Syarat dan Rukun islam dalam Jual Beli

Adi

Updated on:

Syarat Rukun dalam Jual Beli Dalam Pandangan Islam
Direktur Utama Jangkar Goups

Syarat dan Rukun islam dalam Jual Beli

Setiap orang memerlukan barang dalam memenuhi kebutuhan hidup. Jadi, Upaya yang di lakukan manusia yaitu dengan proses transkasi Jual Beli. Namun, Pada zaman dahulu setiap manusia dalam memenuhi kebutuhan meenggunakan cara barter. Namun, Barter yang anda lakukan di zaman dahulu yaitu berupa pertukaran mulai dari kebutuhan pokok seperti beras, padi, dan kebutuhan lainnya.

Oleh sebab itu, Seiring dengan perkembangan zaman hal tersebut sudah tidak anda lakukan. Namun, Pada zaman sekarang aktivitas dalam pemenuhan kehidupan anda lakukan dengan praktik transaksi jual Beli. Jadi, Transaksi Jual beli tersebut anda lakukan dengan menggunakan media uang.

proses transkasi Jual Beli dalam Syarat dan Rukun islam dalam Jual Beli

Oleh sebab itu, Di era sekarang transaksi jual beli sudah melakukan perubahan dalam beberapa aspek seperti pasar dan cara dalam sistem pembayaran. Namun, Pasar yang berada di zaman sekarang banyak anda lakukan secara online (Pasar Online). Pasar Online ini melakukan transaksi jual beli nya menggunakan sistem yang biasa anda sebut dengan Aplikasi. Aplikasi tersebut menjanjikan ragam kebutuhan yang anda butuhkan di masyarakat luas.

Mulai dari kebutuhan pokok, pembayaran transaksi, transfer (pemindahan uang) dan lainnya dapat anda lakukan melalui aplikasi. Hal selanjutnya terjadi pada Sistem pembayaran yang juga memiliki perbedaan yang terjadi. Sistem pembayaran di era sekarang lebih banyak menggunakan transaksi yang bersifat e-payment atau pembayaran secara online. Selain menggunakan e-payment transaksi tersebut juga dapat anda lakukan menggunakan finansial teknologi (fintech) yang sudah terhubung melalui telephone.

  Tata Managemen Pada Pola Prinsip syariah

Metode Pembayaran dalam Syarat dan Rukun islam dalam Jual Beli

Metode Pembayaran dalam Syarat dan Rukun islam dalam Jual Beli 

Metode metode pembayaran tersebut memiliki ragam keunggulan yaitu di antaranya transaksi jual beli dapat lebih cepat, lebih efisien, menghemat tenaga, dan dapat anda lakukan kapan saja tanpa adanya batasan waktu. Dengan metode pembayaran secara online tersebut mendorong setiap orang dalam membeli barang. Kemudahan yang anda berikan, serta penghematan waktu dan tenaga menjadi salah satu aspek pendukung.

Dari beragamnya metode pembayaran. Islam telah menetapkan mengenai aspek dan landasan hukum dalam setiap proses Jual Beli. Islam memperbolehkan segala bentuk muamalah jika di dalamnya tidak melanggar unsur dan prinsip muamalah. Namun, Islam sendiri telah mengatur segala bentuk dan mekanisme dalam proses Jual beli sehingga dalam proses jual beli tersebut pihak-pihak yang saling bertranksaksi yaitu penjual maupun pembeli tidak merasa rugi dari aktivitas tranksaksi jual beli yang anda lakukan.

JUAL BELI dalam Syarat dan Rukun islam dalam Jual Beli

Namun, Jual Beli merupakan aktivitas yang sering anda lakukan oleh setiap orang. Jadi, Jual Beli dapat anda lakukan di berbagai macam pasar mulai secara online maupun secara langsung. Maka, Jual Beli mempertemukan antara pihak yang penjual dan pihak pembeli. Jual Beli sendiri dalam islam termasuk dalam materi ilmu Fiqih Muamalah.

Fiqih Muamalah dalam Syarat dan Rukun islam dalam Jual Beli 

Dalam praktik Transaksi Jual Beli Islam tidak boleh melanggar prinsip muamalah yaitu :

  1. Semua bentuk dalam muamalah  hukumnya adalah di perbolehkan kecuali, ada dalil yang melarangnya.
  2. Suka Sama Suka.
  3. Tidak saling menzalimi.

Dalil Jual Beli dalam Al Qur’an
Jual beli memilki Dalil Naqli didalam Al Qur’an. Diantaranya adalah :

  • Qs. Al Baqarah Ayat 275.
  • Qs. Al Baqarah Ayat 282.

Namun, Di dalam dalil naqli tersebut allah swt telah berfirman bahwasanya Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan adanya riba (tambahan) Qs. Al Baqarah : 275. Bahwa Mengaharamkan adanaya riba di landaskan bahwa setiap jual beli tidak boleh adanya Bunga. Yang akan menyebabakan kerugian di salah satu pihak .

