Makam Keramat Padakembang Tasikmalaya – Lokasi ini terletak di kecamatan padakembang kabupaten tasikmalaya. Daerah di dataran tinggi dan perbukitan yang asri, indah dan udaranya sangat segar dan apabila sore hari, airnya lumayan dingin. Jaraknya sekitar 20 km dari kota tasikmalaya dan bisa di lalui dari singaparna ataupun dari arah gunung galunggung.
Baca juga : Makam Sunan Gunung Jati Cirebon
Makam-Makam Keramat Padakembang Tasikmalaya
Adapun makam keramat yang berada di daerah ini adalah :
Makam Karomah Dewi Sumili Padakembang (Mertuanya Syekh Mukhyi Pamijahan)
Ibu Ratu Dewi Sumili Padakembang adalah sosok yang di hormati dan di keramatkan di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat. Makamnya yang terletak di Padakembang menjadi tujuan wisata religi bagi banyak orang.
Sayangnya, informasi sejarah yang valid dan dapat di percaya tentang beliau sangat terbatas. Sebagian besar informasi yang beredar berasal dari cerita turun temurun dan legenda lokal, sehingga sulit untuk memastikan keakuratannya.
Beberapa informasi Dewi Sumili yang beredar di masyarakat antara lain:
- Keturunan Trah Galunggung: Beliau di yakini sebagai keturunan Raja Galunggung dan memiliki hubungan dengan tokoh-tokoh sejarah lainnya di wilayah tersebut seperti Eyang Saca Manggala.
- Lahir di Mesir: Konon, Ibu Ratu Dewi Sumili lahir di Mesir dan kemudian datang ke Pulau Jawa untuk menyebarkan agama Islam.
- Penyebar Agama Islam: Beliau di kenal sebagai seorang waliyullah wanita yang aktif menyebarkan agama Islam di Jawa Barat, khususnya di daerah Tasikmalaya.
- Petilasan: Di sekitar makamnya terdapat petilasan yang di yakini sebagai tempat Ibu Ratu Dewi Sumili mengaji Al-Quran.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat, Anda bisa mencoba:
- Mencari referensi dari buku-buku sejarah lokal Tasikmalaya.
- Berkunjung ke makam Ibu Ratu Dewi Sumili di Padakembang dan bertanya langsung kepada juru kunci makam.
- Menghubungi budayawan atau sejarawan yang ahli tentang sejarah Tasikmalaya.
Makam Putra Mahkota Galunggung (Eyang Secamanggala)
Eyang Saca Manggala adalah sosok penting dalam sejarah Galunggung, Tasikmalaya. Beliau di yakini sebagai Putra Mahkota Kerajaan Galunggung dan di kenal juga dengan sebutan “Eyang Secamanggala”. Sayangnya, seperti halnya Dewi Sumili Padakembang, informasi sejarah yang terpercaya tentang Eyang Saca Manggala juga terbatas dan banyak bercampur dengan legenda lokal.
Berikut beberapa informasi Putra Mahkota Galunggung yang beredar di masyarakat:
- Putra Dewi Sumili: Eyang Saca Manggala di yakini sebagai putra dari Ibu Ratu Dewi Sumili Padakembang.
- Ulama Besar: Seperti ibunya, Eyang Saca Manggala juga di kenal sebagai seorang ulama besar yang menyebarkan agama Islam di wilayah Tasikmalaya.
- Makam di Bendungan: Makam Eyang Saca Manggala terletak di Kampung Bendungan, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Di dekat makamnya juga terdapat makam Eyang Asmadin, yang di yakini sebagai menantu Eyang Saca Manggala.
- Petilasan: Di sekitar makam Eyang Saca Manggala terdapat petilasan yang di keramatkan oleh masyarakat setempat.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan mendalam, Anda bisa:
- Mencari referensi dari buku-buku sejarah lokal Tasikmalaya. Cobalah cari buku-buku yang membahas sejarah Kerajaan Galunggung atau tokoh-tokoh penting di Tasikmalaya.
- Berkunjung ke makam Eyang Saca Manggala di Bendungan. Anda bisa berziarah dan bertanya langsung kepada juru kunci makam untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
- Menghubungi sejarawan atau budayawan Tasikmalaya. Mereka mungkin memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang sejarah Eyang Saca Manggala.
- Mencari informasi di museum. Museum Galunggung di Tasikmalaya mungkin memiliki informasi atau artefak yang berkaitan dengan Eyang Saca Manggala dan sejarah Kerajaan Galunggung.
Selanjutnya Makam Bendungan (Eyang Asmadin dan Eyang Secamanggala)
Berikut beberapa informasi Eyang Asmadin dan Eyang Secamanggala yang beredar di masyarakat:
Eyang Secamanggala (Saca Manggala):
- Di yakini sebagai putra dari Ibu Ratu Dewi Sumili Padakembang.
- Merupakan Putra Mahkota Kerajaan Galunggung.
- Aktif menyebarkan agama Islam di wilayah Tasikmalaya.
- Makamnya terletak di Kampung Bendungan, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
Eyang Asmadin:
- Di yakini sebagai menantu dari Eyang Secamanggala.
- Juga di kenal sebagai ulama penyebar agama Islam di Tasikmalaya.
- Makamnya berada di dekat makam Eyang Secamanggala di Kampung Bendungan.
Hubungan Keduanya:
Eyang Asmadin di yakini menikahi putri Eyang Secamanggala, sehingga menjadikan mereka sebagai mertua dan menantu. Keduanya di makamkan berdampingan, menunjukkan kedekatan dan hubungan erat mereka, baik dalam kehidupan maupun setelah wafat.
Kemudian Makam Pasir Pokor (Eyang Warga Kusuma)
Makam Pasir Pokor, yang juga di kenal sebagai Makam Eyang Warga Kusuma, adalah situs ziarah yang penting di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya. Makam ini ramai di kunjungi peziarah, baik dari dalam maupun luar daerah, yang datang untuk berdoa dan mencari berkah.
Sayangnya, seperti banyak situs bersejarah lainnya di Tasikmalaya, informasi sejarah yang valid dan terpercaya tentang Eyang Warga Kusuma dan Makam Pasir Pokor masih sangat terbatas. Sebagian besar informasi yang ada berasal dari cerita turun-temurun dan legenda lokal.
Berikut beberapa informasi Eyang Warga Kusuma yang beredar di masyarakat:
Eyang Warga Kusuma:
- Di yakini sebagai tokoh penting dalam sejarah peradaban Galunggung.
- Berperan dalam penyebaran agama Islam di wilayah tersebut.
- Memiliki karomah dan kesaktian.
Makam Pasir Pokor:
- Terletak di lereng Gunung Galunggung, tepatnya di Kampung Pasir Pokor, Desa Jayamukti, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya.
- Memiliki suasana yang tenang dan sakral.
- Sering di kunjungi peziarah, terutama pada malam Jumat Kliwon dan hari-hari besar Islam.
Makam Eyang Sempak Waja ( Di Daerah Citiis )
Eyang Sempak Waja, juga di kenal dengan sebutan Batara Hyang Sempak Waja atau Resi Sempak Waja, adalah tokoh penting dalam sejarah Galunggung dan Tasikmalaya. Meskipun namanya banyak di kaitkan dengan daerah Galunggung, terdapat pula petilasan yang di yakini berkaitan dengan Eyang Sempak Waja di daerah Citiis
Sejarah Eyang Sempak Waja:
- Putra Mahkota Galuh: Eyang Sempak Waja adalah putra dari Prabu Wretikandayun, raja Galuh. Namun, karena memiliki kekurangan fisik (giginya ompong), beliau tidak dapat mewarisi takhta kerajaan.
- Pendiri Kerajaan Galunggung: Eyang Sempak Waja kemudian mendirikan Kerajaan Galunggung, yang menjadi kerajaan bawahan Galuh.
- Tokoh Spiritual: Selain sebagai penguasa, Eyang Sempak Waja juga di kenal sebagai tokoh spiritual dan di anggap memiliki kesaktian.
- Petilasan di Citiis: Di daerah Citiis, Bandung, terdapat sebuah petilasan yang di yakini berkaitan dengan Eyang Sempak Waja. Petilasan ini berupa makam keramat yang di hormati oleh masyarakat setempat.
Hubungan Eyang Sempak Waja dengan Daerah Citiis:
Meskipun pusat pemerintahan Eyang Sempak Waja berada di Galunggung, keberadaan petilasan di Citiis menunjukkan bahwa pengaruh dan pergerakannya mencakup wilayah yang cukup luas. Mungkin saja beliau pernah singgah atau bertapa di daerah Citiis, sehingga meninggalkan jejak sejarah di sana.
Makam Eyang Susuk Tunggal (Di Daerah Citiis )
Makam Eyang Taji Malela ( Di Daerah Citiis )
Berikut informasi tentang Eyang Taji Malela yang dapat di rangkum dari berbagai sumber sejarah:
- Pendiri Sumedang Larang: Eyang Taji Malela adalah tokoh yang mendirikan Kerajaan Sumedang Larang pada abad ke-16 Masehi. Sebelumnya, wilayah ini merupakan bagian dari Kerajaan Galuh.
- Putra Prabu Guru Aji Putih: Beliau adalah putra dari Prabu Guru Aji Putih, raja Kerajaan Tembong Agung.
- Berguru di Gunung Lingga: Eyang Taji Malela pernah berguru di Gunung Lingga, tempat beliau mendapatkan ilmu kasumedangan (ilmu kepemimpinan).
- Makam di Gunung Lingga: Makam Eyang Taji Malela berada di Gunung Lingga, Kecamatan Cisitu, Sumedang. Makam ini dikeramatkan dan sering di kunjungi peziarah.
- Nama Lain: Eyang Taji Malela juga di kenal dengan nama lain, seperti Batara Tungtang Buana dan Aji Putih.
Petilasan di Tasikmalaya:
Meskipun Eyang Taji Malela terkenal sebagai pendiri Sumedang Larang, ada kemungkinan terdapat petilasan atau tempat yang di kaitkan dengan beliau di Tasikmalaya. Hal ini bisa di sebabkan oleh beberapa faktor, misalnya:
- Hubungan kekerabatan atau pernikahan: Mungkin saja Eyang Taji Malela memiliki hubungan keluarga atau pernikahan dengan tokoh di Tasikmalaya, sehingga meninggalkan jejak sejarah di sana.
- Perjalanan atau perluasan wilayah: Eyang Taji Malela mungkin pernah melakukan perjalanan atau melakukan ekspansi kekuasaan ke wilayah Tasikmalaya.
- Penyebaran legenda dan cerita rakyat: Legenda dan cerita rakyat tentang Eyang Taji Malela bisa saja menyebar ke wilayah Tasikmalaya dan di kaitkan dengan tempat-tempat tertentu.
Makam Eyang Tambleg Meneng ( Di Daerah Citiis )
Daerah Citiis ini sangat cocok di gunakan untuk tracking, hiking, camping dan kegiatan fotografi di karenakan daerahnya yang sangat indah.
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANANPerusahaan berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Email : [email protected]
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups