Ekspor Bijih Besi Negara Tujuan – Indonesia merupakan salah satu negara penghasil bijih besi terbesar di dunia. Potensi ini menjadikan ekspor bijih besi sebagai salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tambang, termasuk bijih besi.
Baca juga: Pengurusan Kuota Aspal Cair Persyaratan, Prosedur, dan Manfaat
Kebijakan Hilirisasi Ekspor Bijih Besi Negara Tujuan
Pemerintah Indonesia telah melarang ekspor bijih besi sejak tahun 2020. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pengolahan dan pemurnian bijih besi di dalam negeri, sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan menciptakan lapangan kerja. MSDS, TDS, dan COA Biji Plastik Panduan Lengkap Bahan Baku
Meskipun ekspor bijih besi dilarang, Indonesia masih mengekspor produk turunannya, seperti besi baja. Ekspor besi baja Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) Kualitas dan Keamanan
Negara Tujuan Ekspor Bijih Besi
Beberapa negara tujuan utama ekspor besi baja Indonesia antara lain:
- Tiongkok: Tiongkok merupakan pasar terbesar bagi produk besi baja Indonesia.
- Korea Selatan: Industri otomotif dan elektronik Korea Selatan membutuhkan banyak besi baja dari Indonesia.
- India: Permintaan besi baja di India terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.
- Singapura: Singapura menjadi hub perdagangan penting bagi produk besi baja Indonesia ke negara-negara lain.
- Amerika Serikat: Meskipun bukan pasar terbesar, Amerika Serikat tetap menjadi tujuan ekspor besi baja Indonesia.
Baca juga: Certificate of Analysis (CoA) Kunci Sukses Ekspor Produk Anda
Persyaratan Ekspor Bijih Besi Negara Tujuan
Untuk melakukan ekspor besi baja, terdapat beberapa persyaratan yang harus di penuhi, antara lain:
- Perizinan: Eksportir harus memiliki izin ekspor dari Kementerian Perdagangan.
- Kemudian, standar kualitas: Produk besi baja harus memenuhi standar kualitas yang di tetapkan oleh negara tujuan ekspor.
- Setelah itu, dokumen ekspor: Eksportir harus menyiapkan dokumen ekspor, seperti invoice, packing list, bill of lading, dan sertifikat asal barang.
- Selanjutnya, pembayaran: Eksportir dan importir harus menyepakati metode pembayaran yang akan di gunakan.
Baca juga: Peluang Ekspor Pinang ke Tiongkok dan Persyaratan GACC
Dampak Hilirisasi
Kebijakan hilirisasi bijih besi memberikan dampak positif bagi Indonesia, antara lain:
- Peningkatan nilai tambah: Pengolahan bijih besi di dalam negeri meningkatkan nilai jual produk.
- Kemudian, penciptaan lapangan kerja: Industri pengolahan bijih besi menciptakan lapangan kerja baru.
- Selanjutnya, penguatan industri dalam negeri: Hilirisasi mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
Baca juga: Ekspor Fishmeal ke Tiongkok Memahami Persyaratan GACC
Meskipun ekspor bijih besi dilarang, Indonesia tetap menjadi pemain penting dalam pasar besi baja global. Pemerintah terus mendorong hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk besi baja Indonesia di pasar internasional.
- Anda dapat menemukan data dan statistik ekspor besi baja Indonesia di website Badan Pusat Statistik (BPS).
- Selanjutnya, kementerian Perdagangan menyediakan informasi mengenai perizinan dan persyaratan ekspor.
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki data dan informasi mengenai kebijakan hilirisasi mineral.
Baca juga: Ekspor Jagung Indonesia Peluang dan Prosedur
Apakah biji besi dilarang ekspor ?
Ya, ekspor bijih besi mentah dari Indonesia memang sudah dilarang sejak tahun 2020.
Kebijakan ini di ambil pemerintah sebagai bagian dari upaya hilirisasi industri pertambangan. Tujuannya adalah untuk mendorong pengolahan dan pemurnian bijih besi di dalam negeri sebelum di ekspor.
Baca juga: Peluang Ekspor Rajungan ke Taiwan Persyaratan dan Prosedur
Dengan adanya larangan ini, di harapkan:
- Nilai tambah produk meningkat: Pengolahan bijih besi menjadi produk turunan seperti besi baja akan meningkatkan nilai jualnya di pasar internasional.
- Tercipta lapangan kerja baru: Industri pengolahan bijih besi membutuhkan tenaga kerja, sehingga dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.
- Selanjutnya, industri dalam negeri semakin kuat: Hilirisasi akan mendorong perkembangan industri besi baja di Indonesia, sehingga mengurangi ketergantungan pada impor.
Baca juga: Ekspor Biji Karet Peluang Komoditas Pertanian dan Persyaratan
Meskipun begitu, Indonesia masih aktif dalam perdagangan besi baja dunia. Produk besi baja hasil olahan dalam negeri di ekspor ke berbagai negara, seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan negara-negara lainnya. Jadi, meskipun bijih besi mentah dilarang untuk di ekspor, Indonesia tetap berperan penting dalam pasar besi baja global dengan mengekspor produk hasil olahannya.
Baca juga: Ekspor Minyak Curah (CPO) ke Pakistan: Peluang dan Tantangan
Perusahaan berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI
Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups












