Ekspor CPO 2018: Tren dan Proyeksi Menjanjikan

Indonesia sebagai penghasil minyak sawit terbesar di dunia, tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan industri minyak sawit dunia. Salah satunya adalah melalui ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang merupakan produk unggulan dari Indonesia. Ekspor CPO pada tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yang menunjukkan tren positif bagi sektor perkebunan nasional.

Tren Ekspor CPO di Tahun 2018

Ekspor CPO pada tahun 2018 mencapai 34,6 juta ton, naik 8,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan dunia terhadap CPO Indonesia semakin meningkat, yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Faktor yang Mendorong Peningkatan Ekspor CPO

1. Kondisi Ekonomi Global yang Membaik

Kondisi perekonomian global yang membaik, serta anjloknya harga minyak kelapa sawit (PKO) memicu para pengusaha untuk beralih ke CPO sebagai alternatif bahan baku, sehingga permintaan terhadap CPO Indonesia meningkat.

  Sop Pemeriksaan Barang Ekspor

2. Kebijakan Impor China yang Menguntungkan

Indonesia sebagai negara produsen CPO terbesar di dunia, memperoleh manfaat dari kebijakan impor yang dikeluarkan oleh China. China telah menambah kuota impor CPO Indonesia sebesar 1 juta ton, sehingga permintaan CPO dari China semakin meningkat.

3. Program B20 dan B30

Program B20 dan B30 yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, turut memicu peningkatan permintaan CPO di dalam negeri.

Proyeksi Ekspor CPO di Tahun 2019

Berdasarkan proyeksi dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), ekspor CPO di tahun 2019 diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 5% menjadi 36,3 juta ton. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain:

Faktor yang Mendorong Peningkatan Ekspor CPO di Tahun 2019

1. Kebijakan Impor India yang Menguntungkan

India sebagai negara importir CPO terbesar kedua di dunia, memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor CPO. Hal ini ditunjukkan dengan kebijakan impor dari India yang menghapuskan tarif ekspor untuk CPO dengan kandungan asam lemak tak jenuh (non-fatty acid), sehingga permintaan CPO dari India semakin meningkat.

  Fasilitas Kredit Ekspor: Pengertian, Manfaat, dan Proses Pengajuannya

2. Kebijakan Impor Uni Eropa yang Menguntungkan

Uni Eropa sebagai pasar utama bagi ekspor CPO Indonesia, memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor CPO ke negara-negara Uni Eropa. Kebijakan impor dari Uni Eropa yang memberikan preferensi tarif untuk CPO berkelanjutan (sustainable palm oil), turut memicu peningkatan permintaan CPO dari negara-negara Uni Eropa.

3. Proyeksi Kenaikan Harga CPO di Tahun 2019

Beberapa lembaga riset memproyeksikan bahwa harga CPO di tahun 2019 akan mengalami kenaikan, yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti peningkatan permintaan dunia, penurunan produksi CPO dari negara-negara produsen lain, dan adanya kebijakan impor dari beberapa negara.

Conclusion

Dengan adanya tren positif yang terjadi pada ekspor CPO Indonesia, serta proyeksi yang menjanjikan di tahun 2019, sektor perkebunan nasional dapat memandang masa depan yang lebih cerah. Hal ini tentunya harus didukung oleh kebijakan yang tepat dari pemerintah, serta upaya pengembangan dan peningkatan kualitas produksi CPO di dalam negeri.

admin