Memiliki penghasilan yang stabil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah impian setiap orang. Namun, bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri, seperti di Hongkong, gaji yang diterima sangat berpengaruh terhadap kehidupan mereka. Di tahun 2023 , berapa besaran gaji TKI di Hongkong? Simak ulasan berikut.
Pengertian TKI di Hongkong
Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Hongkong atau biasa disebut TKI Hongkong adalah pekerja migran yang bekerja di negara tersebut dengan membawa visa kerja. Sebagian besar TKI Hongkong bekerja di sektor rumah tangga, seperti sebagai pembantu rumah tangga atau baby sitter.
Peraturan Gaji TKI di Hongkong
Berdasarkan peraturan pemerintah Hongkong, besaran gaji TKI di Hongkong ditetapkan dengan menggunakan Standar Upah Minimum (Minimum Wage Ordinance). Standar Upah Minimum di Hongkong saat ini sebesar HKD 37,5 per jam atau sekitar Rp 7.000 per jam.
Namun, untuk sektor pekerjaan rumah tangga, besaran gaji yang ditetapkan lebih rendah dibandingkan dengan Standar Upah Minimum. Saat ini, besaran gaji minimum untuk TKI pekerja rumah tangga di Hongkong sebesar HKD 4.630 atau sekitar Rp 8,5 juta per bulan, dengan jam kerja maksimal 10 jam per hari dan 1 hari libur dalam seminggu.
Faktor yang Mempengaruhi Besaran Gaji TKI di Hongkong
Besaran gaji TKI di Hongkong tidak hanya ditentukan oleh peraturan pemerintah, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
1. Pengalaman Kerja
Semakin lama pengalaman kerja, maka semakin tinggi gaji yang diterima. TKI yang memiliki pengalaman kerja lebih dari 5 tahun di Hongkong dapat memperoleh gaji sekitar HKD 5.000 atau sekitar Rp 9 juta per bulan.
2. Kualifikasi Pendidikan
TKI yang memiliki kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi, seperti lulusan perguruan tinggi, biasanya mendapatkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya lulusan SMA. Namun, faktor ini tidak berlaku untuk TKI sektor pekerjaan rumah tangga.
3. Jenis Pekerjaan
Besaran gaji TKI juga dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang dijalankan. TKI yang bekerja sebagai baby sitter atau perawat lansia, biasanya mendapatkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembantu rumah tangga.
Perubahan Gaji TKI di Hongkong dari Tahun ke Tahun
Besaran gaji TKI di Hongkong tidak selalu tetap dari tahun ke tahun. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan gaji TKI, seperti perubahan Standar Upah Minimum dan perubahan kebijakan pemerintah.
Pada tahun 2021, pemerintah Hongkong menaikkan besaran gaji minimum untuk TKI pekerja rumah tangga sebesar 2,5%. Sehingga, besaran gaji TKI pekerja rumah tangga di Hongkong pada tahun 2021 adalah sebesar HKD 4.930 atau sekitar Rp 9 juta per bulan.
Prospek Gaji TKI di Hongkong di Tahun 2023
Dalam pandemi COVID-19, kinerja ekonomi Hongkong mengalami penurunan. Namun, seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi, diperkirakan besaran gaji TKI di Hongkong akan mengalami kenaikan pada tahun 2023 .
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kenaikan gaji TKI di Hongkong di tahun 2023 , antara lain:
1. Peningkatan Standar Upah Minimum
Tahun ini, pemerintah Hongkong menetapkan kembali Standar Upah Minimum sebesar HKD 37,5 per jam. Kenaikan ini dapat berdampak pada besaran gaji TKI di Hongkong, meskipun tidak signifikan.
2. Peningkatan Permintaan Pekerjaan
Dalam beberapa bulan terakhir, permintaan pekerjaan di Hongkong mengalami peningkatan, termasuk permintaan akan TKI sektor rumah tangga. Hal ini dapat mempengaruhi besaran gaji TKI di Hongkong di tahun 2023 .
3. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah Hongkong terus berusaha meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan TKI, termasuk dalam hal besaran gaji. Kebijakan pemerintah tersebut dapat berdampak pada besaran gaji TKI di Hongkong di tahun 2023 .
Kesimpulan
Besaran gaji TKI di Hongkong memang ditetapkan dengan peraturan pemerintah, namun faktor lain, seperti pengalaman kerja, kualifikasi pendidikan, dan jenis pekerjaan juga turut mempengaruhi besaran gaji yang diterima. Di tahun 2023 , diperkirakan besaran gaji TKI di Hongkong akan mengalami kenaikan, namun tidak signifikan.
