Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) Jembatan Krusial Logistik

Akhmad Fauzi

Updated on:

Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) Jembatan Krusial Logistik
Direktur Utama Jangkar Goups

Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan jasa logistik yang mengurus semua kebutuhan pengiriman barang melalui jalur laut, mulai dari administrasi, dokumentasi, koordinasi dengan pihak terkait (pelayaran, bea cukai), hingga transportasi darat untuk mengantar barang ke dan dari pelabuhan. EMKL berperan sebagai perantara penting yang memastikan barang dapat terkirim secara efisien, aman, dan sesuai regulasi, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia.

Pentingnya Transportasi Laut

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state), memiliki lebih banyak wilayah lautan daripada daratan. Fakta geografis ini menjadikan transportasi laut sebagai tulang punggung utama dalam sistem logistik nasional, baik untuk perdagangan antarpulau (domestik) maupun kegiatan ekspor dan impor. Seiring dengan pertumbuhan industri dan aktivitas perdagangan yang masif, kebutuhan akan layanan pengiriman barang yang efisien, berkapasitas besar, dan terjangkau menjadi sangat vital.

Di sinilah peran penting dari perusahaan jasa logistik yang di kenal sebagai Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) muncul. Mereka adalah fasilitator yang memastikan barang bergerak lancar dari titik asal ke titik tujuan melalui jalur perairan, mengatasi kompleksitas operasional dan administratif yang ada di pelabuhan.

Definisi dan Kedudukan EMKL

Pengertian EMKL

Secara sederhana, Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan jasa yang bergerak dalam usaha pengurusan dokumen, pengangkutan, dan penanganan muatan (barang) yang akan di angkut menggunakan kapal laut, atau muatan yang baru saja tiba dari kapal.

Intinya: EMKL mendapatkan kuasa tertulis dari pemilik barang (shipper) untuk mewakili mereka mengurus segala proses, mulai dari penjemputan barang, pengemasan (stuffing), administrasi pelabuhan, hingga pengurusan kepabeanan.

Kedudukan dan Perbedaan

Penting untuk di catat bahwa EMKL bukanlah pemilik kapal (perusahaan pelayaran/operator). Kedudukan EMKL adalah sebagai perantara atau agen yang menjembatani kepentingan pemilik barang dengan operator kapal, otoritas pelabuhan, dan kantor Bea Cukai.

Meskipun EMKL sering kali identik dengan istilah Freight Forwarding (Jasa Pengurusan Transportasi – JPT), EMKL biasanya merujuk secara spesifik pada pengiriman melalui jalur laut. EMKL modern umumnya sudah terintegrasi dan juga memiliki izin sebagai PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan), yang memungkinkan mereka secara legal mengurus prosedur Customs Clearance (Bea Cukai) untuk ekspor dan impor.

Artikel ini di susun untuk membahas secara terperinci peran, fungsi, dan mekanisme kerja Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL). Pembaca akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai layanan yang di tawarkan (seperti FCL dan LCL), alur kerja operasional, serta keuntungan strategis yang di dapatkan perusahaan dengan memanfaatkan jasa EMKL dalam rantai pasok logistik mereka.

Fungsi dan Peran Kunci EMKL

Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) memainkan peran ganda yang sangat penting: sebagai pelaksana operasional lapangan dan spesialis administrasi dokumen. Peran ini memastikan bahwa proses perpindahan barang dari darat ke laut dan sebaliknya berjalan tanpa hambatan hukum maupun teknis.

Fungsi Utama sebagai Jembatan Logistik (Logistics Bridge)

Fungsi utama EMKL adalah menjadi penghubung atau jembatan yang efisien antara tiga pihak utama dalam pengiriman barang: Pemilik Barang (Shipper/Consignee), Operator Kapal (Pelayaran), dan Otoritas Pelabuhan/Pabean (Bea Cukai).

