bervariasi tergantung pada sponsor dan jenis kerjasama riset. Namun, secara umum, persyaratan berikut biasanya diperlukan:

  • Paspor dengan masa berlaku minimal enam bulan.
  • Foto paspor terbaru dengan latar belakang putih.
  • Surat undangan resmi dari lembaga riset di UAE yang mensponsori kunjungan Anda. Surat ini harus mencantumkan detail kerjasama riset, durasi kunjungan, dan komitmen lembaga untuk menanggung biaya selama penelitian.
  • Bukti kemampuan finansial yang cukup untuk membiayai perjalanan dan tinggal Anda di UAE. Ini bisa berupa rekening bank, surat sponsor, atau bukti dana lainnya.
  • Surat keterangan kerja atau studi dari institusi asal Anda.
  • Itinerary perjalanan yang mendetail.
  • Asuransi kesehatan perjalanan yang memadai.
  • Formulir aplikasi visa yang telah diisi lengkap dan ditandatangani.
  • Salinan tiket pesawat (jika sudah dibeli).

Penting untuk selalu memeriksa persyaratan terbaru dengan kedutaan atau konsulat UAE di negara Anda, karena persyaratan dapat berubah sewaktu-waktu.

Mengurus visa bisnis Uni Emirat Arab untuk riset kolaboratif dengan lembaga di sana memang membutuhkan persiapan matang. Prosesnya mungkin sedikit berbeda dengan pengurusan visa untuk tujuan lain, misalnya seperti Visa Bisnis Perancis Untuk Kegiatan Penelitian Pasar yang mungkin lebih fokus pada aspek pemasaran. Namun, kemiripannya terletak pada pentingnya dokumentasi yang lengkap dan akurat. Baik untuk riset di UEA maupun penelitian pasar di Perancis, persiapan yang teliti akan mempermudah proses permohonan visa dan memastikan perjalanan bisnis Anda berjalan lancar.

Kembali ke topik visa UEA, pastikan Anda memahami persyaratan spesifik yang dibutuhkan untuk kerjasama riset tersebut.

Prosedur Pengajuan Visa Riset

Proses pengajuan visa bisnis UAE untuk riset umumnya melibatkan beberapa tahapan. Persiapan yang baik akan mempermudah proses ini.

  1. Kontak Lembaga Riset di UAE: Hubungi lembaga riset di UAE yang ingin Anda ajak kerjasama dan dapatkan surat undangan resmi.
  2. Kumpulkan Dokumen: Siapkan semua dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan daftar di atas.
  3. Ajukan Permohonan: Ajukan permohonan visa melalui kedutaan atau konsulat UAE di negara Anda atau melalui agen visa yang terpercaya.
  4. Pemrosesan: Waktu pemrosesan visa bervariasi, jadi pastikan Anda mengajukan permohonan beberapa minggu sebelum keberangkatan.
  5. Penerimaan Visa: Setelah permohonan disetujui, Anda akan menerima visa Anda.

Jenis-jenis Visa Bisnis UAE yang Relevan untuk Riset

Beberapa jenis visa bisnis UAE dapat relevan untuk kegiatan kerjasama riset, tergantung pada durasi dan jenis kerjasama. Perbedaan utama terletak pada durasi tinggal dan persyaratannya.

Membutuhkan visa bisnis Uni Emirat Arab untuk kerjasama riset? Persiapan dokumen yang matang sangat penting. Prosesnya mungkin berbeda dengan pengurusan visa Schengen, misalnya untuk kegiatan politik, ilmiah, budaya, olahraga, atau acara keagamaan di Latvia, yang mana bisa dibantu oleh jasa seperti yang ditawarkan di Jasa Visa Schengen Politik Ilmiah Budaya Olah Raga Atau Acara Keagamaan Latvia. Kembali ke visa bisnis UEA, pastikan Anda telah memenuhi semua persyaratan agar prosesnya berjalan lancar dan riset Anda di UEA dapat segera dimulai.

Keberhasilan riset internasional seringkali bergantung pada kelancaran urusan administrasi seperti ini.

  • Visa kunjungan singkat: Cocok untuk kunjungan riset jangka pendek, biasanya kurang dari 30 hari. Persyaratannya umumnya lebih sederhana.
  • Visa jangka panjang: Diperlukan untuk kunjungan riset yang lebih lama, mungkin beberapa bulan atau bahkan satu tahun. Persyaratannya lebih ketat dan biasanya memerlukan sponsor dari lembaga di UAE.
  • Visa kerja: Jika kerjasama riset melibatkan pekerjaan berbayar di UAE, visa kerja mungkin diperlukan. Persyaratannya paling ketat dan memerlukan sponsor dari perusahaan atau lembaga di UAE.

