Upah minimum bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia telah menjadi perhatian utama bagi banyak orang selama beberapa tahun terakhir ini. Kebanyakan orang menganggap bahwa upah minimum yang diberikan kepada TKI masih terlalu rendah, sehingga memaksa mereka untuk hidup dalam kondisi yang sulit dan kadang-kadang bahkan harus mengalami eksploitasi dari pihak majikan.
Namun, apakah kondisinya masih sama seperti beberapa tahun lalu? Apakah ada perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah? Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai upah minimum TKI di Malaysia dan bagaimana kondisinya saat ini.
Apa itu Upah Minimum TKI Malaysia?
Upah minimum TKI Malaysia adalah upah minimum yang diberikan oleh pihak majikan kepada Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia. Upah minimum ini diatur oleh pemerintah Malaysia dan harus diberikan kepada setiap TKI yang bekerja di sana.
Hingga saat ini, upah minimum TKI Malaysia telah mengalami beberapa kali kenaikan. Pada awalnya, upah minimum tersebut hanya sekitar RM800-900. Namun, seiring dengan peningkatan inflasi dan biaya hidup yang semakin tinggi, maka pada tahun 2016 pemerintah Malaysia menaikkan upah minimum untuk TKI menjadi RM1,000. Dan pada tahun 2018, upah minimum TKI Malaysia kembali dinaikkan menjadi RM1,100.
Bagaimana Kondisi Upah Minimum TKI Malaysia Saat Ini?
Seiring dengan kenaikan upah minimum TKI Malaysia pada tahun 2018, banyak orang berharap bahwa kondisi TKI Indonesia di Malaysia akan membaik. Namun, kenyataannya tidak demikian.
Banyak TKI masih mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka dengan upah yang mereka terima. Biaya hidup yang semakin tinggi membuat upah minimum yang diterima oleh TKI masih terasa kurang.
Tidak hanya itu, banyak juga TKI yang mengalami eksploitasi oleh pihak majikan mereka. Mulai dari jam kerja yang melebihi batas yang diatur hingga tidak dibayarkan gaji sesuai dengan yang dijanjikan, bahkan ada TKI yang harus bekerja dalam kondisi yang tidak layak.
Apa yang Dilakukan Pemerintah Indonesia?
Melihat kondisi yang semakin memperburuk kehidupan TKI di Malaysia, pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki kondisi TKI tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melakukan negosiasi dengan pemerintah Malaysia mengenai upah minimum TKI. Hasil dari negosiasi tersebut adalah kenaikan upah minimum untuk TKI pada tahun 2018.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah membentuk beberapa tim untuk melindungi hak-hak TKI di Malaysia. Tim tersebut akan membantu TKI dalam memperjuangkan hak mereka, baik itu terkait dengan upah, perlindungan dari eksploitasi, maupun hak-hak lainnya.
Bagaimana Cara Memperbaiki Kondisi Upah Minimum TKI Malaysia?
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi upah minimum TKI di Malaysia. Beberapa hal tersebut antara lain:
1. Perluasan pasar kerja
Salah satu cara untuk meningkatkan upah minimum TKI adalah dengan memperluas pasar kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka lebih banyak lapangan kerja di Indonesia sehingga TKI tidak perlu lagi mencari pekerjaan di luar negeri.
2. Peningkatan keterampilan
Peningkatan keterampilan TKI juga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan upah minimum yang diterima oleh mereka. Dengan memiliki keterampilan yang lebih tinggi, TKI dapat meningkatkan nilai jual mereka dan memperoleh upah yang lebih tinggi.
3. Kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Malaysia
Kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Malaysia juga dapat membantu meningkatkan kondisi upah minimum TKI. Pemerintah Indonesia dapat melakukan negosiasi dengan pemerintah Malaysia untuk meningkatkan upah minimum dan melindungi hak-hak TKI.
Dalam kesimpulannya, meskipun upah minimum TKI di Malaysia telah mengalami beberapa kali kenaikan, namun kondisi TKI Indonesia di Malaysia masih jauh dari kondisi yang diharapkan. Banyak TKI yang masih hidup dalam kondisi yang sulit dan bahkan mengalami eksploitasi oleh pihak majikan mereka.
Untuk memperbaiki kondisi ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Malaysia, serta upaya untuk memperluas pasar kerja dan meningkatkan keterampilan TKI. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.