  • Pengorganisir Pengiriman: EMKL bertanggung jawab merencanakan dan mengkoordinasikan seluruh tahapan logistik, mulai dari penjemputan barang hingga pengiriman akhir.
  • Pencari Ruang Kapal (Booking Space): EMKL bekerja sama dengan perusahaan pelayaran untuk memesan ruang muat (slot) di kapal sesuai dengan rute dan jadwal yang di minta, termasuk negosiasi tarif yang kompetitif.

Peran Operasional Lapangan

Peran ini mencakup semua aktivitas fisik yang berkaitan dengan penanganan barang di darat dan di pelabuhan.

Stuffing dan Stripping:

Stuffing: Proses pemuatan (memasukkan) barang ke dalam peti kemas (kontainer) di gudang atau terminal.

Stripping: Proses pembongkaran (mengeluarkan) barang dari peti kemas, biasanya di lakukan untuk layanan LCL (Less than Container Load).

Trucking (Angkutan Darat):

Menyediakan jasa pengangkutan barang menggunakan truk kontainer dari gudang pemilik barang menuju Container Yard (CY) di pelabuhan, dan sebaliknya di pelabuhan tujuan.

Penanganan Muatan Khusus:

Mengurus penanganan barang berbahaya (Dangerous Goods) atau barang dengan dimensi/berat yang tidak standar (Oversized/Heavy Cargo), yang memerlukan perlakuan dan izin khusus.

Peran Administratif dan Kepabeanan (Customs Clearance)

Ini adalah peran yang paling kompleks dan vital, di mana EMKL memastikan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah. EMKL yang memiliki izin PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan) dapat melaksanakan tugas ini secara penuh.

Pengurusan Dokumen Kepabeanan:

  1. Mengurus pembuatan dan kelengkapan dokumen ekspor (Pemberitahuan Ekspor Barang/PEB) atau impor (Pemberitahuan Impor Barang/PIB) ke Bea Cukai melalui sistem EDI (Electronic Data Interchange).
  2. Mengurus segala pungutan pajak, bea masuk, atau bea keluar.

Penerbitan Dokumen Pengiriman:

Memproses dokumen transportasi utama, seperti Bill of Lading (B/L) atau Seaway Bill, serta dokumen pendukung lain seperti Packing List, Commercial Invoice, dan COO (Certificate of Origin).

Koordinasi Pelabuhan:

Mengurus Receiving (penerimaan kontainer) dan Delivery (pengeluaran kontainer) di Terminal Peti Kemas, termasuk pembayaran biaya terminal seperti Lift On/Lift Off dan Storage Charge.

Singkatnya, EMKL bertindak sebagai manajer proyek logistik yang mengintegrasikan aspek fisik (pergerakan barang) dan aspek legal (dokumen dan pabean), membebaskan pemilik barang dari kerumitan operasional pelabuhan.

Layanan Utama yang Di tawarkan EMKL

Untuk memenuhi beragam kebutuhan pelanggan, perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) menawarkan berbagai jenis layanan yang dapat di kategorikan berdasarkan volume muatan dan cakupan pengiriman. Pemilihan layanan yang tepat sangat menentukan efisiensi biaya dan waktu bagi pemilik barang.

Layanan Berdasarkan Volume Muatan (Peti Kemas)

Jenis layanan ini di dasarkan pada seberapa banyak ruang yang di butuhkan oleh barang dalam sebuah kontainer standar.

1. FCL (Full Container Load)
Definisi: Layanan di mana pemilik barang menyewa atau menggunakan satu kontainer penuh secara eksklusif, terlepas dari apakah barang yang di kirim memenuhi seluruh volume kontainer atau tidak.

Karakteristik:

Cocok untuk: Pengiriman dalam volume besar, barang industri, bahan baku, atau produk yang sensitif dan memerlukan kontainer tunggal untuk keamanan dan kecepatan.

Proses: Lebih cepat karena kontainer langsung di angkut ke kapal setelah stuffing dan customs clearance, tanpa perlu proses konsolidasi atau stripping di gudang EMKL (kecuali di pelabuhan tujuan).

2. LCL (Less than Container Load)
Definisi: Layanan di mana barang yang di kirim tidak cukup untuk mengisi satu kontainer penuh. Muatan dari beberapa pengirim yang berbeda di gabungkan (konsolidasi) dalam satu kontainer yang sama.

Karakteristik:

Cocok untuk: Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pengiriman retail, atau pengiriman rutin dengan volume terbatas. Menawarkan solusi yang jauh lebih hemat biaya.

Proses: Melibatkan tahap konsolidasi (penggabungan barang dari berbagai shipper) di gudang EMKL di pelabuhan asal, dan tahap dekonsolidasi/stripping (pemisahan barang) di pelabuhan tujuan. Proses ini memakan waktu tambahan di bandingkan FCL.

Layanan Berdasarkan Cakupan Pengiriman (Scope of Service)

Cakupan layanan menentukan sejauh mana tanggung jawab EMKL dalam menangani pengiriman barang, mulai dari gudang asal hingga gudang tujuan.

Jenis Layanan Titik Awal Titik Akhir Tanggung Jawab EMKL
1. Port to Port Pelabuhan Asal Pelabuhan Tujuan Hanya mencakup pengangkutan barang dari Terminal Kontainer di pelabuhan asal hingga Terminal Kontainer di pelabuhan tujuan.
2. Door to Port Gudang Pengirim Pelabuhan Tujuan Mencakup pengambilan barang dari gudang pengirim (trucking) hingga penyerahan kontainer di Terminal Kontainer pelabuhan tujuan.
3. Port to Door Pelabuhan Asal Gudang Penerima Mencakup pengurusan dokumen keluar di pelabuhan kedatangan, penarikan kontainer, hingga pengantaran ke gudang penerima (trucking).
4. Door to Door Gudang Pengirim Gudang Penerima Layanan all-in dan paling komprehensif. Mencakup keseluruhan proses: penjemputan, customs clearance, pengangkutan laut, hingga pengantaran akhir ke tangan penerima. Ini adalah solusi logistik yang paling nyaman bagi pemilik barang.

Dengan menawarkan berbagai kombinasi layanan ini, EMKL mampu memberikan fleksibilitas bagi pelaku bisnis untuk memilih opsi pengiriman yang paling sesuai dengan anggaran dan kebutuhan operasional mereka.

Alur Kerja (Prosedur Umum) EMKL

Proses pengiriman barang melalui Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) melibatkan serangkaian langkah terstruktur yang memerlukan koordinasi antara pemilik barang, EMKL, pelabuhan, dan perusahaan pelayaran. Alur kerja ini umumnya dapat di bagi menjadi empat tahap utama:

Tahap Awal dan Persiapan

Pada tahap ini berfokus pada perencanaan, administrasi, dan penjemputan barang.

  1. Permintaan Penawaran (Quotation Request): Pemilik barang menghubungi EMKL dan memberikan detail muatan (berat, dimensi, jenis barang, rute, dan jenis layanan yang di inginkan – FCL/LCL, Door-to-Door, dsb.).
  2. Persetujuan dan Pemesanan Ruang Kapal (Booking Space): Setelah quotation di sepakati, EMKL menghubungi perusahaan pelayaran untuk memesan ruang muat (slot) di kapal sesuai jadwal dan rute yang di tentukan. EMKL akan menerima Booking Confirmation.
  3. Penjemputan Barang (Trucking): Jika menggunakan layanan Door-to-Door atau Door-to-Port, EMKL mengatur armada truk untuk menjemput barang dari gudang pengirim.
  4. Stuffing (Pemuatan):
  • FCL: Barang di muat ke kontainer di gudang pemilik atau di Container Yard EMKL.
  • LCL: Barang di bawa ke gudang konsolidasi EMKL untuk di gabungkan dengan muatan lain.

Tahap Pelabuhan Asal dan Keberangkatan

Pada tahap ini melibatkan urusan kritis di pelabuhan dan otoritas kepabeanan.

  1. Pengurusan Dokumen dan Kepabeanan: EMKL mempersiapkan semua dokumen yang di perlukan (Commercial Invoice, Packing List, dan Bill of Lading – B/L). Jika pengiriman internasional (Ekspor/Impor), EMKL yang merangkap PPJK akan mengurus proses Customs Clearance di Bea Cukai.
  2. Penerbitan B/L: Setelah barang masuk ke pelabuhan dan siap di muat, Bill of Lading (B/L) di terbitkan oleh perusahaan pelayaran melalui EMKL, yang menjadi bukti kepemilikan dan kontrak pengangkutan.
  3. Pengiriman ke Terminal: Kontainer yang sudah di segel dan di selesaikan dokumennya di kirim dari gudang EMKL ke Container Yard (CY) di Terminal Peti Kemas pelabuhan.
  4. Pemuatan ke Kapal (Loading): Kontainer di muat ke kapal sesuai dengan jadwal yang telah di konfirmasi.

Tahap Transit dan Kedatangan

Ini adalah proses yang terjadi selama pelayaran dan saat kapal tiba di pelabuhan tujuan.

  1. Pelayaran: Kontainer di angkut melalui laut menuju pelabuhan tujuan. EMKL memantau pergerakan kapal dan memberikan update kepada pemilik barang.
  2. Pembongkaran (Discharging): Kapal tiba, dan kontainer di bongkar dari kapal di Terminal Peti Kemas tujuan.
  3. Administrasi Pelabuhan Tujuan: EMKL tujuan (atau agen EMKL) mengurus dokumen impor/kedatangan di pelabuhan tujuan dan membayar biaya-biaya terminal.

Tahap Akhir dan Penyerahan

Tahap terakhir, di mana barang di serahkan kepada penerima.

  1. Stripping (Pembongkaran untuk LCL): Untuk muatan LCL, barang di tarik ke gudang konsolidasi EMKL tujuan, dan muatan di pisahkan (stripping) sesuai consignee.
  2. Customs Clearance (Impor): Jika pengiriman Impor, EMKL/PPJK menyelesaikan proses kepabeanan akhir dan pembayaran pajak impor.
  3. Pengantaran Akhir (Delivery): EMKL mengatur trucking dari terminal/gudang konsolidasi menuju gudang penerima barang (consignee), yang menandai selesainya layanan Door-to-Door atau Port-to-Door.

Keuntungan Menggunakan Jasa EMKL

Penggunaan jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) bukan hanya sekadar alternatif pengiriman, melainkan sebuah keputusan strategis yang membawa banyak keuntungan bagi pelaku bisnis. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang membuat EMKL menjadi elemen tak terpisahkan dalam rantai pasok:

Efisiensi Biaya Logistik

Salah satu daya tarik terbesar dari EMKL adalah faktor biaya, terutama untuk pengiriman dalam volume besar.

Biaya Transportasi yang Lebih Rendah:

Transportasi laut secara fundamental memiliki tarif yang jauh lebih rendah per ton-mil di bandingkan dengan transportasi udara atau darat, menjadikannya pilihan paling ekonomis untuk muatan massal.

Solusi LCL yang Hemat:

Melalui layanan LCL (Less than Container Load), UMKM atau perusahaan dengan volume terbatas dapat mengirimkan barang tanpa harus menanggung biaya sewa satu kontainer penuh (FCL), sehingga biaya pengiriman dapat di tekan dan disesuaikan dengan volume aktual barang.

Fleksibilitas Kapasitas:

Kapal laut dan kontainer menawarkan kebebasan dalam dimensi dan berat muatan yang tidak dapat di tawarkan oleh moda transportasi lain, menghilangkan batasan yang sering di hadapi dalam pengiriman udara.

Efisiensi Waktu dan Sumber Daya Manusia

EMKL memungkinkan pemilik barang untuk fokus pada bisnis inti mereka tanpa terbebani kerumitan logistik.

Pengurangan Beban Administratif:

EMKL mengambil alih tugas-tugas yang memakan waktu seperti pengurusan dokumen pelabuhan, manifest kargo, hingga koordinasi dengan perusahaan pelayaran.

Penanganan Kepabeanan (Customs Clearance):

Dengan EMKL yang merangkap sebagai PPJK, semua proses administrasi ekspor-impor yang rumit dan rentan kesalahan di Bea Cukai di tangani oleh ahli, meminimalisir risiko penahanan barang.

Layanan Door-to-Door yang Komprehensif:

Pemilik barang hanya perlu menyerahkan barang di gudang asal dan menerimanya di gudang tujuan. Seluruh proses trucking, stuffing, hingga stripping di urus oleh EMKL, menghemat waktu dan tenaga internal perusahaan.

Keahlian Khusus dan Jaringan Luas

EMKL membawa keahlian spesialis ke meja logistik, yang sulit di capai oleh pemilik barang secara individu.

Pemahaman Regulasi:

EMKL memiliki pengetahuan mendalam dan terkini mengenai regulasi kepelabuhanan dan pabean yang terus berubah, memastikan kepatuhan penuh dan menghindari denda atau penundaan.

Jaringan Kerja yang Kuat:

Mereka memiliki hubungan dan perjanjian yang mapan dengan perusahaan pelayaran, operator terminal, dan otoritas pelabuhan, yang sangat membantu dalam mengamankan slot kapal dan mempercepat penanganan muatan.

Penanganan Risiko:

EMKL biasanya menawarkan layanan asuransi kargo dan memiliki prosedur standar untuk meminimalkan risiko kerusakan atau kehilangan barang selama proses bongkar muat dan pelayaran.

Secara keseluruhan, menggunakan jasa EMKL adalah investasi untuk memastikan rantai pasok berjalan mulus, efisien, dan patuh terhadap regulasi, menjadikannya mitra penting dalam bisnis perdagangan dan distribusi.

Tantangan dan Regulasi EMKL

Meskipun EMKL memberikan efisiensi yang signifikan, operasional mereka tidak luput dari berbagai tantangan dan di atur oleh kerangka hukum yang ketat. Memahami aspek ini penting bagi EMKL itu sendiri maupun bagi pengguna jasanya.

Tantangan Operasional dan Risiko

Sifat pekerjaan EMKL yang sangat bergantung pada infrastruktur dan faktor alam menjadikannya rentan terhadap beberapa masalah operasional:

Keterlambatan Jadwal (Voyage Delays):

Jadwal pelayaran sangat bergantung pada kondisi cuaca, kepadatan jalur pelayaran, dan antrian di pelabuhan. Keterlambatan kapal (delay) yang tidak terduga dapat mengganggu rantai pasok pengguna jasa.

Kongesti Pelabuhan (Congestion):

Kepadatan yang tinggi di terminal peti kemas seringkali menyebabkan antrian panjang dan memperlambat proses bongkar muat (dwelling time), yang berakibat pada biaya storage (penumpukan) yang lebih tinggi dan penundaan pengiriman.

Risiko Kerusakan dan Kehilangan Barang:

Meskipun EMKL mengelola stuffing dan stripping, risiko kerusakan atau kehilangan barang (terutama saat bongkar muat) tetap ada. Hal ini memerlukan manajemen risiko yang ketat dan klaim asuransi yang cepat.

Fluktuasi Tarif dan Biaya Tambahan:

Tarif pelayaran dapat berfluktuasi akibat kenaikan harga bahan bakar (Bunker Adjustment Factor/BAF) atau perubahan kurs mata uang. Selain itu, munculnya biaya-biaya tak terduga (surcharges) di pelabuhan dapat memberatkan pemilik barang.

Isu Integrasi dan Digitalisasi:

Transaksi di sektor logistik laut masih rentan terhadap birokrasi dan dokumentasi manual. Meskipun ada dorongan digitalisasi (Inaportnet, EDI), integrasi antar instansi terkait masih menjadi tantangan.

Kerangka Hukum dan Regulasi

EMKL beroperasi di bawah payung hukum yang mengatur kegiatan transportasi dan kepabeanan. Kepatuhan terhadap regulasi adalah hal mutlak.

