Indonesia adalah negara yang memiliki banyak sumber daya alam. Namun, tidak semua kebutuhan dalam negeri dapat dipenuhi oleh sumber daya alam yang ada di dalam negeri. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Nilai impor Indonesia pada tahun 2017 mencapai angka yang cukup besar. Berikut ini adalah paparan tentang nilai impor Indonesia pada tahun 2017.
Penjelasan Impor
Impor adalah kegiatan memasukkan barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Impor dilakukan oleh negara ketika kebutuhan dalam negeri tidak bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri atau ketika harga produk dalam negeri terlalu tinggi. Impor juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak tersedia di dalam negeri.
Nilai Impor Indonesia 2017
Pada tahun 2017, nilai impor Indonesia mencapai angka Rp 2,17 triliun. Nilai ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2016 yang hanya mencapai angka Rp 1,76 triliun. Nilai impor ini menunjukkan bahwa Indonesia masih sangat membutuhkan barang atau jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Sumber Impor
Negara-negara yang menjadi sumber impor terbesar untuk Indonesia pada tahun 2017 adalah China, Jepang, dan Singapura. Impor dari China mencapai angka Rp 449 triliun, sedangkan Jepang mencapai angka Rp 214 triliun dan Singapura mencapai angka Rp 148 triliun.
Produk yang paling banyak diimpor oleh Indonesia pada tahun 2017 adalah mesin dan mekanik, yakni mencapai angka Rp 243 triliun. Kemudian, disusul oleh produk kimia dan farmasi yang mencapai angka Rp 209 triliun, dan produk logam yang mencapai angka Rp 158 triliun.
Alasan Meningkatnya Nilai Impor
Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya nilai impor Indonesia pada tahun 2017 adalah :
1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri
Nilai impor Indonesia meningkat karena kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat pula. Beberapa kebutuhan dalam negeri tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri, sehingga memerlukan impor untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Teknologi yang terus berkembang
Teknologi yang terus berkembang menyebabkan kebutuhan akan barang dan jasa tertentu semakin meningkat. Beberapa barang atau jasa yang dibutuhkan mungkin belum tersedia atau belum dapat diproduksi di dalam negeri, sehingga harus diimpor dari luar negeri.
3. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah seperti penghapusan atau pengurangan tarif bea masuk terhadap barang tertentu juga menyebabkan meningkatnya nilai impor. Kebijakan ini membuat barang-barang tertentu menjadi lebih murah sehingga lebih banyak yang diimpor dari luar negeri.
Dampak Nilai Impor Terhadap Perekonomian Indonesia
Nilai impor yang tinggi akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Beberapa dampaknya adalah :
1. Defisit neraca perdagangan
Nilai impor yang lebih tinggi daripada nilai ekspor akan menyebabkan defisit neraca perdagangan. Defisit neraca perdagangan akan berakibat pada penurunan nilai tukar rupiah serta meningkatnya utang luar negeri.
2. Pengurangan lapangan kerja
Nilai impor yang tinggi juga akan berdampak pada pengurangan lapangan kerja di dalam negeri. Hal ini terjadi karena semakin banyak barang atau jasa yang diimpor dari luar negeri, semakin sedikit pula produksi dalam negeri, sehingga semakin sedikit pula lapangan kerja yang tersedia di dalam negeri.
Kesimpulan
Nilai impor Indonesia pada tahun 2017 mencapai angka yang cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih membutuhkan barang atau jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya nilai impor adalah memenuhi kebutuhan dalam negeri, teknologi yang terus berkembang, dan kebijakan pemerintah. Namun, nilai impor yang tinggi juga akan berdampak pada perekonomian Indonesia seperti defisit neraca perdagangan dan pengurangan lapangan kerja di dalam negeri.