Perbandingan Persyaratan Visa Bisnis UAE

Tabel berikut memberikan perbandingan umum persyaratan beberapa jenis visa bisnis UAE. Perlu diingat bahwa ini hanya gambaran umum dan persyaratan aktual dapat bervariasi.

Jenis Visa Persyaratan Utama Durasi Biaya (estimasi)
Visa Kunjungan Singkat Paspor, tiket pulang pergi, bukti finansial 30 hari atau kurang Variabel, tergantung agen
Visa Jangka Panjang Surat undangan, bukti finansial, sponsor Beberapa bulan hingga 1 tahun Variabel, tergantung durasi dan sponsor
Visa Kerja Surat penawaran kerja, kualifikasi, sponsor Tergantung kontrak kerja Variabel, tergantung sponsor

Contoh Surat Permohonan Visa Bisnis UAE

Berikut contoh surat permohonan visa bisnis UAE untuk kerjasama riset. Ingatlah untuk menyesuaikan isi surat dengan detail spesifik kerjasama riset Anda.

Kepada Yth. Pejabat Visa Kedutaan Besar UAE,
[Alamat Kedutaan]

Perihal: Permohonan Visa Bisnis untuk Kerjasama Riset

Dengan hormat,

Saya, [Nama Lengkap], [Kewarganegaraan], dengan nomor paspor [Nomor Paspor], bermaksud mengajukan permohonan visa bisnis untuk melakukan kerjasama riset di UAE selama [Durasi Kunjungan] dari tanggal [Tanggal Mulai] hingga [Tanggal Selesai]. Kerjasama riset ini akan dilakukan dengan [Nama Lembaga Riset di UAE] di [Kota, UAE] dengan judul penelitian “[Judul Penelitian]”.

Saya telah melampirkan semua dokumen yang dibutuhkan, termasuk surat undangan dari [Nama Lembaga Riset di UAE], bukti finansial, dan dokumen lainnya.

Saya berharap permohonan saya dapat dipertimbangkan dan disetujui. Terima kasih atas perhatian dan bantuannya.

Hormat saya,
[Nama Lengkap]
[Tanda Tangan]
[Tanggal]

Lembaga Riset di UAE yang Berpotensi untuk Kerjasama

Uni Emirat Arab (UAE) telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap inovasi dan riset, khususnya di bidang teknologi energi terbarukan. Berbagai lembaga riset terkemuka di UAE menawarkan peluang kolaborasi yang menarik bagi peneliti internasional. Berikut ini beberapa lembaga yang berpotensi untuk kerjasama riset di bidang teknologi energi terbarukan.

Mengurus visa bisnis Uni Emirat Arab untuk riset kolaboratif dengan lembaga di sana memang membutuhkan persiapan matang. Prosesnya mungkin sedikit berbeda dengan pengurusan visa untuk tujuan lain, misalnya seperti Visa Bisnis Perancis Untuk Kegiatan Penelitian Pasar yang mungkin lebih fokus pada aspek pemasaran. Namun, kemiripannya terletak pada pentingnya dokumentasi yang lengkap dan akurat. Baik untuk riset di UEA maupun penelitian pasar di Perancis, persiapan yang teliti akan mempermudah proses permohonan visa dan memastikan perjalanan bisnis Anda berjalan lancar.

Kembali ke topik visa UEA, pastikan Anda memahami persyaratan spesifik yang dibutuhkan untuk kerjasama riset tersebut.

Lembaga Riset Terkemuka di UAE untuk Teknologi Energi Terbarukan

Lima lembaga riset berikut ini aktif dalam pengembangan teknologi energi terbarukan di UAE, masing-masing dengan fokus riset yang spesifik:

  1. Masdar Institute of Science and Technology (sekarang Khalifa University): Berfokus pada penelitian dan pengembangan energi terbarukan, termasuk energi surya, energi angin, dan teknologi penyimpanan energi. Mereka memiliki fasilitas penelitian canggih dan kolaborasi yang luas dengan industri.
  2. King Abdullah University of Science and Technology (KAUST): Meskipun berada di Arab Saudi, KAUST memiliki kolaborasi yang erat dengan lembaga riset di UAE dan memiliki program riset yang kuat di bidang energi terbarukan, terutama dalam pengembangan teknologi energi surya dan efisiensi energi.
  3. Dubai Electricity and Water Authority (DEWA): DEWA, sebagai penyedia utama listrik dan air di Dubai, secara aktif terlibat dalam riset dan pengembangan teknologi energi terbarukan untuk meningkatkan keberlanjutan energi di kota tersebut. Fokus riset mereka mencakup integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan listrik.
  4. Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC): Meskipun fokus utama ADNOC adalah pada industri minyak dan gas, mereka juga berinvestasi dalam riset dan pengembangan energi terbarukan sebagai bagian dari strategi diversifikasi energi. Fokus riset mereka meliputi teknologi karbon rendah dan energi terbarukan untuk mendukung transisi energi.
  5. New York University Abu Dhabi (NYUAD): NYUAD memiliki beberapa pusat penelitian yang aktif dalam riset energi terbarukan, khususnya dalam bidang ilmu material dan rekayasa untuk pengembangan teknologi sel surya yang lebih efisien.

