Upah Minimum TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Malaysia adalah keputusan yang telah di keluarkan oleh pihak berwenang di Malaysia untuk menetapkan gaji minimum bagi pekerja asal Indonesia yang bekerja di Malaysia. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi hak-hak pekerja asing yang bekerja di Malaysia, termasuk pekerja asal Indonesia.
Sejarah Upah Minimum TKI di Malaysia
Keputusan untuk menetapkan Upah TKI di Malaysia pertama kali di ambil pada tahun 2013. Pada saat itu, pemerintah Malaysia merespon tuntutan dari Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja asing yang bekerja di Malaysia.
Sejak saat itu, Upah TKI di Malaysia telah di tinjau dan di perbarui setiap tahun. Pemerintah Malaysia juga telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya untuk memastikan bahwa kebijakan ini di terapkan secara adil dan efektif.
Persyaratan Upah Minimum TKI di Malaysia
Untuk mendapatkan Upah TKI di Malaysia, pekerja asal Indonesia harus memenuhi sejumlah persyaratan tertentu, seperti memiliki dokumen yang sah dan lengkap, memiliki kemampuan bahasa Inggris atau Bahasa Malaysia yang memadai. Serta memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan pekerjaan yang di lamar.
Upah TKI di Malaysia juga dapat berbeda-beda tergantung pada jenis pekerjaan dan lokasi kerja. Misalnya, pekerja yang bekerja di sektor manufaktur di Kuala Lumpur mungkin mendapatkan Upah Minimum TKI yang lebih tinggi daripada pekerja yang bekerja di sektor perhotelan di daerah lain.
Manfaat Upah Minimum TKI di Malaysia
Keberadaan Upah TKI di Malaysia memberikan sejumlah manfaat bagi pekerja asal Indonesia yang bekerja di Malaysia. Salah satu manfaat utamanya adalah perlindungan terhadap eksploitasi dan penindasan oleh majikan atau pihak lain yang memanfaatkan pekerja asing yang rentan.
Upah Minimum TKI juga memastikan bahwa pekerja asal Indonesia. Mendapatkan bayaran yang adil dan layak sesuai dengan standar hidup yang berlaku di Malaysia. Hal ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja, dan pada akhirnya juga dapat memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Kritik Terhadap Upah TKI di Malaysia
Meskipun Upah TKI di Malaysia memiliki banyak manfaat, kebijakan ini juga mendapatkan kritik dari beberapa pihak. Salah satu kritik yang sering muncul adalah bahwa Upah Minimum TKI dapat mengurangi daya saing pekerja asing. Sehingga sulit bagi mereka untuk bersaing dengan pekerja lokal atau pekerja asing dari negara lain.
Kritik lainnya adalah bahwa Upah Minimum TKI dapat mengurangi jumlah lapangan kerja yang tersedia di Malaysia. Karena majikan mungkin akan memilih untuk tidak mempekerjakan pekerja asing jika biayanya terlalu tinggi. Hal ini dapat mengurangi peluang kerja bagi pekerja asal Indonesia di Malaysia.
Kesimpulan – Upah TKI Di Malaysia
Upah TKI di Malaysia merupakan kebijakan yang penting untuk melindungi hak-hak pekerja asing, termasuk pekerja asal Indonesia. Meskipun kebijakan ini memiliki beberapa kelemahan dan kritik, Upah Minimum TKI tetap memberikan manfaat yang besar bagi pekerja asal Indonesia yang bekerja di Malaysia.
Jagung Impor Indonesia: Produksi, dan Dampaknya Ekonomi
Dalam jangka panjang, Upah Minimum TKI di harapkan dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan pekerja asing dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu ada kerjasama yang erat antara pemerintah. Indonesia dan Malaysia untuk memastikan bahwa Upah Minimum TKI di terapkan secara adil dan efektif.
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
Perusahaan di dirikan pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Email : [email protected]
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups
Website : Jangkargroups.co.id