Ekspor Sawit 2018: Menurun atau Meningkat?

Adi

Updated on:

Direktur Utama Jangkar Goups

Indonesia dikenal sebagai negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Setiap tahunnya, ekspor sawit menjadi salah satu sektor andalan dalam perekonomian Indonesia. Namun, bagaimana dengan ekspor sawit pada tahun 2018? Apakah mengalami penurunan atau justru meningkat? Simak ulasan berikut ini. Ekspor Minyak Sawit Indonesia 2015: Menjelajahi Pertumbuhan Industri dan Tantangan

Ekspor Sawit Indonesia

Sebelum membahas ekspor sawit pada tahun 2018, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu tentang ekspor sawit Indonesia secara keseluruhan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2017, Indonesia mengekspor kelapa sawit dan produk turunannya senilai US$23,52 miliar. Jumlah tersebut meningkat sekitar 23,28% dibandingkan ekspor tahun 2016.

Tidak hanya itu, data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa ekspor sawit Indonesia pada periode Januari hingga November 2018 mencapai 31,47 juta ton. Jumlah tersebut meningkat sekitar 8,47% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017 yang mencapai 29,01 juta ton.

  Ekspor Ke Thailand: Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Penyebab Meningkatnya Ekspor Sawit

Adanya peningkatan ekspor sawit pada tahun 2018 bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

  1. Permintaan pasar yang terus meningkat
  2. Peningkatan produksi kelapa sawit di Indonesia
  3. Adanya perjanjian dagang dengan beberapa negara

Permintaan pasar yang terus meningkat, khususnya dari negara-negara Asia seperti India, China, dan Pakistan menjadi salah satu faktor peningkatan ekspor sawit. Selain itu, Indonesia juga berhasil menandatangani perjanjian dagang dengan beberapa negara seperti Pakistan, Turki, dan Maroko yang tentu saja membuka peluang lebih luas untuk ekspor kelapa sawit.

Produksi kelapa sawit Indonesia yang meningkat juga turut berkontribusi dalam peningkatan ekspor. Pada tahun 2018, produksi kelapa sawit Indonesia mencapai 43,5 juta ton, meningkat sekitar 4% dibandingkan tahun 2017.

Potensi Ekspor Sawit ke Masa Depan

Dengan adanya peningkatan ekspor sawit pada tahun 2018, tentu saja menjadi harapan untuk terus meningkatkan potensi ekspor ke masa depan. Berikut beberapa potensi ekspor sawit ke masa depan:

  1. Pembangunan pabrik oleokimia
  2. Pembangunan kilang minyak kelapa sawit (CPO)
  3. Peningkatan kualitas dan nilai tambah produk
  Sistem Informasi Ekspor Barang: Meningkatkan Efektivitas

Pembangunan pabrik oleokimia dan kilang minyak kelapa sawit dapat meningkatkan nilai tambah produk sawit Indonesia. Oleokimia sendiri merupakan industri yang memanfaatkan hasil samping produksi kelapa sawit untuk menghasilkan bahan kimia seperti olein, stearin, dan asam lemak. Sedangkan, kilang minyak CPO dapat menghasilkan produk turunan seperti margarin, sabun cuci, dan lain sebagainya.

Peningkatan kualitas dan nilai tambah produk juga menjadi hal penting untuk meningkatkan potensi ekspor sawit ke masa depan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengeksplorasi inovasi teknologi dan pengembangan produk yang lebih bervariasi.

Kesimpulan

Ekspor sawit pada tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti permintaan pasar yang terus meningkat, peningkatan produksi kelapa sawit di Indonesia, dan adanya perjanjian dagang dengan beberapa negara. Dengan potensi ekspor sawit ke masa depan, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Adi

penulis adalah ahli di bidang pengurusan jasa pembuatan visa dan paspor dari tahun 2000 dan sudah memiliki beberapa sertifikasi khusus untuk layanan jasa visa dan paspor