Indonesia dan Myanmar memiliki hubungan yang cukup erat, mulai dari sejarah, budaya, hingga politik. Kedua negara juga kerap melakukan kerjasama dalam berbagai bidang, termasuk investasi. Nilai investasi Indonesia di Myanmar merupakan salah satu yang cukup signifikan. Berikut ulasan lengkapnya.
Sejarah Hubungan Indonesia dan Myanmar
Hubungan Indonesia dan Myanmar telah terjalin sejak zaman dahulu kala. Keduanya saling berhubungan dalam bidang perdagangan, khususnya rempah-rempah. Namun, hubungan yang erat kembali terjalin pada era modern setelah Indonesia merdeka dan Myanmar merdeka dari penjajahan Inggris.
Kedua negara kemudian saling mengakui kemerdekaan masing-masing dan membuka hubungan diplomatik pada tahun 1949. Sejak itu, hubungan bilateral terus berkembang, termasuk dalam bidang investasi.
Nilai Investasi Indonesia di Myanmar
Menurut data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai investasi Indonesia di Myanmar pada tahun 2020 mencapai 280 juta dolar AS. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya sebesar 230 juta dolar AS.
Mayoritas investasi Indonesia di Myanmar berfokus pada sektor pertanian, perkebunan, dan perdagangan. Beberapa perusahaan Indonesia yang telah berinvestasi di Myanmar antara lain PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Alasan Indonesia Berinvestasi di Myanmar
Indonesia memiliki alasan tersendiri mengapa memilih berinvestasi di Myanmar. Salah satunya adalah karena Myanmar memiliki potensi pasar yang besar dengan populasi sekitar 54 juta jiwa. Selain itu, Myanmar juga memiliki sumber daya alam melimpah, terutama di sektor pertanian dan perkebunan.
Selain itu, Indonesia juga ingin memanfaatkan hubungan historis dan budaya yang dimiliki oleh kedua negara untuk memperkuat kerjasama di bidang ekonomi dan investasi. Indonesia juga memandang Myanmar sebagai negara yang cukup stabil secara politik dan memiliki prospek yang baik untuk masa depan.
Tantangan Investasi Indonesia di Myanmar
Meskipun nilai investasi Indonesia di Myanmar terbilang cukup signifikan, namun masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah masalah birokrasi yang masih cukup rumit dan memakan waktu. Proses perizinan juga masih terbilang sulit dan membutuhkan biaya yang cukup besar.
Selain itu, masalah ketidakpastian politik juga menjadi salah satu tantangan bagi investasi Indonesia di Myanmar. Negara ini masih harus berurusan dengan konflik internal dan masalah hak asasi manusia yang seringkali memicu ketidakstabilan di negara tersebut.
Upaya Pemerintah Indonesia untuk Mengatasi Tantangan Investasi di Myanmar
Untuk mengatasi tantangan investasi di Myanmar, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan memperkuat diplomasi ekonomi dan investasi melalui kunjungan dan pertemuan antara pejabat negara Indonesia dan Myanmar.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga terus berupaya menyederhanakan proses perizinan dan birokrasi di Indonesia, sehingga memudahkan investor untuk berinvestasi di negara tersebut. Pemerintah juga terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh investor Indonesia di Myanmar.
Kesimpulan
Nilai investasi Indonesia di Myanmar merupakan salah satu yang cukup signifikan. Indonesia dan Myanmar memiliki hubungan yang erat, baik dari segi sejarah, budaya, maupun politik. Mayoritas investasi Indonesia di Myanmar berfokus pada sektor pertanian, perkebunan, dan perdagangan. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti masalah birokrasi dan ketidakpastian politik.
Meskipun demikian, pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengatasi tantangan tersebut dan memperkuat kerjasama ekonomi dan investasi dengan Myanmar.
