Visa Bisnis Ke Jepang Buat Industri & Distribusi

Akhmad Fauzi

Updated on:

Visa Bisnis Ke Jepang Buat Industri & Distribusi
Direktur Utama Jangkar Goups

Persyaratan Visa Bisnis Ke Jepang Buat Industri & Distribusi

Visa Bisnis Jepang Untuk Industri Logistik Dan Distribusi – Memperoleh visa bisnis Jepang untuk sektor logistik dan distribusi membutuhkan persiapan yang matang. Prosesnya melibatkan penyediaan dokumen yang lengkap dan akurat, serta pemahaman yang baik tentang prosedur pengajuan visa. Artikel ini akan memberikan panduan komprehensif mengenai persyaratan dan prosedur yang perlu Anda ketahui.

Mendapatkan Visa Bisnis Jepang untuk industri logistik dan distribusi memang membutuhkan persiapan matang. Persyaratannya cukup spesifik, memerlukan bukti kuat terkait rencana bisnis dan keahlian di bidang tersebut. Sebagai perbandingan, proses pengurusan visa kerja di negara lain, misalnya Visa Kerja Bosnia Herzegovina Dan Izin Tinggal , mungkin memiliki persyaratan yang berbeda. Namun, kembali ke topik utama, kesuksesan mendapatkan visa bisnis Jepang sangat bergantung pada kelengkapan dokumen dan kejelasan rencana bisnis di sektor logistik dan distribusi yang di ajukan.

Dokumen yang Di perlukan untuk Pengajuan Visa Bisnis Ke Jepang Buat Industri & Distribusi

Daftar dokumen yang di butuhkan mungkin sedikit bervariasi tergantung pada kasus individual, namun berikut adalah dokumen-dokumen umum yang biasanya di perlukan untuk mengajukan visa bisnis Jepang di bidang logistik dan distribusi:

  • Formulir Aplikasi Visa: Formulir aplikasi yang telah di isi lengkap dan di tandatangani. Pastikan semua informasi akurat dan sesuai dengan paspor Anda.
  • Paspor: Paspor yang masih berlaku minimal enam bulan setelah tanggal keberangkatan dari Jepang, dengan minimal dua halaman kosong untuk visa.
  • Foto Paspor: Foto paspor terbaru dengan latar belakang putih, sesuai dengan spesifikasi yang di tentukan oleh Kedutaan Besar/Konsulat Jenderal Jepang.
  • Surat Undangan dari Perusahaan Jepang: Surat resmi dari perusahaan di Jepang yang menjelaskan tujuan kunjungan bisnis Anda, durasi tinggal, dan tanggung jawab Anda selama di Jepang. Surat ini harus mencantumkan informasi detail perusahaan, termasuk alamat dan nomor telepon.
  • Surat Keterangan Kerja: Surat keterangan dari perusahaan Anda di Indonesia yang menjelaskan posisi Anda, masa kerja, gaji, dan tujuan kunjungan bisnis ke Jepang. Surat ini harus mencantumkan izin cuti Anda.
  • Bukti Kepemilikan Perusahaan (jika berlaku): Jika Anda adalah pemilik perusahaan, sertakan bukti kepemilikan perusahaan seperti akta pendirian atau SIUP.
  • Itinerary Perjalanan: Rencana perjalanan yang detail, termasuk jadwal kunjungan ke perusahaan mitra di Jepang.
  • Bukti Keuangan: Bukti keuangan yang cukup untuk membiayai perjalanan dan penginapan Anda di Jepang, seperti rekening koran tiga bulan terakhir atau surat keterangan saldo rekening.
  • Asuransi Perjalanan: Bukti asuransi perjalanan yang mencakup biaya perawatan medis dan pemulangan ke Indonesia.

Prosedur Pengajuan Visa Bisnis Ke Jepang Buat Industri & Distribusi

Proses pengajuan visa bisnis Jepang melibatkan beberapa langkah penting. Penting untuk memperhatikan tenggat waktu dan persyaratan yang berlaku.

  1. Kumpulkan semua dokumen yang di perlukan. Pastikan semua dokumen lengkap dan akurat sebelum mengajukan aplikasi.
  2. Ajukan aplikasi visa ke Kedutaan Besar/Konsulat Jenderal Jepang di Indonesia. Anda dapat mengajukan aplikasi secara langsung atau melalui agen visa yang terpercaya.
  3. Bayar biaya visa. Biaya visa bervariasi tergantung pada jenis visa dan durasi tinggal.
  4. Tunggu proses verifikasi. Proses verifikasi dokumen biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.
  5. Wawancara (jika di perlukan). Petugas imigrasi mungkin akan memanggil Anda untuk wawancara guna memverifikasi informasi yang Anda berikan.
  6. Pengambilan paspor. Setelah visa di setujui, Anda dapat mengambil paspor Anda di Kedutaan Besar/Konsulat Jenderal Jepang.

Perbandingan Persyaratan Visa Bisnis untuk Berbagai Industri

Persyaratan visa bisnis Jepang dapat sedikit berbeda tergantung pada industri. Berikut perbandingan umum untuk beberapa industri:

Industri Jenis Visa Durasi Persyaratan Khusus
Logistik & Distribusi Visa Bisnis (umumnya) Bergantung pada tujuan kunjungan Surat undangan dari perusahaan logistik Jepang, bukti kerjasama bisnis
Manufaktur Visa Bisnis (umumnya) Bergantung pada tujuan kunjungan Surat undangan dari perusahaan manufaktur Jepang, bukti kerjasama bisnis, mungkin memerlukan keahlian khusus
Teknologi Visa Bisnis (umumnya), mungkin Visa Kerja khusus untuk spesialis teknologi Bergantung pada tujuan kunjungan, bisa lebih panjang untuk spesialis teknologi Surat undangan dari perusahaan teknologi Jepang, bukti kerjasama bisnis, mungkin memerlukan kualifikasi dan pengalaman khusus

Contoh Surat Pengantar Aplikasi Visa Bisnis Ke Jepang Buat Industri & Distribusi

Berikut contoh surat pengantar yang dapat di modifikasi sesuai kebutuhan:

Kepada Yth. Petugas Imigrasi Jepang
Di tempat

Dengan hormat,

Saya, [Nama Lengkap], warga negara Indonesia dengan nomor paspor [Nomor Paspor], mengajukan permohonan visa bisnis ke Jepang. Saya bekerja sebagai [Posisi] di [Nama Perusahaan] di Indonesia, dan akan mengunjungi Jepang dari tanggal [Tanggal Mulai] hingga [Tanggal Selesai] untuk melakukan kerjasama bisnis dengan [Nama Perusahaan Jepang] di bidang logistik dan distribusi. Tujuan kunjungan saya adalah untuk [Tujuan kunjungan secara spesifik, misalnya: menegosiasikan kontrak, menghadiri pameran, melakukan pelatihan].

Saya telah melampirkan semua dokumen yang di perlukan untuk mendukung permohonan visa ini. Saya berharap permohonan saya dapat di pertimbangkan dan di setujui.

Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,
[Nama Lengkap]
[Tanda Tangan]

Proses Wawancara Visa dan Pertanyaan Umum

Wawancara visa bertujuan untuk memverifikasi informasi yang Anda berikan dalam aplikasi. Petugas imigrasi mungkin menanyakan pertanyaan-pertanyaan umum seperti:

  • Tujuan kunjungan Anda ke Jepang.
  • Detail kerjasama bisnis Anda dengan perusahaan Jepang.
  • Durasi kunjungan Anda di Jepang.
  • Rencana perjalanan Anda di Jepang.
  • Bukti keuangan Anda.
  • Alasan Anda memilih Jepang sebagai tujuan bisnis.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jujur, jelas, dan ringkas. Siapkan jawaban yang terstruktur dan di dukung dengan bukti-bukti yang relevan. Kepercayaan diri dan sikap profesional akan membantu proses wawancara berjalan lancar.