Izin Usaha:

Perusahaan EMKL harus memiliki izin usaha yang sah dari otoritas terkait (seperti Kementerian Perhubungan). Khusus untuk kegiatan pengurusan kepabeanan, EMKL harus memiliki izin sebagai PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan).

Regulasi Transportasi Laut:

Kegiatan EMKL tunduk pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan peraturan pelaksanaannya. Regulasi ini mengatur aspek keselamatan, standar pelayanan, dan tanggung jawab pengangkut.

Ketentuan Kepabeanan:

Untuk aktivitas ekspor dan impor, EMKL wajib mengikuti Undang-Undang Kepabeanan dan peraturan yang di keluarkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Kesalahan dalam pengurusan dokumen Pabean dapat berakibat pada sanksi berat dan penyitaan barang.

Aspek Tanggung Jawab Hukum:

  • Konvensi dan Perjanjian:

Tanggung jawab EMKL terkait kerusakan atau kehilangan barang sering kali di atur berdasarkan perjanjian yang di sepakati (misalnya Incoterms) dan ketentuan yang berlaku dalam hukum pengangkutan (seperti ganti rugi maksimum).

  • Ganti Rugi: Pada umumnya,

EMKL bertanggung jawab atas kelalaiannya sendiri atau pihak yang di pekerjakannya, dan wajib memberikan ganti rugi sesuai dengan batas yang di tetapkan dalam perjanjian atau undang-undang yang berlaku. Oleh karena itu, Asuransi Kargo menjadi sangat penting.

Dengan mengatasi tantangan operasional secara proaktif dan menjamin kepatuhan penuh terhadap regulasi yang ada, EMKL dapat terus memberikan layanan yang andal dan profesional.

Perbedaan dengan Freight Forwarder dan Perusahaan Pelayaran:

Penting untuk membedakan EMKL dari pelaku logistik maritim lainnya, terutama karena istilah-istilah ini sering kali di gunakan secara bergantian, padahal memiliki fokus kerja yang berbeda:

Pihak Fokus Utama Peran Inti
Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) Spesialisasi di Transportasi Laut Mengurus seluruh proses logistik laut, mulai dari penanganan barang, trucking, stuffing, hingga administrasi pelabuhan dan kepabeanan untuk pengiriman via kapal.
Freight Forwarder (JPT) Jasa Pengurusan Lintas Moda Peran yang lebih luas. Bertindak sebagai penghubung antara pemilik barang dan berbagai penyedia jasa transportasi (laut, udara, darat). EMKL seringkali menjadi bagian dari layanan yang di tawarkan oleh Freight Forwarder yang lebih besar.
Perusahaan Pelayaran Pemilik/Operator Kapal Menyediakan kapasitas muatan (slot) di kapal. Mereka adalah carrier (pengangkut) barang dari pelabuhan ke pelabuhan, namun bukan pengurus administrasi dan logistik keseluruhan dari gudang ke gudang.

 

Mengapa EMKL Penting di Indonesia?

Peran Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) sangat krusial, di dorong oleh dua faktor utama:

Konektivitas Antar Pulau:

Mengingat Indonesia terdiri dari ribuan pulau, jalur laut adalah moda transportasi paling realistis dan ekonomis untuk menghubungkan pusat produksi dan distribusi. EMKL adalah fasilitator utama yang memastikan konektivitas ini terjalin tanpa hambatan, menggerakkan roda ekonomi domestik.

Kompleksitas Prosedur:

Operasional pelabuhan dan kepabeanan melibatkan banyak dokumen, regulasi, dan pihak terkait. EMKL berfungsi untuk menyederhanakan dan mengurangi kerumitan administrasi serta prosedur pelabuhan bagi pemilik barang, sehingga proses customs clearance dan pengiriman berjalan lebih lancar, cepat, dan sesuai aturan.

Definisi dan Kedudukan EMKL

Secara sederhana, Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan jasa yang bergerak dalam usaha pengurusan dokumen, pengangkutan, dan penanganan muatan (barang) yang akan di angkut menggunakan kapal laut, atau muatan yang baru saja tiba dari kapal.

Intinya: EMKL mendapatkan kuasa tertulis dari pemilik barang (shipper) untuk mewakili mereka mengurus segala proses, mulai dari penjemputan barang, pengemasan (stuffing), administrasi pelabuhan, hingga pengurusan kepabeanan.

Layanan Utama yang Di tawarkan EMKL

Untuk memenuhi beragam kebutuhan pelanggan, perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) menawarkan berbagai jenis layanan yang dapat di kategorikan berdasarkan jangkauan operasional, cakupan pengiriman, dan volume muatan.

Layanan Berdasarkan Jangkauan Operasional

EMKL melayani pengiriman barang di dua area utama:

  • Pengiriman Domestik (Antarpulau): Melayani pengiriman barang yang di mulai dan berakhir di wilayah Indonesia (contoh: dari Jakarta ke Surabaya, atau dari Makassar ke Jayapura). Ini adalah tulang punggung distribusi nasional.
  • Pengiriman Internasional (Ekspor/Impor): Melayani pengiriman dari Indonesia ke luar negeri (Ekspor) atau sebaliknya (Impor), yang melibatkan prosedur kepabeanan yang lebih ketat di kedua negara.

Layanan Berdasarkan Cakupan Pengiriman (Scope of Service)

Cakupan layanan menentukan sejauh mana tanggung jawab EMKL dalam menangani pengiriman barang.

  • Layanan Door to Door: Ini adalah layanan paling komprehensif. EMKL bertanggung jawab penuh atas barang mulai dari pengambilan di gudang pengirim (pintu) hingga pengantaran langsung ke gudang penerima (pintu), termasuk semua proses di pelabuhan.
  • Layanan CY to CY (Container Yard to Container Yard): Ini adalah layanan yang lebih terbatas. Tanggung jawab EMKL (dan perusahaan pelayaran) hanya mencakup pergerakan kontainer dari terminal peti kemas (Container Yard) di pelabuhan asal hingga terminal peti kemas di pelabuhan tujuan. Pemilik barang bertanggung jawab atas trucking dari dan ke gudang masing-masing.

Konsolidasi Muatan (Berdasarkan Volume Peti Kemas)

Layanan ini di dasarkan pada seberapa banyak ruang yang di gunakan oleh barang dalam kontainer standar. Ini adalah layanan kunci untuk mengatur efisiensi biaya.

  • FCL (Full Container Load): Layanan di mana pemilik barang menggunakan atau menyewa satu kontainer penuh secara eksklusif. Cocok untuk pengiriman dalam volume besar.
  • LCL (Less than Container Load): Layanan di mana barang yang di kirim tidak cukup untuk mengisi satu kontainer penuh. Muatan dari beberapa pengirim yang berbeda di gabungkan (konsolidasi) dalam satu kontainer yang sama. Layanan ini lebih hemat biaya untuk volume kecil.

Layanan Berdasarkan Integrasi Transportasi dan Armada

  1. Layanan Multimoda: Layanan pengiriman yang melibatkan lebih dari satu moda transportasi di bawah satu kontrak. Contohnya adalah kombinasi pengiriman laut (menggunakan kapal) yang di sambung dengan pengiriman darat (menggunakan kereta api atau truk) untuk mencapai tujuan akhir di pedalaman.
  2. Armada Khusus (Specialized Fleet): EMKL tidak hanya menggunakan kapal kargo biasa, tetapi juga dapat memfasilitasi pengiriman dengan kapal yang di sesuaikan dengan jenis muatan, seperti:
  3. Kapal Roro (Roll-on/Roll-off): Kapal khusus untuk mengangkut kendaraan bermotor (mobil, truk, alat berat) yang dapat masuk dan keluar kapal dengan di gerakkan.
  4. Kapal Kargo dan Peti Kemas: Kapal standar yang di rancang untuk membawa muatan curah atau peti kemas.

