Data impor daging sapi selalu menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Pada tahun 2016 lalu, pemerintah Indonesia melaporkan jumlah impor daging sapi yang cukup tinggi. Apa saja data impor daging sapi 2016? Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut!
Impor Daging Sapi 2016
Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2016 Indonesia mengimpor daging sapi sebanyak 116,7 ribu ton. Angka ini naik secara signifikan dari tahun 2015 yang hanya sebanyak 70,5 ribu ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 76% diimpor dari Australia.
Penyebab meningkatnya impor daging sapi pada tahun 2016, antara lain adanya kebutuhan pasar yang semakin meningkat serta kurangnya produksi daging sapi dalam negeri yang tidak dapat memenuhi permintaan pasar.
Impor Daging Sapi dari Australia
Australia menjadi negara penghasil daging sapi terbesar yang mengekspor ke Indonesia. Pada tahun 2016, impor daging sapi dari Australia mencapai 88,7 ribu ton atau sekitar 76% dari total impor daging sapi Indonesia.
Berdasarkan data dari Departemen Pertanian Australia, daging sapi yang diimpor ke Indonesia adalah daging sapi hidup yang kemudian dipotong di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri dan menunjang program swasembada daging sapi.
Impor Daging Sapi dari Negara Lain
Selain dari Australia, Indonesia juga mengimpor daging sapi dari beberapa negara lainnya. Beberapa negara tersebut antara lain:
- India
- Brasil
- Argentina
- AS
- Negara-negara Eropa
Namun, jumlah impor dari negara-negara tersebut masih relatif kecil dibandingkan dengan impor dari Australia. Pada tahun 2016, impor daging sapi dari India hanya mencapai 10 ribu ton atau sekitar 8,6% dari total impor daging sapi.
Impor Daging Sapi dari Australia Menurut Bulan
Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan RI, impor daging sapi dari Australia pada tahun 2016 terjadi sepanjang tahun. Namun, terdapat beberapa bulan dimana jumlah impor tersebut meningkat drastis.
Bulan-bulan tersebut antara lain:
- Februari: 10,2 ribu ton
- Maret: 10,5 ribu ton
- Agustus: 13,6 ribu ton
- September: 12,1 ribu ton
Kenaikan jumlah impor tersebut terjadi karena peningkatan permintaan daging sapi selama libur panjang dan momen perayaan hari raya Idul Fitri.
Harga Impor Daging Sapi
Harga impor daging sapi pada tahun 2016 relatif stabil. Harga yang dikeluarkan untuk impor daging sapi dari Australia berkisar antara Rp 90.000 – Rp 95.000 per kg. Harga tersebut relatif mahal jika dibandingkan dengan harga daging sapi lokal yang hanya berkisar antara Rp 70.000 – Rp 80.000 per kg.
Dampak Impor Daging Sapi terhadap Ekonomi
Impor daging sapi yang tinggi pada tahun 2016 memiliki dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Peningkatan impor daging sapi berdampak pada meningkatnya devisa negara untuk membayar impor daging sapi. Selain itu, impor daging sapi juga mempengaruhi harga daging sapi lokal yang menjadi lebih mahal karena persaingan dengan daging sapi impor.
Upaya untuk Menekan Impor Daging Sapi
Pemerintah Indonesia berupaya untuk menekan impor daging sapi dengan meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri. Salah satu program yang dilakukan adalah program swasembada daging sapi. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri sehingga tidak perlu lagi mengimpor daging sapi dari luar negeri.
Upaya lain yang dilakukan adalah dengan meningkatkan teknologi peternakan dan memberikan bantuan kepada peternak untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi daging sapi.
Kesimpulan
Impor daging sapi pada tahun 2016 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Impor terbesar berasal dari Australia dan dilakukan sepanjang tahun. Dampak impor daging sapi terhadap perekonomian Indonesia cukup besar, namun pemerintah Indonesia berupaya untuk menekan impor dengan meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri.
