Harga Ekspor Kepiting Bakau: Potensi Bisnis yang Menguntungkan

Kepiting bakau atau biasa disebut dengan “mangrove crab” merupakan salah satu jenis kepiting yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Kepiting ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat di daerah pesisir Indonesia, terutama di wilayah Sulawesi, Jawa, dan Kalimantan. Selain itu, kepiting bakau juga diekspor ke berbagai negara, seperti Singapura, Hong Kong, dan Jepang. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang harga ekspor kepiting bakau dan potensi bisnis yang bisa didapatkan dari komoditas ini.

Potensi Pasar Ekspor Kepiting Bakau

Sejak tahun 2015, ekspor kepiting bakau Indonesia terus mengalami peningkatan. Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, volume ekspor kepiting bakau pada tahun 2019 mencapai 4.764 ton dengan nilai USD 28,8 juta. Negara-negara tujuan ekspor kepiting bakau dari Indonesia antara lain Singapura, Hong Kong, dan Jepang. Selain itu, ada juga permintaan yang cukup besar dari negara-negara Eropa dan Amerika.

  Marketing Ekspor Impor: Strategi untuk Menaklukkan Pasar Global

Hal ini menunjukkan bahwa kepiting bakau memiliki potensi pasar ekspor yang cukup besar di dunia internasional. Kepiting bakau menjadi salah satu komoditas perikanan yang paling diminati di luar negeri, terutama di Asia dan Eropa. Karena itu, tidak heran jika banyak petani atau pengusaha perikanan yang tertarik untuk memproduksi kepiting bakau dan membudidayakannya secara intensif.

Harga Ekspor Kepiting Bakau

Harga kepiting bakau yang diekspor dari Indonesia bervariasi tergantung pada kualitas dan ukuran dari kepiting tersebut. Harga kepiting bakau yang memiliki ukuran besar bisa mencapai puluhan juta rupiah per tonnya. Sedangkan harga kepiting bakau dengan ukuran kecil atau sedang dibanderol dengan harga lebih murah.

Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, harga ekspor kepiting bakau pada bulan Januari 2021 adalah sekitar USD 6,2 per kilogram. Harga tersebut naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang masih sekitar USD 4,1 per kilogram. Hal ini menunjukkan bahwa harga ekspor kepiting bakau cukup stabil dan cenderung mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Ekspor Kepiting Bakau

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga ekspor kepiting bakau, diantaranya:

  Komoditas Ekspor Laut Indonesia

1. Kualitas dan Ukuran

Kualitas dan ukuran kepiting bakau menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga jualnya. Kepiting bakau yang memiliki ukuran besar dan memiliki daging yang tebal akan memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepiting bakau yang memiliki ukuran kecil atau daging yang tipis. Selain itu, kepiting bakau yang masih segar dan tidak rusak juga akan memiliki harga yang lebih tinggi.

2. Persaingan Pasar

Persaingan pasar yang ketat juga bisa mempengaruhi harga ekspor kepiting bakau. Jika ada banyak negara atau produsen lain yang memproduksi kepiting bakau dengan kualitas yang sama dan menawarkan harga yang lebih murah, maka harga ekspor kepiting bakau Indonesia bisa turun. Sebaliknya, jika permintaan pasar meningkat dan pasokan dari produsen lain berkurang, maka harga ekspor kepiting bakau Indonesia bisa naik.

Potensi Bisnis Kepiting Bakau

Bisnis kepiting bakau memiliki potensi yang cukup besar, terutama untuk pasar ekspor. Selain itu, kepiting bakau juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi di pasar domestik. Bisnis kepiting bakau bisa menjadi alternatif bisnis yang menjanjikan bagi masyarakat pesisir yang ingin meningkatkan pendapatan mereka.

  Contoh Jurnal Akuntansi Ekspor Impor

Bisnis kepiting bakau bisa dilakukan dengan cara membudidayakan kepiting secara intensif atau menangkap kepiting yang ada di alam liar. Untuk membudidayakan kepiting bakau, kita membutuhkan lahan tambak yang memadai dan benih kepiting yang berkualitas. Selain itu, kita juga harus memperhatikan faktor lingkungan seperti kualitas air dan ketersediaan pakan untuk menjaga kualitas dan kuantitas kepiting bakau.

Sedangkan untuk menangkap kepiting bakau di alam liar, kita harus memiliki peralatan tangkap yang memadai dan mengetahui area-area yang banyak dihuni oleh kepiting bakau. Namun, cara ini lebih berisiko karena harga jual kepiting yang didapat bisa bervariasi tergantung pada musim atau kondisi cuaca yang tidak menentu.

Kesimpulan

Kepiting bakau merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi di pasar internasional. Harga ekspor kepiting bakau cenderung stabil dan potensi pasar ekspor yang besar menjadikan bisnis kepiting bakau sebagai alternatif bisnis yang menjanjikan bagi masyarakat pesisir. Namun, ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga ekspor kepiting bakau, seperti kualitas dan ukuran kepiting, serta persaingan pasar. Untuk memulai bisnis kepiting bakau, kita bisa memilih untuk membudidayakan kepiting secara intensif atau menangkap kepiting yang ada di alam liar.

admin