Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi ekonomi yang besar tentu memerlukan dukungan dan pengembangan dalam berbagai sektor, salah satunya adalah sektor ekspor. Oleh karena itu, ekspor menjadi salah satu sektor yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu dukungan yang dapat diberikan ialah melalui skema kredit ekspor berbasis perdagangan.
Apa itu Skema Kredit Ekspor Berbasis Perdagangan?
Skema kredit ekspor berbasis perdagangan adalah suatu bentuk kredit yang diperuntukkan bagi eksportir dalam rangka meningkatkan volume dan mutu ekspor. Selain itu, kredit ini dapat diberikan oleh bank-bank yang bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau yang lebih dikenal dengan nama Indonesia Eximbank.
Bagaimana Cara Kerja Skema Kredit Ekspor Berbasis Perdagangan?
Skema kredit ekspor berbasis perdagangan bekerja dengan cara memberikan fasilitas kredit kepada eksportir yang telah menandatangani kontrak dengan importir di negara tujuan ekspor. Kredit yang di berikan dapat berupa kredit modal kerja, kredit investasi, kredit penjaminan ekspor, atau kredit-pembiayaan ekspor.
Bank yang bekerja sama dengan LPEI akan memproses kredit ekspor berdasarkan persyaratan yang telah di tetapkan, seperti persyaratan kontrak, kuota, dan jangka waktu pengiriman. Selain itu, kredit ekspor ini juga didukung oleh asuransi ekspor yang di berikan oleh LPEI.
Apa Saja Keuntungan dari Skema Kredit Ekspor Berbasis Perdagangan?
Skema kredit ekspor berbasis perdagangan memiliki banyak keuntungan yang bisa di rasakan oleh eksportir maupun negara, antara lain:
1. Meningkatkan Volume dan Mutu Ekspor – Skema Kredit Ekspor Berbasis Perdagangan
Dengan adanya skema ekspor berbasis perdagangan, eksportir dapat memperoleh dana untuk meningkatkan volume dan mutu ekspor. Selain itu, kredit yang di berikan dapat di gunakan untuk membiayai produksi, transportasi, dan asuransi ekspor, sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor yang di hasilkan.
2. Memperkuat Daya Saing Ekspor Indonesia
Selanjutnya, skema kredit berbasis perdagangan juga dapat memperkuat daya saing ekspor Indonesia di pasar internasional. Sehingga dengan adanya dukungan kredit yang di berikan oleh bank-bank dan LPEI, eksportir dapat bersaing dengan produsen dari negara lain dan memenangkan persaingan di pasar global.
3. Meningkatkan Pendapatan Negara – Skema Kredit Ekspor Berbasis Perdagangan
Dengan meningkatnya volume dan mutu ekspor, maka otomatis akan meningkatkan pula pendapatan negara. Selain itu, pendapatan negara yang meningkat dapat di gunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Eksport Import Peti Kemas – Pahami Semua Hal
4. Memperkuat Kerja Sama Internasional – Skema Kredit Ekspor Berbasis Perdagangan
Kemudian, skema berbasis perdagangan juga dapat memperkuat kerja sama internasional antara Indonesia dengan negara tujuan ekspor. Sehingga dengan adanya kerja sama yang baik, maka akan memudahkan proses ekspor dan impor, serta memperkuat hubungan diplomasi antara Indonesia dengan negara lain.
Apa Syarat-Syarat yang Harus Di penuhi untuk Mengajukan Skema Kredit Ekspor Berbasis Perdagangan?
Untuk mengajukan skema kredit berbasis perdagangan, ada beberapa syarat yang harus di penuhi, antara lain:
1. Eksportir Harus Terdaftar di Kementerian Perdagangan
Pertama, eksportir harus terdaftar di Kementerian Perdagangan sebagai eksportir terdaftar atau produsen terdaftar, serta memenuhi persyaratan lain yang telah ditetapkan.
2. Kontrak Ekspor dengan Importir
Selanjutnya, eksportir harus memiliki kontrak ekspor dengan importir di negara tujuan ekspor yang telah di setujui oleh kedua belah pihak.
3. Memenuhi Persyaratan Keamanan dan Keselamatan
Kemudian, eksportir harus memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan dalam proses produksi, pengemasan, dan pengiriman barang ekspor.
Bagaimana Cara Mengajukan Skema Kredit Ekspor Berbasis Perdagangan?
Untuk mengajukan skema kredit berbasis perdagangan, eksportir harus mengikuti beberapa tahapan, antara lain:
1. Menghubungi Bank yang Bekerja Sama dengan LPEI
Pertama, eksportir harus menghubungi bank yang bekerja sama dengan LPEI untuk mendapatkan informasi tentang skema kredit berbasis perdagangan dan persyaratan yang harus dipenuhi.
2. Melengkapi Persyaratan
Selanjutnya, eksportir harus melengkapi persyaratan yang di butuhkan, seperti dokumen kontrak ekspor, dokumen pengiriman, dan dokumen asuransi ekspor.
3. Memproses Kredit
Selanjutnya, bank yang bekerja sama dengan LPEI akan memproses kredit ekspor berdasarkan persyaratan yang telah di tetapkan.
4. Menerima Kredit
Kemudian, jika semua persyaratan telah terpenuhi, eksportir akan menerima kredit ekspor dari bank yang bekerja sama dengan LPEI.
Kesimpulan
Skema kredit ekspor berbasis perdagangan merupakan salah satu bentuk dukungan yang dapat di berikan kepada eksportir dalam rangka meningkatkan volume dan mutu ekspor. Selain itu, skema ini memiliki banyak keuntungan, seperti meningkatkan volume dan mutu ekspor, memperkuat daya saing ekspor Indonesia, meningkatkan pendapatan negara, dan memperkuat kerja sama internasional. Sehingga untuk mengajukan skema ekspor berbasis perdagangan, eksportir harus memenuhi persyaratan yang telah di tetapkan dan mengikuti beberapa tahapan yang telah di jelaskan di atas.