  Akad Tolong Menolong (Tabbaru) dalam Transaksi

Akad Jual Beli dalam Islam

Akad Jual Beli dalam Syarat dan Rukun islam dalam Jual Beli 

Allah swt mengatur mengenai sistem jual beli dalam islam sesuai dengan akad dan tujuan atas transaksi tersebut. Dalam proses akad jual beli yang anda lakukan dapat anda laksanakan melalui perkataan dan perbutaan secara langsung seperti ijab, Ijab merupakan perkataan yag keluar dari penjual sedangkan Qabul merupaan perkataan yang keluar dari pembeli atas transaksi yang telah terjadi di perjual belikan.

Contohnya perkataan Ijab adalah “ Saya Menjual Barang ini dengan harga Rp… “ dan Contoh perkatan Qabul yaitu “ Saya terima atas barang ini yang saya beli dengan harga Rp … “

RUKUN JUAL BELI DALAM ISLAM
Dalam Akad Jual Beli anda anggap sah apabila telah memenuhi Syarat Jual dan Rukun Jual Beli. Rukun Jual beli terdiri atas :

  • Aqid (Orang yang berakad).
  • Maqud alaih (Objek)
  • Sighat (Perjanjian Ijab dan Qabul).
  • Ada Nilai Tukar Pengganti Barang.

SYARAT  JUAL BELI DALAM ISLAM
Syarat Jual Beli dalam islam berdasarkan Jumhur Ulama terbagi dua yaitu :

  1. Syarat Orang yang BerAkad.
  2. Berakal.
  3. Orang yang melakukan akad tersebut adalah orang yang berbeda (Maksudnya seseorang tidak berperan sebagai pejual dan pembeli dalam satu transaksi jual beli tersebut).

Syarat Terkait Mengenai Ijab dan Qabul

Persyaratan Terkait Mengenai Ijab dan Qabul

  1. Orang yang mengucapkan akad adalah orang yang sudah Baligh dan Berakal.
  2. Kabul Sesuai Ijab.
  3. dilakukan dalam satu majlis (tempat).

AKAD- AKAD JUAL BELI

Setiap Transaksi dalam Islam memiliki Akad nya masing masing . Dalam hal sewa memiliki akad ijarah dan dalam kegiatan jual beli juga memiliki akad akad yang terkandung di dalamnya di antaranya adalah sebagai berikut:

1. AKAD MURABAHAH
Akad Murabahah adalah akad Jual beli diamana pihak penjual memberitahukan harga pokok dan margin keuntungan atas barang yang transaksikan atas jual beli tersebut. Namun, Dalam praktik Jual Beli murabahah penjual dan pembeli menyepakati bersama kisaran margin keuntungan atas barang jual beli. Jadi, Landasan Hukum Akad Murabahah yaitu Fatwa DSN MUI NO 04/DSN MUI /IV 2000 Tentang Murabahah.

  HUKUM HIWALAH DAN DASARNYA

Akad Salam

2. AKAD SALAM
Akad Salam adalah akad Jual Beli dimana Pembeli akan memberikan dana nya terlebih dahulu sedangkan barang yang diberikan dikemudian hari sesuai jangka waktu yang disepakati diawal. Landasan Hukum Akad Salam yaitu Fatwa DSN MUI No 05/ DSN MUI /IV/2000 Tentang Salam.

3.AKAD ISTISHNA
Akad Istishna adalah akad Jual Beli anatara penjual dan pembeli dimana pembeli Melakuakan Metode Pembayaran secara diangsur. Namun, Barang akan anda berikan setelah masa angsuran telah selesai. Jadi, Islam telah mengatur setiap proses dalam transaksi jual beli. Namun, Islam sendiri memperbolehkan transaksi jual beli jika dalam proses transaksi tersebut terpenuhi syarat akad dan rukun akad.

Jual Beli yang diperbolehkan dalam Islam :

  1. Jual Beli Murabahah, Yaitu Jual Beli dimana penjual memberitahukan harga pokok dan keuntungan.
  2. Jual Beli Musawamah,Yaitu Jual Beli dimana penjual tidak memberikan informasi mengenai harga pokok dan keuntungan.
  3. Jual Beli Tauliyah, Yaitu Jual Beli dimana penjual menjual barang sesuai harga pembelian tanpa adanya tambahan keuntungan.
  4. Jual Beli Wadliyah, Yaitu Jual Beli dimana  penjual akan menjual barang dibawah harga .
  5. Jual Beli Naqdan, Yaitu Jual Beli secara cash (kontan).
  6. Jual Beli Urbun, Yaitu Jual Beli dengan DP atau uang muka.
  7. Jual Beli Muajjal, Yaitu Jual Beli dengan metode ditangguhkan.
  8. Jual Beli Taqistsh, Yaitu Jual Beli dengan pembayaran dicicil.
  9. Jual Beli Muyazadah, Yaitu Jual Beli dengan cara lelang barang /komiditi.
  10. Jual Beli Muzabanah, Yaitu Jual Beli dengan cara barter atau tukar barang dengan barang ang dibutuhkan.

Pengacara Syariah

Islam telah menggolongkan proses jual beli yang diperbolehkan dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Keberkahan dan keridhoan dalam proses jual beli menjadi salah satu tujuan dalam jual beli islam.

Baca Juga: Bunga Konvensional dan Sistem Bagi Hasil

Adi

penulis adalah ahli di bidang pengurusan jasa pembuatan visa dan paspor dari tahun 2000 dan sudah memiliki beberapa sertifikasi khusus untuk layanan jasa visa dan paspor