Strategi Bisnis di Jepang untuk Logistik & Distribusi: Visa Bisnis Jepang Untuk Industri Logistik Dan Distribusi

Memasuki pasar logistik dan distribusi Jepang membutuhkan strategi yang matang dan terencana. Persaingan yang ketat dan infrastruktur yang kompleks menuntut pemahaman mendalam akan pasar dan kemampuan beradaptasi yang tinggi. Berikut ini beberapa strategi kunci yang dapat di pertimbangkan.

Analisis Pasar dan Kompetitor

Sebelum memulai operasi, analisis menyeluruh terhadap pasar logistik dan distribusi Jepang sangat krusial. Hal ini mencakup identifikasi segmen pasar yang menjanjikan, analisis tren industri, dan pemetaan kompetitor utama. Perhatikan faktor-faktor seperti pertumbuhan e-commerce, peningkatan permintaan pengiriman barang dingin, dan perkembangan teknologi logistik. Analisis kompetitor meliputi pemahaman strategi, kekuatan, dan kelemahan mereka, serta identifikasi peluang untuk di ferensiasi.

Memperoleh Visa Bisnis Jepang untuk industri logistik dan distribusi memang memerlukan persiapan matang. Persyaratannya cukup spesifik, berbeda dengan misalnya Visa Bisnis Perancis Untuk Pengusaha Startup Dan Inovasi yang mungkin lebih fokus pada aspek inovasi dan teknologi. Namun, keduanya sama-sama penting bagi perkembangan bisnis internasional. Kembali ke Visa Jepang, fokus pada riwayat perusahaan dan rencana bisnis yang jelas di sektor logistik akan meningkatkan peluang keberhasilan aplikasi visa tersebut.

Sukses mendapatkan visa ini membuka jalan bagi ekspansi bisnis ke pasar Jepang yang kompetitif.

  • Identifikasi segmen pasar: Fokus pada segmen seperti pengiriman barang e-commerce, logistik otomotif, atau logistik makanan.
  • Analisis tren: Perhatikan peningkatan penggunaan teknologi seperti AI dan IoT dalam logistik.
  • Pemetaan kompetitor: Identifikasi perusahaan logistik besar di Jepang dan analisis strategi mereka.

Rencana Bisnis: Analisis SWOT, Proyeksi Keuangan, dan Strategi Pemasaran

Rencana bisnis yang komprehensif mencakup analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), proyeksi keuangan yang realistis, dan strategi pemasaran yang efektif. Analisis SWOT membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, serta peluang dan ancaman eksternal di pasar Jepang. Proyeksi keuangan meliputi perkiraan pendapatan, biaya, dan profitabilitas. Strategi pemasaran harus mencakup target pasar, saluran distribusi, dan pesan pemasaran yang efektif.

Memperoleh Visa Bisnis Jepang untuk industri logistik dan distribusi memang membutuhkan persiapan matang. Prosesnya cukup kompleks, namun peluang karier yang di tawarkan cukup menjanjikan. Sebagai perbandingan, jika Anda tertarik dengan peluang kerja di sektor kesehatan, bisa di lihat informasi lebih lanjut mengenai Visa Kerja Uni Emirat Arab Dan Sektor Kesehatan. Kembali ke topik utama, Visa Bisnis Jepang ini sangat penting bagi para profesional yang ingin berkontribusi di sektor logistik dan distribusi Jepang yang dinamis.

Memahami persyaratan dan prosesnya adalah kunci keberhasilan.

Sebagai contoh, proyeksi keuangan dapat memperhitungkan biaya operasional, seperti sewa gudang, gaji karyawan, dan biaya transportasi, serta pendapatan dari layanan logistik yang di tawarkan. Strategi pemasaran bisa berfokus pada membangun hubungan dengan klien potensial melalui jaringan bisnis, pameran dagang, atau pemasaran digital.

Model Bisnis Inovatif dengan Teknologi AI dan IoT

Penggunaan teknologi terkini seperti AI dan IoT dapat menciptakan model bisnis yang inovatif dan efisien. AI dapat di gunakan untuk mengoptimalkan rute pengiriman, memprediksi permintaan, dan meningkatkan efisiensi gudang. IoT dapat di gunakan untuk melacak barang secara real-time, memantau kondisi lingkungan selama pengiriman (misalnya, suhu untuk barang dingin), dan meningkatkan keamanan rantai pasokan. Integrasi teknologi ini dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan.

Sebagai contoh, sistem AI dapat menganalisis data historis pengiriman untuk memprediksi permintaan dan mengoptimalkan rute pengiriman, mengurangi waktu pengiriman dan biaya bahan bakar. Sistem IoT dapat memberikan visibilitas real-time atas lokasi dan kondisi barang yang di kirim, sehingga meningkatkan transparansi dan keamanan rantai pasokan.

Perbandingan Tiga Model Bisnis

Model Bisnis Kelebihan Kekurangan
Model 3PL (Third-Party Logistics) Fleksibilitas, skala ekonomi, akses ke infrastruktur Ketergantungan pada penyedia layanan pihak ketiga, potensi kendali kualitas yang lebih rendah
Model 4PL (Fourth-Party Logistics) Optimasi rantai pasokan yang komprehensif, peningkatan efisiensi Biaya awal yang tinggi, kompleksitas dalam pengelolaan
Model Integrasi Vertikal Kendali penuh atas rantai pasokan, peningkatan kualitas Investasi modal yang besar, kurangnya fleksibilitas

Proses Operasional Perusahaan Logistik dan Distribusi di Jepang

Proses operasional yang efisien sangat penting dalam industri logistik Jepang. Diagram alur berikut menggambarkan tahapan kunci, dari penerimaan pesanan hingga pengiriman barang.

Mendapatkan Visa Bisnis Jepang untuk industri logistik dan distribusi memang membutuhkan persiapan matang. Prosesnya cukup kompleks, mengingat persaingan yang ketat. Sebagai perbandingan, proses memperpanjang visa kerja di negara lain, misalnya Memperpanjang Visa Kerja Bosnia Herzegovina , mungkin memiliki persyaratan yang berbeda. Namun, kembali ke visa bisnis Jepang, memahami regulasi dan persyaratannya dengan teliti sangat krusial untuk keberhasilan aplikasi.

Dengan persiapan yang baik, peluang sukses mendapatkan visa untuk berkiprah di sektor logistik Jepang akan meningkat.

  1. Penerimaan pesanan (melalui sistem online atau offline)
  2. Pengolahan pesanan (verifikasi, penjadwalan)
  3. Pengambilan barang dari gudang atau pemasok
  4. Pengiriman barang (dengan kendaraan yang sesuai)
  5. Penelusuran barang (melalui sistem pelacakan)
  6. Pengiriman barang ke penerima
  7. Konfirmasi penerimaan barang

Regulasi dan Infrastruktur Logistik Jepang

Beroperasi di sektor logistik dan distribusi di Jepang memerlukan pemahaman yang mendalam tentang regulasi pemerintah dan infrastruktur yang mendukungnya. Maka, Keefisiensian sistem logistik Jepang yang terkenal di dunia di bangun di atas fondasi regulasi yang ketat dan infrastruktur yang canggih. Berikut ini akan di uraikan beberapa aspek penting yang perlu di perhatikan oleh perusahaan asing yang ingin memasuki pasar ini.

Regulasi Pemerintah Jepang untuk Perusahaan Logistik Asing, Visa Bisnis Jepang Untuk Industri Logistik Dan Distribusi

Pemerintah Jepang memiliki kerangka regulasi yang komprehensif untuk sektor logistik, bertujuan untuk menjaga standar keamanan, efisiensi, dan keadilan. Peraturan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perizinan usaha, standar keamanan barang, hingga perlindungan konsumen. Maka, Beberapa regulasi kunci yang perlu di perhatikan oleh perusahaan asing antara lain terkait perpajakan, kepabeanan, dan persyaratan ketenagakerjaan. Penting untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap semua regulasi yang berlaku untuk menghindari sanksi dan masalah hukum. Konsultasi dengan konsultan hukum dan pajak yang berpengalaman di Jepang sangat di sarankan.

Infrastruktur Logistik Jepang

Jepang memiliki infrastruktur logistik yang sangat maju dan efisien, di dukung oleh pelabuhan, bandara, dan jaringan jalan raya yang terintegrasi dengan baik. Pelabuhan-pelabuhan besar seperti Yokohama, Kobe, dan Nagoya merupakan pusat kegiatan perdagangan internasional, di lengkapi dengan fasilitas canggih untuk penanganan kargo. Bandara-bandara internasional seperti Narita dan Kansai melayani penerbangan kargo dan penumpang secara efisien. Maka, Jaringan jalan raya yang luas dan terawat dengan baik mendukung distribusi barang secara cepat dan andal di seluruh penjuru negara. Sistem kereta api berkecepatan tinggi (Shinkansen) juga memainkan peran penting dalam transportasi barang jarak jauh.

Perbandingan Infrastruktur Logistik Jepang dengan Negara-negara Asia Tenggara

Berikut perbandingan infrastruktur logistik Jepang dengan beberapa negara Asia Tenggara. Data ini merupakan gambaran umum dan dapat bervariasi tergantung lokasi spesifik dan jenis infrastruktur.

Negara Kualitas Infrastruktur Biaya Efisiensi
Jepang Sangat Tinggi Relatif Tinggi Sangat Tinggi
Singapura Tinggi Tinggi Tinggi
Thailand Sedang Sedang Sedang
Vietnam Sedang berkembang Relatif Rendah Sedang berkembang
Indonesia Beragam, masih banyak yang perlu di tingkatkan Variatif Beragam

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Logistik di Jepang

Efisiensi logistik di Jepang merupakan hasil interaksi kompleks berbagai faktor. Maka, Peta konsep di bawah ini menggambarkan hubungan antara beberapa faktor kunci tersebut.

(Penjelasan Peta Konsep: Peta konsep akan menunjukkan hubungan antara Regulasi Pemerintah (ketat, jelas), Infrastruktur (pelabuhan, bandara, jalan raya yang maju), Teknologi (otomatisasi, sistem pelacakan), Tenaga Kerja (terampil, produktif), dan Efisiensi Logistik sebagai hasil akhirnya. Panah akan menunjukkan arah pengaruh antar faktor. Misalnya, regulasi yang ketat akan berdampak positif pada efisiensi, begitu pula dengan infrastruktur yang maju dan teknologi yang canggih. Tenaga kerja yang terampil juga akan meningkatkan efisiensi.)

Tantangan dan Peluang di Sektor Logistik Jepang

Perkembangan teknologi seperti otomasi, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT) menghadirkan peluang dan tantangan bagi perusahaan logistik di Jepang. Otomatisasi gudang dan penggunaan kendaraan otonom dapat meningkatkan efisiensi, namun juga memerlukan investasi besar dan adaptasi tenaga kerja. Maka, Perubahan demografis, seperti populasi yang menua, juga menjadi tantangan, karena dapat menyebabkan kekurangan tenaga kerja terampil di sektor ini. Namun, hal ini juga membuka peluang bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam teknologi yang dapat mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia. Sebagai contoh, perusahaan logistik dapat memanfaatkan robot untuk melakukan tugas-tugas repetitif, sehingga tenaga kerja manusia dapat di fokuskan pada tugas-tugas yang lebih kompleks dan membutuhkan keterampilan tinggi.

Contoh Kasus Sukses dan Kegagalan

Maka, Memahami dinamika pasar logistik dan distribusi di Jepang memerlukan analisis mendalam terhadap keberhasilan dan kegagalan perusahaan asing. Studi kasus berikut ini memberikan gambaran mengenai strategi yang efektif dan hal-hal yang perlu di hindari ketika beroperasi di negara tersebut.

Visa Bisnis Ke Jepang Buat Industri & Distribusi Dan Kasus Sukses Perusahaan Logistik Asing di Jepang

Beberapa perusahaan logistik asing telah berhasil menembus pasar Jepang dengan strategi yang tepat. Maka, Keberhasilan mereka berasal dari kombinasi pemahaman mendalam terhadap budaya bisnis Jepang, adaptasi terhadap regulasi lokal, dan investasi yang signifikan dalam teknologi dan infrastruktur.

