Barang Industri
Apa Itu Ekspor Barang Industri?
Ekspor secara umum adalah kegiatan menjual atau mengirimkan barang dan/atau jasa dari suatu negara ke negara lain.
Ekspor Barang Industri (sering juga disebut Ekspor Produk Manufaktur) adalah pengeluaran atau penjualan barang-barang hasil dari proses pengolahan atau pabrikasi (manufaktur) yang telah melewati tahap produksi industri, dari wilayah pabean suatu negara (misalnya Indonesia) ke luar negeri.
Barang industri biasanya merujuk pada produk yang nilainya telah bertambah (nilai tambah) karena telah di olah dari bahan baku atau bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau produk jadi.
Contoh Barang Industri yang Di ekspor
Contoh barang industri yang di ekspor dari Indonesia sangat beragam dan di dominasi oleh produk dari sektor manufaktur. Berikut beberapa contoh utamanya:
- Tekstil dan Produk Tekstil (TPT): Meliputi pakaian jadi (baju, celana), kain, dan produk tekstil rumah tangga lainnya.
- Alas Kaki: Sepatu, sandal, terutama sepatu olahraga dan mode.
- Elektronik dan Peralatan Listrik: Seperti perangkat audio/video, telepon seluler (komponen/perakitan), dan perlengkapan rumah tangga.
- Otomotif dan Komponen Kendaraan: Mobil dan sepeda motor dalam bentuk utuh (CBU) atau terurai (CKD), serta berbagai komponen atau suku cadang kendaraan bermotor.
- Besi dan Baja: Produk hasil industri logam dasar, seperti baja lembaran, kawat baja, atau produk nikel olahan.
- Furnitur dan Kerajinan Tangan: Produk mebel (berbahan kayu, rotan) dan kerajinan unik lainnya.
- Produk Kimia: Termasuk pupuk, bahan kimia organik/anorganik, dan produk turunan kimia lainnya.
- Produk Turunan Kelapa Sawit: Seperti Crude Palm Oil (CPO) yang telah di olah menjadi minyak goreng, kosmetik, atau biofuel.
Tujuan Ekspor Barang Industri
Tujuan utama dari ekspor, termasuk ekspor barang industri, adalah:
Meningkatkan Devisa Negara:
Penjualan ke luar negeri menghasilkan pembayaran dalam mata uang asing (devisa), yang memperkuat cadangan kekayaan negara.
Mendorong Pertumbuhan Industri Domestik:
Permintaan dari pasar internasional mendorong peningkatan kapasitas produksi, penggunaan teknologi yang lebih baik, dan pengembangan industri di dalam negeri agar mampu bersaing secara global.
Memperluas Pasar:
Ekspor membuka peluang bagi produk domestik untuk menjangkau pasar yang jauh lebih luas daripada hanya pasar dalam negeri.
Mengendalikan Harga Produk (Kapasitas Berlebih):
Jika suatu produk di produksi secara berlebihan di dalam negeri, ekspor dapat menyerap kelebihan kapasitas tersebut. Hal ini membantu menjaga harga produk di pasar domestik agar tetap stabil (tidak anjlok) dan menguntungkan produsen.
Menciptakan Lapangan Pekerjaan:
Peningkatan kegiatan produksi dan industri untuk memenuhi permintaan ekspor secara langsung maupun tidak langsung akan membuka lebih banyak lapangan kerja.
Mendapatkan Pengakuan Internasional:
Kualitas produk yang mampu menembus pasar ekspor dan di akui secara global akan meningkatkan citra dan daya saing produk negara tersebut.



















