Larangan Ekspor Pasir Silika: Mengapa dan Apa Efeknya?
Sejak pemerintah Indonesia mengumumkan larangan ekspor pasir silika pada November 2018, banyak orang bertanya-tanya mengapa kebijakan ini diambil dan apa dampaknya bagi industri dan ekonomi Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Larangan Ekspor Pasir Silika, termasuk latar belakang kebijakan, tujuan, dan dampak yang ditimbulkan. Pelabuhan Impor Mmea
Apa itu Pasir Silika?
Pasir silika adalah mineral yang umum digunakan dalam banyak industri, seperti konstruksi, elektronik, kosmetik, dan farmasi. Pasir silika memiliki sifat yang unik, yaitu tahan terhadap suhu tinggi, inert, dan memiliki kekerasan tinggi. Sifat-sifat ini membuat pasir silika cocok digunakan sebagai bahan baku dalam produksi berbagai produk. Hal Yang Mempengaruhi Ekspor
Latar Belakang Kebijakan Larangan Ekspor Pasir Silika
Indonesia merupakan salah satu produsen pasir silika terbesar di dunia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pasir silika menjadi bahan ekspor yang cukup signifikan bagi Indonesia. Dalam kurun waktu 2013-2017, Indonesia telah mengekspor pasir silika senilai 1,7 miliar USD atau sekitar 24 triliun rupiah.
Ekspor pasir silika ini sebenarnya tidak sepenuhnya legal. Pada tahun 2007, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 23/2007 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pengendalian Pencemaran Air yang melarang ekspor pasir silika yang berasal dari kawasan konservasi. Namun, pada kenyataannya, ekspor pasir silika terus terjadi secara ilegal. Pasir silika yang di ekspor kebanyakan berasal dari pulau-pulau kecil di Indonesia, seperti Bangka, Belitung, dan Kalimantan Timur, yang memiliki kekayaan pasir silika yang melimpah.
Tujuan Larangan Ekspor Pasir Silika
Kebijakan larangan ekspor pasir silika di ambil dengan tujuan untuk:
- Memperkuat pengawasan ekspor pasir silika dan menghindari ekspor ilegal.
- Selanjutnya, memastikan pasokan pasir silika untuk industri dalam negeri.
- Selanjutnya, meningkatkan nilai tambah pasir silika dengan memperkuat industri pengolahan pasir silika dalam negeri.
- Kemudian, memperbaiki kondisi lingkungan hidup di pulau-pulau yang menjadi sumber pasir silika dengan mencegah penambangan pasir secara besar-besaran.
Dampak Larangan Ekspor Pasir Silika
Larangan Pasir Silika tentu berdampak pada berbagai pihak, baik positif maupun negatif. Berikut adalah beberapa dampak yang di timbulkan:
Dampak Positif – Larangan Ekspor Pasir Silika
1. Memperkuat industri pengolahan pasir silika dalam negeri
Dengan larangan pasir silika, Indonesia di harapkan akan lebih fokus pada pengolahan pasir silika dalam negeri. Hal ini dapat meningkatkan nilai tambah pasir silika dan mengurangi ketergantungan pada impor.
2. Memperbaiki kondisi lingkungan hidup
Penambangan pasir secara besar-besaran di pulau-pulau kecil dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius. Dengan larangan ekspor pasir, penambangan pasir dapat di kurangi sehingga kondisi lingkungan hidup dapat terjaga.
Dampak Negatif – Larangan Ekspor Pasir Silika
1. Menurunnya pendapatan ekspor
Seperti yang telah di sebutkan sebelumnya, ekspor pasir silika merupakan salah satu sumber pendapatan ekspor Indonesia. Dengan larangan ekspor pasir, pendapatan ekspor Indonesia dapat menurun.
2. Menurunnya lapangan kerja
Industri pengolahan pasir silika dalam negeri masih belum berkembang secara maksimal. Sehingga dalam jangka pendek, larangan ekspor pasir dapat menyebabkan penurunan lapangan kerja.
Kesimpulan
Larangan Ekspor Pasir Silika merupakan kebijakan yang di ambil pemerintah Indonesia untuk memperkuat pengawasan ekspor pasir silika dan meningkatkan nilai tambah pasir silika dengan memperkuat industri pengolahan pasir silika dalam negeri. Kebijakan ini juga di harapkan dapat memperbaiki kondisi lingkungan hidup di pulau-pulau yang menjadi sumber pasir silika dan mencegah penambangan pasir secara besar-besaran. Meskipun demikian, kebijakan ini juga memiliki dampak negatif seperti menurunnya pendapatan ekspor dan menurunnya lapangan kerja dalam jangka pendek. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan berbagai dampak yang di timbulkan oleh kebijakan ini.