  • DHL: DHL telah sukses di Jepang berkat jaringan globalnya yang kuat, komitmen terhadap kualitas layanan yang tinggi, dan kemampuan beradaptasi dengan kebutuhan spesifik klien Jepang. Mereka juga menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan waktu pengiriman.
  • FedEx: Keberhasilan FedEx di Jepang di dorong oleh fokus mereka pada layanan ekspres yang andal dan pengembangan hubungan jangka panjang dengan klien-klien kunci. Pemahaman mendalam mereka terhadap peraturan bea cukai dan logistik domestik Jepang juga sangat penting.
  • UPS: UPS menunjukkan keberhasilan melalui pengembangan infrastruktur distribusi yang komprehensif di seluruh Jepang. Investasi besar dalam teknologi pelacakan dan manajemen rantai pasokan, serta pendekatan yang berfokus pada kepuasan pelanggan, telah berkontribusi pada kesuksesan mereka.

Kasus Kegagalan Perusahaan Logistik Asing di Jepang

Sebaliknya, beberapa perusahaan mengalami kesulitan dalam menembus pasar Jepang. Kegagalan seringkali di sebabkan oleh kurangnya pemahaman budaya, pendekatan yang tidak tepat, atau kurangnya investasi yang cukup.

  • Perusahaan A (fiktif): Perusahaan ini gagal karena kurangnya adaptasi terhadap budaya bisnis Jepang yang menekankan pada hubungan jangka panjang dan kepercayaan. Mereka menggunakan pendekatan transaksional yang kurang efektif dalam membangun hubungan dengan klien.
  • Perusahaan B (fiktif): Maka, Kegagalan Perusahaan B di sebabkan oleh kurangnya investasi dalam infrastruktur dan teknologi. Sistem logistik mereka tidak mampu memenuhi standar efisiensi dan ketepatan waktu yang di harapkan di Jepang.
  • Perusahaan C (fiktif): Perusahaan ini gagal karena meremehkan kompleksitas peraturan dan regulasi di Jepang. Ketidakmampuan mereka untuk mematuhi peraturan bea cukai dan logistik menyebabkan keterlambatan pengiriman dan kerugian finansial.

Perbandingan Strategi Perusahaan Sukses dan Gagal

Aspek Perusahaan Sukses Perusahaan Gagal
Pemahaman Budaya Tinggi, adaptasi budaya lokal Rendah, pendekatan yang kaku
Investasi Infrastruktur Signifikan, jaringan distribusi yang luas Minim, infrastruktur yang terbatas
Teknologi Teknologi canggih, sistem pelacakan yang handal Teknologi usang, sistem pelacakan yang kurang memadai
Kepatuhan Regulasi Kepatuhan penuh terhadap peraturan lokal Ketidakpatuhan atau pemahaman yang kurang terhadap peraturan
Hubungan Klien Hubungan jangka panjang, berfokus pada kepercayaan Hubungan transaksional, kurangnya fokus pada kepercayaan

Faktor Kunci Keberhasilan Perusahaan Logistik di Jepang

Keberhasilan di pasar logistik Jepang bergantung pada beberapa faktor kunci, termasuk pemahaman budaya, investasi dalam infrastruktur dan teknologi, kepatuhan terhadap regulasi, dan pembangunan hubungan klien yang kuat.

Perjalanan Perusahaan Logistik Fiktif: “Logistik Sakura”

Logistik Sakura, sebuah perusahaan fiktif asal Indonesia, merencanakan ekspansi ke Jepang. Setelah melakukan riset pasar dan analisis risiko yang matang, mereka memutuskan untuk fokus pada segmen pengiriman barang khusus, memanfaatkan teknologi canggih dan membangun kemitraan strategis dengan perusahaan lokal. Maka, Dengan investasi yang terencana dan adaptasi terhadap budaya bisnis Jepang, Logistik Sakura berhasil menembus pasar dan mencapai kesuksesan dalam waktu lima tahun. Keberhasilan mereka di pengaruhi oleh pemahaman mendalam tentang kebutuhan pasar Jepang, serta kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang dinamis.

PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Email : [email protected]
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

 

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat