Teori Ekspor Menurut Keynes

Teori ekspor menurut Keynes, atau disebut juga sebagai teori keseimbangan pendapatan, adalah teori ekonomi yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes pada tahun 1936 dalam bukunya “The General Theory of Employment, Interest and Money”. Teori ini mengatakan bahwa untuk mencapai keseimbangan pendapatan di dalam negeri, ekspor harus selalu diimbangi dengan impor.

Asal Usul Teori Ekspor Menurut Keynes

Teori ekspor menurut Keynes bermula dari krisis ekonomi yang melanda dunia pada tahun 1930-an. Saat itu, negara-negara di dunia berlomba-lomba untuk meningkatkan ekspor demi memperbaiki perekonomian nasional masing-masing. Namun, upaya ini justru memperburuk krisis karena terjadi penurunan permintaan global.

Keynes menilai bahwa krisis ini terjadi karena ketidakseimbangan antara ekspor dan impor. Dia menyadari bahwa ekspor tidak bisa terus meningkat tanpa adanya peningkatan impor di negara-negara tujuan ekspor. Keynes pun mengembangkan teori ekspor untuk menjelaskan permasalahan ini dan memberikan solusi untuk mengatasinya.

  Cara Ekspor Database di MySQL

Cara Kerja Teori Ekspor Menurut Keynes

Teori ekspor menurut Keynes mengatakan bahwa untuk mencapai keseimbangan pendapatan di dalam negeri, ekspor harus selalu diimbangi dengan impor. Dalam konteks ini, keseimbangan pendapatan di dalam negeri artinya jumlah output atau pendapatan di dalam negeri sama dengan jumlah pengeluaran atau permintaan di dalam negeri.

Keynes membagi pengeluaran atau permintaan di dalam negeri menjadi 4 kategori, yaitu konsumsi rumah tangga (C), investasi (I), pengeluaran pemerintah (G), dan ekspor (X). Keynes mengatakan bahwa untuk mencapai keseimbangan pendapatan di dalam negeri, total pengeluaran (C + I + G + X) harus sama dengan total pendapatan di dalam negeri.

Jika total pengeluaran lebih kecil dari total pendapatan di dalam negeri, maka terjadi kelebihan produksi yang akan menyebabkan penurunan harga dan penurunan output. Sebaliknya, jika total pengeluaran lebih besar dari total pendapatan di dalam negeri, maka terjadi kekurangan produksi yang akan menyebabkan kenaikan harga dan kenaikan output.

Dalam konteks ini, Keynes mengatakan bahwa ekspor dapat membantu meningkatkan total pengeluaran di dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja baru. Namun, ekspor juga harus diimbangi dengan impor agar tidak terjadi ketidakseimbangan dalam perekonomian nasional.

  Tarif Pajak Ekspor 2017: Panduan Lengkap

Keuntungan dari Teori Ekspor Menurut Keynes

Teori ekspor menurut Keynes memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

  1. Mendorong pembangunan ekonomi nasional
    Dengan mengimbangi ekspor dan impor, perekonomian nasional akan terjaga keseimbangannya. Hal ini akan mendorong pembangunan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  2. Meningkatkan lapangan kerja
    Dengan meningkatkan ekspor, akan tercipta lapangan kerja baru di sektor-sektor ekspor. Hal ini akan membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  3. Meningkatkan daya saing
    Dengan mengimbangi ekspor dan impor, perekonomian nasional akan menjadi lebih sehat dan daya saingnya akan meningkat. Hal ini akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi negara di pasar global.

Kritik terhadap Teori Ekspor Menurut Keynes

Meskipun memiliki keuntungan, teori ekspor menurut Keynes juga mendapat kritik dari beberapa kalangan ekonom. Beberapa kritik yang dialamatkan kepada teori ini antara lain:

  1. Tidak memperhitungkan faktor lain
    Teori ekspor menurut Keynes hanya memperhitungkan faktor ekspor dan impor dalam mencapai keseimbangan pendapatan di dalam negeri. Padahal, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi keseimbangan pendapatan, seperti inflasi, suku bunga, dan nilai tukar.
  2. Tidak memperhitungkan perbedaan antar negara
    Teori ekspor menurut Keynes tidak memperhitungkan perbedaan antar negara dalam hal daya saing dan kebutuhan konsumen. Terkadang, negara-negara tertentu memiliki keunggulan dalam produksi tertentu sehingga ekspor mereka akan selalu lebih besar daripada impor.
  3. Tidak memperhitungkan dampak sosial dan lingkungan
    Teori ekspor menurut Keynes hanya memperhitungkan dampak ekonomi dari ekspor dan impor. Padahal, ekspor juga memiliki dampak sosial dan lingkungan yang harus diperhatikan.
  Sektor Ekspor Terbesar Indonesia

Kesimpulan

Teori ekspor menurut Keynes adalah teori ekonomi yang mengatakan bahwa untuk mencapai keseimbangan pendapatan di dalam negeri, ekspor harus selalu diimbangi dengan impor. Teori ini memiliki keuntungan dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, meningkatkan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing. Namun, teori ini juga mendapat kritik karena tidak memperhitungkan faktor lain, tidak memperhitungkan perbedaan antar negara, dan tidak memperhitungkan dampak sosial dan lingkungan.

Untuk itu, sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia harus memperhatikan teori ekspor menurut Keynes dalam mengembangkan perekonomiannya. Namun, Indonesia juga harus memperhitungkan faktor lain, seperti inflasi, suku bunga, dan lingkungan, serta memperhitungkan perbedaan antar negara dalam hal daya saing dan kebutuhan konsumen.

admin