Contoh Barang yang Sering Di kirim (Muatan Khas EMKL)

EMKL menangani berbagai jenis kargo, terutama yang memiliki volume besar atau berat, yang tidak efisien di kirim melalui udara:

  1. Alat Berat dan Kendaraan: Termasuk ekskavator, loader, dan kendaraan bermotor. Ini sering di kirim menggunakan Kapal Roro atau kontainer flat rack.
  2. Barang Konsumsi dalam Jumlah Besar: Produk makanan, minuman, pakaian, atau barang retail yang di kirim untuk distribusi massal antarpulau atau ekspor.
  3. Bahan Mentah dan Hasil Pertanian: Seperti hasil perkebunan (kopi, kelapa sawit), mineral mentah, dan produk perikanan beku.
  4. Mesin dan Peralatan Industri: Komponen pabrik, spare parts berukuran besar, dan mesin produksi yang memerlukan penanganan khusus.

Jangkar Global Groups adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan impor dan ekspor yang komprehensif, serta layanan legalisasi dokumen dan visa pelaut.

Jasa EMKL Jangkargroups

Meskipun secara spesifik mereka tidak hanya berfokus pada EMKL, layanan mereka mencakup kegiatan yang identik dengan layanan EMKL dan Freight Forwarding (Jasa Pengurusan Transportasi – JPT), terutama yang berhubungan dengan pengiriman jalur laut.

Berikut adalah ringkasan layanan Jangkar Global Groups yang relevan dengan EMKL:

Layanan Logistik dan Kepabeanan Jangkar Global Groups

Jangkar Groups menawarkan solusi logistik yang terintegrasi, yang mencakup fungsi-fungsi utama EMKL dan Freight Forwarding:

Pengiriman Barang:

Mereka mengatur pengiriman barang dari negara asal hingga ke gudang penerima di Indonesia, baik melalui jalur laut maupun udara. Layanan pengiriman jalur laut ini adalah inti dari fungsi EMKL.

Pengurusan Dokumen:

Mereka menangani semua dokumen yang dibutuhkan dalam proses impor, termasuk izin impor, customs clearance (kepabeanan), dan dokumen pendukung lainnya. Hal ini sejalan dengan peran EMKL/PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan).

Asuransi Barang:

Mereka menyediakan asuransi untuk melindungi barang dari risiko kerusakan atau kehilangan selama proses pengiriman.

Solusi Terintegrasi (One Stop Service):

Mereka menyediakan solusi menyeluruh dari awal hingga akhir proses impor, yang berarti mereka melakukan koordinasi penuh seperti layaknya layanan Door to Door yang merupakan salah satu layanan utama EMKL.

Fokus Tambahan yang Relevan dengan Logistik Maritim

Selain layanan freight standar, mereka juga memiliki spesialisasi yang berhubungan erat dengan dunia maritim:

Jasa Legalisasi dan Visa Pelayaran/Pelaut: Layanan ini sangat penting untuk pelaut dan kru kapal yang menjadi bagian dari infrastruktur transportasi laut.

Secara ringkas, Jangkar Global Groups berfungsi sebagai Freight Forwarder yang menyediakan layanan EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) untuk pengiriman impor/ekspor, dengan keunggulan pada solusi terintegrasi dan penanganan dokumen kepabeanan.

PT Jangkar Global Groups berdiri pada tanggal 22 mei 2008 dengan komitmen yang kuat dari karyawan dan kreativitas untuk menyediakan pelayanan terbaik, tercepat dan terpercaya kepada pelanggan.

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
KUNJUNGI MEDIA SOSIAL KAMI

 

 

Website: Jangkargroups.co.id
Telp kantor : +622122008353 dan +622122986852
Pengaduan Pelanggan : +6287727688883
Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Akhmad Fauzi

Penulis adalah doktor ilmu hukum, magister ekonomi syariah, magister ilmu hukum dan ahli komputer. Ahli dibidang proses legalitas, visa, perkawinan campuran, digital marketing dan senang mengajarkan ilmu kepada masyarakat