Peta Konsep Hubungan Antar Lembaga Riset di UAE (Teknologi Energi Terbarukan)

Hubungan antar lembaga riset di UAE dalam bidang teknologi energi terbarukan dapat digambarkan sebagai jaringan kolaboratif. Khalifa University seringkali berperan sebagai pusat utama, berkolaborasi dengan lembaga-lembaga lain seperti DEWA dan ADNOC untuk penerapan teknologi. KAUST, meskipun berada di Arab Saudi, berkontribusi melalui proyek riset bersama dan pertukaran pengetahuan. NYUAD berkontribusi melalui penelitian dasar di bidang material dan rekayasa.

Ilustrasi peta konsep: Khalifa University berada di tengah, terhubung dengan DEWA (melalui proyek integrasi energi terbarukan), ADNOC (melalui proyek teknologi karbon rendah), dan KAUST (melalui proyek riset bersama). NYUAD terhubung ke Khalifa University melalui kolaborasi penelitian di bidang material.

Potensi Kerjasama Riset dan Sumber Daya

Potensi kerjasama riset dengan lembaga-lembaga tersebut sangat luas. Kerjasama dapat mencakup pertukaran peneliti, proyek riset bersama, pengembangan teknologi, dan transfer pengetahuan. Sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing lembaga, seperti fasilitas penelitian canggih, pendanaan riset, dan akses ke data, dapat dimanfaatkan secara maksimal melalui kolaborasi.

Daftar Kontak Person

Informasi kontak person untuk masing-masing lembaga harus diperoleh melalui website resmi masing-masing lembaga. Biasanya, informasi kontak untuk departemen riset atau pusat penelitian spesifik tersedia di sana.

Contoh Proposal Kerjasama Riset

Berikut contoh ringkasan proposal kerjasama riset yang ditujukan kepada Khalifa University (contoh):

Judul: Pengembangan Sistem Penyimpanan Energi Terbarukan yang Efisien untuk Aplikasi Off-Grid

Tujuan: Mengembangkan sistem penyimpanan energi yang inovatif dan efisien untuk mendukung penerapan energi terbarukan di daerah terpencil.

Rencana Kerja: Penelitian akan mencakup desain, simulasi, dan pembuatan prototipe sistem penyimpanan energi. Kerjasama akan melibatkan pertukaran peneliti dan akses ke fasilitas penelitian.

Anggaran: Anggaran akan mencakup biaya material, perjalanan, dan biaya operasional lainnya. Rincian anggaran akan diberikan dalam proposal lengkap.

Biaya dan Prosedur Kerjasama Riset di UAE: Visa Bisnis Uni Emirat Arab Untuk Kegiatan Kerjasama Riset Dengan Lembaga Uni Emirat Arab

Kerjasama riset internasional, khususnya dengan lembaga di Uni Emirat Arab (UAE), menjanjikan kemajuan signifikan. Namun, memahami biaya dan prosedur yang terlibat sangat penting untuk keberhasilan proyek. Berikut rincian estimasi biaya dan langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menjalin kerjasama riset di UAE.

Estimasi Biaya Kerjasama Riset di UAE, Visa Bisnis Uni Emirat Arab Untuk Kegiatan Kerjasama Riset Dengan Lembaga Uni Emirat Arab

Biaya kerjasama riset di UAE bervariasi tergantung pada durasi proyek, jumlah peneliti yang terlibat, kompleksitas penelitian, dan lokasi riset. Berikut perkiraan biaya yang perlu dipertimbangkan:

  • Visa: Biaya visa bisnis untuk riset di UAE berkisar antara AED 1000 hingga AED 3000 (sekitar Rp 4-12 juta, kurs dapat berubah), tergantung jenis visa dan durasi tinggal. Proses pengajuan visa biasanya ditangani melalui lembaga riset mitra di UAE.
  • Tiket Pesawat: Biaya tiket pesawat pulang pergi dari Indonesia ke UAE berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 25 juta, tergantung maskapai dan waktu pemesanan. Disarankan untuk memesan tiket jauh-jauh hari untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
  • Akomodasi: Biaya akomodasi di UAE bervariasi, mulai dari hotel budget (sekitar Rp 500.000 – Rp 1.500.000 per malam) hingga hotel bintang lima (bisa mencapai Rp 5.000.000 per malam atau lebih). Pertimbangkan biaya akomodasi selama durasi proyek.
  • Biaya Riset: Biaya riset mencakup biaya bahan penelitian, peralatan laboratorium, akses data, dan biaya operasional lainnya. Besarnya biaya ini sangat tergantung pada jenis penelitian yang dilakukan dan kesepakatan dengan lembaga mitra di UAE. Anggaran yang rinci perlu dibahas dan disepakati dalam perjanjian kerjasama.
  • Biaya Lain-lain: Biaya lain-lain meliputi biaya transportasi lokal, asuransi perjalanan, dan biaya hidup sehari-hari di UAE.

Perlu dicatat bahwa estimasi biaya ini bersifat umum dan dapat bervariasi. Konsultasi dengan lembaga riset mitra di UAE sangat dianjurkan untuk mendapatkan gambaran biaya yang lebih akurat.

Langkah-Langkah Kerjasama Riset dengan Lembaga di UAE

Menjalin kerjasama riset dengan lembaga di UAE memerlukan perencanaan yang matang dan langkah-langkah sistematis. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  1. Identifikasi Lembaga Mitra: Cari dan identifikasi lembaga riset di UAE yang memiliki keahlian dan minat riset yang sesuai.
  2. Kontak Awal dan Negosiasi: Hubungi lembaga mitra potensial melalui email atau surat resmi, jelaskan proposal riset, dan negosiasikan kerjasama.
  3. Penyusunan Perjanjian Kerjasama: Susun perjanjian kerjasama yang mencakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, pembagian hasil riset, kepemilikan data, dan aspek legal lainnya.
  4. Pengajuan Visa dan Perizinan: Ajukan visa riset dan perizinan lain yang diperlukan untuk melakukan riset di UAE.
  5. Pelaksanaan Riset: Lakukan riset sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati.
  6. Pelaporan dan Publikasi: Buat laporan riset dan publikasikan hasil penelitian sesuai kesepakatan.

Daftar Periksa Sebelum Keberangkatan ke UAE

Sebelum berangkat ke UAE, pastikan semua aspek kerjasama riset telah terpenuhi dengan memeriksa daftar berikut:

  • Visa dan dokumen perjalanan lainnya telah siap.
  • Tiket pesawat telah dipesan.
  • Akomodasi telah dipesan.
  • Perjanjian kerjasama telah ditandatangani.
  • Anggaran riset telah disetujui.
  • Asuransi perjalanan telah diurus.
  • Semua peralatan dan bahan penelitian telah disiapkan.

Contoh Perjanjian Kerjasama Riset

Berikut contoh poin-poin penting dalam perjanjian kerjasama riset antara lembaga riset Indonesia dan UAE:

Tujuan Penelitian, Durasi Proyek, Peran dan Tanggung Jawab masing-masing pihak, Pembagian Hasil Penelitian, Hak Kekayaan Intelektual, Publikasi Hasil Penelitian, Mekanisme Resolusi Konflik, Kerahasiaan Informasi.

Perjanjian kerjasama yang lengkap harus mencakup detail lebih lanjut dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pihak.

Tahapan Kerjasama Riset

Berikut tabel yang merangkum tahapan kerjasama riset, durasi waktu, dan pihak yang bertanggung jawab:

Tahapan Durasi Pihak yang Bertanggung Jawab
Identifikasi Lembaga Mitra 1-3 bulan Lembaga Riset Indonesia
Negosiasi dan Penyusunan Perjanjian 2-4 bulan Kedua Lembaga Riset
Pengajuan Visa dan Perizinan 1-2 bulan Lembaga Riset Indonesia
Pelaksanaan Riset 6-12 bulan (dapat bervariasi) Kedua Lembaga Riset
Pelaporan dan Publikasi 3-6 bulan Kedua Lembaga Riset

Durasi waktu pada tabel di atas bersifat estimasi dan dapat bervariasi tergantung kompleksitas penelitian.

Regulasi dan Perizinan Kerjasama Riset Internasional di UAE

Kerjasama riset internasional di Uni Emirat Arab (UAE) diatur secara ketat untuk memastikan integritas ilmiah, perlindungan data, dan kepatuhan terhadap standar etika global. Memahami kerangka regulasi ini krusial bagi peneliti asing yang ingin berkolaborasi dengan lembaga riset di UAE. Berikut uraian lebih lanjut mengenai regulasi dan perizinan yang berlaku.

Badan Pemerintah yang Berwenang

Beberapa badan pemerintah UAE berperan penting dalam mengatur kerjasama riset internasional. Koordinasi antar lembaga ini memastikan kelancaran proses dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Peran masing-masing lembaga seringkali tumpang tindih, namun secara umum mereka memiliki fokus yang berbeda.

  • Ministry of Education (MOE): MOE memiliki peran utama dalam menetapkan kebijakan pendidikan tinggi dan riset, termasuk memberikan panduan umum untuk kerjasama internasional di bidang pendidikan dan riset.
  • Ministry of Economy (MOE): MOE terlibat dalam aspek komersialisasi hasil riset dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi terkait investasi asing dalam proyek riset.
  • The Telecommunications Regulatory Authority (TRA): TRA berperan dalam mengatur penggunaan teknologi dan data dalam proyek riset, terutama yang melibatkan teknologi informasi dan komunikasi.
  • Individual Universities and Research Institutes: Lembaga-lembaga riset di UAE juga memiliki aturan internal yang mengatur kerjasama internasional, seringkali selaras dengan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Regulasi dan Persyaratan Etika dan Hukum

Kerjasama riset internasional di UAE tunduk pada hukum dan peraturan negara, termasuk persyaratan etika yang ketat. Hal ini mencakup aspek seperti persetujuan informed consent dari partisipan penelitian, perlindungan data pribadi, dan kepatuhan terhadap standar internasional dalam etika penelitian.

Peraturan juga mencakup aspek keamanan nasional dan perlindungan informasi sensitif. Proyek riset yang melibatkan data sensitif atau teknologi strategis mungkin memerlukan izin tambahan dari badan keamanan negara.

“Semua proyek riset yang melibatkan kerjasama internasional harus mematuhi undang-undang dan peraturan UAE yang berlaku, termasuk pedoman etika penelitian yang telah ditetapkan.” (Contoh kutipan peraturan pemerintah UAE – perlu diganti dengan kutipan resmi dari sumber terpercaya)

Kepemilikan Intelektual Hasil Riset

Perjanjian kerjasama riset internasional biasanya mencakup kesepakatan rinci tentang kepemilikan intelektual (KI) yang dihasilkan dari proyek tersebut. Hal ini penting untuk menghindari sengketa di masa mendatang. UAE memiliki sistem hukum KI yang kuat yang melindungi hak cipta, paten, dan rahasia dagang.

Perjanjian kerjasama biasanya akan menentukan kepemilikan atas hak KI, baik secara bersama-sama maupun secara individu oleh pihak yang terlibat. Penting untuk berkonsultasi dengan ahli hukum KI untuk memastikan perlindungan yang memadai bagi semua pihak.

Alur Perizinan dan Regulasi Kerjasama Riset Internasional

Proses perizinan dan regulasi kerjasama riset internasional di UAE dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas proyek dan lembaga yang terlibat. Namun, secara umum, prosesnya dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Tahapan Deskripsi
Perencanaan dan Proposal Menyusun proposal riset yang detail, termasuk metodologi, rencana anggaran, dan perjanjian kerjasama. Konsultasi dengan lembaga riset di UAE sangat disarankan pada tahap ini.
Pengajuan Permohonan Izin Mengajukan proposal riset ke badan pemerintah yang berwenang, seperti MOE atau lembaga riset terkait di UAE. Dokumen pendukung yang lengkap dan detail sangat penting.
Peninjauan dan Evaluasi Proposal akan ditinjau oleh badan pemerintah yang berwenang untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar etika. Proses peninjauan ini dapat memakan waktu beberapa bulan.
Penerbitan Izin Jika proposal disetujui, izin resmi akan diterbitkan oleh badan pemerintah yang berwenang. Izin ini akan menentukan ruang lingkup proyek riset dan persyaratan yang harus dipenuhi.
Implementasi Proyek Pelaksanaan proyek riset sesuai dengan rencana yang telah disetujui dan izin yang telah diterbitkan. Pemantauan dan pelaporan berkala mungkin diperlukan.
Pelaporan dan Publikasi Setelah proyek selesai, laporan akhir harus diajukan ke badan pemerintah yang berwenang. Publikasi hasil riset juga harus mematuhi peraturan yang berlaku.

Perusahaan berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Email : [email protected]
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Rika