Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau yang disingkat SKCK adalah dokumen penting yang dibutuhkan dalam banyak hal, seperti melamar pekerjaan, mengurus visa, atau bahkan membeli kendaraan. Perkap No 18 Tahun 2014 Tentang SKCK adalah aturan yang mengatur tentang SKCK di Indonesia. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang Perkap No 18 Tahun 2014 Tentang SKCK.
Apa itu Perkap No 18 Tahun 2014 Tentang SKCK?
Perkap No 18 Tahun 2014 Tentang SKCK adalah peraturan Kepolisian Republik Indonesia tentang Surat Keterangan Catatan Kepolisian. Peraturan ini mengatur tentang cara mengurus SKCK, jenis-jenis SKCK, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengurus SKCK.
Peraturan ini dikeluarkan pada tahun 2014 oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai upaya untuk mempermudah dan mempercepat proses pengurusan SKCK.
Jenis-jenis SKCK
Ada beberapa jenis SKCK yang dapat diurus sesuai dengan kebutuhan Anda. Berikut adalah beberapa jenis SKCK yang biasa diterbitkan:
1. SKCK untuk keperluan umum
SKCK untuk keperluan umum diterbitkan untuk keperluan seperti melamar pekerjaan atau izin tinggal di suatu daerah. SKCK ini biasanya diterbitkan oleh Polsek setempat.
2. SKCK untuk keperluan visa
SKCK untuk keperluan visa diterbitkan untuk mereka yang ingin mengurus visa, baik visa dalam negeri maupun visa luar negeri. SKCK ini diterbitkan oleh Kepolisian Daerah setempat.
3. SKCK untuk keperluan pengadilan
SKCK untuk keperluan pengadilan diterbitkan untuk mereka yang akan menghadiri persidangan di pengadilan. SKCK ini diterbitkan oleh Kepolisian Daerah setempat.
Cara Mengurus SKCK
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan saat mengurus SKCK:
1. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan
Anda perlu mengumpulkan dokumen-dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Keterangan Domisili (SKD) dari kelurahan setempat. Pastikan dokumen-dokumen tersebut lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
2. Datang ke kantor Polsek setempat
Setelah dokumen lengkap, Anda bisa datang ke kantor Polsek setempat untuk mengajukan permohonan SKCK. Pastikan Anda membawa dokumen-dokumen yang diperlukan dan aplikasi SKCK yang sudah diisi.
3. Tunggu proses verifikasi
Selanjutnya, Anda perlu menunggu proses verifikasi dari pihak kepolisian. Proses ini biasanya memakan waktu beberapa hari tergantung pada jumlah permohonan yang masuk dan tingkat kesibukan kantor Polsek setempat.
4. Ambil SKCK
Jika semua proses sudah selesai, Anda bisa mengambil SKCK di kantor Polsek setempat. Pastikan Anda membawa KTP asli sebagai tanda pengambilan SKCK.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengurus SKCK
Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat mengurus SKCK:
1. Kebenaran informasi
Pastikan informasi yang Anda berikan dalam aplikasi SKCK benar dan sesuai dengan fakta. Jangan memberikan informasi palsu atau mengada-ngada, karena hal tersebut bisa berdampak buruk pada proses pengurusan SKCK dan akan berakibat pada ditolaknya permohonan SKCK Anda.
2. Kepentingan umum
Pihak kepolisian dapat menolak permohonan SKCK Anda jika hal tersebut bertentangan dengan kepentingan umum atau merugikan orang lain. Oleh karena itu, pastikan bahwa Anda memiliki rekam jejak yang bersih dan tidak terlibat dalam kejahatan atau pelanggaran hukum lainnya.
3. Validitas SKCK
SKCK memiliki masa berlaku tertentu, biasanya satu tahun. Pastikan Anda memperbarui SKCK Anda secara berkala agar tetap valid dan dapat digunakan dalam berbagai keperluan.
Kesimpulan
Perkap No 18 Tahun 2014 Tentang SKCK mengatur tentang Surat Keterangan Catatan Kepolisian di Indonesia. Ada beberapa jenis SKCK yang dapat diurus sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda dapat mengurus SKCK dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan, datang ke kantor Polsek setempat, menunggu proses verifikasi, dan mengambil SKCK setelah semua proses selesai. Pastikan bahwa informasi yang Anda berikan dalam aplikasi SKCK benar dan sesuai dengan fakta, serta memperbarui SKCK secara berkala agar tetap valid.
